Anda di halaman 1dari 21

REVIEW JURNAL PENGGUNAAN PUPUK

ORGANIK CAIR PADA TANAMAN

NAMA ANGGKOTA KELOMPOK 2 :


1. AGNES BULU
2. ANTOHNETA HUKIMENA
3. DAVID E. F. VAN LEO
4. DEBORA ATAMALAI
5. FILIGIUS SONGKA
6. HIPOLITUS A. LEREM
7. IMELDA WEA
8. KLARA MORU
9. JUMARNI HAUTEAS
JUDUL - JUDUL JURNAL

■ PENGARUH ORGANIK CAIR TERHADAP PRODUKSI


SEMANGKA (Citrullus lunatus T. )
■ PENGARUH POC LIDAH BUAYA DAN INTERVAL PEMBERIAN
PUPUK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA
(Citrullus lanatus)
■ Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris S.)
dengan Pemberian Pupuk Organik Cair (POC)
■ Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Semangka(Citrullus vulgaris
Schard) Melalui Pemberian Pupuk Organik Cair Dan Abu Sabut Kelapa
■ RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
MELON TERHADAP PEMBERIAN PUPUK
ORGANIK CAIR Tithonia diversifolia
■ Pertumbuhan dan Produksi Melon Cucumis Melo L Var.
Action dengan Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC)
Vermikompos
■ PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) LIMBAH SAYURAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH
(Capsicum annuum L.) Febrianti
■ PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) KOTORAN
KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN
TOMAT CHERRY (Solanum LycopersicumVar.
Cerasiforme)
■ PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR
HASIL DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN TOMAT
Latar Belakang
■ Semangka (Citrullus vulgaris Schard) merupakan salah satu komoditas
hortikultura dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang mempunyai
nilai ekonomi cukup tinggi. Buahnya yang sangat digemari masyarakat
Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya
yang banyak. Tanaman semangka termasuk salah satu jenis tanaman
buah buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan
sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan budidaya
komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya
peningkatan pendapatan petani.
■ pupuk merupakan salah satu usaha untuk menambah unsur hara tanaman
kedalam tanah. Berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman yang
dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman, tetapi tidak semua pupuk
digunakan kedalam tanah dapat diserap oleh tanaman. Pupuk organik
cair merupakan salah satu pupuk cair yang diformulasikan secara khusus
dan istimewa. Dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh dengan
komposisi unsur hara esensial yang seimbang, sangat dibutuhkan dalam
pembentukan bunga, buah dan umbi. Sangat baik untuk semua jenis
tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan.
Pupuk Organik Cair
■ Pupuk organik cair merupakan salah satu pupuk cair yang
diformulasikan secara khusus dan istimewa. Serta dilengkapi dengan zat
pengatur tumbuh Geberelin dengan komposisi unsur hara esensial yang
seimbang, sangat dibutuhkan dalam pembentukan bunga, buah dan
umbi.Sangat baik untuk semua jenis tanaman hortikultura, tanaman
pangan dan perkebunan.
■ Komposisi pupuk organik cair terdiri dari : 3,99% N, 5,44% P2O5,
8,14% K2O, 539,73 ppm Cu, 115,94 ppm Pb, 16,99 ppm Co, 10,86
ppm B, 69,00 ppm Zn, dan 24,50 ppm Mo.
Manfaat dan keuntungan dari pupuk organik cair adalah:
1. Merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru.
2. Merangsang pembentukan bunga, pembentukan buah dan umbi.
3. Meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas hasil panen berupa
buah dan umbi.
4. Sangat cocok untuk semua jenis tanaman seperti padi, cabe, jeruk, tomat,
kol, kentang, semangka, melon, kacang kedelai dan kacang panjang.
1. PENGARUH ORGANIK CAIR TERHADAP
PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus lunatus T. )

■ HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh pemberian mikoriza
dan pupuk organik cair terhadap produksi semangka (Citrullus lunatus) yang
parameternya meliputi jumlah bakal buah, berat buah dan diameter buah.
■ PEMBAHASAN
Dari tabel 1 diketahui bahwa pemberian mikoriza pada dosis A3 yaitu pada
dosis 20 gr/tanaman memberikan hasil yang terbaik terhadap jumlah bakal buah
dan berat buah, sedangkan pemberian pupuk organik cair hanya berpengaruh
terhadap rata-rata jumlah bakal buah yaitu pada perlakuan pemberian pupuk
organik cair 6 ml/tanaman (B3) memberikan pengaruh terbaik. Hal ini
disebabkan karena kemampuan mikoriza membantu penyerapan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Penyerapan unsur hara disebabkan kemampuan mikoriza
dalam melakukan penyerapan unsur hara. Hal ini sesuai dengan fungsi utama
dari mikoriza adalah membantu peningkatan penyerapan unsur hara oleh akar
tanaman (Munawar, 2011).
■ Penambahan jamur mikoriza dapat meningkatkan produksi
hormon pertumbuhan seperti auksin, sitokinin dan giberelin bagi
tanaman inangnya sehingga dapat meningkatkan produksi
tanaman (Ningsih, 2012).
■ Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro dan mikro
yang esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan
organik) yang dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan
produksi tanaman (Kurnianto,2011). Pupuk organik cair dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan membantu meningkatkan
produksi tanaman serta meningkatkan kualitas produk tanaman
(Indrakusuma, 2000 dalam Parman, 2007). Pupuk bio organik
dapat meningkatkan efesiensi serapan hara, memperbaiki
pertumbuhan dan hasil seperti berat buah dan jumlah buah serta
meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit
(Hayani, 2013).
Interaksi antara dosis mikoriza dan pupuk organik cair memberikan
pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap produksi tanaman
semangka, jika dilihat secara deskripsi perlakuan A3B3
cendrung memberikan pengaruh paling baik terhadap rata-rata
jumlah bakal buah dan diameter buah. Hal ini diduga unsur hara
yang terkandung dalam pupuk organik cair pada dosis 6
ml/tanaman mencukupi untuk perkembangan generatiof tanaman
semangka, dan mikoriza pada dosis 20 gr/tanaman efektif dalam
membantu penyerapan unsur hara yang tersedia bagi tanaman.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Dwidjosoputro, 1994), Suatu
tanaman akan tumbuh dengan baik bila unsur hara yang
dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup dan berada dalam
bentuk yang sesuai untuk diserap oleh tanah dan pupuk optimal
bagi tanaman dengan menggunakan hara, tanaman dapat
memenuhi siklus hidupnya Unsur hara yang dibutuhkan tanaman
mempunyai peranan masing-masing untuk mendorong
pertumbuhan dan produksi tanaman. Penambahan pemberian
nutrisi pada tanaman tidak akan selalu meningkatkan
produktivitas tanaman.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian


mikoriza dan pupuk organik cair untuk faktor A dan B
berpengaruh terhadap parameter jumlah bakal buah saja. faktor
B berpengaruh terhadap parameter berat buah saja. Sedangkan
interaksinya belum belum meningkatkan prodsuksi tanaman
semangka (Citrullus lunatus).
2. PENGARUH POC LIDAH BUAYA DAN INTERVAL
PEMBERIAN PUPUK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
SEMANGKA (Citrullus lanatus)

Parameter Pengamatan
■ Panjang Tanaman
■ Jumlah Cabang
■ Jumlah Buah Per Plot
■ Berat Buah Per Tanaman Sampel (kg).
HASIL
■ Panjang Tanaman (cm)
Menurut hasil penelitian interaksi kedua perlakuan terhadap parameter
pengamatan panjang tanaman umur 4 mst tidak menunjukkan pengaruh
yang nyata. Berdasarkan tabel di bawah untuk perlakuan pemberian
POC lidah buaya terdapat hasil terpanjang pada perlakuan P2I1 (274.67
cm) dan terpendek pada perlakuan P2I3 (198.61 cm).
■ Jumlah Cabang
Berdasarkan hasil penelitian jumlah cabang tidak berbeda nyata terhadap
perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval waktu pemberian
pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst.
■ Rataan Jumlah Buah Per Tanaman
Berdasarkan hasil penelitian rataan jumlah buah per tanaman tidak berbeda
nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval
waktu pemberian pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst.
Berdasarkan tabel di bawah untuk perlakuan pemberian POC lidah
buaya terdapat hasil jumlah buah per tanaman yang paling banyak pada
perlakuan P1I1, P2I1 dan P3I1 (2.17 buah). Jumlah buah per tanaman
yang paling sedikit terdapat pada perlakuan P1I3 (1.00 buah).
■ Rataan Jumlah Buah Per Plot (Buah)
Berdasarkan hasil penelitian rataan jumlah buah per plot tidak berbeda
nyata terhadap perlakuan pemberian POC lidah buaya dan interval
waktu pemberian pupuk POC lidah buaya pada umur 4 mst.
Berdasarkan tabel 4 untuk perlakuan uji pemberian POC lidah buaya
terdapat jumlah buah per plot yang paling banyak pada perlakuan P2I1
yaitu (8.33 buah), dan jumlah buah per plot yang paling ringan pada
perlakuan P2I3 yaitu (4.33 buah).
■ KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian
POC lidah buaya dan interval waktu pemberian pupuk POC lidah buaya
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap panjang tanaman,
jumlah cabang tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot,
berat buah per tanaman sampel dan berat buah per plot.
3. Respon Pertumbuhan dan Produksi
Semangka (Citrullus vulgaris S.) dengan
Pemberian Pupuk Organik Cair (POC)
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
■ 1. Tinggi tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap pemberian POC
pada setiap waktu pengamatan yaitu 25, 50 dan 75 HST. Tinggi
tanaman terbaik terdapat pada perlakuan M1 (75 cc/l/polybag).
■ 2. Waktu pembungaan I, II dan III berpengruh tidak nyata pada setiap
taraf perlakuan POC yaitu M0 (kontrol) , M1 (75 cc/l/polybag), M2)
(150 cc/l/polybag), dan M3 (200 cc/ l/polybag).
■ 3. Bobot buah (gram) pertama tanaman semangka berpengaruh nyata
terhadap pemberian POC.Bobot buah terberat terdapat pada perlakuan
M1 (75 cc/l/polybag). Sedangkan bobot buah paling rendah terdapat
pada perlakuan M0 (control) tanpa pemberian POC.
4. Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Semangka(Citrullus vulgaris Schard) Melalui
Pemberian Pupuk Organik Cair Dan Abu
Sabut Kelapa
Kesimpulan
■ 1. Pemberian POC Bioboost berpengaruh pada jumlah daun 20 hst
dan 30 HST, berat buah dan lingkar huah namun tidak berpengaruh
pada jumlah daun 10 HST dan jumlah buah. POC bioboost 7 liter/ha
memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun(19,6 helai), berat
buah (9462.5 gram), dan lingkar buah(50,6 cm),
■ 2. Abu sabut kelapa berpengaruh pada berat buah dan lingkar buah,
namun tidak berpengaruh pada jumlah daun dan jumlah buah.
Pemberian abu sabut kelapa 4 ton/ha memberikan pengaruh terbaik
pada berat buah( 9222.2 gram) dan lingkar buah (50.3 cm).
■ 3. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan POC Bioboost dan abu
sabut kelapa pada semua parameter pengamatan
5. RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
MELON TERHADAP PEMBERIAN PUPUK
ORGANIK CAIR Tithonia diversifolia

