Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik


Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Kondisi actual masyarakat Indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
modernisasi, globalisasi, perkembangan IPTEK dan sekularisasi. Modernisasi dan
globalisai mempunyai dampak positif yaitu adanya perubahan tata nilai dan sikap dalam
budaya sehingga menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua
irasional, dan berkembangnya IPTEK. Selain dampak positif ada pula dampak negative
dari modernisasi dan globalisasi terhadap masyarakat Indonesia yakni menjadikan
masyarakat memilki gaya hidup kebarat-baratan, dimana budaya barat mulai menggeser
budaya asli milik bangsa Indonesia. Selain itu, yang patut dicermati adalah adanya pasar
global serta kemajuan IPTEK itu sendiri mengakibatkan terjadinya persaingan bebas
antar negara serta mendukung terjadinya industry pada modal. Sehingga secara garis
besar, tiap individu dalam suatu negara akan bersaing dengan individu dari negara lain
dalam konteks persaingan kerja, sementara lapangan pekerjaan akan semakin sempit.
Mampu atau tidaknya individu tersebutbersaing sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM
itu sendiri.
Sementara dalam hal lapangan kerjanya, mayoritas masih dikonstribusikan dari
sector pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sector industry yang menjadi
konstributor terbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sektor-sektor lain yang
menjadi konstributor penyedia lapangan kerja ini anara lain sector perdagangan (naik
3,29 persen), sector konstruksi naik 12,95 persen, dan sector industry naik 4,01 persen.
Sementara sector-sektor yang mengalami penurunan adalah sector pertanian dan lainya
yang masing-masing mengalami penurunan 3,01 persen dan 5,73 persen.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan
membentuk suatu instansi yakni SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Sekolah

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

Menengah Kejuruan adalah bagian terpadu dari Siistem Pendidikan Nasional, yang 2
mempunyai peranan penting didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM). Peran tersebut diantaranya mencetak sumber daya manusia yang
memiliki keterampilan yang baik guna bersaing didunia usaha maupun dunia industry
serta menyiapkan dan mencerdaskan peserta didik untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan / tuntutan dunia usaha / industri atau
berwirausaha.
Kelebihan dari SMK yakni mampu menyiapkan peserta didik yang kreatif,
menguasai ilmy pengetahuan sdan teknologi, serta memiliki kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja. Selain itu, beberapa nilai lebih Sekolah Menengah
Kejuruan disbanding sekolah lanjutan lainnya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kurikulum yang fleksibel, sesuai perkembangan zaman dan
kebutuhan pasar.
2. Meningkatkan kepercayaan diri siswa SMK ketika lulus karena sudah terbiasa
bekerja, baik melaui praktik disekolah maupun parkatik kerja industri.
3. Lulusan SMK diminati perusahaan karena sudah memiliki keterampilan yang
memadai.
4. Memberikan pengalaman kerja sehingga lulusan SMK siap unmtuk membuka
lapanagan usaha baru.
5. Membekali siswa dengan teori dan keahlian yang cukup sehinga ketika lulus,
mereka bias mengembangkan ilmu dipendidikan yang lebih tinggi.
Upaya pemerintah dalam hal ini Direktorat Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur)
sebagai upaya mendekatkan Pendidikan kejuruan dengan dunia kerja, telah dilakukan
dengan adanya kebijakan link and match . Penerapan kebijakan link and match pada
hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan relevansi Pendidikan dengan kebutuhan
lapanagan kerja. Hal ini sebagai usaha untuk mencari titik temu antara dunia
kerja/industry sebagai konsumen. Menurut Pakpahan (1994:7), tujuan gerakan link and
match adalah untuk mendekatkan pemasok (supplier) denga mutu sumber daya manusia,
terutama yang berhubunga dengan kualitas ketenagakerjaan.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

Sebagai realisasi dari kebijakan tersebut, makan telah dicanangkan konsep 3


pendidikan denga sistem ganda (PSG/Dual Base System). Pendidikan sistem ganda
adalah bentuk penyelenggarakan Pendidikan yang memadukan Pendidikan sekolah
denga penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung didunia
kerja (Depdikbud, 1994). Realisasi dari Pendidikan Sistem Ganda tersebut adalah
dilaksanakannya Praktik Kerja Industri (Prakerin).

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri


Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktik kerja industry itu sendiri
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang dimliki
siswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja sehingga tidak merasa
canggung saat terjun kedunia kerja.
2. Membentuk siswa yang potensial sesuai keahliannya dalam segala aspek
seperti tingkat keterampilan , kematangan dan lain sebagainya secara detail.
3. Melatih mental, kepribadian, dan inisiatif siswa dalam menghadapi segala
keadaan yang ada dalam dunia kerja dan masyarakat.
4. Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan informasi atau pengetahuan
yang baru yang ada di lapangan kerja dengan dasar ilmu yang telah diberikan
di sekolah.
5. Melatih disiplinitas, kemampuan berkomunikasi dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan.
6. Memperoleh masukkan dan timbal balik guna memperbaiki serta
mengembangkan kesesuaian pendidikan atau kompetensi keahlian.
7. Melatih cara kerja dengan melakukan pengamatan teknik-teknik yang
diterapkan ditempat Praktik Kerja Industri (Prakerin) sesuai dengan bidang
keahlian.
8. Mengenalkan jenis lapangan pekerjaan secara langsung sehingga potensi siswa
dapat dikembangkan dengan tepat pada dunia industri.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

