Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI BAKTERI DARI SUATU CAMPURAN

OLEH :

NAMA : CAHYA ASIH FADLILAH TSANI


NIM : 08041182227064
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : RANTY AGUSTRIANI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
LAPORAN AKHIR
ACARA 5

Nama/NIM : Cahya Asih F.T./08041182227064 Kelompok : VI (Enam)


Asisten : Ranty Agustriani Tanggal : 27 September 2023

I. Judul : Isolasi Bakteri dari Suatu Campuran


II. Tujuan : Untuk mempelajari cara-cara mengisolasi bakteri dari suatu campuran
dengan teknik cawan gores
III. Prinsip Dasar :
Biakan murni sangat penting dalam metode mikrobiologi, terutama dalam
mengidentifikasi mikroba. Hal ini dicapai dengan menumbuhkan mikroba dalam
media padat, di mana mereka membentuk koloni yang terpisah. Untuk menganalisis
ciri-ciri seperti morfologi, fisiologi, dan serologi, mikroba dari satu spesies
dibutuhkan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme. Dua metode
umum untuk memperoleh biakan murni dari isolat campuran adalah teknik cawan
gores dan cawan tuang. Kedua metode ini mengandalkan prinsip pengenceran isolat
campuran sehingga setiap spesies dapat dipisahkan, sehingga setiap koloni yang
terbentuk berasal dari satu sel (Effendi, 2020).
Kita memahami bahwa makhluk hidup, terutama mikroorganisme, hadir di
berbagai tempat, sehingga dalam konteks pekerjaan, tindakan pencegahan yang
cermat diperlukan untuk menghindari masuknya mikroorganisme yang tidak
diinginkan, yang sering disebut sebagai kontaminan. Kontaminan mikroorganisme
dapat berkembang melalui media yang belum mengalami sterilisasi atau dapat
diintroduksi melalui pergerakan udara. Oleh karena itu, guna mencegah terjadinya
kontaminasi pada kultur yang sedang dikerjakan, penting untuk menjalankan
prosedur aseptik. Tidak hanya berfungsi sebagai langkah perlindungan terhadap
pencemaran lingkungan, tetapi juga sebagai upaya untuk melindungi diri dari
kemungkinan infeksi dan kontaminasi yang dapat terjadi di dalam lingkungan
laboratorium (Gunawan dan Hartanti, 2019).

Universitas Sriwijaya
Mikroorganisme hadir dalam populasi besar yang beragam dan tersebar luas di alam,
termasuk di udara, tanah, dan perairan. Dalam setiap gram tanah subur, terdapat
jutaan mikroorganisme. Faktanya, total massa mikroorganisme di bumi melebihi
massa semua organisme lainnya. Mereka paling melimpah di tempat-tempat dengan
nutrisi, kelembapan, dan suhu yang cocok untuk pertumbuhan dan reproduksi. diakui
sebagai alat penelitian dasar yang membantu kita memahami dasar kimia dan fisika
kehidupan yang mendominasi biosfer dan aktif terlibat dalam aktivitas sehari-hari
kita. Mikrobiologi membuka jalan untuk menganalisis aspek-aspek biokimia dan
genetika makhluk hidup. Mikroba sebagai model yang sangat baik untuk memahami
fungsi sel, serta peran pentingnya dalam bidang kedokteran, pertanian, dan industri,
cabang ilmu ini dianggap sangat vital dan menjanjikan (Amelia et al., 2023).
Pekerjaan ini melibatkan transfer mikroorganisme berupa bakteri dari medium
kultur yang sudah digunakan sebelumnya ke dalam medium kultur yang baru. Dalam
konteks inokulasi bakteri, tindakan ini mewajibkan sterilisasi seluruh peralatan dan
medium agar untuk mencegah kemungkinan kontaminasi. Metode penanaman atau
inokulasi bakteri yang umum digunakan mencakup teknik cawan tebar,cawan tuang
cawan gores, dan teknik pengenceran. Proses penanaman bakteri ini dilaksanakan
dengan mengambil 0,1 ml dari setiap pengenceran menggunakan pipet steril,
kemudian menempatkannya ke dalam cawan Petri. Setelah itu, cawan petri diinkubasi
selama periode 24 jam pada suhu ruang (Muliani dan Srimurni, 2022).
Medium pertumbuhan harus memenuhi beberapa syarat agar mencapai
pertumbuhan mikroorganisme yang optimal. Media harus mengandung nutrisi yang
memungkinkan mikrooganisme untuk mendapatkan energi yang diperlukan untuk
pertumbuhannya. Selain itu, pH media harus sesuai, tekanan osmosis dalam media
harus berada pada tingkat yang tepat, dan media juga harus mengandung faktor-faktor
pertumbuhan yang diperlukan serta menghindari zat-zat yang dapat menghambat
pertumbuhan. Ketika semua persyaratan ini terpenuhi, barulah kita dapat menyebut
media tersebut sebagai media yang sesuai untuk membantu pertumbuhan
mikroorganisme yang akan dikultivasi (Atmanto et al., 2022).

