PENDAHULUAN
Indonesia banyak ditumbuhi pohon kelapa. Pohon kelapa memberikan banyak hasil
bagi manusia mulai dari batang, daun, buah dll. Pada pembuatan kopra atau penjual
kelapa di pasar, airnya terbuang percuma sebagai limbah yang dapat mencemari
mengetahui manfaat air kelapa bahwa air kelapa telah berhasil diolah menjadi suatu
Nata de coco adalah makanan yang banyak mengandung serat selulosa kadar
tinggi yang bermanfaat bagi kelancaran pencernaan kita. Makanan ini berbentuk
padat, kokoh, kuat, putih, transparan, dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling.
Produk ini banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan
makanan ringan lainnya. Kandungan kalorinya yang rendah, sangat tepat dikonsumsi
sebagai makanan diet. Penambahan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi
nata de coco.
pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit nata adalah bakteri Acetobacter
xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa
yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol.
Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat
menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang
tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang
selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, padat,
kokoh, kuat dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling, yang disebut sebagai nata.
Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan
nata de coco pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat
sebagai alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan. Produk ini banyak
digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan
lainnya. Nata de coco dapat dipakai sebagai sumber makan rendah energi untuk
keperluan diet. Nata de coco juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat
dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu
memerlukan suatu media yang tepat sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat
secara optimal. Sebagai media dalam pembentukan nata media yang digunakan
mikroorganisme yang dalam hal ini yaitu acetobacter xylinum. Komponen media
nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata antara lain memiliki sumber karbon
dapat berupa gula, sumber nitrogen dapat berupa penambahan urea atau ZA, mineral
dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri acetobacter xylinum. Asam sitrat
atau asam asetat untuk penyedia kondisi asam yang diharapkan bakteri acetobagter
xylinum.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pembuatan nata de coco ini adalah untuk mengetahui
cara pembuatan nata de coco serta sifat organoleptik dari nata de coco yg dihasilkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
(palem), yang merupakan salah satu famili utama yang tergolong tumbuhan
bagi manusia, seperti kurma, kelapa, kelapa sawit, pinang, sagu, tebu, pohon ara, dan
Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi minuman
fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula, protein,
lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri penghasil
produk pangan. Kandungan gula maksimun 3 gram per 100 ml air kelapa. Jenis gula
yang terkandung adalah sukrosa, glukosa, fruktosa dan sorbitol. Gula-gula inilah
yang menyebabkan air kelapa muda lebih manis dari air kelapa yang lebih tua.
(Warisno, 2005).
besi 106 mg/ 100 g, dan tembaga 26 mg/ 100 g. Selain glukosa dan elektrolit, air
kelapa muda juga mengandung vitamin dan protein yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Air kelapa mengandung air sebanyak 91,23%, protein 0,29%, lemak 0,15%,
karbohidrat 7,27%, dan kadar abu 1,06%. Selain itu, air kelapa juga mengandung
sukrosa, dekstrosa, fruktosa, vitamin B kompleks yang terdiri dari asam niotinat 0,01
mikrogram, asam pentotenat 0,52 mikrogram, biotin 0,02 mikrogram, riboflavin 0,01
mikrogram, dan asam folat 0,003 mikrogram per mililiter. Dengan adanya berbagai
kandungan nutrisi tersebut maka air kelapa merupakan media yang baik untuk
bagi Acetobacter xylinum untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam air kelapa dan
yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar 0,6 mikron, dengan permukaan dinding
yang berlendir. Bakteri ini dapat membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel.
Sifat dari bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerasi glukosa
batang, berpasangan dan saling berikatan, reproduksi dengan binary fission, bergerak
dengan flagella dan tidak membentuk endospora. Pada kondisi tertekan, Acetobacter
menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa diubah melalui reaksi heksokinase menjadi
selulosa dan sebagian lainnya diuraikan menjadi asam asetat yang akan menurunkan
pH medium. Lama fermentasi akan berpengaruh pada kadar asam yang dihasilkan
Nata yang berhasil menemukan nata de coco dan mulai diperkenalkan secara luas ke
masyarakat. Di Indonesia nata de coco mulai dikenal tahun 1973 dan dikembangkan
tahun 1975. Namun demikian nata de coco mulai kenal oleh masyarakat secara luas
Definisi nata adalah suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam air dan
terbentuk pada permukaan media fermentasi air kelapa dan beberapa sari buah
masam. Nata de coco adalah jenis nata dengan medium fermentasi dari air kelapa.
Nata de coco dibuat dengan memanfaatkan air kelapa untuk difermentasikan secara
aerob dengan bantuan mikroba. Di bawah mikroskop, nata tampak sebagai massa
benang yang melilit yang sangat banyak seperti benang-benang kapas. Nata bukan
merupakan mikroorganisme itu sendiri seperti granula yeast yang tersusun atas sel
yeast sehingga ada yang menyangkal bahwa mengonsumsi nata sama dengan
Nata de coco adalah makanan fungsional yang merupakan dietary fiber. Nata
dalam medium yang cocok seperti air kelapa menghasilkan massa berupa selaput
yang merupakan tipe sellulosa yang mempunyai struktur kimia seperti sellulosa yang
dibentuk oleh tumbuhan tingkat tinggi (Iguchi et al., 2000, Collado, 1986).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Biologi LIPI, kandungan
gizi nata de coco per 100 gram nata mengandung 80% air, 20 gram karbohidrat, 146
kal kalori, 20 gram lemak, 12 mg Kalsium, 2 mg Fosfor dan 0,5 mg Ferrum (besi).
Sedangkan kandungan gizi 100 gram nata de coco yang dikonsumsi dengan sirup
adalah 67,7% air, 12 mg Kalsium, 0,2% lemak, 2 mg Fosfor (jumlah yang sama
untuk vitamin B1 dan protein),5 mg zat besi dan 0,01ng (mikrogram) Riboflavin.
( Afriansyah, 2011).
III. BAHAN DAN METODE
Bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan nata de coco ini adalah air
Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan nata de coco ini adalah
3.3 Metode
Metode yang digunakan pada praktikum pembuatan nata de coco ini adalah
metode fermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, Nur. 2011. Pusat Litbang Gizi Depkes RI. Buletin Sektor 20 Edisi 35 –
April 2011
Campuran Pada Pembuatan Nata De Cashew. Jurnal Bul. Littro. Vol. 18 (1)
: 107 – 116.
Sari Buah Mangga. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC, Vol. 11 (2) : 63-74
Warisno. 2005. Mudah dan Praktis Membuat Nata De Coco. Agro Media: Jakarta.
Warsiati. 2013. Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Menjadi Produk Coco Cider :
Lampiran 1
Air kelapa
Disaring
Didinginkan