9. Memperkokoh link and match (kesesuaian) dan kecocokan antara Pendidikan 4


di sekolah dengan tuntutan dunia kerja.
10. Mempersiapkan siswa untuk belajar bekerja mandiri, bekerja dalam suatu
tim dan mengembangkan potensi dan berkreatifitas sesuai dengan minat dan
bakat masing-masing.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktek kerja
industry adalah :

1.3.1 Manfaat Prakerin Bagi Siswa


1. Menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya sikap disiplim, kerjankeras
serta disiplin yang tinggi dalam bekerja.
2. Menumbuhkan determinasi, dedikasi dan loyalitas dalam suatu pekerjaan.
3. Siswa mendapatkan tambahan kompetensi keahlian yang tidak didapatkan di
sekolah.
4. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di suatu perusahaan.
5. Siswa dapat menerapkan dasar-dasar ilmu atau kajian yang telah diberikan di
sekolah.
6. Memberikan stimulasi kepada siswa agar dapat berkembang dan
cepatberadaptasi dalam suatu pekerjaan.
7. Sisqwac dapat merasakan atmosfer dunia kerja secara nyata.
8. Menambah wawasan dan keterampilansiswa akan penggunaan teknologi di
industri.

1.3.2 Manfaat Prakerin Bagi Sekolah


1. Mempereat hubungan kerjasama antara sekolah dengan institusi pasangan
(perusahaan).
2. Sebagai sarana untuk mempromosikan tenaga kerja lulusan SMK.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

3. Salah satu sarana bagi sekolah untuk memperoleh informasi mengenai 5


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri terbaru. Sehingga
sekolah dapat menyiapkan sarana dan prasarana untuk siswa sesuai kebutuhan
dunia industri.
4. Membantu mensukseskan sekolah dalam memenuhi kebijakan link and match
yang telah ditetapkan oleh direktorat Pendidikan menengah kejuruan.
5. Memungkinkan industry untuk memberikan bantuan kepada sekolah, misalnya
magang guru, bantuan teknologi dan alat-alat praktik dan sebagainya.

1.3.3 Manfaat Prakerin Bagi Industri (Perusahaan Terkait)


1. Mempermudah ndustri untuk mencari tenaga kerja professional dan terampil.
2. Sebagai sarana industry untuk membentuk tenaga kerja sesuai dengan kebutuan
tenagan kerja yang dikehendaki.
3. Sebagai sarana pengenalan produk dan manajemen perusahaan kepada
lingkungan sekolah, dan masyarakat, sehingga profil dan mutu industry lebih
dikenal.
4. Sebagai upaya untuk ikut serta membantu pemerintah dalam memperbaiki
kualitas SDM yang lebih baik dan terampil.

1.4 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup masalah dalam pembahasan laporan Praktik Kerja Industri
ini diantaranya adalah:
a. Sejarah dan latar belakang pendirian PT. Petrosida Gresik
b. Kajian pustaka tentang
c. Metodelogi Analisa
d. Hasil Analisa dan pembahasan

1.5 Pelaksanaan Kegiatan Prakerin

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

1.5.1 Profil Peserta Prakerin 6


Berikut adalah data siswa yang mengikuti kegiatan prakerin ini :
 Nama : Maurine Nindi Ardiani
Jurusan : Kimia Analis
Kelas : XI KA
NIS : 12204/291
 Nama : Tiara Eka Prameswari
Jurusan : Kimia analis
Kelas : XI KA
NIS : 12220/307

1.5.2 Profil Sekolah Asal


Berikut adalah data sekolah asal siswa prakerin :
Nama sekolah : SMK PGRI 1 Gresik
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No 46 Kecamatan Gresik Kabupaten
Gresik
Telp : (031)3001257

1.5.3 Profil Perusahaan


Berikut adalah data singkat perusahaan tempat pelaksanaan Praktik Kerja
Industri:
Nama perusahaan : PT Petrosida Gresik
Alamat kantor pusat : Jl. KIG Raya Utarra Kav.O No 5 Gresik
Telp : (031)3981553,3985541
Fax : (031)3981653
Website : www.petrosida-gresik.com
Jenis usaha : BUMN
Bidang usaha : Pupuk kimia dan organik, Bahan kimia

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

1.5.4 Tempat dan Waktu Pelaksana : 7


Sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat PT Petrosida Gresik dengan SMK
PGRI 1 Gresik, Praktik Kerja Industri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
srebagai berikut :
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Waktu : 1 Maret 2018 – 31 Mei 2018
Jam praktik : Pukul 07.00 – 15.00 WIB
Pembimbing : Ibu Nina Yaroh Ariningtyas

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

8
BAB II
TINJAUAN PROFIL PT PETROSIDA GRESIK

2.1 Profil Perusahaan


PT Petrosida Gresik didirikan pada tahun 1984 dengan status Penanaman Modal
Dalam Negri (PMDN) dan berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Saham perusahaan sebesar 99,99 % dimiliki PT Petrokimia Gresik dan 0,01 %
dimiliki oleh Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Petrokimia Gresik.
Pt. Petrokimia Gresik adalah produsen bahan aktif untuk perlindungan tanaman
produk formulasi pestisida, produk bio, bahan kimia dan pupuk. Selain itu PT Petrosida
Gresik juga sebagai distributorpupuk bersubsididan non subsidi.
Untuk menjamin mutu produk yang dihasilkan menjamin K3 serta lingkungan,
maka PT Petrosida Gresik telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, dan
Sistem Manajemen K3/OHSAS dan Sstem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

2.2 Visi, Misi dan Nilai Dasar

2.2.1 Visi
Visi dari PT Petrosida Gresik adalah :
Menjadi perusahaan Agroindustri terkemuka di Indonesia yang mampu
memberi manfaat kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

2.2.2 Misi
Misi dari PT Petrokimia Gresik antara lain
1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan haraga yang
kompetitif.
2. Mengelola bisnis dengan ekselen melalui kerja sama dan sinergi.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

3. Memberi kemanfaatan bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya 9


secara berkelanjutan.