Kesimpulan
■ Perlakuan NPK 50% + POC konsentrasi 10%
memberikan hasil tercepat terhadap waktu muncul
bunga pertama dan terbanyak untuk jumlah bunga
jantan dan jumlah bunga total tanaman melon.
Perlakuan NPK 100% (kontrol) memberikan hasil
terberat terhadap bobot buah dan terbesar untuk
diameter buah melon.
6. Pertumbuhan dan Produksi Melon Cucumis Melo
L Var. Action dengan Penggunaan Pupuk Organik
Cair (POC) Vermikompos

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian pertumbuhan dan produksi tanaman melon
dengan menggunakan pupuk organik cair vermikompos dapat di simpulkan
bahwa :
- Pemberian pupuk organik cair (POC) vermikompos pada pertumbuhan dan
produksi melon Cucumis melo L varietas action dari 12 parameter hanya
ada 3 parameter yang terlihat beda nyata yaitu parameter jumlah cabang
umur 8 MST, jumlah bunga betina umur 5 MST dan ketebalan daging buah.
- Penggunaan dosis optimal pupuk organik cair (POC) vermikompos dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman melon yaitu pada
perlakuan P5 dengan konsentrasi 100 mL/L.
- Dosis pupuk organik cair (POC) vermikompos 100 mL/L memberikan hasil uji
organoleptik yang paling tinggi dibanding 6 dosis lainnya.
7. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK
CAIR (POC) LIMBAH SAYURAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI
MERAH (Capsicum annuum L.) Febrianti
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan pemberian POC limbah sayuran
terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah .
2. 2. Pemberian POC limbah sayuran dengan konsentrasi 8%
merupakan perlakuan yang paling baik diantara perlakuan
dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah.
8. PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) KOTORAN
KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN
TOMAT CHERRY (Solanum LycopersicumVar. Cerasiforme)
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
a. Perlakuan pemberian pupuk organik cair kotoran kambing dalam
budidaya tanaman tomat cherry berpengaruh nyata pada tinggi
tanaman yaitu pada minggu ke-tiga dan minggu ke-empat.
b. Perlakuan pemberian pupuk organik cair kotoran kambing dalam
budidaya tomat cherry tidak berpengaruh nyata untuk umur berbunga,
produksi, jumlah buah dan berat akar.
c. Pemberian pupuk organik cair kotoran kambing terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman tomat cherry akan memberikan pengaruh yang
baik meningkatkan produksi sampai kepada 4 ml/l air dan bila
ditingkatkan lagi akan menurunkan pertumbuhan dan produksi
tanaman tomat cherry.
9. PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK
CAIR HASIL DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN TOMAT
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, serta terbatas pada penelitian ini
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. H0 ditolak dan HI diterima, karena perlakuan berbagai konsentrasi
pupuk organik cair hasil dekomposisi sampah organik berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.
2. Pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik cair hasil dekomposisi
sampah organik berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tinggi
tanaman, jumlah buah, berat buah (gr), diameter buah (cm), volume
buah (ml) dan jumlah cabang produktif, tetapi tidak berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan jumlah daun, umur berbunga, umur
berbuah dan umur panen.
3. Pemberian konsentrasi pupuk organik cair hasil dekomposisi sampah
organik 350 cc/l air memberikan pengaruh terbaik dibandingkan
dengan perlakuan yang lain, karena menghasilkan berat buah (g)
yang tertinggi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai