Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI
TPB 18136/1 SKS
TEKNIK ISOLASI MIKROBA

Dosen Pengampu:
Najimatul Ilmiyah, M. Pd.

Asisten Dosen:
Zaida S. Pd.
Norfajrina S. Pd.
Maulida

Oleh:
Fazry
180101110208

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARMASIN
DESEMBER 2021
PRAKTIKUM V
TEKNIK ISOLASI MIKROBA

Tujuan : Untuk mempelajari teknik-teknik isolasi mikroba.

Hari/tanggal : Jumat, 19 November 2021


Tempat : Laboratorium Tadris Biologi UIN Antasari Banjarmasin

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat

a. Alat tulis g. Rak tabung reaksi


b. Sarung tangan karet/Latex h. Kawat kasa
c. Botol parfum i. Cawan petri steril
d. Masker j. Lampu bunsen
e. Neraca digital k. Jarum OSE
f. Kaki tiga l. Baki

2. Bahan

a. Aquades f. Kasa steril


b. Alkohol 70% g. Kertas label
c. Spiritus h. Medium NA
d. Tisu
e. Kapas

B. CARA KERJA
1. Siapkan meja kerja secara aseptis dan mulai cairkan medium NA dan
PDA di atas pemanas.
2. Tuangkan media NA ke dalam cawan petri steril dan tabung reaksi steril
diamkan hingga memadat (posisi pemadatan pada tabung reaksi dibuat
miring)
3. Pilihlah 3 macam koloni dari biakan campuran hasil praktikum
Pembiakan
4. Ambil sedikit mikroba dari biakan yang dipilih dengan menggunakan
jarum ose/inokulasi
5. Goresan pada medium padat dalam cawan petri. Goresan dapat dimulai
dari satu titik membentuk garis-garis yang sejajar ambil mikroba dengan
cara sama seperti sebelumnya, lalu goresan pada agar miring steril.
Metode Goresan (Sterak Plate) dapat terbagi menjadi goresan
sinambung (continuopus streak), goresan T (T streak), goresan rasian,
dan goresan kuadran (Quadran streak)
6. Inkubasi semua biakan pada suhu kamar selama 24 jam - 48 jam
7. Lakukan pengamatan daan catatlah bentuk koloni baktei tersebut sesuai
criteria pada praktikum Pembiakan

C. TEORI DASAR
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang
dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan
dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk
mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu:
1. Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi
dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh
dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni
yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien
dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-
garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat
tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk
lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis.
Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing
laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan
sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006)
Ada beberapa teknik dalam metode gores yakni:
a. Goresan T
b. Goresan kuadran
c. Goresan Radian
d. Goresan Sinambun
2. Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien
dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang
sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk
dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada
beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah
(Winarni, 1997).
3. Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme
sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung
(Winarni, 1997).
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan
ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian
dimasukkan ke dalam media (Winarn, 1997).

