Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) mengandung vitamin C, A dan Fe serta potasium yang dapat
membantu penyerapan makanan dalam pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga banyak
dibutuhkan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu teknik budidaya tanaman tomat yang dilakukan
untuk meningkatkan produksi tomat adalah dengan cara menggunakan pemupukan dan varietas unggul.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi kotoran kambing dan tiga varietas tanaman
tomat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, penelitian ini
telah dilaksanakan dari bulan Mei - Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Ada dua faktor yang
diteliti yaitu pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat. pupuk bokashi terdiri dari 4 taraf yaitu 6 ton ha-
1
, 9 ton ha-1, 12 ton ha-1 dan 15 ton ha-1 dan varietas terdiri dari 3 yaitu Servo F1, Lumina F1 dan Permata. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi kotoran kambing berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman
dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per
tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
cenderung lebih baik dijumpai pada pupuk bokashi 9 ton ha -1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
varietas tanaman tomat berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, umur
berbunga, bobot buah pertanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil, berpengaruh
nyata terhadap diameter batang umur 15 HST namun berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang umur 30
dan 45 HST dan jumlah buah per tanaman. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada varietas
Servo F1 dan Lumina F1. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara pupuk bokashi kotoran kambing dan
varietas tomat terhadap tinggi tanaman dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah
buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil.
Abstract. Tomatoes (Lycopersicum esculentum Mill.) contain vitamins C, A and Fe as well as potassium which
can help the absorption of food in digestion and reduce high blood pressure, so it is needed by the increasing
population. One of the tomato cultivation techniques used to increase tomato production is by using fertilization
and high yielding varieties. This study aims to determine the effect of goat manure bokashi fertilizer and three
varieties of tomato plants and the interaction between these two factors on the growth and yield of tomato plants,
this study was carried out from May - August 2021. This study used a factorial randomized block design (RAK).
4 x 3 with 3 replications, so there are 36 experimental units. There are two factors studied, namely goat manure
bokashi fertilizer and tomato varieties. bokashi fertilizer consists of 4 levels, namely 6 tons ha , 9 tons ha , 12
-1 -1
tons ha and 15 tons ha and varieties consist of 3 namely Servo F1, Lumina F1 and Permata. The results showed
-1 -1
that goat dung bokashi fertilizer had no significant effect on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45
DAP, flowering age, number of fruit per plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per
fruit and yield potential. . Growth and yield of tomato plants tend to be better found in bokashi fertilizer 9 tons
ha . The results showed that the treatment of tomato plant varieties had a very significant effect on plant height
-1
at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, fruit weight, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield
potential, significantly affected stem diameter at 15 DAP. but had no significant effect on stem diameter at 30
and 45 DAP and the number of fruits per plant. The best growth and yield of tomato plants were found in Servo
F1 and Lumina F1 varieties. There was no significant interaction between goat manure bokashi fertilizer and
tomato varieties on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, number of fruits per
plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential.
PENDAHULUAN
Permata berasal dari persilangan induk jantan TO 5186 dan induk betina TO 4142, tipe
pertumbuhan determinate, cocok untuk dataran rendah (0-400 mdpl), tahan terhadap blossom
and rot, toleran layu bakteri, TMV, dan fusarium. Bentuk buah oval dan tekstur nya keras,
berat buah 50-60 gram per buah, potensi hasil 3-4 kg per tanaman atau 50 - 70 ton ha-1
(Bernardinus dan Wiryanta, 2002). Agustina et al. (2015) menyatakan bahwa varietas tomat
berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 30 HST, diameter batang umur 15 dan 45
HST, berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah tandan per tanaman, jumlah
buah per tandan, rata-rata berat per buah dan potensi hasil, pertumbuhan dan hasil cenderung
lebih baik dijumpai pada varietas Permata. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan
suatu penelitian terkait pengaruh pupuk bokashi kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan
hasil tiga varietas tanaman tomat.
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3
dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu
pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat. Faktor pertama adalah bokashi kotoran
kambing (B) terdapat 4 taraf B1 : 6 ton ha-1, B2 : 9 ton ha-1, B3 : 12 ton ha-1 dan B4 : 15 ton ha-
1
. Faktor kedua adalah varietas tomat (V) terdapat 3 : V1: Varietas Servo F1, V2 : Lumina F1
dan V3 : Permata.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Benih dan Media Tanam
Benih tomat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Varietas Servo F1, Lumina
F1, dan Permata masing-masing sebanyak 192 bibit. Media tanam yang digunakan untuk
persemaian yaitu berupa pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan (1:1), tanah yang
digunakan dikeringkan kemudian diayak untuk memisahkan sisa-sisa akar dan batu.
Penyemaian Benih
Benih tomat direndam di dalam air bersih selama 1 jam, benih tomat diletakkan di
dalam tisu yang telah dibasahi selama 2 hari, benih yang sudah mengeluarkan akar
dipindahkan ke polybag pembibitan yang berukuran 5 cm x 10 cm sebanyak 576 polybag,
benih tomat ditanam satu polybag satu benih dengan kedalaman 2 cm. Selanjutnya tempat
persemaian benih tomat diberi naungan berupa paranet, pemberian paranet bertujuan agar
benih tomat terhindar dari cahaya matahari dan air hujan.
Pemupukan
Pupuk Bokashi diberikan satu minggu sebelum tanam, pupuk diberikan dengan cara
disebar keseluruh permukaan bedengan dan diaduk dengan tanah hingga merata. Pupuk
bokashi yang diberikan yaitu B1 sebanyak 2,88 kg/plot setara dengan (6 ton ha-1), B2 sebanyak
4,32 kg/plot setara dengan (9 ton ha-1), B3 sebanyak 5,76 kg/plot setara dengan (12 ton ha -1)
B4 sebanyak 7,2 kg/plot setara dengan (15 ton ha -1) . Pemberian pupuk dasar NPK sebanyak
120 g/plot diberikan dua kali. Pemberian pertama diberikan pada saat tanam sebanyak 60
g/plot dan pemberian selanjutnya pada umur 30 HST sebanyak 60 g/plot, pupuk diberikan
dengan cara melingkar pada batang tomat.Dosis anjuran pupuk NPK untuk tanaman tomat
sebanyak 250 kg ha-1 (Wudianto, 2001).
Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat bibit tomat berumur 3 minggu, keriteria bibit tomat
siap tanam sudah memiliki 3-4 helai daun. Penanaman tanaman tomat dilakukan dengan
memasukan 1 bibit tomat ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan dengan jarak tanam
50 cm x 60 cm. Jumlah bibit per plot sebanyak 16 bibit tomat dan terdapat 4 tanaman sampel.
Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu.
Pemeliharaan
Penyiraman, Penyulaman, Penyiangan, Pemasangan Ajir, Pemangkasan dan
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Panen
Pemanenan dilakukan berdasarkan keriteria panen dan disesuaikan dengan varietas
masing-masing tanaman tomat. Pemanenan buah tomat di lakukan ketika warna buah berubah
dari warna hijau menjadi warna kuning kemerah-merahan. Pemanenan buah tomat dilakukan
sebanyak 7 kali dengan interval waktu panen 5 hari sekali, pemanenan dilakukan dengan cara
memetik buah tomat dari tangkai buah agar tidak merusak tanaman.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 4 tanaman sampel per plot, variabel yang diamati pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 menunjukkan bahwa unsur hara yang terkandung di dalam pupuk bokashi
kotoran kambing belum dapat diserap oleh tanaman tomat secara optimal. Pertumbuhan
vegetatif tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara di dalam tanah, unsur hara
yang terdapat pada pupuk bokashi tidak jauh berbeda sehingga tidak menghasilkan perbedaan
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Hal ini sejalan dengan Allard (2010)
menyatakan bahwa suatu tanaman memerlukan unsur hara tertentu dan harus berada dalam
jumlah dan konsentrasi yang optimum yang dibutuhkan tanaman, pemberian nutrisi yang
tepat akan mendukung pertumbuhan tanaman lebih baik. Tanaman akan tumbuh dan
mencapai tingkat produksi tinggi apabila unsur hara yang dibutuhkan tanaman berada dalam
keadaan cukup tersedia dan berimbang di dalam tanah, bila salah satu unsur tersebut kurang
atau tidak tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman
(Sutedjo, 2012).
Menurut Bandi et al. (2014) menyatakan bahwa pada kondisi yang tergenang, tanaman
tomat tidak mampu menyerap unsur hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah
di sekitar perakaran tomat kurang baik. Selanjutnya Nainggolan (2011) yang menyatakan
pertumbuhan tanaman yang normal memerlukan unsur hara tertentu dan harus berada dalam
jumlah dan konsentrasi yang optimum, serta berada dalam keseimbangan tertentu di dalam
tanah.
Nurhayati (2006) menyatakan bahwa tanaman dapat berproduksi dengan baik jika
unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam tanah sehingga dapat meningkatkan hasil
tanaman tomat. Pupuk bokashi memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat terurai di
dalam tanah, agar unsur hara dapat diserap oleh tanaman. Terpenuhinya unsur hara dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman (Homer, 2017).
Tabel 1. Rata-rata Pengaruh varietas tomat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
Varietas Tanaman Tomat
Parameter BNJ
V1 V2 V3 0,05
(Servo F1) (Lumina F1) (Permata)
15 HST 15,34 a 17,14 ab 19,23 b 2,63
Tinggi tanaman (cm) 30 HST 49,21 b 44,87 ab 40,59 a 5,80
45 HST 73,62 b 70,86 b 57,83 a 5,23
15 HST 4,02 ab 3,64 a 4,26 b 0,50
Diameter batang (mm) 30 HST 7,31 6,97 7,36 -
45 HST 8,23 8,44 7,79 -
Umur Berbunga (hari) 32,75 a 32,75 ab 44,83 b 0,40
Jumlah Buah Pertanaman (buah) 20,60 20,52 19,46 -
Bobot buah pertanaman (g) 815,25 b 818,03 b 602,32 a 62,84
Jumlah buah pertandan (buah) 4,48 a 4,71 ab 5,41 b 0,45
Bobot Buah Per buah (g) 41,23 b 40,80 b 32,95 a 2,21
-1
Potensi Hasil (ton ha ) 21,74 b 21,81 b 16,06 a 1,68
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolomyang sama berbeda tidak nyata pada taraf 5%
(uji BNJ).
Tabel 2 hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tomat terbaik dijumpai pada
varietas Servo F1 dan Lumina F1. Hal ini disebabkan karena setiap varietas memiliki
pertumbuhan dan ketahanan yang berbeda-beda, tanaman mampu melakukan adaptasi
terhadap lingkungan dan ada pula tanaman yang membutuhkan waktu yang lama untuk
beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuh. Dian (2013) menyatakan bahwa perbedaan
suatu varietas mengakibatkan adanya perbedaan gen antar varietas yang dapat mempengaruhi
tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selanjutnya Sulichantini (2015)
menyatakan bahwa setiap varietas memiliki susunan genetik yang berbeda, sehingga respon
terhadap lingkungan tempat tumbuh berbeda dan menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang
berbeda.
Makmur (2003) menyatakan bahwa kemampuan tanaman tomat untuk dapat
menghasilkan buah dengan baik sangat tergantung pada sifat genetik dan lingkungan tumbuh.
Varietas yang mampu beradaptasi lebih cepat dengan lingkungannya cenderung memiliki
respon yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil dibandingkan dengan varietas yang
lambat beradaptasi. Varietas memiki ketahanan yang berbeda, beberapa tanaman dapat
melakukan adaptasi dengan cepat, namun sebaliknya ada tanaman yang membutuhkan waktu
lama untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan (Kahar, 2021).
Tanaman tomat mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan dan perubahan
iklim sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat, tetapi karena masih dalam tahap
adaptasi produksi lebih rendah daripada seharusnya. Hal ini sesuai dengan Ashari (2008)
menyatakan bahwa ada dua faktor penting yang berpengaruh dalam pertumbuhan suatu
tanaman, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berkaitan dengan
pewarisan sifat tanaman, sedangkan pada faktor lingkungan berkaitan dengan nutrisi, air,
cahaya, suhu, dan kelembaban. Sumarlin et al. (2018) menyatakan bahwa tanaman akan dapat
tumbuh serta memberikan hasil yang sesuai dengan diharapkan, apabila syarat tumbuh
tanaman tersebut terpenuhi dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.
Menurut Dahlan (2008) menyatakan bahwa perbedaan yang dapat terjadi pada setiap varietas
diakibatkan oleh adanya variasi genetik yang berbeda dari masing-masing varietas tersebut,
varietas unggul berperan paling penting dalam peningkatan produksi tanaman tomat.
Kesimpulan
Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cenderung lebih baik dijumpai pada pupuk
bokashi 9 ton ha-1. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada varietas
Lumina F1 dan servo F1.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pupuk bokashi dengan jenis yang
berbeda untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik. Sebaiknya penanaman
tomat di lakukan pada pertengahan musim hujan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Jumini, dan Nurhayati., 2015. Pengaruh Jenis Bahan Organik terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal
Floratek. 10(1) : 46-53.
Allard, R. W., 2010. Pemuliaan Tanaman 2. Ui Press. Jakarta.
Ashari. 2008. Hortikultura Aspek Budidaya. Ui Press. Jakarta.
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2019. Luas Panen Nasional,
Produksi Sayur Nasional dan Produktivitas Sayur Nasional. Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian . Jakarta.
Bandi A.A., Sumono dan A.P. Munir., 2014. Kajian Pengaruh Lama Penggenangan terhadap
Kualitas Air dan Sifat Fisik Tanah Andosol serta Pertumbuhan Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Rekayasa Pangan dan Pert. 2(1), pp.133-142.
Bernardinus, T dan W. Wiryanta., 2002. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Dahlan, M., Mulyati dan N. W. D., 2008. Studi Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik
Terhadap Perubahan Sifat Tanah Entisol. Agroteksos. 18(1-3), pp.20-26.
Dian, N., 2013. Pengaruh Sistem Pengairan terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas
Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza sativa L.). Skripsi Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
Direktorat Perbenihan Hortikultura, 2020. Database Varietas Tomat. http://varietas.
net/dbvarietas/ [di akses pada tanggal 12 April 2020].
Faruq. Y. A., 2019. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Organik terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. Medan.
Homer, V., A. Ali dan A. Maruapey., 2017. Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Organik
Bokashi terhadap Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccarata L.). Jurnal
Median. 9(3) : 28-35.
Indra. R., M. Rahmawati dan R. Hayati., 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Guano terhadap
Pertumbuhan dan Hasil beberapa Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum
L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 2(2) : 1-10.
Kahar., 2021. Respon Pertumbuhan dan Hasil beberapa Varietas Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum L.) akibat Pemberian Jenis Pupuk Kandang. Jurnal Agrokompleks Toli.
1(3) : 60-65.
Makmur, A., 2003. Pemuliaan Tanaman bagi Lingkungan Spesifik. IPB. Bogor.
Muslihat., 2014. Pengaruh Pupuk Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Terung (Solanum melongena L.) pada Tanah Aluvial. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Nainggolan D., 2011. Pengaruh Penyemprotan Zn, Fe, dan B pada Daun Tanaman Jagung
(Zea mays L.) yang Ditanaman di Areal Pengendapan Tailing. Skripsi S1
Unpublished. Fakultas Pertanian Teknologi Universitas Papua. Papua Barat,
Indonesia.
Nurhayati, H. M. Y., 2006. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Prananti. F.R., Y. Sunaryo dan Darnawi., 2018. Pengaruh Dosis Pupuk Bokashi Kotoran
Kambing dan Kotoran Sapi terhadap Hasil Produksi Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum L.) Varietas New Mutiara F1. Jurnal Ilmiah Agroust. 2(2) : 136-144.
Purwati, E dan Khairunisa., 2009. Budidaya Tomat Dataran Rendah. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Rahayu, T. B., B. H. Simanjuntak dan Suprihati., 2014. Pemberian Kotoran Kambing
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Wortel (Daucus carota) dan Bawang Daun (Allium
fistulosum L.) dengan Budidaya Tumpang Sari. Jurnal Agric . 26(1) : 52-60.
Saufan L. O, dan A. Bahrun., 2012. Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Kalium
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Jurnal
Agrotekno. 2(2) : 69-76.
Sulichantini, E. D., 2015. Respon Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat terhadap
Pemberian Pupuk Organik Cair Super Aci. Jurnal ZIRAA’AH. 40(2) : 75-80.
Sumarlin, L. Karimuna dan H. Syaf. 2018. Pengaruh Faktor Iklim terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Jagung (Zea mays L.). Jurnal Agronomi. 6(1), pp.17-24. ISSN:2089-9858.
Suraniningsih. 2010. Mari Berkebun Tomat. CV Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta.
Sutedjo, M., 2012. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Tani Pedia, 2019. Cara Menanam Tomat Lumina F1 dari Mulai Perawatan Sampai
Panen.https://tanipedia.co.id/cara-menanam-tomat-lumina-f1-dari-mulaiperawatan-
sampai-panen/ [di akses pada Tanggal 11 Oktober 2020].
Wijayanti, E. A dan Susila., 2013. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat (Solanum
lycopersicum L.). di Teknologi Pertanian Jawa Timur. Jurnal Hort. 26(1) : 89-96.