Universitas Sriwijaya
IV Metode Praktikum
4.1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada tanggal 27 September 2023 pukul 13.00 WIB sampai
dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sriwijaya, Indralaya.

4. 2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini berupa bunsen, cawan petri, jarum ose
pipet ukur, Sedangkan bahan yang diperlukan pada praktikum ini berupa alkohol 70%,
agar miring NA, suspensi campuran Escherecia coli, Staphyloccocus aureus, dan
Bacillus cereus.

4.3. Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah Nama kelompok, no.
kegiatan, dan tanggal ditulis pada tutup cawan petri dish dan pada bagian bawahnya
dibagi menjadi 4 sektor. Kemudian dengan berpedoman pada gambar di dimodul
biakan campuran digoreskan pada tempat yang disediakan pada cawan petri. Langkah
yang pertma, cawan petri diletakkan di atas meja dengan tutup terletak di sebelah atas
dan sektor 0 di sebelah kiri. Setelah itu, tabung berisi biakan campuran dikocok
dengan gerakan kesamping. Kkemudian, dengan menggunakan lup inokulasi,
dipindahkan secara aseptik satu lup penuh biakan campuran bakteri pada sektor 0 dan
lup digores bolak-balik (2-3 X) di satu permukaan agar.
Permukaan diperhatikan agar dapat terlukai oleh lup. Oleh karena itu digores
tanpa tekanan yang keras namun mantap. Selanjutnya goresan ke sektor I. Cawan
petri diputar sehingga sektor I di sebelah kiri. Penggoresan biakan bakteri dilanjutkan
ke sektor II dan III dan. Penggoresan yang sama dilakukan pada cawan petri kedua.
Biakan diinkubasi pada suhu 30℃ selama 48 jam.

Universitas Sriwijaya
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa ditemukan
beberapa metode untuk mengisolasi bakteri, seperti streak plate, spread plate, dan
pour plate. Salah satu metode terbaik untuk memperoleh kultur murni adalah metode
streak plate. Menurut penelitian oleh Kristiandi et al. (2021), metode streak plate
dikenal dengan teknik isolasi mikroba yang melibatkan penggoresan sampel mikroba
dengan jarum inokulasi untuk membentuk garis berpola di atas permukaan media
padat. Penggoresan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan koloni yang
terpisah satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, mikroba yang terlepas dari garis-
garis goresan akan semakin berkurang, sehingga pada garis terakhir akan terbentuk
koloni tunggal yang terisolasi dengan baik.
Tingkat ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dalam proses isolasi sangat
penting agar bakteri yang ditempatkan dalam cawan petri dapat tumbuh dengan
optimal. Kekurangan ketelitian dalam langkah ini dapat berdampak negatif pada hasil
pengamatan dan berpotensi menyebabkan kontaminasi dari lingkungan sekitarnya.
Menurut Jufri (2020), ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
isolasi diantaranya, sifat setiap jenis mikroba yang akan di isolasi, tempat hidup atau
asal mikroba, media pertumbuhan yang tepat, cara menginokulasi mikroba,
bagaimana cara menetaskan mikroba, cara menguji bahwa mikroba yang terisolasi
telah dalam bentuk kultur murni dan sesuai dengan apa yang dimaksudkan..
Bakteri yang digunakan pada praktikum ini ada dua jenis, yaitu Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus. Menurut Suryanti et al. (2017), Staphylococcaureus
termasuk dalam kategori bakteri gram positif, sementara Escherichia coli termasuk
bakteri gram negatif yang termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae dan
merupakan bagian dari flora normal usus besar manusia. Escherichia coli memiliki
tiga lapisan yang meliputi lipopolisakarida, protein, dan fosfolipid. Membran terluar
Escherichia coli mengandung porin yang bersifat hidrofilik. Staphylococcus aureus
memiliki potensi menjadi pathogen penyebab berbagai jenis infeksi kulit dan
sistemik. Kedua bakteri tersebut memiliki karakteristik gen dan peran yang berbeda
terhadap sesuatu yang dikontaminasikannya.

Universitas Sriwijaya
Teknik isolasi menggunakan metode spread plate diperoleh dengan
menyebarkan suspense bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Pada teknik
ini diperlukan cairan suspensi sebanyak 0,1 ml yang lalu diteteskan pada permukaan
agar. Mikroorganisme akan bereproduksi dan membentuk koloni yang terlihat tanpa
bantuan mikroskop. Menurut Harmita dan Radji (2006), diasumsikan bahwa setiap
koloni bakteri akan muncul dari 1 sel bakteri. Kelemahan utama metode ini adalah
keselektifannya sehingga hasil perhitungan kadang kala menjadi bias. Kondisi
pertumbuhan kuman, termasuk komposisi media yang digunakan, waktu inkubasi,
suhu, dan pH, sangat menentukan jenis bakteri yang dapat tumbuh dari seluruh
populasi yang ada. Tidak ada satu kondisi yang universal untuk membuat seluruh
organisme dapat tumbuh dengan baik.
Isolasi bakteri dengan teknik pour plate memerlukan agar yang belum padat
untuk dituang bersamaan dengan suspensi bakteri ke dalam cawan petri yang lalu
dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Teknik ini akan menyebarkan sel-sel bakteri
agar tidak hanya ada pada permukaannya saja, melainkan agar suspensi dapat
terendam juga. Pada kegiatan ini diperlukan 1 ml suspensi yang lalu dimasukkan
kedalam cawan kosong. Menurut Wijayanti (2022), alasan diteteskannya bakteri
sebanyak 0,1 ml untuk spread plate dan 1 ml untuk pour plate karena spread plate
ditujukan untuk menumbuhkan dipermukaannya saja, sedangkan pour plate
membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih
banyak daripada spread plate,
Metode cawan gores memiliki dua keuntungan, diantaranya menghemat bahan
dan waktu. Namun apabila terlalu banyak menggunakan inokulum akan dapat
menyulitkan dalam memisahkan sel-sel yang digoreskan. Metode pour plate memiliki
keuntungan sebagai metode isolasi karena dapat memperoleh banyak jenis bakteri
dengan jumlah volume inokulasi yang besar dan dalam pengerjaannya metode ini
terbilang cukup sederhana. Menurut Fauziah (2020), metode pour plate juga memiliki
kekurangan, tingkat terkontaminasi pada metode ini lebih tinggi dibanding metode
lainnya, koloni yang terbentuk terkadang nampak berkumpul di satu sisi saja tidak
menyebar secara merata serta pertumbuhan koloninya sulit untuk diamati.

Universitas Sriwijaya
VI Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Praktikum ini melibatkan tiga metode pengisolasian bakteri diantaranya
streak plate, spread plate, dan pour plate.
2. Salah satu metode yang sangat efektif untuk menghasilkan biakan murni
adalah metode streak plate atau cawan gores.
3. Bakteri yang diisolasi dalam praktikum ini adalah Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
4. Prinsip isolasi mikroba dapat dengan cara memisahkan satu jenis mikroba
dari campuran mikroba lainnya.
5. Terjadinya kontaminasi selama proses isolasi bakteri dapat terjadi jika alat,
bahan, atau praktikan tidak mematuhi sterilisasi yang benar.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., Toruan, S. A. L., Evriati, P. R., Putri, D. K., Nasution, N. H., Lusiana, D.
I. G., Gunardi, W. D., Rahma, A. Z., Margareth, W., dan Suraduhita, A.
(2023). Mikrobiologi Umum. DKI Jakarta: PT. Scifintech Andrew Wijaya.
Atmanto, Y. K. A. A., Asri, L., dan Kadir, N. A. (2022). Media Pertumbuhan Kuman.
Jurnal Medika Hutama, 4(1): 3069-3075.
Effendi, I. (2020). Metode Identifikasi dan Klasifikasi Bakteri. Riau: Oceanum Press.
Fauziah, S. I. (2020). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik pada Tanah
Gambut di Desa Tagagiri Tama Jaya, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil,
Riau. Jurnal Unesa, 9(3): 194-203.
Gunawan, A. W. dan Hartanti, A. T. (2019). Biologi dan Bioteknologi Cendawan
Dalam Praktik edisi 4. Yogyakarta: Penerbit Unika Atma Jaya.
Harmita, dan Radji, M. (2006). Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Jufri, F. R. (2020). Microbial Isolation. Journal La Lifesci, 1 (2): 18-23.
Kristiandi, K., Lusiana, S. A., dan A’yunin, N. A. Q. (2021). Teknologi Fermentasi.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Muliani, Y., dan Srimurni, R. R. (2022). Agensia Pengendali Hayati. Bandung: CV
Jejak.
Wijayanti, D. R. (2022). Penuntun Praktikum Biologi Program Studi DIII
Kebidanan. Jakarta: Universitas Binawan.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Gambar 1. Streak plate Gambar 2. Pour plate

(Bacillus cereus, Escherichia coli, (Bacillus cereus, Escherichia coli,


Staphylococcus aereus) Staphylococcus aereus)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Universitas Sriwijaya
CEK PLAGIARISME
Prinsip Dasar

Pembahasan

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai