1. Embriogenesis adalah proses perkembangan embrio atau mahluk hidup yang belum
memiliki bentuk detinitif. (Pratiwi, dkk. 2019)
2. Organogenesis adalah perkembangan organ-organ pada embrio menjadi organ-
yang fungsional. (Pratiwi, dkk., 2019)
3. Teratogenesis adalah proses perkembangan abnormal pada embrio karena pengaruh
zat atau agen dari lingkungan. (Kaspul, 2020)
4. Teratologi ilmu ini membahas tentang penyimpangan perkembangan struktur dan
fungsi pada embrio, fetus, dan bayi. (Kaspul, 2020)
5. Teratogenik adalah terjadinya gangguan perkembangan embrio pada masa
kehamilan yang menyebabkan kecatatan. (Kaspul, 2020)
6. Malformasi kongenital atau cacat lahir adalah suatu kelainan struktural, perilaku,
faal, dan metabolik yang terjadi pada waktu lahir. Cacat lahir merupakan penyebab
kematian tertinggi kelima. (Poernomo, 2017)
7. Malformasi merupakan suatu kelainan atau keabnormalan struktural maupun
fungsional yang timbul pada masa gestasi. (Poernomo, 2017)
8. Disrupsi adalah gangguan yang menyebabkan perubahan morfologi struktu organ
setelah pembentukannya. (Poernomo, 2017)
9. Deformasi adalah kelainan bentuk yang disebabkan oleh gaya mekanik yang
mencetak sebagian embrio dalam jangka waktu yang lama. (Poernomo, 2017)
10. Sindrom merupakan sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki
etiologi yang spesifik dan sama. (Poernomo, 2017)
BAB I PENDAHULUAN
Dalam masa gestasi atau kehamilan, terjadi proses embriogenesis dan organogenesis.
Kedua proses ini berjalan berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut
nantinya dapat memengaruhi proses perkembanagn embrio. Selama proses embriogenesis
dan organogenesis ini, perkembangannya embrio hingga fetus tidak selalu berjalan
sempurna, embrio dapat mengalami gangguan perkembangan. Gangguan perkembangan ini
terkait dengan teratogenesis. (Kaspul, 2020)
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui berbagai macam abnormalitas yang bisa terjadi pada fase
perkembangan embrio.
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
3. Cyclopia
4. Dwarfisme,
5. Ectrodactyly
6. Spina bifida
9. Hipospadia
10. Hemivertebra
2.2 Pembahasan
2.2.1 Anophthalmos
2.2.3 Cyclopia
2.2.4 Dwarfisme
2.2.5 Ectrodactyly
2.2.10 Hemivertebra
1. Malformasi
2. Disrupsi
3. Deformasi
4. Sindrom
Ada pun obat yang juga merupakan prodrug yang justru diaktifkan
oleh enzim biotransformasi. Matabolit aktif akan mangalami
biotransformasilebih lanjut dan/atau diekskresi sehingga kerjanya berakhir.
Enzim yang berperan dalam biotransformasi obat dapat dibedakan
berdasarkan letaknya salam sel, yakni enzim mikrosom yang terdapat dalam
reticulum endoplasma halus, dan enzim non-mikrosom. (Poernomo, 2017)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan praktikum dapat dilakukan secara langsung, agar komunikasi antar
praktikan dan audiens tersampaikan dengan baik. Pun diharapkan praktikum ini tak hanya
sebagai pemenuhan penilaian semata. Tetapi juga sebagai penambah ilmu bidang embriologi
bagi tiap-tiap praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Komang A., Hizbillah Yazid. 2019. Congenital Scoliosis: An Article Review.
Journal Orthopaedi and Traumatology Surabaya; 8(1): 47-58.
Kaspul. 2020. Embriologi – Teratologi : Teori dan Praktik, Buku Ajar Embriologi. 1st ed.
Yogyakarta : CV Fawwaz Mediacipta.
Lestari, S. 2016. Gambaran Penyesuaian Diri pada Dwarfisme. Skripsi. Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura.
Maritska, Z. 2015. Peranan CAG Repeat Gen Androgen Receptor Pada Hipospadia. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan, 2 (1) : 151-156.
Nirmala., Cilamakuri, S., Pavuluri. 2015. Ectrodactyly: A Rare Anomaly of Limbs. Journal
of Dr. NTR University of Health Sciences 4 (1) : 53-55.
Poernomo S., B. 2017. Potensi Paparan Teratogenesis untuk Menghindari Kejadian Cacat
Lahir pada Hewan. Pidato. Universitas Airlangga.
Pratiwi, H., Firmawati, A., Herawati. 2019. Embriologi Hewan. 1st ed. Malang : UB Press.
Sari, Y., Munir, W., Allen, Y. 2014. Uji Teratogenesis Ekstrak Bungo Timah (Peperomia
pellucida L. Kunth.,) terhadap Organ Viseral Embrio Mencit Putih (Mus musculus
L.). Journal Ilmiah Biologi 2 (2) : 115-118.
Song, R. B., Glass, E. N., Kent, M. 2016. Spina Bifida, Meningomyelocele, and
Meningocele. Journal Elsevier 46 (2) : 327-345.
Yonem, O., and Y Bayraktar. 2010. Clinical Characteristik of Caroli’s Syndrome. World J
Gastrotenol 13 (13) : 1934-1937.