Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI MIKROORGANISME DARI AIR

Oleh:
Muhamad Alfikri D. 163112020150015
Arif Rahman 163112020150054
Silvia Hasan 163112020150056
Novia Ardita P. 163112020150091
Naura Athira I. J. 163112020150093

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
A. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:


1. Untuk mempelajari teknik isolasi bakteri dan jamur
2. Mengisolasi bakteri dan jamur dari berbagai sumber
3. Untuk mendapatkan kultur murni

B. Teori Singkat

Isolasi mikroorganisme adalah proses mengambil mikroorganisme dari medium atau


lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang
murni. Mikroorganisme tersebut dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Isolasi biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme
dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam
mikroorganisme dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis
mikroorganisme dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi dikenal sebagai biakan-
dua jenis. Teknik pemisahan suatu sel mikroorganisme dari lingkungannya dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni dengan metode streak plate atau penipisan Koch dan metode
pengenceran.

1. Pour plate atau shake culture


Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan medium yang masih cair (belum
membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk
mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan
waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.

Gambar 1. Teknik pour plate (Black, 2012)


2. Streak Plate atau streak culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau
digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan petri sampai
meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil baik diperlukan keterampilan, yang
biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik
kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam
kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium
dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi
kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga
menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.

Gambar 2. Streak plate atau Streak culture (Harley dan Prescott, 2002)
3. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar
miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag
pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan.
Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam
keadaan kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003)

Gambar 4. Hasil Slant culture (Shreeja, 2016)


4. Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-
agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak
miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak
bakteri secara makroskopis.

Gambar 4. Stab culture (a) (Harley dan Prescott, 2002) (b) (Shreeja, 2016)

Bakteri mudah ditemukan di air, udara, dan tanah. Hidup dalam suatu koloni,
baik bersimbiosis, bebas, ataupun parasite pada makhluk lain. Beberapa jenis bakteri
yang mengkontaminasi air antara lain Coliform, Escherichia coli dan Clostridium.
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi pula risiko
kehadiran bakteri bakteri pathogen yang mampu hidup.

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Botol Sampling Air 5. Korek kayu
2. Jarum Ose 6. Lampu Spirtus
3. Kapas 7. Cawan petri
4. Stick Lidi Kayu 8. Plastik wrap
Bahan
1. Sampel Air 3. Media Potato Dekstrosa Agar
2. Media Nutrient Agar dalam cawan dalam cawan (isolate jamur)
(isolate bakteri) 4. Bahan Bakar Spirtus.
D. Cara Kerja
1. Secara aseptik, sampel Air diambil menggunakan Botol Sampling. Diambil
sejumlah air dengan perkiraan ¾ dari keseluruhan volume botol agar menjaga
kondisi tetap aerob.
2. Lampu spirtus dinyalakan menggunakan korek, setelah itu jarum ose disterilkan
dengan cara mendekatkan ujung jarum dengan api tidak terlalu lama.
3. Setelah jarum ose selesai di sterilkan, kemudian diambil cuplikan sampel air lalu
diisolasikan dengan tehnik penipisan koch pada masing-masing dua buah medium
NA dan PDA. Cuplikan sampel air dapat juga menggunakan stik lidi kayu yang
ujungnya telah dilapisi dengan kapas.
4. Setelah dilakukan penipisan, cawan petri di tutup lalu pinggiran dari cawan petri di
sterilisasi dengan lampu spiritus, kemudian pinggir dari cawan di bungkus dengan
plastik wrap agar meminimalisir kontaminasi dengan udara luar.
5. Isolasi bakteri dilakukan dengan inkubasi medium kultur NA pada suhu 37ºC
selama 24 Jam, setalah itu dilakukan pengamatan morfolgi koloni bakteri pada
medium NA.
6. Untuk isolasi jamur dilakukan dengan inkubasi pada suhu kamar dan di biarkan
selama 4 – 7 hari, setelah itu dilakukan pengamatan pada medium PDA sama
seperti pengamatan bakteri pada medium NA.
7. Untuk mendapatkan kultur murni, maka koloni bakteri terpilih (3 koloni yang
berbeda) dipindahkan kedalam NA miring, lalu diinkubasi pada 37ºC selama 24
jam. Sedangkan koloni jamur terpilih dipindahkan kedalam medium PDA miring
dan diinkubasi pada suhu kamar selama 4 – 7 hari.
E. Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Hasil isolasi bakteri pada Gambar 2. Hasil isolasi jamur pada
medium NA medium PDA

Berdasarkan hasil praktikum tersebut, didapat morfologi koloni bakteri secara tampak
sebagai berikut:
Tabel 1. Pengamatan morfologi koloni bakteri di medium NA
Bakteri Keterangan

1 Circular, warna putih pekat, tekstur halus, tepi halus bulat utuh.
2 Irregular, putih, tepi berlekuk.
3 Fillamentous, putih, tepi seperti benang.

Pada praktikum mikroorganisme ini yaitu isolasi bakteri dan jamur yang sumber
sampelnya berasal dari air kolam ikan. Hal yang di lakukan pertama kali dalam uji
isolasi bakteri dan jamur yaitu pengambilan sampel air yang berasal dari kolam ikan
depan laboratorium kimia UNAS. Dalam melakukan pengambilan sampel botol tempat
sampel air harus dalam kondisi yang steril di karenakan untuk mencegah
mikroorganisme lain di luar air masuk kedalam sampel (terkontaminasi) dan dalam
pengambilan air sebelum di masukan sampel mulut botol di panaskan terlebih dahulu
menggunakan api agar tidak ada mikroorganisme lain yang masuk ke dalam botol.
Setelah itu botol di masukan kedalam kolam sampai terisi penuh dan tutup botol dengan
rapat kemudian bakar kembali dengan api. Setelah itu dilakukan inokulasi dengan
metode penipisan Koch pada cawan petri yang berisi media NA dan PDA. Pemilihan
metode tersebut dianggap efektif karena mudah diamati dan jika dilakukan dengan
benar akan didapatkan bakteri yang diinginkan.

Metode penipisan Koch dilakukan dengan cara membagi cawan menjadi 4


bagian kemudian menggoreskan jarum ose yang telah berisi cuplikan bakteri air pada
permukaan agar dengan dibuat zigzag. Pengerjaan inokulasi ini dilakukan secara aseptik
didekat nyala api spiritus. Pengerjaan aseptic dilakukan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi. Setelah itu mikroba diinkubasi selama 2 hari untuk bakteri dan 4 hari
untuk jamur.

Setelah diinkubasi terdapat pertumbuhan bakteri pada medium NA terdapat 3


bakteri dan dilakukan inokulasi dengan memindahkan bakteri dari cawan petri ke
tabung untuk menumbuhkan masing-masing jenis bakteri tersebut, Ketiga jenis bakteri
tersebut memiliki morfologi yang berbeda, terdiri dari: 1) Circular, warna putih pekat,
tekstur halus, tepi halus bulat utuh, 2) Irregular, putih, tepi berlekuk, 3) Fillamentous,
putih, tepi seperti benang. Untuk identifikasi jenis dibutuhkan pengamatan mikroskopis
menggunakan mikroskop agar jenis dari masing-masing bakteri tersebut dapat terlihat
jelas. Pada medium PDA belum ditumbuhi jamur. Hal tersebut terjadi karena proses
pertumbuhan jamur membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan pertumbuhan
bakteri, selain itu pembuatan isolate terlalu tipis sehingga tidak terlihat jelas terjadi
pertumbuhan jamur.

F. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik pemisahan mikroorganisme dengan metode penipisan Koch, didapatkan tiga
koloni bakteri hasil identifikasi makroskopis yang tumbuh di medium NA,
sedangkan pada medium PDA belum ditemukan jamur yang tumbuh. (Silvia Hasan).
2. Isolasi bakteri dan jamur pada sampel air kolam ikan laboratorium kimia UNAS
mengasilkan beberapa hasil yaitu pada isolasi jamur menggunakan media (PDA)
tidak adanya pertumbuhan jamur pada media, sedangakan isolasi bakteri
menggunakan media (NA) mengalami pertumbuhan bakteri dengan karakteristik
yang berbeda-beda dengan jumlah tiga jenis bekteri yang teramati. Dalam uji isolasi
mikroorganisme ini tidak mengalami kontaminasi baik uji bakteri dan jamur. (Arif
Rahman)
3. Semua proses yang dilakukuan pada isolasi dan inokulasi harus steril untuk
mencegah terjadinya kontaminasi. Isolasi bakteri dan jamur pada sampel air kolam
ikan laboratorium kimia UNAS mengasilkan koloni bakteri namun tidak
menghasilkan koloni jamur. Terdapat tiga koloni bakteri yang ada pada medium
NA. (Novia Ardita Putri)
4. Isolasi mikroorganisme dilakukan untuk memperoleh biakan murni dengan cara
mengambil mikroorganisme dari medium atau lingkungan asalnya dan
menumbuhkannya di medium buatan. Pada praktikum kali ini, mikroorganisme
yang dibiakan berasal dari perairan yaitu kolam ikan laboratorium Unas. Pembiakan
pada media buatan menggunakan metode penipisan koch dengan cara mengoleskan
jarum ose yang ujungnya tedapat bakteri dari perairan. Penggosokan dilakukan di
seluruh permukaan media padat secara efisien. Setelah diinkubasi terdapat
pertumbuhan bakteri pada medium NA yaitu 3 bakteri dan dilakukan inokulasi
dengan memindahkan bakteri dari cawan petri ke tabung untuk menumbuhkan
masing-masing jenis bakteri tersebut (Muhamad Alfikri D.)
Daftar Pustaka

Aulia NM, Kusumawati E, Sudrajat. 2017. Identifikasi Bakteri Air Minum Isi Ulang
Dari Depot Yang Menggunakan Sumber Air Non PDAM Di Kota Samarinda.
Akademi Farmasi Samarinda.

Volk WA, Wheeler MF. 1984. Basic microbiology, fifth edition. Harper & Row Inc.

Yulneriwarni, Noverita. 2014. Teknik laboratorium mikrobiologi. Jakarta: Universitas


Nasional.

Shreeja D. 2016. 4 Main growth characteristics of a pure culture of bacteria. India:


Soil Management.

Anda mungkin juga menyukai