Oleh:
Muhamad Alfikri D. 163112020150015
Arif Rahman 163112020150054
Silvia Hasan 163112020150056
Novia Ardita P. 163112020150091
Naura Athira I. J. 163112020150093
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
A. Tujuan
B. Teori Singkat
Gambar 2. Streak plate atau Streak culture (Harley dan Prescott, 2002)
3. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar
miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag
pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan.
Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam
keadaan kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003)
Gambar 4. Stab culture (a) (Harley dan Prescott, 2002) (b) (Shreeja, 2016)
Bakteri mudah ditemukan di air, udara, dan tanah. Hidup dalam suatu koloni,
baik bersimbiosis, bebas, ataupun parasite pada makhluk lain. Beberapa jenis bakteri
yang mengkontaminasi air antara lain Coliform, Escherichia coli dan Clostridium.
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi pula risiko
kehadiran bakteri bakteri pathogen yang mampu hidup.
Gambar 1. Hasil isolasi bakteri pada Gambar 2. Hasil isolasi jamur pada
medium NA medium PDA
Berdasarkan hasil praktikum tersebut, didapat morfologi koloni bakteri secara tampak
sebagai berikut:
Tabel 1. Pengamatan morfologi koloni bakteri di medium NA
Bakteri Keterangan
1 Circular, warna putih pekat, tekstur halus, tepi halus bulat utuh.
2 Irregular, putih, tepi berlekuk.
3 Fillamentous, putih, tepi seperti benang.
Pada praktikum mikroorganisme ini yaitu isolasi bakteri dan jamur yang sumber
sampelnya berasal dari air kolam ikan. Hal yang di lakukan pertama kali dalam uji
isolasi bakteri dan jamur yaitu pengambilan sampel air yang berasal dari kolam ikan
depan laboratorium kimia UNAS. Dalam melakukan pengambilan sampel botol tempat
sampel air harus dalam kondisi yang steril di karenakan untuk mencegah
mikroorganisme lain di luar air masuk kedalam sampel (terkontaminasi) dan dalam
pengambilan air sebelum di masukan sampel mulut botol di panaskan terlebih dahulu
menggunakan api agar tidak ada mikroorganisme lain yang masuk ke dalam botol.
Setelah itu botol di masukan kedalam kolam sampai terisi penuh dan tutup botol dengan
rapat kemudian bakar kembali dengan api. Setelah itu dilakukan inokulasi dengan
metode penipisan Koch pada cawan petri yang berisi media NA dan PDA. Pemilihan
metode tersebut dianggap efektif karena mudah diamati dan jika dilakukan dengan
benar akan didapatkan bakteri yang diinginkan.
F. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik pemisahan mikroorganisme dengan metode penipisan Koch, didapatkan tiga
koloni bakteri hasil identifikasi makroskopis yang tumbuh di medium NA,
sedangkan pada medium PDA belum ditemukan jamur yang tumbuh. (Silvia Hasan).
2. Isolasi bakteri dan jamur pada sampel air kolam ikan laboratorium kimia UNAS
mengasilkan beberapa hasil yaitu pada isolasi jamur menggunakan media (PDA)
tidak adanya pertumbuhan jamur pada media, sedangakan isolasi bakteri
menggunakan media (NA) mengalami pertumbuhan bakteri dengan karakteristik
yang berbeda-beda dengan jumlah tiga jenis bekteri yang teramati. Dalam uji isolasi
mikroorganisme ini tidak mengalami kontaminasi baik uji bakteri dan jamur. (Arif
Rahman)
3. Semua proses yang dilakukuan pada isolasi dan inokulasi harus steril untuk
mencegah terjadinya kontaminasi. Isolasi bakteri dan jamur pada sampel air kolam
ikan laboratorium kimia UNAS mengasilkan koloni bakteri namun tidak
menghasilkan koloni jamur. Terdapat tiga koloni bakteri yang ada pada medium
NA. (Novia Ardita Putri)
4. Isolasi mikroorganisme dilakukan untuk memperoleh biakan murni dengan cara
mengambil mikroorganisme dari medium atau lingkungan asalnya dan
menumbuhkannya di medium buatan. Pada praktikum kali ini, mikroorganisme
yang dibiakan berasal dari perairan yaitu kolam ikan laboratorium Unas. Pembiakan
pada media buatan menggunakan metode penipisan koch dengan cara mengoleskan
jarum ose yang ujungnya tedapat bakteri dari perairan. Penggosokan dilakukan di
seluruh permukaan media padat secara efisien. Setelah diinkubasi terdapat
pertumbuhan bakteri pada medium NA yaitu 3 bakteri dan dilakukan inokulasi
dengan memindahkan bakteri dari cawan petri ke tabung untuk menumbuhkan
masing-masing jenis bakteri tersebut (Muhamad Alfikri D.)
Daftar Pustaka
Aulia NM, Kusumawati E, Sudrajat. 2017. Identifikasi Bakteri Air Minum Isi Ulang
Dari Depot Yang Menggunakan Sumber Air Non PDAM Di Kota Samarinda.
Akademi Farmasi Samarinda.
Volk WA, Wheeler MF. 1984. Basic microbiology, fifth edition. Harper & Row Inc.