Disusun oleh:
Kelompok 3
Fadhilah Dyah Ekawati (4401415050)
Diah Eri Sulistiyowati (4401415076)
Kenya Luthfia Nur Shabrina (4401415083)
Kelompok 4
Afrinda Mukaromah (4401415057)
Ella Septiana A.G (4401415063)
Annastesia Berliyan Utami (4401415077)
JURUSAN BIOLOGI
SEMARANG
2017
A. JUDUL
Nata De Coco dengan Inovasi Sari Buah Alpukat
B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh sari buah Alpukat pada nata de coco
C. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kelapa
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae .
Tumbuhan ini di manfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serba guna. Kelapa (Cocos Nucifera L) secara alami
tumbuh di pantai dan mencapai ketinggian 30 m (Palungkun,1992). Buah kelapa
adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp berupa serat-serat
kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali dan
lain-lain. Tempurung atau batok bagian endocarp digunakan sebagai bahan bakar,
wadah minuman, bahan baku kerajinan dan arang aktif. Endosperma buah kelapa
yang berupa cairan serta endapannya yang melekat didinding dalam batok (daging
buah kelapa) adalah sumber penyegar yang mengandung beraneka enzim dan
memiliki khasiat penetral racun dan memberikan efek penyegar
(Palungkun,1992). Air kelapa mengandung air 91,5 %, protein 0,14%, lemak 1,5
%, karbohidrat 4,6%, serta abu 1,06 %. Selain itu air kelapa mengandung berbagai
nutrisi seperti sukrosa, destrosa, fruktosa serta vitamin B kompleks yang terdiri
dari asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, riboflafin dan asam folat.
Air kelapa banyak terbuang sebagai limbah yang belum dimanfaatkan,
menurut Atih ( 1979 ) menyatakan bahwa air kelapa yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 900 juta liter / tahun. Air kelapa tersebut dapat dimanfaatkan untuk
dibuat menjadi bahan makanan tambahan yang disebut dengan nata de coco.
Kandungan nutrisi yang terdapat didalam air kelapa seperti sukrosa, dekstrosa,
fruktosa dan vitamin B kompleks (Onifade, 2003) mendukung pertumbuhan
baktkeri Acetobacter xylinum pada saat berlangsungnya fermentasi untuk
membentuk nata.
Kingdom : Plantae
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea Americana Mill
Zat besi dan tembaga yang berlimpah membuat buah Alpukat (Persea
Americana Mill) berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah
anemia. Paduan antara vitamin C, vitamin E, Kalium dan Mangan menjadikan
buah Alpukat (Persea Americana Mill) baik untuk menjaga kesehatan rambut.
Dan dengan adanya Asam Folat dan vitamin B, buah Alpukat (Persea Americana
Mill) berperan dalam pembentukan tulang. Buah Alpukat (Persea Americana
Mill) kaya akan mineral kalium tetapi rendah kandungan mineral natriumnya.
Perbandingan ini mendorong suasana basa didalam tubuh kita. Berkurangnya
keasaman tubuh akan menekan munculnya penyakit akibat kondisi tubuh terlalu
asam seperti alergi, pusing, panik, gangguan pernafasan dan gangguan
pencernaan.
Buah Alpukat (Persea Americana Mill) memiliki senyawa fitokimia non
gizi yang berkhasiat yaitu glutation. Glutation merupakan antioksidan kuat
pengusir beragam penyakit kanker, khususnya penyakit kanker mulut dan
tenggorokan serta mencegah serangan jantung (Harry, 2002).
3.4.2 Taksonomi
Kedudukan Acetobacter xylinum berdasarkan taksonomi adalah
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Alphaproteobacteria
Order : Rhodospirilles
Family : Acetobacteraceae
Genus : Acetobacter
Subspecies : Xylinum
Scientific name : Acetobacter xylinum (Tomoyuki,1996).