Teknik Isolasi mikroorganisme


Beratus-ratus spesies mikroba dapat menghuni berbagai macam bagian
tubuh kita, misal: mulut, saluran pencernaan, kulit, dll. Sekali bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram kotoran
manusia/hewan dapat mengandung jutaan bakteri. Udara, air, tanah, juga
dihuni oleh sekumpulan mikroorganisme.
Populasi mikroorganisme tersebut pada umumnya terdapat dalam
populasi campuran. Amat jarang mikroorganisme tersebut dijumpai sebagai
satu spesies tunggal. Di sisi lain, untuk mencirikan dan mengidentifikasikan
suatu spesies mikroorganisme tertentu, yang pertama harus dilakukan adalah
memisahkannya dari organisme lain, hingga diperoleh biakan murni. Biakan
murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel
tunggal.
Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan
karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu
macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasai
Mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: 1) isolasi pada
agar cawan, 2) isolasi pada medium cair, dan 3) Isolasi sel tunggal.
1. Isolasi pada agar cawan
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan
mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat
dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang
tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu:
Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang. Metode gores
kuadran, Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan
terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel.
Metode agar tuang, Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang
menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang
kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas
permukaan/di dalam cawan.
2. Isolasi pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme
tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat
tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran
dengan beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang
untuk mendapatkan satu sel semakin besar.
3. Isolasi sel tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan
metode agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan
menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut
dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun
micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.
Isolasi Mikroba
Setelah diperoleh biakan murni (koloni yang berasal dari sel tunggal),
mikroorganisme tersebut siap dilakukan telaah dan identifikasi,dan kemudian
ditumbuhkan sesuaitujuan.
Pertumbuhan pada mikroorganisme diartikan sebagai penambahan
jumlah atau total massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Telah dijelaskan
pada bahasan sebelumnya, bahwa sistem reproduksi bakteri adalah dengan
cara pembelahan biner melintang, satu sel membelah diri menjadi 2 sel
anakan yang identik dan terpisah. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel
untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi.
Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya
memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-jam atau
berhari-hari.
Bila bakteri diinokulasikan ke dalam medium baru, pembiakan tidak
segera terjadi tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan yang dikenal
dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri (replikasi) dengan
laju yang konstan, sehingga akan diperoleh kurva pertumbuhan.
Teknik pertumbuhan bakteri
1. Media biak dan persyaratan bagi pertumbuhan
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme
diperlukan suatu substrat yang disebut media. Dikarenakan dengan media
yang cocok, maka pertumbuhan mikroorganisme akan maksimal, subur
dan cepat. Media biak (larutan biak) dapat di buat dari senyawa-senyawa
tertentu. Media biak dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Media biak sintetik : media ini dibuat dari senyawa – senyawa kimia.
b. b.Media biak kompleks, media ini dibuat dari senyawa yang
mengandung ektrak ragi, otolitas ragi, pepton dan ekstrak daging.
c. Media biak padat, media ini dibuat dari larutan biak cair kemudian
ditambahkan bahan pemadat yang memberi konsistensi seperti selai
pada larutan air.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
No Waktu Gambar Hasil
Teknik Gores Foto Hasil Pengamatan Karakteristik Koloni
. Inkubasi Pengamatan
Na: kuadran/tanah
Warna: putih
Bentuk : --
0 Inkubasi a Ukuran : --
Permukaan: --
a
Keterangan: Tepi: --
Keterangan:
a. Putih Ketinggian : --
a. Putih
Na: kuadran/tanah
Warna: putih
Bentuk : tidak teratur mengikuti
Kuadran goresan
1. 24 Inkubasi a
Sampel Tanah a Ukuran : kecil dan sedang
Permukaan: mengkilat
Keterangan: Keterangan: Tepi: bergelombang
a. Putih a. Putih Ketinggian : 0,5 mm
Na: kuadran/tanah
Warna: putih
Bentuk : tidak teratur, mengikuti
goresan
48 Inkubasi
a Ukuran : kecil, sedang, besar
a
Permukaan: mengkilat
Keterangan: Keterangan: Tepi: bergelombang
a. Putih a. Putih Ketinggian : 0,5 mm
Na: kuadran/tanah
Warna: putih
Bentuk : --
0 Inkubasi Ukuran : --
E. ANALISIS
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan akan dilakukan isolasi
bakteri dengan 3 metode, yaitu Goresan (Sterak Plate) dapat terbagi menjadi
goresan sinambung (Continuopus Streak), dan goresan kuadran (Quadran
Streak). Ketiganya perlu dilakukan pada area yang steril untuk mencegah
