Anda di halaman 1dari 9

Journal Agritech of Science, Volume 4 No 1, Mei 2020

PENGGUNAAN METODE CAWAN TUANG TERHADAP UJI MIKROBA PADA


TEPUNG KELAPA
(Use of Pour Plate Methods on Microbial Test on Coconut Flour)

Ika Okhtora Angelia1*


1
Politeknik Gorontalo, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Jl. Muchlis Rahim, Desa Panggulo Barat, Kecamatan Botupingge,
Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kode Pos 96583
*
Email: ikaokhtora@poligon.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode terbaik dalam menguji kandungan mikroba
yang terdapat pada tepung kelapa. Metode Cawan Tuang (Pour Plate) merupakan teknik lain
yang dapat digunakan untuk mendapatkan koloni murni mikrooganisme. Kelemahan metode
ini adalah membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak
memerlukan keterampilan tinggi. Biarkan campuran diencerkan dengan menggunakan
medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan. Adapun prinsip pengujian deteksi yaitu:
Pembuatan media serta Isolasi dan identifikasi hasil. Dalam metode ini bakteri yang di uji
adalah bakteri TPC (Total Plate Count) dengan menggunakan Obat PCA (Plate Count Agar)
yang memberikan hasil berwarna kuning jika sudah terbentuk menjadi media agar sedangkan
Enterobacteriaceae dan Coliform menggunakan Obat VRBA (Violet Red Bile Agar) dengan
hasil akhir berwarna merah jika sudah terbentuk menjadi media agar.

Kata kunci: Tepung kelapa; uji mikroba; metode cawan tuang

ABSTRACT

This study aimed to determine to find the best method for testing the microbial content found
in coconut flour. The Pour Plate method is another technique that can use to obtain pure
microorganism colonies. The weakness of this method is that it takes a lot of time and
material, but does not require high skills. Let the mixture be dilute by using an agar medium
that has been thawed and cooled. The principles of detection testing are: Making media and
Isolation and identification of results. In this method, the tested bacteria are TPC (Total Plate
Count) bacteria using PCA (Plate Count Agar) drug ,which gives yellow results if it has
formed into agar media. In contrast, Enterobacteriaceae and Coliform use VRBA (Violet Red
Bile Agar) group with the results the end is red if it has formed into an agar medium.

Keyword : Dessicated coconut powder; microbial test; pour plate methods

PENDAHULUAN dijumpai di Indonesia yang merupakan


Tanaman kelapa (Cocos mucifera L) penghasil kopra tersebut kedua di dunia,
termaksud jenis tanaman palma yang sesudah Phillipina. Produksi buah kelapa
memiliki multi fungsi karena hampir di Indonesia rata-rata 15,5 milyar
semua bagian dari tanaman tersebut dapat buah/tahun atau setara dengan 3,02 juta
dimanfaatkan. Tanaman ini banyak ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton

43
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut untuk memperbaiki nilai ekonomi umbi itu
3,3 ton debu sabut. Buahnya yang tersendiri, serta pemanfaatan produk
merupakan bagian paling penting dari domestik sehingga pengolahan tepung
tanaman kelapa karena mempunyai nilai berbasis umbi diharapkan dapat menjadi
ekonomis dan gizi yang tinggi. Buah alternatif penggunaan tepung gandum
kelapa terdari empat komponen utama, yang bahan bakunya masih harus
yaitu 35 persen sabut, 12 persen didapatkan dari luar negeri. Proses
tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 pembuatan tepung umbi-umbian sendiri
persen air kelapa. Daging buah kelapa dapat dilakukan dengan berbagai cara
selain nikmat dapat diproses lebih lanjut. tergantung dari jenis umbi-umbian itu
Hal ini dikarenakan pada umumnya sendiri. Tepung dibuat dengan kadar air
produk pertanian memiliki sifat yang sangat rendah sekitar 2-10%. Hal ini
mudah rusak, maka produk pertanian harus menunjukan bahwa tepung memiliki daya
segera dipasarkan dalam bentuk segar atau simpan yang lebih lama (Subagio, 2006).
dapat diolah menjadi bahan pangan tahan Total Plate Count (TPC)
simpan (Shantybio, 2006). Total Plate Count atau TPC adalah
Usaha bududaya tanaman kelapa menumbuhkan sel mikkroorganisme yang
melalui perkebunan terutama dilakukan masi hidup pada media agar, sehingga
untuk memproduksi minyak atau bisa juga mikroorganisme akan berkembang biak
tepung kelapa yang bersal dari daging dan membentuk koloni yang dapat dilihat
buahnya dengan hasil samping berupa langsung dan dihitung dengan mata tanpa
ampas kelapa. (Miskiyah, 2006). Ampas menggunakan mikroskop. Metode ini
kelapa hasil samping pembuatan minyak merupakan metode yang paling
kelapa murni masih memeliki kandungan sensitif untuk menentukan jumlah
protein yang cukup tinggi. Hal ini mikroorganisme. Dengan metode ini kita
menyebabkan ampas kelapa berpotensi dapat menghitung sel yang masih hidup,
untuk dimanfaatkan dan diolah sebagai
menetukan jenis mikroba yang tumbuh
bungkil untuk pakan ternak, kualitas dalam media tersebut serta dapat
bingkil kelapa bervariasi tergantung mengisolasi dan mengidentifikasi jenis
dengan cara pengolahan dan mutu bahan mikroba tersebut. Dengan metode ini kita
baku. dapat menghitung sel yang masih hidup,
Pada perkembangan zaman, tepung menetukan jenis mikroba yang tumbuh
sering diproduksi dari umbi yang memiliki dalam media tersebut serta serta dapat
kandungan gizi tinggi, hal ini dilakukan
44
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

mengisolasi dan mengidentifikasi jenis Kelas : Gammaproteobacteria


koloni mikroba tersebut. Ordo : Enterobacteriales
Pada metode ini, teknik pengenceran Famili : Enterobacteriacea
merupakan hal yang harus dikuasai.
Sebelum mikroorganisme ditumbuhkan Apabila Enterobacteriaceae diuji
dalam media, terlebih dahulu dilakukan dengan tes katalase maka hasilnya positif,
pengenceran sampel menggunakan larutan hal tersebut menunjukan bahwa bakteri
fisiologis. Enterobacteriaceae mengandung enzim
katalase. Namun apabila di uji dengan tes
Enterobacteriaceae
oksidase , maka hasilnya negatif.
Enterobacteriaceae termaksud dalam
famili bakteri, sebagian besar lebih dikenal Coliform Test
bersifat patogen, seperti Sallmomela dan Merupakan golongan mikroorganisme
Eschericiacoli. Ilmu genetika menempatan yang lazim digunakan sebagai indikator,
Ekterobacteriaceae diantara dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal
Proteobacteria, meskipun hal ini kadang- untuk menetukan suatu sumber air telah
kadang diambil untuk memasukkan terkontaminasi oleh patogen atau tidak.
beberapa sampel linkungan terkait. Berdasarkan penelitian bakteri koliform ini
Enterobacteriaceae adalah kuman yang menghasilkan zat etionin yang dapat
hidup diusus besar manusia dan dan menyebabkan kanker.
hewan, tanah, air dan dapat pula METODE PENELITIAN
ditemukan pada komposisi material.
Waktu dan Tempat penelitian
Banyak diantara kuman ini mampu
Penelitian ini dilaksanakan pada
menimbulkan penyakit pada tiap jaringan
bulan Februari sd April 2019 di bertempat
tubuh manusia. Organisme-organisme di
di PT Royal Coconut Gorontalo yang
dalam famili ini pada kenyataanya
beralamat dijalan Amal Modjo Desa
mempunyai peranan penting didalam
Ombulo Kec. Limboto Barat Kab.
infeksi nosokomial misalnya sebagai
Gorontalo Prov. Gorontalo.
penyebab infeksi saluran kemih, infeksi
Alat dan Bahan
pada luka, dan infeksi lainnya.
Alat yang digunakan pada penelitian
Berikut adalah klasifikasi dari bakteri
ini adalah :
Enterobacteriaceae :
1. Erlenmeyer steril
Kingdom : Bakteri
2. Cawan petri steril
Filum : Proteobacteria
3. Oven dengan suhu 1050C