Bahan :
1. Air kelapa
2. Sari buah alpukat (Persea americana mill)
3. Asam asetat
4. Urea
5. Sukrosa
6. Bibit Acetobacter xylinum
7. Aquadest
E. CARA KERJA
Sebanyak 500 ml air kelapa hasil penyaringan dimasukkan kedalam beaker
glass, ditambahkan 100 gram gula pasir, 10 gram urea dan sari buah alpukat
(Persea americana mill) 500 ml di aduk dan di panaskan sampai mendidih.
Kemudian tambahkan asam asetat 10 ml, ditutup dan dinginkan hingga suhu
kamar. Tambahkan starter sebanyak 100 ml dan difermentasikan selama 10 14
hari pada suhu kamar air kelapa dengan sari buah alpukat (Persea americana mill)
yang digunakan dengan variasi volume 50 : 50 ( dalam satuan ml). Lapisan nata
de coco yang terbentuk dicuci dengan aquades kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 70 800c.
F. HASIL
Dalam medium air kelapa setelah penambahan sari buah Alpukat (Persea
Americana Mill) difermentasikan hingga 14 hari terbentuk lapisan nata de coco
yang mengambang pada permukaan media.
G. PEMBAHASAN
Nilawati et all (1997) menyatakan bahwa kandungan nutrisi yang tersedia
didalam medium seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin-vitamin
mempengaruhi pembentukan selulosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Analisis
kadar Protein yang dilakukan dengan proses Kjedhal, kadar Lemak menggunakan
metode Soxhletasi dan serat dengan metode Deffating dan Digestion
di peroleh data sebagai berikut:
Atih, SH. 1979. Pengolahan Air Kelapa, Buletin Perhimpunan Ahli Teknologi
Pangan Indonesia Bogor. Bogor: Penelitian Kimia.
Lehninger, A.L. 1975. Principles of Biochemistry, Worth Publisher. Inc, New York.
Owen,
Moat, A.G, 1979. Microbial Physiologi, Jhon Wiley and Sons, New York, 600p.
Palungkun, R. 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa, Cetakan ke Tujuh. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Putriana, Indah & Siti Aminah. 2013. Mutu Fisik, Kadar Serat dan Sifat
Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan Lama Fermentasi Physical
quality, Dietary Fiber and Organoleptic Characteristic from Nata de Cassava
Based time of Fermentation Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 07.
Sihmawati, Rini Rahayu dkk. 2014. Aspek Mutu Produk Nata De Coco dengan
Penambahan Sari Buah Mangga Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11
No 2.
Sutarminingsih, Lilis, 2004, Peluang Usaha Nata De Coco, Yogyakarta: Kanisius.
Yuniarti, Yusak. 2010. Inkorporasi Asam Askorbat pada Pembentukan Selulosa Bakteri
dengan Menggunakan Acetobacter xylinum, Disertasi, Medan: Fakultas MIPA
USU.
PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN INOVASI PENAMBAHAN
SARI BUAH ALPUKAT
Disusun oleh:
Kelompok 4
Afrinda Mukaromah (4401415057)
Ella Septiana A.G (4401415063)
Annastesia Berliyan Utami (4401415077)
JURUSAN BIOLOGI
SEMARANG
2017
A. JUDUL
Nata De Coco dengan Inovasi Sari Buah Alpukat
B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh sari buah Alpukat pada nata de coco
C. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kelapa
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae .
Tumbuhan ini di manfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serba guna. Kelapa (Cocos Nucifera L) secara alami
tumbuh di pantai dan mencapai ketinggian 30 m (Palungkun,1992). Buah kelapa
adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp berupa serat-serat
kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali dan
lain-lain. Tempurung atau batok bagian endocarp digunakan sebagai bahan bakar,
wadah minuman, bahan baku kerajinan dan arang aktif. Endosperma buah kelapa
yang berupa cairan serta endapannya yang melekat didinding dalam batok (daging
buah kelapa) adalah sumber penyegar yang mengandung beraneka enzim dan
memiliki khasiat penetral racun dan memberikan efek penyegar
(Palungkun,1992). Air kelapa mengandung air 91,5 %, protein 0,14%, lemak 1,5
%, karbohidrat 4,6%, serta abu 1,06 %. Selain itu air kelapa mengandung berbagai
nutrisi seperti sukrosa, destrosa, fruktosa serta vitamin B kompleks yang terdiri
dari asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, riboflafin dan asam folat.
