Anda di halaman 1dari 9

POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN

KELAPA DI INDONESIA
Mata Kuliah Agroindustri

DI SUSUN OLEH :
Ady AgustIyan
Artis Kukila
Carudi
Fitri Lestari Dewi
Kimi Apria Pizal

(J3G113045)
(J3G113031)
(J3G113059)
(J3G113002)
(J3G113016)

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR


TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai Potensi dan Prospek Pengembangan Kelapa di Indonesia.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bogor, September 2013

Penulis

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai berbagai macam tumbuhan, hewan,
dan lainnya. Salah satu nya adalah pohon kelapa. Kelapa (Cocos nucifera) adalah
satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota
tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya
oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan
tumbuhan ini. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai
ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisirSamudera Hindia, namun kini telah tersebar
di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m
dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan. Dan juga
kelapa merupakan tumbuhan yang bisa dijadikan berbagai macam makanan, dan
juga perabotan rumah tangga, bahkan sekarang sudah bisa dijadikan sebagai obat
obatan herbal.
Di ambon, hasil parutan kelapa tua itu bisa dijadikan makanan bagi merek.
Bahkan menjadi pengganti nasi bagi mereka. Dan juga kelapa bisa dibuat minyak.
Minyak yang sering kita bilang minyal VCO itu adalah minyalah olahan dari kelapa
tua yang mempunyai banyak manfaat.
Maka dari itu, kami ingin lebih tahu tentang kelapa dengan cara survei atau terjun
ke lapangan langsung. Dan hasil survei kami akan kami buat makalah sebagai bukti
hasil dari tugas kami.

TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi dari potensi dan karakteristik
kelapa dan mengetahui apa saja produk yang dihasilkan dari kelapa.

OUTPUT

1. Data potensi 5 tahun terakhir


Produksi 2012 (ton)

460.017

Produksi 2011 (ton)

465.296

Produksi 2010 (ton)

453.876

Produksi 2009 (ton)

444.312

Produksi 2008 (ton)

439.193

2. Karakteristik bahan
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan
berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan
pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk
bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bertoreh
sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu,
bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari
pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning,
hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut,
melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi
biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp.
Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya
mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah; embrio kecil dan
baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).

Kelapa (Cocos nucifera)


Kingdom
Ordo
Family
Genus
Spesies

:
:
:
:
:

Plantae
Arecales
Arecaceae
Cocos
C. nucifera

3. Sifat fisik-kimia bahan

Daging buah (Flesh)


Kulit luar (Exocarp)
Sabut (Mesocarp)
Tempurung (Endocarp)
Air

4. Standar mutu
Untuk penentuan BPT Kelapa Dalam, buah dan biji harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Bentuk buah bulat atau agak bulat, sedangkan buah tanpa sabut (biji)
berbentuk bulat, dengan dasar rata dan agak bulat.
b. Ukuran buah paling sedikit 22 x 17 cm
c. Berasal dari buah yang telah masak, berwarna coklat, licin dan cukup
mengandung air.
d. Berat buah paling sedikit 1,5 Kg.

e. Contoh buah yang dianalisa paling sedikit mengandung 470 gram daging
buah basah atau 235 gram kopra per butir.
f. Tebal daging buah paling sedikit 11 mm
g. Tangkai buah pendek dan kekar, sehingga mampu menopang buah
h. Bebas dari hama dan penyakit
i. Keragaman sifat buah tidak lebih dari 20 persen.
5. Pohon industri

METODOLOGI

1.Metode Rendering
Daging buah pemarutan penambahan air pemerasan pemisahan
(santankental) penggorengan/sentrifugasi minyak goreng + blondo
2.Metode Kempa / Press
Pencacahan kopra pemanasan - pengepresan minyak + ampas
Ampas - digiling pemanasan - pengepresan minyak
3.Metode Ekstraksi Pelarut
Pencacahan kopra penyimpanan diruang ekstraksi, pelarut di ruang penguapan ekstraksi 3 jam - minyak
4.Metode Enzimatis
Daging buah santan penambahan enzim protease pemisahan minyak dan air

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengolahan minuman isotonik

Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang
sempurna (Tabel 6) sehingga mempunyai keseimbangan elektrolit yang sempurna,
sama dengan cairan tubuh manusia. Komposisi mineral air kelapa yang unik ini
menyebabkan air kelapa dapat berperan sebagai minuman isotonik alami. Untuk
formulasinya, dapat pula pada air kelapa muda ditambahkan beberapa vitamin dan
mineral lain sebagai minuman olah raga lainnya.
Beberapa komponen gizi penting yang pernah dicobakan untuk ditambahkan pada air
kelapa muda adalah gula sakarosa dan asam askorbat (vitamin C). Mengingat
potensi air kelapa di Indonesia sangat besar, sedangkan minuman energi banyak
diminati konsumen, maka diharapkan air kelapa muda (sebagai minuman isotonik
alami) mampu mengambil sebagian dari pangsa pasar minuman olahraga dunia yang
saat ini diperkirakan bernilai sekitar satu milyar dollar AS (Prasetyo, 2002).
Usaha pengawetannya sudah sering dilakukan, namun upaya pengawetan ini sulit
dilakukan karena air kelapa muda sangat sensitif terhadap panas. Proses pengawetan
dengan teknik sterilisasi modern, seperti teknik pemanasan Ultra High Temperature
(UHT) mampu memberikan daya awet yang diinginkan, namun nilai gizi, cita rasa
dan aroma khas air kelapa muda mengalami perubahan yang sangat signifikan. Oleh
karena itu Badan Pertanian Dunia, FAO menerapkan teknologi mikrofiltrasi untuk
mengawetkan air kelapa muda.

Teknologi mikrofiltrasi pada pengolahan air kelapa muda adalah sebagai suatu
proses sterilisasi dingin (cold sterilization) sehingga mampu mempertahankan
karakteristik khasnya, termasuk nilai gizi dan cita rasanya. Teknologi mikrofiltrasi
sesungguhnya bukan teknologi baru. Namun, aplikasinya pada air kelapa untuk
tujuan khusus sterilisasi merupakan sesuatu yang baru. Pada prinsipnya teknologi ini
bekerja dengan melalukan air kelapa muda melalui suatu filter yang terbuat dari
porselin ataupun gel poliakrilik. Dengan karakteristik filter yang tepat, filter akan
mampu menahan semua mikro- organisme dan sporanya dan melalukan permeate air
kelapa muda yang steril. Karena tidak menggunakan panas (suhu tinggi) maka air
kelapa steril yang dihasilkan tetap mempunyai karakteristik aroma dan cita rasa
yang tetap segar. Hal ini merupakan keunggulan dari sistem sterilisasi dingin yang
diberikan oleh teknik mikrofiltrasi.
Teknologi proses dengan menggunakan mikrofiltrasi ini dikembangkan oleh tim ahli
dari FAO di bawah koordinasi Dr. Morton Satin, yang juga sebagai Chief of FAOs
Agricultural Industries and Post-harvest Management Service dan tanggal 15
September 2000, memperoleh paten dari Pemerintah Inggris mengenai proses
pengolahan air kelapa muda sebagai minuman energi. Dalam siaran persnya (press
release 00/51), FAO menyatakan bahwa air kelapa muda bisa dipasarkan sebagai
minuman energi alami. Teknologi ini memberikan harapan bagi industri kelapa di
Indonesia. Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, maka
teknologi mikrofiltrasi ini bisa digunakan untuk mengembangkan sistem industri
kelapa terpadu.

PENUTUP

Demi kian yang dapat kami jabarkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah kami, tentunya dalam makalah kami ini masih banyak
kekurangan serta kekurangannya, karena terbtasnya rujukan atau referensi
yang berhubungan dengan makalah kami ini.
Kami banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik maupun saran yang
membangun kepada makalah kami ini dan penulisan pada makalah untuk kesempatan
berikutnya, semoga makalah ini berguna pada kami penulis dan khususnya pada kami
para pembaca.
REKOMENDASI
.

DAFTAR PUSTAKA
http://produkkelapa.wordpress.com/2009/01/08/pohon-industrikelapa/
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/commodityarea.php?i
c=53&ia=71
http://kelapaindonesia2020.wordpress.com/makalah-tentangkelapa/rindengan-barlina/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa
http://ditjenbun.deptan.go.id/tanhun/berita-177-persyaratan-teknispenilaian-blok-penghasil-tinggi-bpt-kelapa-dalam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

Anda mungkin juga menyukai