2.2.3 Nilai Dasar


Nilai dasar yang dimiliki oleh PT Petrosida Gresik antara lain adalah :
 S = Satisfaction
Semua jaringan berkontribusi memberi kepuasan kepada semua pemangku
kepentingan, termasuk mengenai kesehatan, keselamatan dan lingkungan.
 I = Integrity
Semua jajaran ikut memiliki, loyal dan berdedikasi sangat tinggi kepada
perusahaan.
 D = Dinamic
Semua jajaran mendukung inovasi dan gerak maju perusahaan.
 A = Anicipative
Semua jajaran selalu melihat kedepan guna mampu menghadapi perubahan.
 C = Competitive
Semua jajaran mendukung peningkatan kualitas produk dan layanan, serta
efisiensi biaya sehingga berdaya saing tinggi.

2.3 Kondisi Umum


PT. Petrosida Gresik memiliki beberapa unit-unit atau bagian-bagian untuk
menunjang proses produksi, antara lain yaitu :

2.3.1 Unit Produksi


Unit produksi yang dimiliki oleh PT Petrosida Gresik terdiri dari :
1. Unit Herbsida
2. Unit Insektisida
3. Unit Thiosida
4. Unit SC

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

5. Unir Chemical 10
6. Unit Padatan
7. Unit Sidafur

2.3.2 Unit Laboratorim


Untuk menjaga barang sampai ketangan konsumen dengan mutu yang baik, PT
Petrosida Gresik juga dilengkapi dengan laboratorium yang menggunakan peralatan
seperti Kromatogravi Gas (GC), Kromatogravi Cair Tekanan Tinggi (HPLC), dan
lain-lain.

2.3.3 Unit Laboratorium


Pengelohan limbah cait di PT.Petrosida Gresik telah memenyhi standar bahan
buangan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Pada prinsipnya pengolahan limbah tersebut adalah untuk menurunkan COD
dan BOD sampai pada batas yang ditentukan yaitu :
1. PH : 6,5 – 7,5
2. COD : >50 ppm
3. BOD : 20 – 30 ppm
4. Kapasitas :70 m3 per hari
Analisa lainnya yang dilakukan pada limbah cair di PT. Petrosida Gresik antara
lain meliputi Analisa kadar air fosfat (PO4), Ammonium (NH4), dan Nitrit (NO2).

2.4 Macam-Macam Produk yang Dimiliki oleh PT Petrosida Gresik

2.4.1 Pestisida
Pestisida berasal dari kata pest dan cide. Pest berarti hama, sedangkan cide
berarti membunuh. Pestisida adalah bahan-bahan yang digunakan membunuh
makhluk hidup yang menggangu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Makhluk hidup yang biasanya menggangu 11


tanaman antara lain ulat, ular, tikus, jamur dan gulma.
Penggolongan macam-macam jenis pestisida berdasarkan target sasarannya
adalah sebagai berikut :
1. Insektisida adalah pestisda yang digunakan untuk membunuh serangga
(insekta). Contohnya : Sidamethrin 50 EC (bahan aktif yang terkandung
sipermetrin).
2. Fungisisa adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh cendawan dan
jamur. Contohnya : Cozene 70/WP (bahan aktif yang terkandung mancozeb
dan karbendazim).
3. HerbIsida adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh gulma atau
tumbuhan penggangu. Contohnya : Sidafos 480 SL (bahan aktif yang
terkandung mancozeb dan karbendazim).
4. Akarisida adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh tungau dan
caplak (acarina). Contohnya : Yosan 575 EC (bahan aktif yang terkandung
IPA glyfosat).
5. Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh binatang
pengerat seperti tikus. Contohnya : Sidarat (bahan aktif yang terkandung
brodifakum).
6. Nematisida adalah pestisida yang diigunakan untuk membunuh nematode.
7. Moluskisida adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh moluska.
PESTISIDA BAHAN AKTIF NAMA FORMULASI
HERBISIDA 2,4- D DIMETIL DAMIN 875 SL
AMINA
HERBISIDA 2.4-D DIMETIL SIDAMIN 865 SL
AMINA
HERBISIDA 2.4-D DIMETIL MINDA 720 SL
AMINA

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

HERBISIDA PARAQUAT SIDAXONE 276 SL 12


DIKLORIDA
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SEETOP 525 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE AMORA 490 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE BROWN UP 490 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE METO 490 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE NIO 490 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SIDA UP 490 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SIDAFOS 480 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE BUSH UP 440 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE PANGKAS 400 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE AWAY 250 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE LARIS 250 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE GALAK 250 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SAFA 250 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SIDALARIS 240 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE ZIG ZAG 166 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE DIOR 166 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE SIDATOP 166 SL
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE VOTING 166 SL
HERBISIDA METIL MEDALLY 20 WG
METSULFURAN
HERBISIDA OXYFLOURFEN ZERAM 250 EC
HERBISIDA AMETRIN AMEGRAS 80 WP
HERBISIDA AMETRIN AMEGRAS 500 SC
HERBISIDA DIUORAN SIDARON 80 WP
HERBISIDA DIUORAN SIDARON 500 SC

