Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR


TEKNIK ISOLASI DAN PEMURNIAN

Nikomang Desi Cintya Ningsih


05031382328073

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Isolasi merupakan proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan berbagai
jenis mikroorganisme dari habitat aslinya. Secara alami, mikroorganisme sangat
banyak terdapat pada alam seperti tanah, air, udara, permukaan kayu, daun, dan
masih banyak tempat menjadi rumah bagi mikroorganisme. Oleh sebab itu,
dengan mengambil sebagian kecil habitat alami mikroorganisme tersebut dapat
diperoleh berbagai jenis mikroorganisme melalui proses isolasi. Mikroorganisme
memiliki peranan penting dalam siklus kehidupan, terutama sebagai pengurai.
Makanan tradisional hasil fermentasi merupakan salah satu contoh pemanfaatan
mikroorganisme sebagai pengurai oleh para pendahulu. Sumatera Barat memiliki
berbagai food biodiversity hasil fermentasi seperti dadih, budu, asam durian dan
tapai singkong yang diproses dari berbagai bahan baku. Proses pembuatan pangan
fermentasi melibatkan berbagai jenis mikroorganisme sehingga pangan fermentasi
tersebut juga dapat dijadikan sumber untuk mengisolasi mikroorganisme. Media
yang sering digunakan untuk media biakan bakteri dilaboratorium adalah media
Nutrient Agar (Puspita et al., 2020).
Isolasi dapat dilakukan dengan metode sebar (spread plate), metode tuang
(pour plate) dan metode gores (streak plate). Pemeliharaan isolat bakteri dilakukan
secara berkala dengan memindahkan kultur murni atau biakan murni pada media
NA miring (Fitriasari et al, 2020). . Mikroorganisme hasil isolasi perlu
diidentifikasi untuk mengetahui jenis serta strainnya sehingga karakteristik dari
mikroorganisme tersebut dapat diketahui guna pemanfaatan kemampuannya.
Mikroorganisme dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan dalam gen yang
dimiliki yang mencerminkan hubungan evolusi mereka.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari cara mengisolasi
mikroorganisme dan mempelajari teknik penggoresan untuk memperoleh biakan
murni.

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Isolasi
Teknik kultur untuk mendapatkan biakkan murni terbagi menjadi tiga macam
teknik, yaitu cara penuangan, cara penggoresan, dan cara penyebaran.n 10-3-10-5
digunakan untuk mengisolasi fungi, sedangkan pengenceran 10-4-10-7 digunakan
untuk mengisolasi bakteri. Media SEA digunakan untuk menumbuhkan dan
mengisolasi bakteri tanah, sedangkan media PDA dengan modifikasi penambahan
antibiotik digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi fungi. Masing-masing
pengenceran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Proses inkubasi dilakukan
pada suhu ruang selama 3-7 hari. (Adiz Adryan Ed har, 2017). ada beberapa cara
atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran, dua
diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores (streak
plate) dan metode cawan tuang (pour plate) yang didasarkan pada prinsip
pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu (Sabbathini et
al., 2017).

2.2. Isolat
Isolat tunggal mikroorganisme dikarakterisasi secara morfologi, yaitu dengan
melakukan pengamatan pada karakteristik bentuk koloni dan warna koloni, serta
pengamatan karakteristik morfologi sel bakteri dengan pengecatan Gram dan
pengecatan sederhana. Selanjutnya, masing-masing isolat mikroorganisme yang
memiliki pigmen dipilih dan dikultur sampai diperoleh pellet yang cukup untuk
proses isolasi DNA (Fakhrur razie, dkk, 2011). Proses isolasi DNA menggunakan
kit ekstraksi DNA bakteri mengikuti protokol dari Vivantis GF-1 Bacterial DNA
Extraction Kit(Vivantis, Malaysia) sedangkan ekstraksi DNA khamir dan kapang
mengikuti protokol dari DNA PrestoTM Mini gDNA Yeast Kit (Geneaid Biotech
Ltd., Taipei, Taiwan). (f fibriana, av Amalia, i mubarok, 2017). Medium
pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri harus diperbaharui setiap 6 bulan agar
sumber nutrisi bagi bakteri tetap terpenuhi sehingga bakteri tidak mengalami
kematian (Fitriasari et al., 2020).

2 Universitas Sriwijaya
2.3. Metode Gores
Metode gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada
cawan agar sehingga didapatkan koloni terpisah yang merupakan biakan murni.
Metode streak plate adalah teknik menumbuhkan mikroba di dalam media agar
dengan cara menggores permukaan agar dengan jarum ose yang telah
diinokulasikan dengan kultur mikroba. Dasar metode ini yaitu dengan
menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan
medium agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka pada bekas
goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel
mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut. Penggoresan yang sempurna akan
menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang memiliki flagella seringkali
membentuk koloni yang menyebar terutama bila digunakan lempengan yang
basah. Metode gores bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari
campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Dengan teknik ini
mikroba yang tumbuh akan tampak dalam jalur goresan bekas dari streak jarum
ose (Adryan et al., 2017).