45
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

4. Inkubator • Timbang masing-masing 10


5. Autoklafe gram sampel DC dan masukan
6. Hotplate dalam gelas erlenmeyer. Tutup
7. Gunting menggunkan aluminium foil.
8. Kapas • Timbang media agar PCA sesuai
9. Timbangan digital dengan banyaknya sampel yang
10. Aluminium Voil akan di uji.
11. Benang wol • Kemudian larutkan media agar
12. Pipet/jarum ose PCA tersebut dalam air yang
Bahan yang digunakan dalam telah disterilisasi tadi. Panaskan
penelitian ini adalah sampel tepung kelapa, dalam air mendidih dan aduk
air steril, Plate Count Agar (PCA), Violet hingga tercampur sepenuhnya.
Red Bile Agar (VRBA) dan alkohol 95% Autoklaf selama 15 menit pada

Prosedur Kerja suhu 121oC dan tekanan 2 atm.


• Setelah itu pertahankan suhu
Pembuatan media
larutan PCA dalam water bath
1. Plate Count Agar (PCA)
pada temperatur 45oC.
• Pastikan seluruh peralatan yang
• Encerkan sampel DC
digunakan telah disterilisasi
menggunakan air yang telah
sebelumnya.
disterilisasi tadi hingga volume
• Siapkan air dengan volume yang
100 ml untuk masing-masing
tepat dalam gelas erlenmeyer
erlenmeyer. Homogenkan
berbeda (untuk sampel dan
dengan cara digoyang-goyang .
madia agar PCA) sesuai dengan
• Tuliskan kode sampel diatas
banyaknya sampel yang akan di
cawan petri dish agar
uji.
memudahkan pada saat
• Tutup gelas erlenmeyer
pembacaan koloni nanti.
menggunkan aluminium foil,
• Pipet 1 ml sampel yang telah
dan ikat dengan benang wol.
dihomogenkan ke dalam
• Sterilisasi air untuk sampel dan
masing-masing petri dish.
media agar PCA dalam
• Tuang 12-15 ml PCA
autoklafe pada suhu 121oC,
(bertemperatur 45oC) dan putar
tekanan 2 atm selama 15 menit.
cawan untuk pencampuran ke

46
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

dalam masing-masing petri dish. • Sterilisasi air untuk sampel dan


Biarkan memadat, paatikan dari medai agar VRBGA dalama
persiapan pengenceran samper autoklaf pada suhu 121oC
pertama hingga penuangan atau tekanan 2 atm selama 15 menit.
pelapisan permukaan pelat • Timbang masing-masing 10
akhir, tifak lebih dari 15 menit. gram sampel DC dan masukan
• Balikkan cawan petri, dalam gelas erlenmeyer. Tutup
inkubasikan selama 48 jam pada menggunakan aluminium foil.
suhu 35oC. Jangan menumpuk • Timbang media agar VRBGA
pelat saat menuangkan agar atau seduai dengan banyaknya
saat agar mengeras. sampel yang akan di uji.
• Setelah inkubasi, hitung semua • Kemudian larutkan media agar
koloni. Biasanya cawan VRBGA tersebut dalam air yang
memiliki 25-250 koloni. Hitung telah disterilisasi tadi, panaskan
total koloni percawan. dalam air mendidih dan aduk
• Catat total koloni pada lembar hingga tercampur sepenuhnya.
Mikrobiological Analysis Jangan panaskan lebih dari 2
Report. menit. Jangan di autoklaf.
2. Enterobacter Test • Setelah itu pertahankan suhu
• Pastikan seluruh peralatan yang larutan VRBGA dalam water
digunakan telah disterilisasi bath temperatur 44oC hingga
sebelumnya. 47oC.
• Uji praduga (Presumtife Test) : • Encerkan sampel DC
siapkan air dengan volume yang menggunakan air yang telah
tepat dalam gelas erlenmeyer disterilisasi tadi hingga volume
berbeda (untuk sampel dan 100 ml untung masing-masing
pengenceran media agar erlenmeyer. Homogenkan
VRBGA) sesua dengan dengan cara digoyang-goyang.
banyaknya sampel yang akan di • Tuliskan kode sampel diatas
uji. masing-masing penutup cawan
• Tutup gela serlenmeyer petri dish agar memudahkan
menggunkana aluminium foil, pada saat pembacaan koloni
dan ikat dengan benang wol. nanti.

47
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

• Pipet 1 ml sampel yang telah • Pastikan seluruh peralatan yang


dihomogenkan kedalam masing- digunakan telah disterilisasi
masing petri dish. sebelumnya.
• Tuang 10 ml VRBGA • Uji praduga (Presumtife Test) :
(bertemperatur 44oC – 47oC) siapkan air dengan volume yang
kedalam masing-masing petri tepat dalam gelas Erlenmeyer
dish dan putar cawan untuk berbeda (untuk sampel dan
mencampurkan. Biarkan media agar VRBA) sesuai
memadat. dengan banyaknya sampel yang
• Lapisi dengan 15 ml VRBGA akan di uji.
dan biarkan memadat. • Tutup kelas Erlenmeyer
• Inkubasikan cawan secara menggunakan aluminium foil,
terbalik pada suhu 37oC selama dan ikat dengan benang wol.
24 jam. • Sterilisasi air untuk sampel dan
• Jangan menumpuk cawan petri media agar VRBA dalam
lebih dari enam cawan. autoklaf pada suhu 121oC ,
Tumpukan cawan petri harus tekanan 2 atm selama 15 menit.
dipisahkan dari suhu sama lain • Timbang masing-masing 10
dan dari dinding dan atas gram sampel DC dan masukan
inkubator. dalam gelas Erlenmeyer. Tutup
• Setelah inkubasi, hitung semua menggunakan aluminium foil.
koloni berwarna pink • Encerkan sampel DC
kemerahan atau ungu, menggunakan air yang telah
berdiameter >0,5 mm, dengan disterilisasi tadi hingga volume
atau tanpa presipitasi halo 100 ml untuk masing-masing
(dikelilingi oleh lingkaran yang Erlenmeyer. Homogenkan
bercahaya). dengan cara digoyang-goyang.
• Hitung total koloni per cawan. • Timbang media agar VRBA
• Catat total koloni pada lembar sesuai dengan banyaknya
Microbiological Analysis sampel yang akan di uji.
Report. • emudian larutkan media agar
3. Coliform Test VRBA tersebut dalam air yang
telah disterilisasi tadi. Panaskan

48
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

dalam air mendidih dan aduk • Setelah inkubasi, hitung semua


hingga tercampur sepenuhnya, koloni berwarna ungu merah,
jangan dipanaskan lebih dari 2 berdiameter 0,5 mm atau lebih
menit. Jangan di autoklaf. yang berada dalam zona
• Setelah itu pertahankan suhu endaoan asam . periksa pelat
larutan VRBA dalam weter bath dibawah lensa pembesar dan
pada temperature 48oC dengan iluminasi.
• Tuliskan kode sampel diatas • Hitung total koloni per cawan.
cawan petri dish agar • Catat total koloni pada lembar
memudahkan pada saat Microbiological Analysis
pembacaan koloni nanti. Report.
• Pipet 1 ml sampel DC yang
telah dihomogenkan kedalam
masing-masing petri dish.
• Tuang 10 ml VRBA
(bertemperatur 48oC) kedalam
masing-masing petri dish dan
putar cawan untuk
mencampurkan. Biarkan
memadat.
• Lapisi dengan 5 ml VRBA dan
biarkan memadat.
• Inkubasikan cawan secara
terbalik pada suhu 35oC selama
18-24 jam.

49
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Microbiologi analysis report

Result of Analysis (col/g)


Time of
Bags Number Enterobac
Sampel TPC Mould Yeast Coliform
teriaeceae
1520-1600 161 - 170 30 10 <10 10 10
1600-1635 171 - 180 80 <10 <10 <10 <10
1635-1815 181 - 190 20 <10 <10 <10 <10
1815-1903 191 - 200 10 <10 <10 <10 <10
1903-1930 201 - 210 10 <10 <10 <10 <10
1930-1955 211 - 220 30 <10 >10 <10 <10
1955-2020 221 - 230 10 <10 <10 <10 <10
2020-2100 231 - 240 50 <10 <10 <10 <10
2100-2225 241 - 250 10 <10 <10 <10 <10
2225-2300 251 - 260 10 <10 <10 <10 <10
2300-2325 261 - 270 20 <10 <10 <10 <10
2325-0055 271 - 280 10 <10 <10 <10 <10
0055-0255 281 - 290 10 <10 <10 <10 <10
0255-0500 291 - 300 10 <10 <10 <10 <10
0500-0515 301 - 310 10 <10 <10 <10 <10
0515-0520 311 - 320 10 <10 <10 <10 <10
0520-0530 321 - 330 10 <10 <10 <10 <10
0530-0600 331 - 334 10 <10 <10 <10 <10

