Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Teknik Biakan Murni “

OLEH :

NAMA : EKA SAPUTRA


NIM : D1F121017
KELAS : PTP-A
ASISTEN : PUTRI MEGAYANTI PADDA

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Populasi mikroba yang ada dialam sekitar kita ini sangatlah besar dan

cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap tubuh kita, alam

disekitar kita baik itu tanah, air maupun udara juga dihuni oleh kumulan

mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai

habitat ini memerlukan tehnik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit

ini atau biasa dikenal dengan biakan campuran. Menjadi spesies yang berbeda-

beda yang dikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni ini berawal dari satu

populasi sel saja yang semuanya berasal dari satu sel induk.

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau

biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan

(steak plate), cara taburan atau tuang (pour plate), serta mikromanipulator (the

micromanipulator methods). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam

populasi campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan

dalam keadan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk

dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme

yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan

murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja.

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya

kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofag

yang paling baik dan paling utama adalah habitat inangnya. Hal ini dilakukan
dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform

untuk membunuh sel-sel bakterinya.

Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan

menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai

bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu teknik

penggoresan agar, teknik agar tuang dan teknik agar sebar. berdasarkan uraian di

atas maka perlu di lakukan praktikum mengenai Teknik Biakan Murni.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat

biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.


BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme prokariotik

(bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun

mampu hidup dimana saja (Holderman., 2017).

Pada dasarnya prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkanya

di media buatan sehingga diperoleh kultur murni. Pengambilan sempel air dan

lumpur menggunakan tabung plastik 25 ml, selanjutnya sebanyak 1 ml sampel

diinokulasi dalam tabung yang berisi 9 ml medi TSB dan diinkobasi selama 24

jam pada suhu 40°C. Hasil kultur di TSB di ambil 1 ml selanjutnya selanjutnya

dimasukan kedalam larutan salin 0,85% dan di aduk sampai homogeny, kemudian

di ambil sebanyak 100 ml di kultur dengan cara di sebar atau spread plate di

media TSA. (Mikdarullah., 2017).

Padi (Oryza sativa) merupakan pangan biji padi-padian utama yang

dikonsumsi oleh hampir setengah dari populasi dunia, menjadikannya tanaman

paling untuk diproduksi dan dinamis untuk populasi mikroba dan bunga

(Sabbathini., 2017)

Proses pengangkutan sempel air dan sendimen dari lapangan ke

laboraturim untuk keperluan analisis kandungan bakteri harus dipastikan kondisi

sempel tetap setabil sehingga tidak mempengaruhi kandungan bakterinya. Metode

agar sebar, media agar yang telah di inikulasi pada media Triptic Soy Agar (TSA)
dengan sempel air, selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 28° C-30°

C, setelah itu dilakukan perhitungan populasi bakteri. (Nurjanna., 2020).

Nemotoda hidup bebas adalah salah satu fauna tanah terpenting dalam

kelimpahan dan keaneragamannya yang besar. Meraka juga menempati hampir

setiap relung jaringan makanan karena memiliki beragam kebiasaan makan :

Bakterivora, Fungivora, Karnifora dan Omnivora (Yogaswara., 2020).


BAB III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas

Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari kamis, tanggal 25 November 2021,

pukul 10.00 Sampai selesai.

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Lampu bunsen, jarum

ose, penebar/glas road, lamina air flow, dan cawan petri.

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah : Cawan petri berisi

nutrient agar (NA), koloni yang akan di murnikan, dan alkohol 70%.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

Teknik Penggoresan Agar (strake plate method).

1. Menyiapkan agar lempengan.

2. Menggoyangkan tabung reaksi yang berisi suspensi biakan. Suspensi tidak

boleh membasahi kapas penutup.

3. Memijarkan lup inkulasi pada api bunsen hingga merah.

4. Mendinginkan lup inkulasi.

5. Membuka kapas penutup tabung dan panaskan mulut tabung, kapas penutup

tetap di pegang.

6. Dengan lup inkulasi yang dingin, ambillah 1 mata lup inkulasi suspensi bakteri.

7. Memaanaskan kembali mulut tabung dan tutup tabung dengan kapas penutup.
8. Menggores lempengan agar dengan lup inkulasi. Lup inkulasi jangan melukai

lempengan agar.

9. Memijarkan lup inkulasi sebelum di gunakan kembali.

10. Menginkubasi piringan pada posisi terlungkup, di dalam kantung plastik

selama 24 jam dengan temperatur 370C.

 Teknik Agar Sebar

1. Menyiapkan Suspensi bakteri dari praktikum sebelumnya (Tabung 1).

2. Menyiapkan 7 buah microtube berisi 0,9 ml air steril.

3. Pipet 0,1 ml suspensi dari tabung 1 dan campurkan ke dalam tabung air steril

(Tabung 2)

4. Menggoyang dan memutar tabung sehingga tercampur dengan baik dan

lakukan pengenceran berseri hinggan Tabung 7.

5. Mencelupkan penyebar (glas road) ke dalam alkohol, lalu panaskan penyebar

hingga alkohol terbakar habis.

6. Mendinginkan penyebar sebelum di gunakan.

7. Pipet 0,1 ml cairan suspensi bakteri dari microtube 5, 6, dann 7 dengan mikro

pipet secara terpisah

8. Menuang suspensi bakteri dari masing - masing microtube dalam agar

lempengan dan sebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata dan

kering.

9. Menyimpan biakan ke dalam inkubator.

10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan hitung jumlah koloni.
DAFTAR PUSTAKA

Holderman V M., Queljoee D E., Rondonuwu B S. 2017 Identifikasi Bakteri Pada


Pegangan Eskalator Di Salah Satu Pusat Perbelanjaan Di Kota Manado.
Jurnal Ilmiah Sains. 117(1): 14-16.

Mikdarullah. 2017 Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik Dari Sumber Air Panas
Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur. 15 (1): 11-14.
Nurjanna. 2020 Populasi Bakteri Pada Sempel Air Selama Proses Pengangkutan.
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur. 17 (1): 65-68.
Sabbathini C G., Pujiyanto S. 2017 Isolasi Dan Idebtifikasi Bakteri Genus
Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza sativa) Di Area Persawahan
Cibinong. Jurnal Biologi. 6(1): 59-64.
Yogaswara A D. 2020. Peran Nemotoda Hidup Bebas di Dalam Tanah. Prosiding
Seminar Nasional Biologi. 6 (1): 232-238.

Anda mungkin juga menyukai