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + BULMA 550 SL 13


2,4-D DIMETIL
AMINA
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + SIDASTAR 300/100 SL
2,4-D DIMETIL
AMINA
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + LUTOP 250/125 SL
2,4-D DIMETIL
AMINA
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + OBIN 310/115 SL
2,4-D DIMETIL
AMINA
HERBISIDA FENOK SAPROP-P- STARJOS 125 EW
ETIL
HERBISIDA TRIKLOPIN JOTOS 490 EC
HERBISIDA THIOBENKARB + 2,4- THIOSIDA 6 GR
D IBE
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + BRANSIDA 360/10 SL
METIL
METSULFURAN
HERBISIDA IPA GLYPHOSATE + GLYMETZ 240/10 SL
METIL
METSULFURAN

INSEKTISIDA BPMC BONA 500 E


INSEKTISIDA BPMC NAGA 500 EC
INSEKTISIDA BPMC SIDABAS 500 EC
INSEKTISIDA BUPROFEZIN BUPROSIDA 100 EC
INSEKTISIDA MIPC VENOP 60 WP

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

INSEKTISIDA MIPC SIDACIN 50 WP 14


INSEKTISIDA SIPERMETRIN JOSE 200 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN DONE 200 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN GENIUS 100 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN KOKAN 100 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN LUZON 100 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN SMACK DOWN 100
EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN DOMINO 100 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN COPA 100 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN CORSIDA 50 E
INSEKTISIDA SIPERMETRIN SIIDAMENTHRIN 50
EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN METRIN 30 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN YASITHRIN 30 EC
INSEKTISIDA SIPERMETRIN BAYU 100 EC
INSEKTISIDA LAMBDA GLOBAL 55 EC
SIHALOTRIN
INSEKTISIDA LAMBDA SETOR 40 EC
SIHALOTRIN
INSEKTISIDA LAMBDA SIDADOR 30 EC
SIHALOTRIN
INSEKTISIDA LAMBDA JIDOR 25 EC
SIHALOTRIN
INSEKTISIDA DELTAMETRIN PERCIS 30 EC
INSEKTISIDA DELTAMETRIN SIDACIS 25 EC
INSEKTISIDA DIMENHIPO SIDATAN 40 SL
INSEKTISIDA DIAZINON SIDAZINON 600 EC

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

INSEKTISIDA PROFENOFOS SIDACRON 510 EC 15


INSEKTISIDA IMIIDAKLOPRID TOPDOR 10 WP
INSEKTISIDA ABAMEKTRIN SIDAMEC 20 EC
INSEKTISIDA DIMETOAT SIDAJOS 430 EC
INSEKTISIDA KARBOFURAN SIDAFUR 3 GR
INSEKTISIDA TRIAZOFOS + SIDATHION 210/15 EC
DELTRA METRIN
INSEKTISIDA FIPRONIL FIPROS 55 SC
INSEKTISIDA KLORPIRIFOS SIDALAKU 212 EC
AKARISIDA PROPARGIT YOSAN 575 EC

2.4.2 Pupuk
Pupuk adalah material organic maupun material anorganik yang mengandung
zat hara yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi yang diperlukan tanaman dengan tujuan untuk memaksimalkan
pertumbuhan dan produktifitas. Pupuk mengandung berbagai macam unsur hara
yang diiperlukan tanaman meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur
hara makro antara lain : N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalium), Ca (Kalsium), Mg
(Magnesium), dan S (Sulfur/Belerang). Unsur hara mikro meliputi : B (Boron), Cu
(Tembaga), Zn (Seng), Fe (Besi), Mo (Molibdenum), Mn (Mangan), Cl (Khlor), Na
(Natrium), Co (Cobalt), Si (Silicone), Ni (Nikel).
Jenis-jenis pupuk
Secara umum pupuk digolongkan menjadi 2 jenis antara lain :
1. Pupuk Organik
Pupuk oragnik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa
tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Baik yang diproses secara alami
maupun melalui rekayasa manusia. Pupuk organic dapat berbentuk padat
maupun cair. Yang termasuk pupuk organic antara lain : pupuk kendang,
pupuk hijau, humus dan pupuk organic buatan.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

2. Pupuk Anorganik 16
Pupuk anorganik adalah pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari
bahan kimia. Misalnya pupuk NPK, ZA, TSP dan lain-lain.
JENIS PUPUK BAHAN AKTIF NAMA FORMULASI
PUPUK CAIR - SUPER GREEN
PUPUK PADAT BRADYRHIOBIUM PETHRI KAPHOS
JAPONICUM dan
AEROMONAS
PUNCTATA
PUPUK PADAT AZOSPIRILLUM SP. POTENSIDA
BASILLUS
SP.PSENDOMANS
STEPTOMYCES SP.
BAKTERI ENDOFITIK

