Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN SERBUK BUAH NAGA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Pembuatan
Serbuk Buah Naga”. Selama proses pelaksanaan dan penulisan laporan ini,
terdapat banyak pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan doa
kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Oleh sebab itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak tersebut, yang telah banyak membantu Penulis dari awal perencanaan,
pelaksanaan, hingga penyusunan laporan tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak

kekurangan sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi

Penulis. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya


pengolahan limbah, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga mulai
bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati konsumen tidak hanya
memiliki komposisi bahan baik namun pemanfaatan kulit buah yang tak terpakai
ternyata memiliki cita rasa yang menarik, tetapi juga mempunyai gizi yang baik
bagi tubuh. Buah naga yang sering disebut dengan kaktus manis atau kaktus
madu, adalah buah yang sudah terkenal di Indonesia. Buah ini banyak
mengandung gizi dan vitamin yang sangat berfungsi bagi tubuh, kandungan gizi
secara umum yang ditemukan dalam buah ini adalah berupa potassium, ferum,
serat, kalsium dan sodium. Kandungan vitamin pada buah ini juga besar dan
beragam, secara umum buah naga mengandung vitamin B1, B2 dan B3. Bukan
hanya buahnya saja yang berkhasiat untuk mencegah kanker.

Kelebihan kulit buah naga sangat bermanfaat bagi kesehatan namun pada
kenyataannya hanya dianggap sebagai limbah hasil pertanian yang selama ini
belum dimanfaatkan secara baik, padahal kulit buah naga mengandung zat warna
alami betasianin cukup tinggi. Betasianin merupakan zat warna yang berperan
memberikan warna merah dan merupakan golongan betalain yang berpotensi
menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti
pewarna sintetik yang lebih aman bagi kesehatan. Kulit buah naga (Hylocereus
Polyrhizus) dapat diaplikasikan sebagai pewarna alami pangan dan sebagai bahan
tambahan untuk meningkatkan nilai gizi produk. Selain itu kulit buah naga sangat
bermanfaat untuk kulit wajah sehingga dapat membuat awet muda. Kulit buah
naga juga mudah didapat dan juga mudah untuk mengolahnya karena kulitnya
lunak sehingga mudah dipotong dan tidak memerlukan proses pengolahan yang
memakan waktu lama. Kulit buah naga juga memiliki beberapa kekurangan di
antaranya mudah busuk dan mudah kering apabila disimpan salah dalam proses
penyimpanan.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana cara pembuatan serbuk buah naga ?
b. Apa saja manfaat dari buah naga ?
3. TUJUAN
Mampu memanfaatkan limbah dari kulit buah naga untuk dijadikan sebuah
produk yang ekonomis.
4. MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini yaitu
1. Dapat mengetahui cara pembuatan serbuk buah naga
2. Memberikan motivasi untuk bisa berkreasi dan kreatif
3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai serbuk buah
naga yang berkhasiat bagi tubuh.
BAB II

DASAR TEORI

Buah naga yang sering disebut juga kaktus manis atau kaktus
madu, adalah buah yang baru dikenal di Indonesia. Buah naga mulai
dikembangkan di Tanah Air serta memiliki peluang besar untuk
disebarluaskan. Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus
dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya.
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa buah ini berasal dari
Meksiko, Amerika Selatan. Konon disebut buah naga, karena seluruh
batangnya yang menjulur panjang seperti layaknya naga. Dalam
perkembangannya, tanaman ini kemudian dikembangkan di Israel,
Thailand dan Australia. Prospek buah naga di pasar domestik cukup
baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. Hal tersebut
dapat dilihat dengan semakin membanjirnya buah naga di supermarket
atau pasar swalayan di beberapa kota di Indonesia.

Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar


sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air
tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena
mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah kaktus madu itu
cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat
membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme
dalam tubuh manusia. Manfaat buah ini bisa mencegah kanker usus,
selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan
menurunkan kadar lemak dalam tubuh. Secara keseluruhan, setiap
buah naga mengandung protein yang mampu meningkatkan
metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat untuk
mencegah kanker usus, kencing manis dan diet, karotin untuk
kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit,
kalsium untuk menguatkan tulang. Khasiat pohon naga bukan terletak
pada buahnya saja tetapi pada daun dan kulit buahnya juga.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