terjadinya kontaminasi dari mikroorganisme lain yang tidak diharapkan, dan
untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Bahan utamayang
diperlukan dalam percobaan ini adalah kultur campuran dan media nutrient
agar. Untuk metode streak plate, kultur biakan diinokulasi ke cawan petri
berisi agar nutrisi.
Isolasi mikroba merupakan suatu cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh
kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah
untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri
kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu
populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Pada isolasi pada praktikum ini ada tiga sampel yang digunakan yaitu
sampel tanah, sayur bayam dan kulit. Pada tanah ada 2 macam medium yaitu
medium mikroba dengan teknik kuadran dan medium mikroba dengan tabung
reaksi (teknik miring dengan metode goresan zig-zag). Pada sampel sayur
bayam ada 2 macam yaitu menggunakan teknik sinambung dan medium
mikroba dengan tabung reaksi (teknik miring dengan metode goresan zig-
zag). Lalu adapun pada kulit hanya menggunakan teknik radian.
Penggoresan bakteri pada permukaan agar dengan dibuat teknik kuadran,
teknik radian, teknik sinambung dan teknik zig-zag. Teknik kuadran yaitu
dengan cara hampir sama dengan goresan T, hanya pola goresan yang
berbeda yaitu daerah goresan dibagi empat bagian. Daerah 1 merupakan
goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma.
Goresan selanjutnya disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah
semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal. Lalu
teknik radian caranya pijarkan ose lalu dinginkan, mengambil 1 ose biakan
bakteri untuk digoreskan dimulai pada bagian tepi lempengan agar, putar
lempeng agar 90o dan buat goresan terputus mulai dari bagian tepi lempeng
agar, putar lempeng agar 90o dan buat goresan terputus di atas goresan
sebelumnya dan pijarkan kembali ose sebelum diletakkan. Teknik sinambung
caranya mengambil kultur campuran bakteri menggunakan ose yang telah
dipijarkan diatas lampu Bunsen kemudian Sentuhkan pada lempeng agar
(medium) secara kontinyu sampai setengah permukaan agar, kemudian putar
cawan 180o dan lanjutkan goresan sampai habis. Lalu teknik terakhir yaitu
teknik zig-zag yaitu caranya garis panjang ke kanan ke kiri dilakukan tiga
kali pada petridish. pada permukaan agar dengan menggunakan ose bulat.
Adapun tujuan penggunaan metode ini adalah agar bakteri mendapatkan
nutrisi yang sama dan pertumbuhan bakteri tidak saling menumpuk. Metode
gores atau zig-zag ini digunakan dalam isolasi pada NA cawan petri di mana
pola penggoresan mengikuti pola zig-zag dilakukan pada tabung reaksi
dengan posisi miring.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat
mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril.
Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun
saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak
terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. Setiap pada
prkatikum kali ini, semua cawan biakan bahkan cawan control pun
terkontaminasi hal ini dibuktikan pada cawan control terdapat koloni-koloni
bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup
merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting
didalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di dalam
mengendalikan mikroba.
Pada masing-masing sampel memiliki perbedaan karakteristik koloni yang
ada pada tabel hasil pengamatan tersebut. Adapun hasil yang didapatkan dari
praktikum tersebut dapat diketahui pada sampel tanah dengan teknik kuadran
pada 0 jam tidak ada perkembangan ataupun pertumbuhan mikroba dari
medium NA. Lalu pada 24 jam mulai ada pertumbuhan mikroba dengan
karakteristik warna putih, bentuknya tidak teratur mengikuti goresan,
ukurannya kecil dan sedang, permukaan mengkilat, tepi bergelombang, dan
ketinggiannya 0,5 mm. Lalu pada 48 jam warna putih, bentuk tidak teratur,
mengikuti goresan, ukuran kecil, sedang, besar, permukaan mengkilat, tepi
bergelombang dan ketinggian 0,5 mm. Lalu ada juga pada tanah dengan
teknik zig-zag pada 0 jam tidak ada perkembangan ataupun pertumbuhan
mikroba dari medium NA. warna putih kekuningan, bentuk tidak beraturan
mengikuti goresan, ukuran kecil dan sedang, permukaan mengkilat tepi
bergelombang dan ketinggian 1 mm. Lalu pada 48 jam warna putih
kekuningan, bentuk tidak beraturan mengikuti goresan, ukuran kecil, sedang,
dan besar, permukaan mengkilat tepi bergelombang dan ketinggian 1 mm
Sedangkan pada sampel sayur bayam dengan teknik sinambung pada 0 jam
tidak ada perkembangan ataupun pertumbuhan mikroba dari medium NA.
pada 24 jam mulai ada pertumbuhan mikroba dengan karakteristik warna
putih, bentuknya tidak teratur mengikuti goresan, ukurannya kecil dan
sedang, permukaan mengkilat, tepi bergelombang, dan ketinggiannya 0,5
mm. Lalu pada 48 jam warna putih, bentuk tidak teratur, mengikuti goresan,
ukuran kecil, sedang, besar, permukaan mengkilat, tepi bergelombang dan
ketinggian 0,5 mm. Lalu sayur bayam dengan teknik zig-zag pada 0 jam tidak
ada perkembangan ataupun pertumbuhan mikroba dari medium NA. Pada 24
jam mulai ada pertumbuhan mikroba dengan karakteristik warna putih
kekuningan, bentuknya tidak teratur mengikuti goresan, ukurannya kecil dan
sedang, permukaan mengkilat, tepi bergelombang, dan ketinggiannya 0,5
mm. Lalu pada 48 jam warna putih kekuningan, bentuk tidak teratur,
mengikuti goresan, ukuran kecil, sedang, besar, permukaan mengkilat, tepi
bergelombang dan ketinggian 0,5 mm.
Sedangkan pada kulit dengan menggunakan teknik radian pada 0 jam tidak
ada perkembangan ataupun pertumbuhan mikroba dari medium NA. Pada 24
jam mulai ada pertumbuhan mikroba dengan karakteristik warna putih,
bentuk tidak beraturan mengikuti goresan, ukuran kecil dan sedang,
permukaan mengkilat tepi bergelombang dan ketinggian 1 mm. Lalu pada 48
jam warna putih, bentuk tidak beraturan mengikuti goresan, ukuran kecil,
sedang, dan besar, permukaan mengkilat tepi bergelombang dan ketinggian 1
mm.
Menurut Nur dan Asnani (2007) teknik isolasi mikroorganisme adalah
suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuan untuk memperoleh
biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan
disebut biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu
jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari camouran
bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk
koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Menurut Jutono dkk (1980) cara gores umumnya digunakan untuk
mengisolasi koloni mikroba pada cawan agar sehingga didapatkan koloni
terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini dasarnya ialah menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan medium agar
yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka pada bekas goresan
akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel mikroba,
sehingga dapat diisolasi lebih lanjut. Menurut Lay (1994) penggoresan yang
sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang memiliki
flagella seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama bila
digunakan lempengan yang basah. Untuk mencegah hal itu harus digunakan
lempengan agar yang benar-benar kering permukaannya
Dwijoseputro (2005), mengatakan bahwa koloni bakteri memiliki sifat-
sifat khusus dalam media padat. Pada agar lempengan bentuk koloni
dilukiskan sebagai titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar dan
kumparan. Permukaan koloni dapat rata, timbul datar, melengkung,
mencembung, membukit, dan serupa kawah. Sedangkan tepian koloni dapat
berbentuk utuh, berombak, berbelah, bergerigi, berbenang, dan keriting. Pada
warna, koloni bakteri sebagian besar berwarna keputihan atau kekuningan,
akan tetapi dapat juga berwarna lain seperti kemerahan, coklat, jingga, biru,
hijau dan ungu.
Menurut Hadioetomo (1993) pertumbuhan bakteri yang telah diencerkan
pada media nutrient broth ditandai dengan adanya kekeruhan dalam media.
Bakteri yang tumbuh kemudian di tumbuhkan kembali pada media nutrient
agar dengan menggunakan metode goresan sinambung. Setelah itu Jurnal
LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 3 Nomor 1 Mei 2016 59
dilakukan isolasi bakteri dengan cara menumbuhkan bakteri pada media
Nutrient Agar dengan metode goresan kuadran. Menurut Willey dkk (2008)
isolasi bakteri dilakukan berkali-kali hingga mendapatkan isolat tunggal dari
bakteri. Isolat bakteri tunggal dipisahkan berdasarkan karakteristik
morfologinya mulai dari ukuran, bentuk, warna, dan elevasi. Isolat bakteri
yang telah dipisahkan kemudian ditumbuhkan pada media Nutrient Agar
miring untuk dijadikan stok. Menurut Madigan dkk (2012) s emua proses
penelitian dilakukan secara aseptik dengan menggunakan api bunsen dan
dilakukan dalam bilik laminar untuk mencegah kontaminasi dari
mikroorganisme lain.
Menurut Rizqiyati (2014) Metode goresan (Streak Plate) merupakan
metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini
digunakan bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan
medium NA dalam cawan petri. Medium NA dengan suhu 45-50 derajat C
dituangkan pada cawan petri steril, iratakan dengan cara memutar-mutarkan
cawan setelah itu dibiarkan sampai memadat. Setelah NA padat, ambil 1 OSE
bakteri daribiakan murni pada permukaan agar dengan menggores tutup
cawan dibuka secukupnya.
Menurut Rizqiyati (2014) Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan
adalah mengnecerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies
yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah
yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel
tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu:
metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang. Metode gores kuadran,
merupakan metode yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan isolasi
mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel. Metode agar
tuang berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan
medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C) yang kemudian
dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang
terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas permukaan/di dalam
cawan.
F. KESIMPULAN
Dari praktikum di atas dapat diketahui kesimpulannya sebagai berikut :
1. Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Cara-cara
pengisolasian mikroba dengan cara isolasi ke media padat dan isolasi ke
media cair. Teknik-teknik isolasi ke media padat dengan cara agar
miring, teknik sebar, teknik tuang, dan teknik gores.
G. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.

