TIH BUAH-BUAHAN
Jawab
1. Fortifikasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kandungan suatu komponen
gizi produk pangan, yang dapat dilakukan dengan menambahkan secara langsung
komponen gizi yang ingin ditingkatkan ataupun menambahkan bahan yang kaya akan
komponen gizi tersebut pada produk pangan.
2. Labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata), yang dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai pumpkin, termasuk komoditas pangan yang telah banyak dikenal masyarakat.
Olahan berupa kolak waluh sangat manis dan memiliki warna kuning orange sehingga
menarik untuk dinikmati di samping rasa dan penampilannya yang menarik, labu
kuning merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta
karbohidrat dan daging buahnyapun mengandung antioksidan yang bermanfaat
sebagai anti kanker.
Labu kuning yang kaya betakaroten dapat menjadi bahan biofortifikasi pada produk
pangan olahan. Fortifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan labu kuning segar
yang ditambahkan pada pembuatan roti, es krim dan produk pangan lain yang disukai
anak-anak. Fortifikasi juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah labu
kuning menjadi tepung yang selanjutnya diaplikasikan pada pengolahan pangan.
Produk olahan yang ditambah dengan tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa
yang spesifik, sehingga diharapkan Iebih disukai anak-anak.
Tepung merupakan alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan
disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan Iebih
cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses,
pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah Iingkungan
dibandingkan dengan pembuatan pati.
Menurut Prof. Dr. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi
IPB, tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu kuning
harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak optimum. Buah
dipanen kira-kira 5-10 hari Iebih awal dari umur panen semestinya. Buah yang masak
optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, daging buahnya
lembek, serta kadar patinya rendah. Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan
dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam
skala rumah tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak
perlu ditutup.