Pembahasan
Data diatas ini juga tertuliskan waktu
Dari bagian atas samping kiri dan nomor bags atau angka yang berjumlah
tertuliskan kata ‘’GRADE’’ yang disebut nomor setiap pengambilan sampel dari
juga jenis sampel yang di ujikan bakterinya produksi di bags di nomor tersebut dapat
seperti jenis sampel Fine atau Medium, dilihat angka awal dari pengambilan
sedangkan untuk kata ‘’DAY/DATE’’ sampai hingga angka akhir dan juga
adalah waktu kapan di ujikannya sampel terdapat waktu awal pengambilan sampel
tersebut. Dibagian samping kanan dari data sampai waktu sampel masuk ke ruang
di atas tertuliskan tanda kode produksi dari Laboratorium untuk pengujian selanjutnya.
tiap sampel Fine dan Medium, seperti kode Dari data diatas bakteri yang
untuk sampel DC Fine yaitu LC.11 dan diujikan adalah bakteri TPC (Total Plate
kode sampel untuk DC Medium yaitu Count), bakteri Enterobacteriaceae, dan
LC.112x. Coliform. Pada bakteri TPC menggunakan
obat PCA (Plate Count Agar) yang
berwarna kuning dan jika terdapat bakteri

50
JASc, Volume 4 No 1, Mei 2020

di dalam medium agar akan terdapat merah jika sudah terbentuk menjadi media
beragam bentuk yang berbeda, dengan agar.
warna putih pudar itulah yang disebut SARAN
bakteri TPC. Semoga makalah ini bisa memberi
Sedangkan untuk data bakteri pengetahuan yang mendalam kepada para
Enterobacteriaceae dan Coliform mahasiswa khususnya pengetahuan
dituliskan dengan tanda kurang lebih 10 mengenai metode analisa untuk
bakteri dengan maksud dan tujuan bahwa identifikasi bakteri TPC (Total Plate
bakteri yang terdapat pada uji tes tersebut Count) pada media Plate Count Agar
tidak lebih dari 10 bakteri/mikroba. (PCA) dan VRBA (Violet Red Bile Agar)
KESIMPULAN dengan mengamati bakteri
Metode Cawan Tuang (Pour Plate) Enterobacteriaceae dan Coliform. Semoga
merupakan teknik lain yang dapat makalah ini bisa dimanfaatkan dan
digunakan untuk mendapatkan koloni dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
murni mikrooganisme. Kelemahan metode
DAFTAR PUSTAKA
ini adalah membutuhkan waktu dan bahan
yang lama dan banyak, akan tetapi tidak Miskiyah. 2006. Pemanfaatan ampas
kelapa limbah pengolahan minyak
memerlukan keterampilan tinggi. Biarkan
kelapa murni menjadi pakan.
campuran diencerkan dengan Seminar Nasional Teknologi
Peternakan. Universitas Gadjah
menggunakan medium agar yang telah
Mada. Yogyakarta.
dicairkan dan didinginkan. Adapun prinsip
Pratiwi. 2014. Pengaruh pengendalian
pengujian deteksi yaitu :
penyakit bawaan makanan. Skripsi
1. Pembuatan media Program Studi Teknologi Hasil
Pertanian Universitas Bandung.
2. Isolasi dan identifikasi hasil
Dalam metode ini bakteri yang di uji Shantybio. 2006. Nata De Coco yang kaya
serat biology mikrobiologi. http://
adalah bakteri TPC (Total Plate Count)
Transdigit.com.
dengan menggunakan Obat PCA (Plate
Subagio. 2006. Ubi kayu : Subsitusi
Count Agar) yang memberikan hasil
berbagai tepung-tepungan.
berwarna kuning jika sudah terbentuk Grameida, Jakarta.
menjadi media agar sedangkan
Enterobacteriaceae dan Coliform
menggunakan Obat VRBA (Violet Red
Bile Agar) dengan hasil akhir berwarna

51

Anda mungkin juga menyukai