Hadioetomo, R. S. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur


Dasar Laboratoriumia, Jakarta: PT Gramed, 1993.

Hadioetomo. Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta:


P.T. Gramedia Pustaka Utama

Hilmi, Yusuf. 2007. Biologi Umum, Sinar Wijaya, Surabaya.

Indra. 2008. Mikrobiologi dan ParasitologiI. PT. Citra AdityaBakti;


Bandung.

Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., Suhadi D., Pedoman


Praktikum Mikrobiologi Umum, Yogyakarta: Departemen
Mikrobiologi, Fakultas Pertanian UGM, 1980.

Lay dan Hatowo, 1992. “Mikroorganisme; Sterilisasi Alat Kimia”. Perlakuan


perlepasan mikroorganisme. 28 (2), 30-34.

Lay, B., Analisis Mikroba di Laboratorium, Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 1994.

Madigan, Marthinko., Stahl., and Clark, Biology of Microorganisms. Pearson


Education, Inc. San Francisco, Hal 1-44, 2012.

Nur & Asnani, Dasar Miktobiologi, Palangkaraya: IAIN Palangkaraya, 2007.

Rizqiyati, Dewi, Mikrobiologi Dasar, Purwokerto: UJS, 2014

Rukmana, 2013. Alat Laboratorium Mikrobiologi.Universitas Tadulako.Palu.

Suprianto, Bambang. 2006. Biologi Umum II, Erlangga, Jakarta.

Volk, Wesley. 1993. Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta.

Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar. Universitas Tadulako, Palu.


H. EVALUASI
1. Mengapa pada waktu sebelum dan sesudah menginokulasikan
mikroba, jarum inokulasi harus dibakar sempurna?
2. Dalam menginkubasikan mikroba pada cawan petri selalu dalam
posisi terbalik, jelaskan!
3. Bagaimana menurut saudara jika bakteri yang tumbuh berada di luar
goresan?
4. Mengapa dalam mengisolasi fungi pada satu titik sering tumbuh
beberapa titik?
5. Bagaimana anda yakin jika isolate telah berada dalam keadaan murni
(purity)!

Jawab:

1. Agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan.


2. Penyimpanan cawan dilakukan secara terbalik, yakni permukaan
medium menghadap ke bawah, hal ini untuk menghindari tetesnya air
yang mungkin melekat pada dinding dalam tutup cawan. Piaraan yang
diperoleh dengan jalan seperti ini, dikenal dengan "piaraan adukan",
dengan cara ini bakteri yang diinokulasi tadi dapat menyebar luas
keseluruh medium. Bakteri yang aerob maupun anaerob dapat
tumbuh.
3. Bakteri dikategorikan tumbuh normal 100% apabila pertumbuhan
bakteri sesuai dengan goresan jarum ose, jika pertumbuhan tidak
memenuhi goresan jarum ose maka dapat dikatakan pertumbuhan
bakteri mengalami penurunan. Apabila bakteri tumbuh diluar dari
goresan jarum ose maka dapat dikatakan bakteri mengalami
kontaminasi.
4. Karena fungi membentuk koloni, fungi dapat ditumbuhkan dalam
suatu medium agar dan akan membentuk penampakan
berupa koloni. Koloni fungi merupakan sekelompok massa page 20
sel yang dapat dilihat dengan mata langsung.
5. Biasanya kami menggunakan teknik aseptis dalam praktikum kali
ini. Teknik aseptik merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi terjadinya kontaminasi. Salah satu teknik
aseptik yang dilakukan adalah dengan melakukan pekerjaan selalu
dekat dengan api. Ketika sedang melakukan pembukaan pada cawan
petri atau tabung medium, diusahakan untuk selalu melewatkannya
kepada api pada bagian dari benda yang dibuka, sehingga
kontaminasi mikroba dari udara dapat dihindari
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai