LATIHAN I - IV
Disusun Oleh :
Nama : Qosim Nurseha
NIM : A420150085
Kelompok : 18
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah salah satu sub disiplin ilmu dalam biologi. Dalam
mempelajari mikrobiologi diperlukan kecermatan dan tingkat demi tingkat. Hal
tersebut diperlukan agar ilmu yang dipelajari dapat menyeluruh. Ada beberapa
tahap yang harus ditempuh dan dipelajari secara runtut yaitu sterilisasi dan
pembuatan media, isolasi mikroba, identifikasi bakteri, identifikasi kapang dan
khamir serta uji senyawa antimikroba dan antibiotik.
Sterilisasi adalah hal pertama dan harus dilakukan sebelum memulai
dalam segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologi.
Sterilisasi harus menyeluruh baik alat, bahan maupun tempat yang digunakan
dalam praktikum. Sterilisasi ini bertujuan untuk menghilangkan segala bentuk
kontaminasi baik dari mikrobia maupun bahan kimia yang lain. Sebelum
melakukan inokulaisi (penanaman) bakteri pada media, alat dan bahan yang
akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu. Untuk strerilisasi alat dan
bahan dapat disterilisasi secara fisik maupu disterilisasi secara kimia.
Mikroba tidak dapat hiduptanpa medium pembiakan. Dalam pembiakan
mikroba dalam laboratorium memerlukan media pembiakan yang berisi nutrien
agar mikroba dapat berkembang biak dengan optimal. Selain nutrien, kondisi
lingkungan harus sesuai dengan karakteristik mikrobia. Medium yang dibuat
bukan hanya sebagai media pembiakan akan tetapi dapat digunakan untuk
isolasi, perbanyakan, penghitungan mikroba yang tumbuh serta
mengidentifikasinya.
Mikroba atau bakteri yang akan dibiakan terlebih dahulu harus melalui
tahap isolasi. Isolasi dilakukan degan harapan dapat menumbuhkan kultur murni
sehingga mudah untuk diidentifikasi. Dalam isolasi mikroba dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu dengan metode gores, metode tuang maupun
dengan metode tebar. Mikroba atau bakteri yang tumbuh dalam medium
pembiakan kemudian diidentifikasi baik morfologi koloni serta karakteristik sel
bakterinya. Identifikasi morfologi koloni dapat dilakukan dengan pengamatan
secara langsung, namun untuk karakteristik sel yang menyusun koloni harus
dilakukan dengan pewarnaan dan diamati menggunakan mikroskop.
Selain pengamatan pada bakteri, dilakukan juga pengamatan pada jamur
(khamir dan kapang). Khamir dan kapang ini juga berkembangbiak pada
medium yang mengandung konsentrasi gula. Konsentrasi gula tersebut yang
membuat bakteri terhambat dalam pertumbuhannya, namun dalam pertumbuhan
kapang dan khamir dapat berkembangbiak dengan maksimal. Sebagai contoh
dalam selai maupun manisan tidak dapat dirusak oleh pertumbuhan bakteri
namun dapat dirusak dengan pertumbuhan khamir dan kapang.
Mikroba yang ada ada yang bermanfaat bagi manusia namun adajuga
yang merugikan manusia. Mikroba yang merugikan manusia bila tidak ditangani
dengan baik maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia tersebut. Sejak dari
jaman dahulu manusia sudah melakukan berbagai cara untuk menghambat
pertumbuhan mikroba tersebut. Manusia dapat menggunakan tumbuhan
disekitar mereka untuk obat dan alat-alat makan mereka kebanyakan terbuat dari
logam-logam. Hal tersebut terbukti menghambat pertumbuhan mikroba,
sehingga mereka sehat terus. Namun pada jaman sekaran sudah muncul
antimikroba dan antibodi yang lebih mudah dijumpai dan diakses dengan
mudah.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara-cara sterilisasi alat dan bahan
2. Mengetahui cara-cara pembuatan media agar
3. Mengetahui cara-cara pembuatan media miring
4. Mengisolasi bakteri dengan metode gores, tebar dan tuang
5. Menumbuhkan bakteri dari beberapa sampel (tanah, air, udara maupun
material lain)
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
7. Mengidentifikasi bakteri yang diperoleh dari beberapa sumber/ habitat
bakteri menggunakan pengecatan Gram dan Japanese Gram Test
8. Mengidentifikasi kapang dan khamir melalui pengamatan ciri-ciri morfologi
9. Mengetahui kemampuan beberapa jenis antibiotik terhadap pertumbuhan
bakteri
10. Mengetahui potensi antimikroba dari beberapa tanaman
11. Menguji antimikroba ion logam berat terhadap pertumbuhan bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Isolassi dan teknik subkultur dilakukan dengan cermat dan steril. Teknik
subkultur dilakukan dengan memilih sediaan bakteri yang terlihat pada salah satu
metode isolasi bakteri. Setelah itu dialkukan inkubasi 24-48 jam dengan suhu 37
derajat C (Francesca, 2014:1-2). Bakteri dapat mengalami perubahan bentuk yang
disebabkan faktor makanan, suhu, dan lingkungan, juga dapat mengalami
pleomorfi, yaitu bentuk yang bermacam- macam dan teratur walaupun
ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan yang sesuai. Bakteri juga mempunyai
beberapa morfologi koloni yaitu circular, irregular, spindle, filamentous, dan
rhizoid (Aditia, 2014:78).
Rangka dasar dinding sel bakteri adalah peptidoglikan. Pada dinding sel
bakteri gram positif terdiri dari 40 rangka dasar murein, sedangkan pada bakteri
gram negatif hanya terdiri atas 1 rangka dasar dan tidak memiliki asam teikoat.
Koloni bakteri diambil dari kultur kemudian difiksasi setelah itu melewati tahapan
perwarnaan gram dengan larutan gram A, B, C dan D (Sumarsih, 2003:25).
Identifikasi genus dari suatu bakteri memerlukan karakter-karakter utama dari
bakteri yaitu morfologi sel (bentuk sel dan susunan sel). Pada penelitian ikan
laut diperoleh isolat-isolat yang berpotensi sebagai probiotik yaitu gram positif
(Bacillus, Lactococcus, Micrococcus, Carnobacterium, Enterococcus,
Lactobacillus, Streptococcus, Weisslla) dan gram negatif (Aeromonas,
Alteromonas, Photorhodobac- terium, Pseudomonas, Vibrio) (Yulfizar, 2013:1-
7).
Kapang dan khamir merupakan fungi yang masih sederhana. Kapang (mold)
adalah bagian dari fungi yang tumbuh dengan pesat dan bereproduksi secara
aseksual. Miselium pada kapang berkembang menjadi parasit atau saproda di
substratmnya. Sedangkan khamir adalah fungi uniseluler yang hidup dalam media
cair dan bereproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri (Campbell,
2008:193).
METODE PENELITIAN
B. Cara Kerja
1. Sterilisasi dan pembuatan media
- Sterilisasi alat
Menyiapkan dan membersihkan alat-alat yang akan disterilkan
menggunakan alkohol
apabila volumenya kurang dari 500 ml, maka tambahkan aquadesh hingga
volumenya 500 ml, kemudian homogenkan.
Mencairkan media agar yang telah padat diatas pembakar pembakar spirtus
sampai benar – benar cair
Menyiapkan petri dish 1 kemudian memberi label lalu sterilasi mulut petri
dish
Menyiapkan petri dish 2 kemudian memberi label lalu sterilisasi mulut petri
dish
- Metode streak
3. Identifikasi mikroba
a. Identifikasi bakteri
- Morfologi koloni bakteri
Menggambar sebaran koloni bakteri, tepi koloni, elevasi koloni dan warna
koloni
- Morfologi sel bakteri
Menetesi objeck glass dengan 2-3 tetes gram A (kristal ungu violet)
kemudian didiamkan selama satu menit
Setelah itu cuci dengan air mengalir kemudian keringkan dengan hairdryer
sampai benar-benar kering
ambil sedikit biakan kapang dengan tusuk gigi dan letakan pada gelas
benda
A. Hasil penelitian
1. Sterilisasi dan pembuatan media
Setelah dilakukan penelitian dan perlakuan bahwa alat dan bahan yang
telah disterilisasi tidak terkontaminasi oleh mikroba.
2. Isolasi mikroba
a. Populasi mikroba (pengenceran 10-3)
b. Isolasi mikrobia
Pola pertumbuhan mikrobia
3. Identifikasi mikrobia
a. Identifikasi koloni bakteri
metode Streak Spread Pour Udara
- Efek antibiotik
Nama antibiotik Efek Spektrum
Khamir adalah fungi uniseluler yang hidup dalam media cair dan
bereproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Khamir yang
ditemukan saat praktium adalah yang berjenis Sacharomyces cereviceae. Khamir
ini memiliki bentuk oval yang tersusun dari kapsul dan dinding sel. Dinding sel
pada khamir ini saat muda sangat tipis namun akan menebal seiring bertambahnya
waktu. Khamir ini memiliki dinding sel yang terdapat bekas lahir dan bekas tunas
dan setiap sel hanya memiliki satu bekas lahir, namun mempunyai banyak bekas
tunas. Sacharomyces cereviceae ini ditemukan pada ragi yang bermanfaat dalam
proses fermentasi makanan.
Sacharomyces cereviceae
A. Kesimpulan
1. Sterilisasi dilakukan dengan metode sterilisasi fisika (sterilisasi panas
kering dan panas basah) dan sterilisasi kimia (desinfektan dan antiseptik)
2. Alat dan bahan yang akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu
untuk menghindari kontaminasi
3. Ada perbedaan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada biakan murni yaitu
pada metode pour (2,57 x 10-5), streak (1,1 x 10-5), spread (1,91 x 10-5) serta
udara (100)
4. Pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh suhu, keadaan lingkungan,
habitat, maupun pH
5. Morfologi koloni bakteri pada kultur murni bermacam-macam
karakteristiknya tergantung jenis bakteri yang tumbuh
6. Sel bakteri yang diidentifikasi termasuk bakteri gram negatif dan berbentuk
basilus (batang)
7. Kapang yang diidentifikasi termasuk Rhizopus sp. dan khamis yang
ditemukan adalah Sacharomyces cereviceae
8. Antibiotik TET (Tetracycline) lebih luas spektrum zona hambatnya
dibandingkan AMP(Antimicrobial peptides)
9. Ekstrak bawang putih mempunyai zona hambat paling bersar dibandingkan
ekstrak lainnya karena mengandung minyak atsiri dan anilin
10. Logam nikel lebih kuat menghambat pertumbuhan bakteri, kemudian
logam perunggu dan logam aluminium
B. Saran
Untuk saran bagi praktikan kedepannya harus lebih teliti dan
maksimal lagi dalam pengamatan terkhusus saat sterilisasi dan pengamatan
morfologi bakteri. Untuk bahan antibiotik dari ekstrak tumbuhan coba
menggunakan ekstraks yang lain sebagai pembanding ekstrak yang telah
diujikan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil.A. 2008. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga. Hal: 193.
Chatri, Moralita. 2016. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Jakarta: Kencana. Hal:
187.
Fransesca, Laydy. 2014. “Identifikasi Bakteri Escheria pada Ikan Selar Bakar pada
Beberapa Resto di Manado.” Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. Vol
02. No 01. Hal: 1-2
Gabriel, J.F. 1998. Fisika Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hal: 34-35.
Kee, J.L dan Hayes, E.R. 2000. Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 326.
Lestari, P.B dan Hartati, T.W. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Malang:
Gunung Samudra. Hal: 202-203.
Sumarsih, Sri. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Depok: Penebar
Swadana. Hal: 30.
Syamsiah, I.S dan Tajudin. 2003. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja
Antibiotik Alami. Malang: Universitas Negeri Malang Press. Hal: 12.
Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Hal: 313.
Gambar 11. cara Spread plate Gambar 12. Menghitung koloni bakteri
Gambar 12. Identifikasi morfologi bakteri Gambar 13. Mengambil kultur murni
Gambar 14. meletakkan bakteri Gambar 15. Memberi Gram A Gambar 16. Memberi
Gram B
Gambar 17. Memberi Gram C Gambar 18. Memberi Gram D Gambar 19. Bilas dg air
Gambar 20. Mengamati Bakteri Gambar 21. Mengambil bakteri Gambar 22. Meletakkan
bakteri
Gambar 23. Meletakkan KOH Gambar 24. mencampur KOH & bakteri, terbentuk filamen
Gambar 25. bentuk bakteri Gambar 26. Uji kapang dan hamir
Gambar 27. Mengamati Gambar 28. Rhizopus sp. Gambar 29. Sacharomyces cereviceae
33