1. ALAT DAN BAHAN


Alat :
Talenan
Pisau
Wadah
Timbangan
Teflon/wajan
Blender

Bahan :
Buah Naga
Gula
Air

2. CARA PEMBUATAN
1. Ambil buah naga, kupas kulit buaah naga menggunakan
pisau
2. Ambil gula setengah bagian dari buah naga
3. Blender buah naga dengan tambahkan air sedikit
(sebagian dari jumlah kulit buah naga)
4. Siapkan wajan/teflon, gunakan api kecil
5. Masukkan hasil blender kulit buah naga ke dalam wajan
6. Aduk hingga mengkristal, gunakan api kecil
7. Setelah mengkristal, haluskan dengan menggunakan
blender agar menjadi serbuk
8. Masukkan ke dalam wadah lalu tutup

3. BAGAN LANGKAH KERJA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. HASIL

2. PEMBAHASAN
Berikut khasiat buah naga yaitu dapat menurunkan kolesterol,
pencegah kanker, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menguatkan
daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata serta menyeimbangkan
kadar gula darah. Diabetes merupakan penyakit dimana tubuh
penderita sudah tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah.
Penderita mengalami gangguan metabolisme pada proses penyerapan
gula oleh tubuh, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara normal. Apabila kadar gula darah
meningkat akan memicu penyakit DM (Diabetes Melitus). Pada
pengaturan pola makan, penderita DM dianjurkan memperhatikan
asupan karbohidrat dan serat karena penting dalam pengendalian kadar
glukosa darah.
Kenyataannya, penderita DM yang sudah menjalankan
program diet ternyata, belum mampu mengendalikan glukosa darah
dengan baik sehingga kadar hariannya tetap tinggi. Penyebabnya
adalah kurangnya asupan buah dan sayur sebagai sumber serat dan
antioksidan. Buah naga khususnya buah naga merah mengandung serat
dan antioksidan yang bermanfaat bagi penderita diabetes dan
kardiovaskuler. Kandungan serat buah naga terutama dalam bentuk
pektin memiliki kemampuan memperlambat penyerapan glukosa
dengan cara meningkatkan kekentalan volume usus yang berpotensi
menurunkan kecepatan difusi sehingga kadar glukosa menurun.

Organoleptik
Kadar Air
Kadar air suatu produ juga sering dihubungkan dengan kualitas
produk. Selain mempengaruhi kualitas produk, kadar air juga
mempengaruhi tingkat keawetan produk.
Tingginya kadar air yang dihasilkan diduga karena tidak adanya
pengeringan lebih lanjut pada bubuk yang dihasilkan. Selain itu,
perbedaan kadar air dengan SNI diduga disebabkan perbedaan cara
pengolahan.
Kecepatan terlarut
percepatan kelarutan bahan serta masa simpan bahan makanan
dipengaruhi oleh kadarair yang rendah. Semakin rendah kadar air
minuman instan yang dihasilkan maka akan semakin lama masa
simpan dan mempercepat suatu partikel untuk larut pada air.
Jumlah Endapan
Secara umum minuman serbuk yang baik adalah minuman yang tidak
terlalu banyak memiliki endapan dan mudah larut ketika diseduh
Rasa
Hasil uji organoleptik terhadap rasa produk untuk uji mutu hedonik
menunjukkan bahwa nilai skor rasa yang terendah terletak pada
perlakuan formulasi P1 yaitu 2,52 (agak tidak pahit). Sedangkan nilai
tertinggi terletak pada perlakuan formulasi P3 yaitu 2,66 (agak tidak
pahit).

BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
2. SARAN
Buah naga merupakan buah musiman, sehingga untuk dapat terus
mengkonsumsi nya dibutuhkan cara yang tepat untuk mengawetkan
buah naga sehingga mutu dari buah naga tersebut tetap baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/
332978860_Formulasi_Kulit_Buah_Naga_Merah_Hylocereus_polyrhizus_Terhad
ap_Kualitas_Minuman_Fungsional_Cokelat_Theobroma_cacao_L_Instan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/
download/pdf/11064343.pdf&ved=2ahUKEwik64u7hsDrAhUaU30KHV-
xCdwQFjAFegQIBhAB&usg=AOvVaw2PtkNRdolFqncpLw2lqIAo

http://timybarbie23.blogspot.com/2013/12/makalah-buah-naga.html?m=1

LAMPIRAN

1. Bahan dan alat pembuatan serbuk buah naga


2. Proses pembersihan

3. Proses pemotongan dan pengupasan

4. Proses penghalusan (blender)


5. Proses pemasakan

6. Proses penyaringan

Anda mungkin juga menyukai