2.4.3 Produk Bio


Produk-produkbyang berbasis mikroba contoh : Biokuosida (bahan aktiif yang
terkandung Beauveria Bassiana).
 Pupuk Hayati dan Bio Seed
Pupuk hayati adalh pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang
ketika diterapkan pada benih, permukaan tanaman atau tanah akan mendiami
rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan dengan
meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman. Bio Seed Treatment adalah
produk perlakuan benih dengan memanfaatkan mikroorganisme yang
diformulasi untuk meningkatkan produktifitas tanaman dan menghasilkan
produk dengan kualitas optimal.
 Potensida
Potensida adalah pupuk hayati perlakuan benih (seed treatment) yang
diformulasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi, mempercepat

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

masa panen, dan untuk keberlanjutan produktivitas tanah sawah. Potensida 17


merupakan produk bio unggulan PT. Petrosida Gresik hasil kerjasama lisensi
dengan Balai Penelitian Tanah Bogor.
Pupuk hayati Potensida berbentuk tepung berwarna hitam yang
mengandung mikroba penambat N, pelarut P, penghasil zat pemacu tumbuh dan
antipatogen unggul hasil isolasi dan seleksi dari mikroba indigenous yang dapat
berfungsi membantu menambat nitrogen (N) dari udara; melarutkan senyawa
fosfat (P) yang sukar larut didalam tanah; mempercepat pertumbuhan,
pembungaan dan permasakan biji; dan menigkatkan ketahanan tanaman padi
terhadap serangan hama dan penyakit.
Potensida mengandung mikroba penambat N bebas dari udara yang berasal
dari jenis Azospirillum sp. Kemampuan mikroba ini adalah menangkap N bebas
dalam udara tanah melalui produksi enzim reductase. Selain itu, mikroba ini juga
mampu menghasilkan at pemacu tumbuh yang dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman padi.
Potensida juga mengandung mikroba pelarut P dari jenis Bacillus sp. dan
Pseudomonas sp. yang mampu menghasilkan enzim fosfatase sehingga dapat
melarutkan P-tanah tak larut menjadi P-tersedia bagi tanaman. Selain itu,
mikroba inin juga dapat menghasilkan zat pendegrasi khitin maupun antipatogen
sehingga dapat menigkatkan ketahanan tanaman padi dari serangan hama dan
penyakit.
Selain itu, Potensiida juga mengandung mikroba penghasil zat pemacu tumbuh
dari jenis Streptomyces sp. dan bakteri endofitik, sehiingga dapat mempercepat
pertumbuhan, pembungaan dan pemasakan biji padi.
Kelas bahaya (WHO) termasuk dalam kelas IV (tidak berbahaya pada
penggunaan normal).
 PetroBiofertil
Produk Petrobiofertil merupakan produk yang mengandung mikroba
penambat dan penghasil zat pengatur tumbuhn (Azospirillium sp, Azotobacter

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

sp, Pseudomonas sp.). Mikroba pelarut fosfat (Aspergillus sp, Penicillum sp.). 18
Mikroba perombak bahan organic (Streptomyces sp.). Bahan pembawa : Mineral
dan Organik.
Produk petrobiofertil merupakan produk yang mengandung mikroba
penambat N dan penghasil zat pengatur tumbuh (Azospirillum sp, Azostobacter
sp, Pseudomonas sp.). Mikroba pelarut fosfat (Aspergillus sp, Penicillum sp.).
Mikroba perombak bahan organic (Streptomyces sp.). Bahan pembawa : Mineral
dan Organik.
Produk Petrobiofertil memiliki manfaat untuk mengefektifkan penggunaan
pupuk anorganik, khususnya N dan P. Menigkatkan ketersediaan hara N dan P
dalam tanah sehingga dapat menigkatkan hasil panen.
 PetroFish
Bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai
pengaruh menguntungkan bagi kesehatan manusia dan binatang dengan
memperbaiki keseimbangan microflora intestinal.
Petrofish adalah probiotik yang mengandung mikroba bermanfaat untuk
kesehatan ikan dan udang pada budidaya tambak, baik tradisional maupun
intensif.
Petrofish terbuat dari bahan alami, tidak membahayakan kesehatan dan tidak
menggangu pertumbuhan dan perkembangan ikan maupun udang, tidak
meracuni serta ramah lingkungan.
Petrofish mengandung mikroba yang menguntungkan seperti :
 Lactobacillus plantarum,
 Nitrosomonas europea,
 Bacillus subtilis,
 Bacillus apiaries.
Petrofish bermanfaat untuk mengurangi intensitas pengganti air kola mikan.
Memperkaya mikroba yang bermanfaat pada air kolam sehingga dapat
mengurangi bakteri yang merugkan dan memperbaiki lingkungan tumbuh.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

Meningkat pertumbuhan pakan alami dalam tambak atau kolam. Meningkatkan 19


proses dekomposisi sisa bahan organic dalam tambah atau kolam. Penguraian di
dasar kolam dapat berjalan secara optimal. Memperbaki mikroba dalam
pencernaan ikan dan udang sehingga dapat meningkatkan penyerapan makanan.
Memacu pertumbuhan dan mengurangi tingkat kematian kan dan udang.
Meningkatkan hasil panen ikan dan udang.

2.4.4 Enzim
Enzim adalah bio molekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
organic.
Enzim yang dianalisa dalam produk berupa enzim protease dan yang sedang
dalam tahap riset dan penelitian adalah Enzim pemasaran, Riset Enzim Xylanase
dan Enzim lipase.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

20
BAB III
ANALISA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT.
PETROSIDA GRESIK

3.1 ANALISA POPULASI MIKROBA

3.1.1 Analisa jumlah populasi mikroba pada produk PETROFISH


Tujuan :
Analisa tersebut bertujuan untuk dapat mengetahui populasi mikroba yang
merupakan bahan aktif utamadalam produksi PETROFISH yakni sebagai berikut :
•Lactobacillus sp.
•Nitrosomonas sp.
•Bacillus spp¹
•Bacillus spp²
ALAT DAN BAHAN :
1. Laminar flow atau biological safety cabinet
2. Tabung reaksi ( berisi 9 ml aquades steril)
3. Micropipet dan tip
4. Cawan petri steril
5. Pembakar spirtus
6. Vortex mixer
7. Incubator / oven
PROSEDUR KERJA :
1. Pipet sampel petrofish sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet. Masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10¹. Kemudian vortex hingga homogen

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

2. Pipet larutan pengenceran 10¹ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet. 21


Masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9ml aquades steril , untuk
mendapatkan pengenceran 10². Kemudian vortex hingga homogen
3. Pipet larutan pengenceran 10² sebanyak 1 ml ,menggunakan mikropipet.
Masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10³. Kemudian vortex hingga homogen
4. Pipet larutan pengenceran 10³ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet.
Masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10⁴. Kemudian vortex hingga homogen
5. Pipet larutan pengenceran 10⁴ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet,
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10⁵. Kemudian vortex hingga homongen
6. Pipet larutan pengenceran 10⁵ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet,
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10⁶. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan
pengenceran 10⁶ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet dan tuangkan ke dalam
cawan petri steril
7. Pipet larutan pengenceran 10⁶ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet,
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
medapatkan pengenceran 10⁷. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan
pengenceran 10⁷ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet dan tuangkan kedalam
cawan petri steril
8. Pipet larutan pengenceran 10⁷ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet,
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10⁸. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan
pengenceran 10⁸ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet dan tuangkan ke dalam
cawan petri steril
9. Tuang masing masing media yang sesuai ke dalam cawan petri
•Tuang media MRS untuk bakteri lactobacillus sp.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

•Tuang media DAVIS untuk bakteri bacillus sp¹ 22


•Tuang media NFB untuk bakteri bacillus sp²
•Tuang media NE untuk bakteri nitrosomonas sp.
10. Incubasi pada suhu 37⁰C dalam 3x24 jam
11. Amati pertumbuhan mikroba. Hitung populasinya

3 seri pengenceran terakhir, dilakukan perhitungankoloni mikroba yang tumbuh


pengenceran Jumlah bakteri
10⁶ A
10⁷ B
10⁸ C

Perhitungan:
𝐶 𝐶+𝐵
1. 𝐵=D, bila D≤2 maka harus dirata rata 2

Bila D≤2 maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil B


𝐵 𝐴+𝐵
2. 𝐴=E, bila E≤2 maka harus dirata rata 2

Bila E≤2 maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil A

3.1.2 ANALISA JUMLAH POPULASI MIKROBA PADA PRODUK


PETRIKHAPOS
Tujuan :
Analisa ini bertujuan untuk dapat mengetahui jumlah populasi mikroba yang
merupakan bahan aktif utama dalam produksi produk PETRIKHAPOS yakni
sebagai berikut :
Bradyrhizobium sp.
Aeromonas sp.
ALAT DAN BAHAN:
1. Laminar flow
2. Tabung reaksi berisi aquades 9 ml steril

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

3. Cawan petri steril 23


4. Mikropipet dan tip
5. Pembakar spirtus
6. Vortex mixer
7. Incubator
PROSEDUR KERJA :
1. Pipet 1 ml sampel PETRIKHAPOS menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10¹. Kemudian vortex hingga homogen
2. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10¹ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10². Kemudian vortex hingga homogen
3. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10² menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksiyang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10³, kemudian vortex hingga homogen
4. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10³ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁴, kemudian vortex hingga homogen
5. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁴ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁵, kemudian vortex hingga homogen
6. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁵ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁶. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran
10⁶ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri
steril
7. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁶ menggunakan mikropipet, masukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁷. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

10⁷ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri 24


steril
8. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁷ menggunakan mikropipet, masukkan ke
dalam tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan pengenceran
10⁸. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran 10⁸ sebanyak
1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri steril
9. Tuang masing masing media yang sesuai ke dalam cawan petri
Tuang media YMA untuk bakteri bradyhizobium sp.
Tuang media pikov agar untuk bakteri aeromonas sp.
10. Incubasi pada suhu 37⁰C selama 3x24 jam
11. Amati pertumbuhan bakteri dan hitung populasinya
Pengenceran Jumlah bakteri
10⁶ A
10⁷ B
10⁸ C

Perhitungan :
𝑐 𝑐+𝑏
3. = 𝐷, bila D≤2 maka harus dirata rata
𝑏 2

Bila D≤2 maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil B


𝐵 𝐴+𝐵
4. = 𝐸, bila E≤2 maka harus dirata rata
𝐴 2

Bila E≤ maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil A

3.1.3 Analisa jumlah populasi mikroba pada produk


PETROBIOFERTILIZER
Tujuan :
Analisa ini bertujuan untuk dapat mengetahui jumlah populasi mikroba yang
merupakan bahan aktif utama dalam pembuatan produk PETROBIOFENTILIZER
yakni sebagai berikut :
o Azospirillum sp.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

o Azotobacter sp. 25
o Pseudomonas sp.
o Aspergillus sp.
o Streptomyces
Alat dan bahan :
1. Laminar flow atau biology safety cabinet
2. Tabung reaksi ( berisi 9 ml aquades steril )
3. Mikropipet dan tip
4. Cawan petri
5. Pembakar spirtus
6. Vortex mixer
7. Incubator
Prosedur kerja :
1. Pipet 1 ml sampel PETROBIOFENTILIZER menggunakan mikropipet,
masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk
mendapatkan pengenceran 10¹. Kemudian vortex hingga homogen
2. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10¹ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10². Kemudian vortex hingga homogen
3. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10² menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksiyang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10³, kemudian vortex hingga homogen
4. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10³ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁴, kemudian vortex hingga homogen
5. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁴ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁵, kemudian vortex hingga homogen

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

6. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁵ menggunakan mikropipet, masukkan 26


kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁶. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran
10⁶ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri
steril
7. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁶ menggunakan mikropipet, masukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁷. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran
10⁷ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri
steril
8. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁷ menggunakan mikropipet, masukkan ke
dalam tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan pengenceran
10⁸. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran 10⁸ sebanyak
1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri steril
9. Tuang masing masing media yang sesuai ke dalam cawan petri
Tuang media YMA untuk bakteri bradyhizobium sp.
Tuang media pikov agar untuk bakteri aeromonas sp.
10. Incubasi pada suhu 37⁰C selama 3x24 jam
11. Amati pertumbuhan bakteri dan hitung populasinya
Pengenceran Jumlah bakteri
10⁶ A
10⁷ B
10⁸ C

Perhitungan :
𝑐 𝑐+𝑏
5. = 𝐷, bila D≤2 maka harus dirata rata
𝑏 2

Bila D≤2 maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil B


𝐵 𝐴+𝐵
6. 𝐴
= 𝐸, bila E≤2 maka harus dirata rata 2

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

3.1.4 Analisa jumlah populasi mikroba pada produk FITRICE 27


Tujuan :
Analisa ini bertujuan untuk dapat mengetahui jumlah jamur yang terdapat pada
produk FITRICE yakni sebagai berikut :
Alat dan bahan :
1. Laminar flow atau biology safety cabinet
2. Tabung reaksi ( berisi 9 ml aquades steril )
3. Mikropipet dan tip
4. Cawan petri
5. Pembakar spirtus
6. Vortex mixer
7. Incubator
Prosedur kerja :
1. Pipet 1 ml sampel FITRICE menggunakan mikropipet, masukkan kedalam
tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan pengenceran
10¹. Kemudian vortex hingga homogen
2. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10¹ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10². Kemudian vortex hingga homogen
3. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10² menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksiyang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10³, kemudian vortex hingga homogen
4. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10³ menggunakan mikropipet, masukkan
kedala10⁴m tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran, kemudian vortex hingga homogen, pipet larutan pengenceran
5. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁴ menggunakan mikropipet, masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁵, kemudian vortex hingga homogen

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

6. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10⁵ menggunakan mikropipet, masukkan 28


kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades steril, untuk mendapatkan
pengenceran 10⁶. Kemudian vortex hingga homogen. Pipet larutan pengenceran
10⁶ sebanyak 1 ml menggunakan mikropipet, tuangkan ke dalam cawan petri
steril
7. Tuang masing masing media yang sesuai ke dalam cawan petri
Tuang media YMA untuk bakteri bradyhizobium sp.
Tuang media pikov agar untuk bakteri aeromonas sp.
8. Incubasi pada suhu 37⁰C selama 3x24 jam
9. Amati pertumbuhan bakteri dan hitung populasinya
Pengenceran Jumlah bakteri
10⁶ A
10⁷ B
10⁸ C

Perhitungan :
𝑐 𝑐+𝑏
10. = 𝐷, bila D≤2 maka harus dirata rata
𝑏 2

Bila D≤2 maka diambil pengenceran sebelumnya sebagai hasil B


𝐵 𝐴+𝐵
11. = 𝐸, bila E≤2 maka harus dirata rata
𝐴 2

3.2 Analisa kadar C – Organik

3.2.1 Analisa kadar C – Organik pada produk SIDANIK


Prinsip :
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kandungan C – Organik dalam
molase yang merupakan bahan baku media perbanyakan produksi sidanik.
Oksidasi yang dilakukan oleh K₂CrO₇ dalam suasana asam kuat menjadi gas CO₂
dan pembentukan Cr₂ (SO₄)₃ yang berwarna hijau (kadar karbon) kehilangan bahan

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

organic setelah di oksidasi ditetapkan dengan menghitung kelebihan K₂CrO₇ yang 29


tidak tereduksi bahan organic.
Alat :
1. Erlenmeyer 100 ml
2. Labu ukur 100 ml
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
5. Beaker glass 100 ml
6. Buret
Pereaksi :
1. H₂CrO₄ 10 N
2. H₂SO₄ p.a
3. H₃PO₄ p.a
4. FeSO₄.7H₂O p.a
5. K₂CrO₇ p.a
6. Indicator ferroin
Prosedur kerja :
1. Timbang contoh (0,1 gr untuk serbuk dan 1 gr untuk cairan ) ke dalam labu 100
ml
2. Tambahkan 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a kocok, lalu dinginkan di ruang
asam
3. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml
4. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan
3 tetes indicator ferroin
5. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan
Penetapan blanko :
1. pipet 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
kocok, lalu dinginkan di ruang asam
2. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

3. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan 30
3 tetes indicator ferroin
4. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan
Perhitungan :
( 𝑚𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑚𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ)𝑥 𝑁 𝐹𝑒𝑆𝑂 4 𝑥 3,596
%C-Organik= 𝑤 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ

3.2.2 Analisa kadar C – Organik pada produk PETROFISH


Prinsip :
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kandungan C – Organik dalam
molase yang merupakan bahan baku media perbanyakan probiotik ikan petrofish.
Oksidasi yang dilakukan oleh K₂CrO₇ dalam suasana asam kuat menjadi gas CO₇
dan pembentukan Cr₂ (SO₄)₃ yang berwarna hijau (kadar karbon) kehilangan bahan
organic setelah di oksidasi ditetapkan dengan menghitung kelebihan K₂CrO₇ yang
tidak tereduksi bahan organic.
Alat :
1. Erlenmeyer 100 ml
2. Labu ukur 100 ml
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
5. Beaker glass 100 ml
6. Buret
Pereaksi :
1. H₂CrO₄ 10 N
2. H₂SO₄ p.a
3. H₃PO₄ p.a
4. FeSO₄.7H₂O p.a
5. K₂CrO₇ p.a
6. Indicator ferroin

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

Prosedur kerja : 31
1. Timbang contoh (0,1 gr untuk serbuk dan 1 gr untuk cairan ) ke dalam labu 100
ml
2. Tambahkan 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a kocok, lalu dinginkan di ruang
asam
3. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml
4. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan
3 tetes indicator ferroin
5. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan
Penetapan blanko :
1. pipet 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
kocok, lalu dinginkan di ruang asam
2. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml
3. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan
3 tetes indicator ferroin
4. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan
Perhitungan :
( 𝑚𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑚𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ)𝑥 𝑁 𝐹𝑒𝑆𝑂 4 𝑥 3,596
%C-Organik= 𝑤 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ

3.2.3 Analisa kadar C – Organik pada produk MOLASE


Prinsip :
Oksidasi yang dilakukan oleh KCrO dalam suasana asam kuat menjadi gas
CO dan pembentukan Cr (SO) yang berwarna hijau (kadar karbon) kehilangan
bahan organic setelah di oksidasi ditetapkan dengan menghitung kelebihan KCrO
yang tidak tereduksi bahan organic.
Alat :
Erlenmeyer 100 ml Nilai dasar yang dimiliki oleh PT Petrosida Gresik antara lain
adalah :

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

1. 32
2. Labu ukur 100 ml
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
5. Beaker glass 100 ml
6. Buret
Pereaksi :
1. H₂CrO₄ 10 N
2. H₂SO₄ p.a
3. H₃PO₄ p.a
4. FeSO₄.7H₂O p.a
5. K₂CrO₇ p.a
6. Indicator ferroin
Prosedur kerja :
1. Timbang contoh (0,1 gr untuk serbuk dan 1 gr untuk cairan ) ke dalam labu 100
ml
2. Tambahkan 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a kocok, lalu dinginkan di ruang
asam
3. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml
4. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan
3 tetes indicator ferroin
5. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan
Penetapan blanko :
1. pipet 2 ml H₂CrO₇ dan 4 ml H₂SO₄ p.a masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
kocok, lalu dinginkan di ruang asam
2. Setelah dingin tambahkan aquades hingga tanda batas 100 ml
3. Pipet 10 ml larutan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 1 ml H₃PO₄ p.a dan
3 tetes indicator ferroin
4. Titrasi dengan titran FeSO₄ hingga warna merah kecoklatan

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

Perhitungan : 33
( 𝑚𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑚𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ)𝑥 𝑁 𝐹𝑒𝑆𝑂 4 𝑥 3,596
%C-Organik= 𝑤 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

34
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik
kerja lapangan sangat bermanfaat baik bagi siswa – siswi Sekolah Menengah
Kejuruan maupun bagi pihak Dunia Industri.Selain itu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan juga menjadi tempat dimana siswa- siswi SMK mengasah keterampilan
mereka khususya dalam hal praktik dimana mereka dapat belajar lebih luas
mengenai hal kerja serta melatih siswa – siswi menjadi generasi muda yang
bertanggung jawab dan professional.

Saran
- Untuk Sekolah :
1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku
pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, para siswa lebih
mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang
relevan ini. Dengan demikian, para siswa dapat mengaplikasikan ilmu dan
keterampilan yang diperolehnya secara maksimal.
3. Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para siswanya
di lingkungan PKL secara langsung sehingga siswa dapat berkonsultasi
mengenai kegiatan PKL maupun informasi-informasi dari sekolah.

- Untuk Pembimbing PKL :

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

1. Kepada pembimbing PKL , penulis berharap agar tidak bosan – bosannya untuk 35
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan para PKL yang
akan dating.
2. Hubungan kerjasama antar karyawan perlu dijaga, dipertahankan dan lebih
ditingkatkan agar pelaksanaan kerja dapat lebih maksimal dan efisien.

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

36
LAMPIRAN

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laboratorium Mikrobiologi PT. Petrosida Gresik
Periode 1 Maret – 31 Mei 2018

37

LAPORAN PRAKERIN PT. PETROSIDA GRESIK

Anda mungkin juga menyukai