Air kelapa banyak terbuang sebagai limbah yang belum dimanfaatkan,
menurut Atih ( 1979 ) menyatakan bahwa air kelapa yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 900 juta liter / tahun. Air kelapa tersebut dapat dimanfaatkan untuk
dibuat menjadi bahan makanan tambahan yang disebut dengan nata de coco.
Kandungan nutrisi yang terdapat didalam air kelapa seperti sukrosa, dekstrosa,
fruktosa dan vitamin B kompleks (Onifade, 2003) mendukung pertumbuhan
baktkeri Acetobacter xylinum pada saat berlangsungnya fermentasi untuk
membentuk nata.
3.4.2 Taksonomi
Kedudukan Acetobacter xylinum berdasarkan taksonomi adalah
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Alphaproteobacteria
Order : Rhodospirilles
Family : Acetobacteraceae
Genus : Acetobacter
Subspecies : Xylinum
Scientific name : Acetobacter xylinum (Tomoyuki,1996).
Bahan :
8. Air kelapa
9. Sari buah alpukat (Persea americana mill)
10. Asam asetat
11. Urea
12. Sukrosa
13. Bibit Acetobacter xylinum
14. Aquadest
E. CARA KERJA
Sebanyak 700 ml air kelapa hasil penyaringan dimasukkan kedalam beaker
glass, ditambahkan 100 gram gula pasir, 10 gram urea dan sari buah alpukat
(Persea americana mill) 300 ml di aduk dan di panaskan sampai mendidih.
Kemudian tambahkan asam asetat 10 ml, ditutup dan dinginkan hingga suhu
kamar. Tambahkan starter sebanyak 100 ml dan difermentasikan selama 10 14
hari pada suhu kamar air kelapa dengan sari buah alpukat (Persea americana mill)
yang digunakan dengan variasi volume 70 : 30 ( dalam satuan ml). Lapisan nata
de coco yang terbentuk dicuci dengan aquades kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 70 800c.
F. HASIL
Dalam medium air kelapa setelah penambahan sari buah Alpukat (Persea
Americana Mill) difermentasikan hingga 14 hari terbentuk lapisan nata de coco
yang mengambang pada permukaan media.
G. PEMBAHASAN
Nilawati et all (1997) menyatakan bahwa kandungan nutrisi yang tersedia
didalam medium seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin-vitamin
mempengaruhi pembentukan selulosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Analisis
kadar Protein yang dilakukan dengan proses Kjedhal, kadar Lemak menggunakan
metode Soxhletasi dan serat dengan metode Deffating dan Digestion
di peroleh data sebagai berikut:
Atih, SH. 1979. Pengolahan Air Kelapa, Buletin Perhimpunan Ahli Teknologi
Pangan Indonesia Bogor. Bogor: Penelitian Kimia.
Lehninger, A.L. 1975. Principles of Biochemistry, Worth Publisher. Inc, New York.
Owen,
Moat, A.G, 1979. Microbial Physiologi, Jhon Wiley and Sons, New York, 600p.
Palungkun, R. 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa, Cetakan ke Tujuh. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Putriana, Indah & Siti Aminah. 2013. Mutu Fisik, Kadar Serat dan Sifat
Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan Lama Fermentasi Physical
quality, Dietary Fiber and Organoleptic Characteristic from Nata de Cassava
Based time of Fermentation Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 07.
Sihmawati, Rini Rahayu dkk. 2014. Aspek Mutu Produk Nata De Coco dengan
Penambahan Sari Buah Mangga Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11
No 2.
Sutarminingsih, Lilis, 2004, Peluang Usaha Nata De Coco, Yogyakarta: Kanisius.
Yuniarti, Yusak. 2010. Inkorporasi Asam Askorbat pada Pembentukan Selulosa Bakteri
dengan Menggunakan Acetobacter xylinum, Disertasi, Medan: Fakultas MIPA
USU.