Disusun oleh :
NIM : 2111050127
Prodi : TLM B
OKTOBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan
khamirdengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode
pengenceranserta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan
adalah tekhnikcawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada
prinsip yang sama yaitumengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga
individu spesies individu spesiesdapat dipisahkan dari lainnya
III.3.3 Prosedur 3
III.3.3.1 Disiapkan alat dan bahan
III.3.3.2 Dipotong kubis dengan ukuran tidak terlalu besar atau tidak terlalu
kecil.
III.3.3.3 Ditumbangkan sebanyak 5 gram
III.3.3.4 Dimasukkan dalam tabung erlenmeyer yang sudah berisi akuades 45
ml.
III.3.3.5 Ditutup tabung dengan alumunium foil dan diikat karet, kemudian
dihomogenkan.
III.3.3.6 Dipipet 1ml dari tabung erlenmeyer untuk dimasukan pada tabung
pengenceran satu.
III.3.3.7 Dipipet 1ml dari tabung pengenceran satu kedalam tabung
pengenceran dua.
III.3.3.8 Dipipet 1ml dari tabung pengenceran dua kedalam tabung
pengenceran tiga.
III.3.3.9 Dituang medium pada cawan 1 secara aseptis, ditunggu 10-15 menit
hingga memadat, kemudian dipipet 0,1 ml pada tabung pengenceran 3
kedalam cawan 1 secara aseptis.
III.3.3.10 Dipipet 1 ml dari tabung pengenceran 3 kedalam cawan 2 secara
aseptis, kemudian dituang medium yang sudah hangat kuku.
III.3.3.11 Diinkubasi pada suhu 37°C selama 2×24 jam.
III.3.3.12 Diamati ada tidaknya pertumbuhan bakteri.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Praktikum
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan pemeriksaan isolasi inokulasi bakteri dari sampel telapak kaki
di dapat kan hasil morfologi bakteri yaitu: koloni bakteri besar pada NA cawan C1
dan pada NA cawan C2 koloni moderate, bentuk koloni tidak beraturan dan pada
NA cawan C2 akar ( Rhizard), elevasi transluen pada NA cawan C1 dan pada NA
cawan C2 tetap transluen, tipe koloni Entire pada Na cawan C1 dan pada NA cawan
C2 Undulate, serta sifat permukaan koloni pada kedua NA cawan bersifat smooth.
Hal ini telah sesuai dengan Pustaka dari (Kusumaningrum, 2020 ) yaitu morfologi
mikroba serta jumlahnya dapat diobservasi dengan cara mengisolasi dan
membiakkannya pada media agar nutrisi terlebih dahulu. Koloni bakteri dapat
diamati pertumbuhannya setelah diinkubasi selama 1 x 24 atau 2 x 24 jam pada
suhu yang sesuai, sedangkan jamur dapat diamati setelah 5-7 hari inkubasi.
Pemeriksaan angka kuman dengan metode tuang adalah suatu teknik untuk
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan
media yang masih cair dengan stok kultur bakteri, sehingga sel-sel tersebut tersebar
merata dan diam dengan baik di permukaan agar atau di dalam agar. Dalam metode
ini diperlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam
cawan petri. Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam
jumlah yang dapat dihitung. Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik
di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara pat
menuangkan stok kultur bakteri di atas media yang telah padat (Damayanti et al,
2020).
Kedua teknik penanaman tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing, keunggulan metode tuang adalah dapat digunakan untuk
memperoleh biakan murni, sedangkan pada metode cawan sebar dapat digunakan
untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam satua sel. Adapun kekurangan pada
metode cawan tuang adalah hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel
mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin
membentuk satu koloni, mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada
medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menjalar,
memerlukan persiapan dan waktu inkubasi sehingga pertumbuhan koloni dapat
dihitung. Sementara itu pada metode cawan sebar ini cukup sulit terutama saat
meratakan suspensi dengan batang bengkok, untuk menumbuhkan koloni secara
merata, biakan justru terkontaminasi (Damayanti et al, 2020).
Metode pertama streak plate digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob
dan bertujuan untuk memisahkan bakteri secara individual. Metode ini efektif untuk
pengamatan morfologi dan identifikasi, namun bentuk dan struktur kurang
diperhatikan kecuali untuk bakteri yang banyak kemiripan morfologinya. Metode
yang kedua adalah metode pour plate, Metode ini dapat menumbuhkan bakteri
anaerob dan acrob. Metode ini menyebabkan bakteri yang terinokulasi dapat
tumbuh tersebar di seluruh permukaan medium, baik di permukaan maupun di
tengah-tengah. Metode yang ketiga adalah spread plate. Tujuan dari isolasi dengan
metode ini adalah mendapatkan koloni tunggal dengan teknik penanaman dan
penyebaran suspensi bakteri pada permukaan medium. Percobaan dengan metode
ini dilakukan dengan cara menyemprotkan suspensi bakteri di atas permukaan
medium agar padat. Suspensi bakteri tersebut kemudian diratakan dengan trigalski.
Bakteri yang ditumbuhkan dengan metode ini adalah bakteri acrob (bakteri yang
membutuhkan oksigen) (Keiza, 2016).
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu media, nutrisi,
suhu, oksigen, pH dan lingkungan. Zat makanan yang digunakan untuk
pertumbuhan bakteri harus mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, asam
amino, dan vitamin. Semakin banyak nutrisi dalam jumlah yang tidak berlebih maka
semakin meningkat pertumbuhan dari bakteri dalam hal melakukan pembelahan.
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan yaitu
bakteri psikrofil (hidup pada suhu 0-30°C dengan suhu optimum 15°C), bakteri
mesofil (hidup pada suhu 15-55°C dengan suhu optimum 25-40°C), dan bakteri
termofil (hidup pada suhu tinggi antara 40-75°C dengan suhu optimum 50-65°C).
Apabila suhu tidak sesuai dengan kebutuhan bakteri, maka dapat menyebabkan
kerusakan sel. Cahaya dan kelembaban sangat berpengaruh pada proses
pertumbuhan bakteri. Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup
tinggi (± 85%). Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan
metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan sel bakteri
(Wardhani, 2020).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arfianty, N. B., Farisi, S., Ekowati, N.C. (2017). Dinamika Populasi Bakteri Dan Total
Asam Pada Fermentasi Bekasam Ikan Patin. Jurnal Biologi Eksperimen dan
Keanekaragaman Hayati. 4(2):43-49.
Damayanti, N. W. E., et al. 2020. Perbedaan Jumlah Bakteriuri Pada Wanita Lanjut Usia
Berdasarkan Kultur Mikrobiologi Menggunakan Teknik Cawan Tuang Dan Cawan
Sebar. Meditory: The Journal of Medical Laboratory. Vol 8(1): 1-4.