Abstract
Nata de coco is a food that comes from fermented coconut water with the help of the Acetobacter xylinum
bacteria. This nata can be used as a dessert and is rich in fiber. The formation of nata really needs nitrogen
nutrition. This practicum aims to see the process of making a starter from pineapple fruit as much as 300 grams,
making nata de coco and seeing what microorganisms play a role in the process of making nata de coco using 5
L of coconut water. The results show that nata de coco has failed, it can be seen from the results after inject a
starter whose result does not match. The result is that no layered solids are formed, are not white in color and
have a pungent aroma. This is because the starter used has not produced bacteria because the exhibition is only
incubated for a day so that there is no compaction of the nata. As for A. xylinum growth, acidity, and
temperature. The glucose in pineapple is useful as a carbon source for A. xylinum to produce cellulose sheets.
Factors that can be indicators to ensure that the weather is nutrients, temperature, and acidity (pH). Optimal
pH 3.5-4 for nata de coco. Nata de coco is included in low-calorie foods because it contains lots of water and
fiber.
.
Nata de coco merupakan salah satu jenis digabungkan dengan asam lemak membentuk
makanan yang diperoleh melalui proses fermentasi prekursor pada membrane sel. Prekursor ini keluar
oleh bakteri Acetobacter xylinum. Menurut Dewi dan bersama – sama enzim yang mempolimerisasikan
Ayu (2020) Nata de coco adalah salah satu produk glukosa menjadi selulosa diluar sel, jadi dengan
bioteknologi yang merupakan hasil dari fermentasi adanya penambahan gula (sukrosa) akan
air kelapa oleh bakteri asam laktat yaitu bakteri meningkatkan jumlah lapisan – lapisan selulosa
Acetobacter xylinum yang akan membentuk (serat) yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum.
anyaman serat selulosa dalam medium air kelapa. Selulosa yang terbentuk didalam media berupa
Serat ini berbentuk seperti agar putih dan kenyal. benang - benang yang bersama dengan polisakarida
Pada praktikum kali ini digunakan air kelapa sebagai membentuk jaringan yang terus menebal menjadi
bahan utama dalam pembuatan Nata de coco. Air lapisan nata.sedangkan Pemanenan dilakukan
kelapa memiliki rasa manis yang tentunya memiliki setelah lapisan selulosa terbentuk dalam media
banyak manfaat baik itu saat di konsumsi langsung perrtumbuhan.
maupun diolah menjadi suatu makanan. Menurut Starter nata yang digunakan dibuat dari
Misgiyarat (2007) Nutrisi yang terkandung dalam air ampas buah. Proses pembuatan starter nata de coco
kelapa terdiri dari gula, mineral, serta faktor memanfaatkan ampas dari buah nanas sebagai bahan
pendukung pertumbuhan sebagai senyawa yang utamanya. Starter merupakan salah satu bahan
mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penting dalam pembuatan nata. Pembuatan starter
penghasil nata Acetobacter xylinum. Lapisan ini cukup penting agar nantinya dapat mengembangkan
mempunyai tekstur kenyal dan berwarna putih dan sendiri bibit untuk pembuatan nata tanpa harus
mengandung 35-62 % selulosa sehingga sangat baik membeli dari industri. Selain itu ampas nanas juga
digunakan sebagai makanan fungsional kaya serat. berfungsi sebagai media pertumbuhan yang baik
Nata de coco yang berhasil dibuat akan bagi bakteri yang berperan. Buah nanas merupakan
mengahsilkan padatan berwarna putih dengan substrat yang dapat digunakan sebagai media
ketebalan tertentu disertai bau asam dan rasa tumbuh Acetobacter xylinum yang berperan penting
hambar. Hasil pengamatan menunjukkan nata de dalam pembuatan nata. Glukosa dalam buah nanas
coco yang dibuat mengalami kegagalan, karena tidak bermanfaat sebagai sumber karbon bagi A. xylinum
terbentuk padatan, warnanya kecoklatan, teksturnya untuk menghasilkan lembaran selulosa (nata) melalui
masih cair dan baunya sangat menyengat. Tentunya fermentasi. Glukosa yang berperan dalam
ini sangat berbeda dari nata de coco biasanya. pembentukan selulosa adalah glukosa dalam bentuk
Adapun hal yang menjadi factor kegagalan adalah β sehingga semua glukosa yang ada dalam bentuk α
starter yang digunakan belum jadi secara utuh saat akan diubah dalam bentuk β melalui enzim
disuntikkan kedalam nata yang akan dibuat. Selain isomerase yang berada pada bagian bakteri
itu inkubasi pamerahan hanya berlangsung satu hari Acetobacter xylinum.
sehingga bakteri yang harusnya berperan tidak Menurut Hamad dkk (2014) bahwa selama
mengalami pertumbuhan sehingga tidak terbentuk proses fermentasi bakteri Acetobacter xylinum akan
padatan nata de coco. Kualitas nata yang dihasilkan memecah glukosa (sukrosa) menjadi glukosa dan
tergantung pada jumlah populasi A. xylinum pada fruktosa, bakteri ini juga berperan dalam
starter yang digunakan (Hamad et al., 2014). menurunkan pH medium. Komponen yang cukup
Lapisan tipis pada nata de coco merupakan berperan sebagai media pertumbuhan nata adalah
hasil perubahan suksrosa yang terdapat dalam gula sumber karbon dan sumber nitrogen karena sebagai
menjadi selulosa secara ekstraseluler sehingga sel – nutrisi yang cukup baik bagi pertumbuhan bakteri
sel bakteri akan terperangkap dalam fiber selulosa Acetobacter xylinum. Sumber karbon sebagai salah
dan fiber selulosa ini berbentuk partikel yang satu unsur pembentuk nutrisi untuk medium
tebalSerat kasar yang terbentuk merupakan hasil fermentasi dapat berupa glukosa, fruktosa dan
perombakan gula pada medium fermentasi oleh sukrosa. Media yang diperlukan untuk pembentuan
aktivitas Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum nata antara lain : 10 gram gula yang digunakan
mengambil glukosa dari larutan gula, kemudian sebagai sumber karbon yang berperan penting dalam
pertumbuhan mikroba. Glukosa dalam buah nanas Elektrodialisis. Jurnal Teknologi Pangan.
bermanfaat sebagai sumber karbon bagi A. xylinum Vol.1 (1) : 221-222.
untuk menghasilkan lembaran selulosa (nata) melalui
fermentasi. Adapun pH optimal yaitu sekitar 3,5-4. Duma dan Tri Harsono. 2016. Pengaruh Media
Pengaturan pH pada pembuatan nata dapat dilakukan Starter Dari Daging Nanas, Bonggol Nanas
dengan penambahan cuka makan. Penambahan cuka Dan Kulit Nanas Terhadap Kualitas Nata
makan akan menyebabkan media dengan pH lebih
De Coco. Jurnal BioSains. Vol. 2 (1) : 17-
asam. Keasaman yang rendah meningkatkan
pertumbuhan A. xylinum dan mencegah kontaminasi 20.
jenis bakteri lain. Adapun proses penambahan
ekstrak tauge dan cuka makan dilakukan setelah air Effendi, N. H. 2009. Pengaruh Penambahan Variasi
kelapa mendidih. Ekstrak tauge ditambahkan sebagai Massa Pati (Soluble Starch) Pada
bentuk penghasil sumber nitrogen bagi pertumbuhan Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium
bakteri A. xylinum. Fermentasi Bakteri Acetobacter Xylinum.
Adapun faktor-faktor yang menentukan Medan: Departemen Kimia Mipa Usu.
keberhasilan pembuatan nata de coco adalah nutrisi,
suhu dan Tingkat Keasaman (pH). Nata de coco Hamad, A. & Kristiono. 2013 Pengaruh penambahan
termasuk dalam makanan kesehatan yang kaya akan sumber nitrogen terhadap hasil fermentasi
serat,, tetapi rendah kalori. Menurut Lindu dkk nata de coco. Momentum. Vol.9 (1) : 62-
(2013) bahwa nata de coo mengandung sekitar 98%
65.
air, 0,2 % lemak, 0,012 % kalsium, 0,002% fosfor
dan vitamin B3 sebanyak 0,0017%. Produk nata de
Hamad, A., N. A. Handayani, dan E.
coco yang dihasilkan biasanya memiliki kadar serat
yang cukup tinggi meliputi selulosa, hemiselulosa, Puspawiningtyas. 2014. Pengaruh umur
lignin dan serat larut. Kandungan yang dimiliki nata starter Acetobacter xylinum terhadap
de coco mampu bermanfaat bagi kesehatan. produksi nata de coco. Techno. Vol.15(1):
37-49.
5. KESIMPULAN
Nata de coco merupakan jenis makanan Koutinas, M., Kiparissides, A., Pistikopoulos, E. N.,
yang melalui proses fermentas oleh bakteri & Mantalaris, A. (2012). Bioprocess systems
Acetobacter xylinum. Starter yang digunakan dalam engineering: transferring traditional process
pembuatan nata berasal dari ampas nanas yang engineering principles to industrial
memiliki manfaat sebagai substrat bagi pertumbuhan biotechnology. Computational and
bakteri Acetobacter xylinum. Berdasarkan hasil structural biotechnology journal. Vol. 3(4).
pengamatan nata de coco yang terbentuk mengalami
kegaglan karena tidak terbentuk padatan berlapis, Lindu, M., Puspitasari, T., Ismi, E. (2013). Sintesis
tidak berwarna putih serta aromanya menyengat. dan Karakterisasi Selulosa Asetat dari Nata
Adapun faktor-faktor yang menentukan de Coco Sebagai Bahan baku Membran
keberhasilan pembuatan nata de coco adalah nutrisi, Ultrafiltrasi. Jurnal Sains. Vol.2 (1) : 164-
suhu dan Tingkat Keasaman (pH). Nata de coco 169.
termasuk dalam makanan yang rendah kalori Karen Misgiyarta. (2007). Teknologi Pembuatan Nata De
amengandung banyak air. Coco. Bogor: Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian.
6. REFERENSI
Mosier, NS, & Ladisch, MR (2011). Modern
Brar, SK, Das, RK, Sarma, SJ, & Wiley, J. (Eds.). biotechnology: connecting innovations in
(2019). Microbial Sensing in Fermentation. microbiology and biochemistry to
U.S.A. John Wiley & Sons Limited. engineering fundamentals. USA. John
Wiley & Sons.
Dewi, Indira Prima dan Ayu Putri Permatasari. 2020.
Karakterisasi Membran Kombinasi Nata Pambayun, R. (2002). Teknologi Pengolahan Nata
De Coco Dan Leri Dalam Aplikasi De Coco. Yogyakarta: Kanisius
Desalinasi Larutan Nacl Berbasis
Phong,Huynh Xuan.,Le Thi Lin., Nguyen Ngoc
Thanh., Bui Hoang Dang Long and Ngo
Thi Phuong Dung. Investigating the
Conditions for Nata-de-Coco Production
by Newly Isolated Acetobacter sp.
American Journal of Food Science and
Nutrition. Vol. 4 (1) :4-6