Nama : Danila
Kelompok : 02
1.) Jelaskan pembagian filum Protozoa beserta karakter khusus setiap filumnya (sertakan contoh spesiesnya)!
Jawaban:
Menurut Nurhadi & Yanti (2018), filum protozoa dibagi menjadi dua subfilum, yaitu Plasmodroma dan Ciliphora. Berdasarkan alat
geraknya, dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu:
1. Rhizopoda (Sarcodina): memiliki alat gerak berupa kaki semu atau pseudopoda yang merupakan tonjolan dari protoplasma. Contoh
spesiesnya adalah Amoeba sp.
2. Flagellata (Mastigophora): memiliki alat gerak berupa flagella. Anggota kelas ini terbagi menjadi 2 subelas, yaitu Phytomastigina
karena memiliki klorofil dan Zoomastigina yang tidak memiliki klorofil. Contoh spesiesnya adalah Euglena viridis.
3. Ciliata (Infusoria): memiliki alat gerak berupa bulu getar (silia). Contoh spesiesnya adalah Paramecium caudatum.
4. Sporozoa: tidak memiliki alat gerak dan umumnya bersifat parasit/patogen. Contoh spesiesnya adalah Plasmodium sp.
2.) Jelaskan pengelompokan divisi Algae beserta karakter khusus setiap filumnya (sertakan contoh spesiesnya)!
Jawab:
Menurut Kawaroe dkk. (2019). mikroalga terklasifikasi ke dalam beberapa divisi dan karakter khusus dari tiap divisi didasarkan
pigmen warna yang terkandungnya, sebagai berikut:
a. Cyanophyta (cyanobacteria; mikroalga hijau-biru): mengandung klorofil a dan c, betakaroten, xantofil, tidak berflagela, hidup di
air tawar, laut, dan air payau. Contoh: Nostoc sp.
b. Chlorophyta (mikroalga hijau): mengandung klorofil a dan b, karotenoid, memiliki 1 atau 2-8 flagela, hidup di air laut, air tawar,
dan air payau. Contoh: Chlorococcus sp.
c. Phaeophyta (mikroalga coklat): mengandung klorofil a dan c, alfakaroten, betakaroten, fukosantin, xantofil, thylakoid, memiliki 2
flagel, hidup di air laut dan payau, jarang hidup di air tawar. Contoh: Fucus seratus
d. Chrysophyta (mikroalga emas): mengandung klorofil a dan c, alfakaroten, betakaroten, minyak chrysolaminaran, memiliki 1-2
flagela, hidup di air tawar, laut, dan payau. Contoh: Navicula sp.
e. Pyrrhophyta (dinoflagelata): mengandung klorofil a dan c, betakaroten, xantofil, thylakoid, memiliki 2 flagela, hidup di air tawar,
laut, dan payau. Contoh: Gymnodinium sp.
f. Rhodophyta (mikroalga merah): mengandung klorofil a dan c, R-C-fikosianin, R-C-fikoeritrin, alfakaroten, betakaroten, xantofil,
thylakoid, tidak memiliki flagella, hidup di air laut dan payau, beberapa hidup di air tawar. Contoh: Eucheuma spinosum
4.) Mengapa indikator pH, intensitas cahaya dan suhu mempengaruhi temuan mikroalga dan protozoa?
Jawaban:
Menurut Metsoviti dkk. (2020), mikroalga adalah organisme uniseluler yang membutuhkan cahaya serta karbondioksida untuk
pertumbuahn dan produksi biomassa-nya. Sehingga, jika intensitas cahaya semakin tinggi, pertumbuhan mikroalga menjadi semakin cepat
dan biomassa yang diproduksi meningkat. Temperatur juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan keberadaan mikroalga karena menurut
Singh & Singh (2015), laju pertumbuhan alga ini dipengaruhi oleh suhu dimana suhu optimum untuk spesies alga adalah 5-40oC, tergantung
spesiesnya. Jika di luar suhu optimum, maka alga kurang bisa beradaptasi dan bertahan hidup. Selain itu, pH juga berpengaruh, sama seperti
temperatur, spesies-spesies mikroalga memiliki rentang pH optimal masing-masing dan apabila terlalu ekstrem, dapat menyebabkan sel
teragregasi (Sakarika & Kornanos, 2016).
Hal yang sama berlaku pada protozoa dimana ketiga faktor tersebut mempengaruhi temuan. Karena, masing-masing spesies di suatu
wilayah memiliki batasan pH, suhu, dan kebutuhan cahaya optimalnya. Ada yang dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan pH rendah,
ada yang membutuhkan suhu rendah, dan sebaliknya (Moser & Weisse, 2011).
5.) Jelaskan perbedaan gerak brown dan gerak pada aliran air!
Jawaban:
Gerakan Brown adalah gerakan acak partikel yang diaduk oleh gerakan termal molekul dalam fluida. Protozoa memiliki
kemampuan untuk bergerak sendiri melalui konversi energi yang tersedia di sekitarnya menjadi Gerakan yang terarah, dengan
memanfaatkan asimetri intrinsik dalam bentuk dan sifat materialnya. Gerakan mereka muncul dari interaksi antara fluktuasi termal dan
propulsi. Sedangkan Gerakan lain seperti Gerakan amoeboid memanfaatkan aliran sitoplasma yang memberikan momentum yang
diperlukan untuk mendorong organisme lebih jauh pergerakannya (Sprenger dkk., 2020). Pergerakan sejati (motilitas) biasanya sangat
cepat dan terarah. Sedangkan gerak Brown merupakan gerakan menggetar partikel-partikel dalam cairan secara acak/tidak terarah dan terus
menerus. Hal ini menyebabkan mikroorganisme motil dan non-motil berubah posisinya dan terlihat seperti bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
Abarca, N., Jahn, R., Enke, N. 2014. Does the Cosmopolitan Diatom Gomphonema parvulum (Kützing) Kützing Have a Biogeography?. PLoS
One Journal. 9(1): 1-18.
Attariani, H., Turki, H., Shoja, S., Salahi-Moghaddam, Ghanbarnejad, A., Shamseddin, J. 2020. Investigating the frequency of free-living
amoeba in water resources with emphasis on Acanthamoeba in Bandar Abbas city, Hormozgan province, Iran in 2019–2020. BMC
Research Notes. 13(420): 1-7
Bose, R. and Pal, R. New Reports of Epilithic and Epiphytic Diatom Flora from Foot-Hill Areas of Eastern Himalayas. Phytomorphology. 69(4):
81-94.
Chen, X., Zhao, Y., Al-Farraj, S., Al-Quraishy, S., Al-Serehy, H., Shao, C., Al-Rasheed, K. 2013. Taxonomic Descriptions of Two Marine
Ciliates, Euplotes dammamensis n. sp. and Euplotes balteatus (Dujardin, 1841) Kahl, 1932 (Ciliophora, Spirotrichea, Euplotida),
Collected from the Arabian Gulf, Saudi Arabia. Acta Protozoologica. 52: 73-89.
Delegrange, A., Lefebvre, A., Gohin, F., Courcot, L., Vincent, D. 2018. Pseudo-nitzschia sp. diversity and seasonality in the southern North Sea,
domoic acid levels and associated phytoplankton communities. Estuarine, Coastal and Shelf Science. 214: 194-206.
Feng, J., Guo, Y., Zhang, X., Wang, G., Lv, J., Liu, Q., Xie, S. 2016. Identification and characterization of a symbiotic alga from soil bryophyte
for lipid profiles. Biology Open. 5(9): 1317-1323.
Godo, T., Saki, Y., Nojiri, Y., Tsujitani, M., Sugahara, S., Hayashi, S., Kamiya, H., Ohtani, S., & Seike, Y. 2017. Geosmin-producing Species of
Coelosphaerium (Synechococcales, Cyanobacteria) in Lake Shinji, Japan. Scientific Reports. 7(41928): 1-10
Kawaroe, M., Prartono, T., Sunuddin, A., Sari, D., Augustine, D. 2019. Mikroalga: Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan
Bakar. IPB Press. Bogor.
Kim, J., Linton, E., Shin, W. 2016. Morphological and genetic diversity of Euglena deses group (Euglenophyceae) with emphasis on cryptic
species. The Korean Society of Phycology. 31(3): 219-230.
Madigan, M., Bender, K., Buckley, D., Sattley, W., Stahl, D. 2019. Brock Biology of Microorganisms Fifteenth Edition. Pearson Education.
New York.
Majid, M., Mahboob, T., Mong, B., Jaturas, N., Richard, R., Tian-Chye, T., Phimphila, A., Mahaphonh, P., Aye, K., Aung, W., Chuah, J.,
Zlegler, A., Yasiri, A., Sawangjaroen, N., Lim, Y., Nissapatorn. 2016. Pathogenic waterborne free-living amoebae: An update from
selected Southeast Asian countries. PLoS ONE journal. 12(2): 1-17.
Moser, M. & Weisse, T. 2011. Combined stress effect of pH and temperature narrows the niche width of flagellates in acid mining lakes.
Journal of Plankton Research. 33(7): 1023-1032.
Naseri, A., Saadatmand, S., Noroozi, M., Asri, Y., Iranbakhsh, A. 2020. Study of the Genus Pinnularia (Naviculales, Bacillariophyta) in the
Taleghan River and a New Record for Diatoms Flora of Iran. Journal of Phycological Research. 4(1): 458-468.
Méndez-Sánchez, D., Sánchez-Nava, Petra, and Mayén-Estrada, Rosaura. 2018. Free-living ciliates from a perturbed marsh in Central Mexico:
some notes about taxonomy and ecology. Protistology. 12(4): 173-184.
Metsoviti, M., Papapolymerou, G., Karapanagiotidis, I., Katsoulas, N. 2020. Effect of Light Intensity and Quality on Growth Rate and
Composition of Chlorella vulgaris. MDPI Journals. 9(31): 1-17
O’Connell, R. and Wilkie, A. 2018. Comparing Harvest Productivity of the Filamentous Alga Oedogonium with Microalgae. Journal of
Undergraduate Research. 20(1): 1-9.
Parsons, M., Okolodkov, Y., and Aké–Castillo, J. 2012. Diversity and morphology of the species of Pseudo–nitzschia (Bacillariophyta) of the
national park Sistema Arrecifal Veracruzano, SW Gulf of Mexico. Acta Botánica Mexicana. 98: 51-72.
Phinyo, K., Pekkoh, J., Peerapornspisal, Y. 2017. Distribution and ecological habitat of Scenedesmus and related genera in some freshwater
resources of Northern and North-Eastern Thailand. Biodiversitas. 18(3): 1092-1099.
Sakarika, Myrsini & Kornaros,Michael. 2016. Effect of pH on growth and lipid accumulation kinetics of the microalga Chlorella vulgaris
grown heterotrophically under sulfur limitation. Bioresource Technology. (219): 694-701
Salim, M.A.2015.Kadar Lipida Scenedesmus sp pada kondisi miksotrof dan penambahan sumber karbon dari hidrolisat pati singkong. Jurnal
ISTEK. 9(2): 222-243.
Singh, S.P. & Singh, P. 2015. Effect of temperature and light on the growth of algae species: A review. Renewable and Sustainable Energy
Reviews 50.431–444
Sprenger, A., Fernandez-Rodriguez, M., Alvarez, L., Isa, L., Wittkowski, R., Lowen, H. 2020. Active Brownian motion with orientation-
dependent motility: theory and experiments. American Chemical Society. 36(25): 7066-7073.