2.4. Pemurnian
Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garisgaris radial, lingkaran konsentris
maupun tetes eksudat sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri
dilakukan dengan cara memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang
kemudian ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan ke dalam media PDA.
( Adiz Adryan Ed har, 2017)

7 Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 dimulai pukul
13.15 WIB sampai dengan selesai, dilakukan secara offline di Laboratorium
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah : 1) cawan petri 3 buah,
2) tabung reaksi 3 buah, dan 3) jarum ose

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah : 1) Nutrient Agar
(NA)

3.3. Cara Kerja


1. Disiapkan cawan petri yang berisi media padat (jenis media tertentu).
2. Satu koloni mikroorganisme dari biakan yang dipilih diambil dengan
jarum ose steril berukuran 2 mm.
3. Jarum ose digoreskan pada media padat secara hati-hati.
4. Setiap berpindah dari 1 ke-2, ke-3 dan seterusnya jarum ose harus dibakar
diatas Bunsen.
5. Cawan petri diinkubasi kemudian dilakukan pemurnian dengan cara di
ambil 1 koloni dari cawan petri dengan menggunakan jarum ose steril
berukuran 2 mm.
6. Disiapkan tabung reaksi berisi agar miring lalu jarum ose tadi digoreskan
di permukaan agar miring dengan hati-hati dan diletakkan dalam
inkubator.

4 Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil dari praktikum kali ini adalah :
Tabel 4.1.1 hasil perhitungan mikroba
NO Sampel Faktor Pengenceran Jumlah
1. Susu 10-1 Hari terakhir : 10
2. Susu 10-2 Hari terakhir : 52
3. Susu 10-3 Hari terakhir : 21

4.2. Pembahasan

5 Universitas Sriwijaya
Pada praktikum kali ini membahas mengenai teknik isolasi dan pemurnian
Tujuan dari praktikum teknik isolasi dan pemurnian ini agar untuk mempelajari
teknik penggoresan untuk memperoleh biakan murni membahas mengenai teknik
isolasi dan pemurnian. Isolasi merupakan rangkaian proses pemisahan
mikroorganisme agar didapatkan kultur murni. Metode yang digunakan pada
praktikum ini adalah metode streak plate. Metode ini terdiri dari beberapa pola
teknik gores, seperti goresan T, goresan kuadran, goresan sinambung, dan goresan
radian. Teknik streak plate (lempeng gores) merupakan suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menggores
permukaan agar dengan jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri
yang terdapat pada cawan perti. Teknik ini membuat mikroorganisme yang
tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak jarum
ose. Goresan sisi pertama pada metode ini diharapkan koloni tumbuh padat dan
berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak jarang dan
begitu pula selanjutnya, sehingga didapatkan koloni yang tampak tumbuh terpisah
dengan koloni lain.
Sampel yang digunakan adalah biakan murni dari bakteri Escherichia
coli.Media yang digunakan adalah media NA (Nutrient Agar) karena media ini
baik
digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba. Konsentrasi atau kepadatan dari
media agar sangat mempengaruhi tingkat kesulitan dalam penggoresan, semakin
padat agar maka semakin mudah teknik penggoresan yang dilakukan begitu juga
sebaliknya, semakin rendah tingkat konsentrasi atau kepadatan agar maka teknik
penggoresan yang dilakukan semakin sulit karena media agar akan mudah sobek
bakteri ke media NA secara merata ke setiap sisi cawan dengan menggunakan
jarum ose yang telah disterilkan. Pembakaran pada jarum ose atau mata ose
bertujuan untuk mensterilkan mataose dari kontaminan yang dapat
mempengaruhihasil isolasi. Kemudian untuk pemurnian, koloni yang terdapat
pada cawan petri il satu saja dan diinokulasikan di permukaan agar miring pada
tabung reaksi untuk mendapatkan isolat murni. Cawan petri sebelum masuk ke
dalam inkubato harus dibalik untuk menghindari penguapan air di dalam media
mencegah terbentuknya embun pada tutup cawan petri (Seniati et al., 2017)

7 Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah :
1. Penggoresan jarum ose ke dalam media dilakukan menggunakan pola zig-zag
dengan teknik penggoresan 4 kuadran.
2. Bahwa pada penggunaan media NA untuk memudahkan dalam penggoresan
mata ose pada sampel.
3. Jika terdpat kesalahan dalam penggoresan pada media na maka
akanmenyebabkan bakteri tida akan tumbuh
4. Bahwa pada pemurnian bakteri dapat dilakukan dengan penggoresan
menggunakan jarum ose yang dibakar atau dipanaskan
5. Pada pratikun ini harus dipastikan bahwa alat dan bahan harus steril karena
berpengaruh pada hasil pratikum.

8 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Fitriasari. P, D., Amalia, N., dan Farkhiyah, S., 2020. Isolasi Dan Uuji
Kompabilitas Bakteri Hidrolitik Dari Tanah Tempat Pemrosean Akhir
Talangagung, Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Hayati,19 (2), 127-244.
Adiz adriyan ed har, rahayu widya astuti, gunawan djajakirana, 2017. isolasi dan
identifikasi tana pendagradasi selulosa dan pektin dari rhizoper aquilaria
malaccocensis. Jurnal buletin tanah dan lahan.
Sabbathin, G. C., Pujiyanto, S., Wijanarka, dan Lisdiyanti, P. 2017. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas dari Daun Padi (Oryza sativa) di
Area Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi, 6 (1), 59-64.
f fibriana, av Amalia, i mubarok, 2017). Isolasi dan karakterisasi mikroorganisme
penghasil pigmen dari limbah kentang. Jurnal mipa 40(1):7-13
(Fakhrur razie, anas iswandi, atang sutandi, lukman gunarto, dan sugiyanta, 2011,
aktifitas enzin selulase mikroba yang diisolasi dari jerami padi di
persawahan pasang surut di kalimantan selatan. Jurnal tanah lingkungan.

9 Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai