Muhammad Farhan
05031382025085
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengisolasi Acetobacter dan
Gluconobacter pada media cair fermentasi kombucha dan untuk mengetahui proses
pembuatan inokulum pada ragi tape dengan menggunakan 2 macam sampel yang
akan dibandingkan perbedeaan populasi mikrobanya dan mutu tape yang
dihasilkan.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antosianin
Antosianin adalah salah satu senyawa pigmen yang dapat larut di dalam air.
Pada umumnya, antosianin berbentuk aglikon yang biasa disebut antosianidin.
Antosinin dapat berada pada produk fermentasi yang berasal dari tumbuhan yang
tentunya mengandung antosianin. Akan tetapi, senyawa antosianin merupakan
senyawa yang tidak stabil sehingga dapat menurunkan manfaatnya sebagai
antioksidan. Kestabilan antosianin dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, pH,
cahaya, serta keberadaan enzim. Salah satu cara yang untuk mempertahankan
kestabilan antosianin adalah dengan fermentasi BAL. Proses fermentasi oleh BAL
akan menurunkan pH sehingga dapat meningkatkan kestabilan antosianin dimana
antosianin akan lebih stabil berada pada pH rendah dalam bentuk flavilium yang
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi (Herman J.B.K. dan Prima R.W., 2021).
2 Unirversitas Sriwijaya
3
2.4. Ragi
Ragi adalah suatu inokulum atau starter untuk melakukan fermentasi dalam
pembuatan produk tertentu. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan
CO2. Inokulum adalah sumber utama dari mikroorganisme aktif dalam adonan
fermentasi dan bertanggung jawab untuk kualitas organoleptik produk tape
singkong. Mikroorganisme yang biasanya digunakan adalah Saccharomyces
cerevisiae yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula dan
alkohol. Proses tersebut juga menyebabkan tekstur tape menjadi lunak dan empuk.
Saccharomyces cerevisiae merupakan spesies yang bersifat fermentatif kuat. Tetapi
dengan adanya oksigen, Saccharomyces cerevisiae juga dapat melakukan respirasi
yaitu mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air (Dirayati et al., 2017).
3 Universitas Sriwijaya
4
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
4 Universitas Sriwijaya
5
5 Universitas Sriwijaya
6
6 Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
Tabel 4.1. Hasil pengamatan tape singkong
Sampel Perlakuan Pengenceran Hasil Pengamatan Jumlah Koloni
Koloni
Tape 1 Tape Daun 10-4 117 1,17 x 102
10-5 64 6,4 x 105
Tape 2 10-4 294 2,94 x 102
10-5 140 1,4 x 105
7 Universitas Sriwijaya
8
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas mengenai fermentasi pada tape dan kombucha.
Kombucha dilakukan dengan dua bahan yaitu dengan daun telang dan daun rosella.
Bunga telang yang sudah kering disimpan pada wadah bersih untuk direbus dan
juga difermentasi menggunakan Scoby. Menambahkan konsentrasi gula pasir
sesuai dengan perlakuan karena pada proses pembuatan kombucha konsentrasi
substrat atau gula idealnya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen. Kemudian gula tadi dimasukkan ke dalam toples kaca
pada setiap perlakuan konsentrasi. Memasukkan air rebusan ke dalam toples kaca
yang sudah ditambahkan gula berdasarkan konsentrasi larutan gula. Mendinginkan
air rebusan, kemudian menambahkan starter kombucha dengan usia 1 minggu.
Menutup toples kaca dengan kain penutup dengan tujuan agar proses fermentasi
berjalan secara statis di suhu ruang. Enzim yang terkandung dalam kombucha
memiliki peranan penting sebagai biokatalisator berupa percepatan reaksi biokimia
dalam tubuh, sehingga berpotensi dalam memperbaiki dan mengembalikan fungsi
tubuh. Beberapa manfaat dari kombucha antara lain sebagai antioksidan,
antibakteri, memperbaiki mikroflora usus, meningkatkan ketahanan tubuh dan
menurunkan tekanan darah. Khasiat tersebut dikarenakan adanya kandungan
senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan. Semakin tinggi senyawa
fenolik yang terkandung, maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya.
Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh
khamir Saccharomyces cerivisiae. Khamir ini memiliki kemampuan dalam
mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.
Mikroorganisme–mikroorganisme di dalam ragi tape bekerja secara sinergetik.
Aspergillus bekerja untuk menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces sp
dan Candida sp mengubah gula yang dihasilkan dari penguraian pati oleh
Aspergillus menjadi alkohol dan zat organik lainnya. Alkohol kemudian diubah
menjadi asam cuka oleh Acetobacter. Ragi tape terdiri dari kapang (Aspergillus,
Amylomyces rouxii, Mucor sp dan Rhizopus sp), khamir (Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cereviceae dan Candida utilis) dan bakteri (Acetobacter, Pediococcus sp, dan
Bacillus sp).
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini :
1. Beberapa manfaat dari kombucha antara lain sebagai antioksidan, antibakteri,
memperbaiki mikroflora usus, meningkatkan ketahanan tubuh dan
menurunkan tekanan darah.
2. Rasa manis pada tape terjadi karena perubahan karbohidrat menjadi glukosa
sebagai karbohidrat yang lebih sederhana
3. Rasa asam pada tape terjadi karena dalam proses fermentasi terbentuk asam,
sehingga semakin lama pemeraman maka akan terjadi peningkatan kadar
alkohol dan total asam.
4. Rasa sedikit asam sampai sangat asam pada teh kombucha bergantung pada
jumlah gula yang digunakan, waktu fermentasi, dan juga suhu.
5. Terdapat dua tahapan yang terjadi selama proses fermentasi kombucha
berlangsung yaitu, pembentukan alkohol dan asam laktat.
10 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Dirayati, Abdul Gani, dan Erlidawati. 2017. Pengaruh Jenis Singkong Dann Ragi
Terhadap Kadar Etanol Tape Singkong. Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA
(JIPI). 1(1): 26-33.
Islami Rohani. 2018. Pembuatan Ragi Tape dan Tape. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Agrokompleks. 1(2):56-57.
Kunnaryo Herman Joseph Bimo dan Wikandari Prima Retno. 2021. Antosianin
dalam Produksi Fermentasi dan Perannya sebagai Antioksidan. Journal of
Chemistry. 10(1):24-26.
Sundari Sri dan Fadhlian. 2019. Uji Angka Lempeng Total (ALT) pada Sediaan
Kosmetik Lotion X di BBPOM Medan. Jurnal Biologica Samudra. 1(1):25-
33.
11 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN GAMBAR
Tape 2
Kombucha -
Telang
Kombucha
Rosella
12 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Tape 1
1
10-4 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 117 x 10−4
= 1,17 x 102
Atau
1
10-4 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (117 x )
10−4
= Log 1170000
= 6,07
1
10-5 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 64 x 10−5
= 6,4 x 105
Atau
1
10-5 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (64 x )
10−5
= Log 6400000
= 6,81
Tape 2
1
10-4 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 294 x 10−4
= 2,94 x 102
Atau
1
10-4 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (294 x )
10−4
13 Universitas Sriwijaya
14
= Log 2940000
= 6,47
1
10-5 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 140 x 10−5
= 1,4 x 105
Atau
1
10-5 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (140 x )
10−5
= Log 14000000
= 7,15
Kombucha Telang
1
10-4 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 92 x 10−4
= 92 x 103
Atau
1
10-4 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (92 x )
10−4
= Log 920000
= 5,96
1
10-5 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 45 x 10−5
= 4,5 x 104
Atau
1
10-5 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (45 x )
10−5
Universitas Sriwijaya
15
= Log 4500000
= 6,65
Kombucha Rosella
1
10-4 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 216 x 10−4
= 2,16 x 102
Atau
1
10-4 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (216 x )
10−4
= Log 2160000
= 6,33
1
10-5 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran
1
= 164 x 10−5
= 1,64 x 103
Atau
1
10-5 = Log (Jumlah Koloni x )
Faktor Pengenceran
1
= Log (164 x )
10−5
= Log 16400000
= 7,21
Universitas Sriwijaya