Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUMMINGGUAN

PERKEMBANGAN HEWAN

ACARA III

STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT REPRODUKSI SERTA


MORFOLOGI SPERMA MENCIT JANTAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. ADELINA ROSIDI (E1A017001)


2. BAIQ DINI NAJIA DZURRAHMI (E1A017008)
3. DUHA HARDIAYANTI AWALIA (E1A017016)
4. EVA SUJIATI (E1A017023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
ACARA III

STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT REPRODUKSI SERTA


MORFOLOGI MORFOLOGI SPERMA MENCIT JANTAN

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : a. Untuk mengetahui struktur dan fungsi
alat reproduksimencit jatan, dan

b. Untuk mengetahui morfologi sperma


mencit jantan.

2. Hari, tanggal praktikum : Selasa, 5 Oktober 2019


3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi 1 FKIP, Universitas
Mataram .

B. Alat dan Bhan


1. Alat
a. Alat seksio.
b. Cawan Petri
c. Jarum pentul.
d. Kaca Benda.
e. Kaca penutup.
f. Kamera hp.
g. Mikroskop.
h. Papan bedah.

2. Bahan
a. Aquadest.
b. Mencit (Mus musculus).
C. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada struktur dan alat reproduksi mencit
betinayaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengambil 1 mencit ( Mus musculus).
3. Menaruhnya mencit ( Mus musculus) di papan bedah dengan posisi
telentang dan memasang jarum pentul.
4. Mengamati alat reproduksi luar dari mencit ( Mus musculus)kemudian
mengambil foto dengan kamera hp.
5. Membedah mencit ( Mus musculus) di mulai dari bawah sampai bagian
diafragma.
6. Mengamati alat reproduksi dalam dalam dari mencit ( Mus
musculus)kemudian mengambil foto dengan kamera hp.
7. Mengambil salah satu dari testis mencit ( Mus musculus)
8. Menghancurkan testis hingga menjadi ekstrak, apabila terlalu kental
tambahkan aquadest.
9. Mengambil satu tetes dari ekstrak testis dan meletakkan di atas kaca
benda
10. Mengamati kaca benda yang telah ditetesi ekstrak mencit pada
mikroskop
11. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan
12. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
D. Hasil Pengamatan
1. Gambar sebelum dibedah

Keterangan:
a. Skrotum
b. Penis

A
(Dokumentasi pribadi,2019)

2. Gambar setelah dibedah


Keterangan
a. Testis
b. Epididimis
A D c. Vesikula seminalis
d. Vas deferen

B
C

(Dokumentasi pribadi,2019)
3. Gambar morfologi sperma mencit (Mus musculus)

Keterangan :

B a. Kepala
A
b. Ekor

(Dokumentasi pribadi,2019)

E. Pembahasan
1. Adelina Rosidi
Merujuk pada Akbar (2010) menyatakan bahwa Mencit
(Mus musculus L.) termasuk mamalia pengerat (rodensia) yang
cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah
banyak,variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomisnya dan
fisiologisnya terkarakteristik dengan baik. fisiologisnya
terkarakteristik dengan baik. Sistem reproduksi pada mancit jantan
terdiri atas sepasang testis yang terdapat dalam skrotum, sistem
duktus, kelenjar aksesoris dan penis.Testis merupakan salah satu
alat kelamin janta pada mencit. Testis berjumlah dua buah, terdapat
di dalam kantong luar yang disebut skrotum. Pada semua spesies
testis berkembang di dekat ginjal, yakni di daerah krista genitalis
primitif. Testis dibungkus oleh kapsula fibrosa tebal yang disebut
tunika albugenia. Pada bagian posterior jaringan ikat ini mengalami
penebalan yang disebut mediastinum testis. Dari mediastenum testis
ini terbentuk sekat-sekat yang membagi lobus secara radier menjadi
lobuli testis, Sekat ini disebut septula testis didalam lobuli testis ini
terdapat banyak saluran yang berliku-liku, disebut tubulus
seminiferus, tempat berlangsungnya proses spermatogenesis.
Saluran ini kemudian bergabung di bagian mediastinum testis
tempat terdapatnya rete testis, rete testis ini berhubungan langsung
dengan duktus eferen yang akan membentuk bagian kaput
epididimis.
Merujuk pada Setyaningsih (2011) menyatakan bahwa
sistem duktus terdiri atas rete testis, duktus eferen, epididimis dan
duktus deferen. Rete testid menghubungkan antara tubulus
seminiferus dan duktus eferen. Duktus eferen membentuk tiga
hingga tujuh saluran menuju epididimi. Epididimis terletak dibagian
dorsolateral testis dan memanjang dari kranial kekaudal testis.
Epididimis terdiri atas dua duktus, yaitu:duktud eferen dan duktus
epididimis. Epididimis menyalurkan spermatozoa dan cairan dari
testis ke duktus deferens. Duktus deferen merupakan saluran yang
berfungsi mengangkut spermatozoa dari kauda epididimis ke uretra.
Duktus tersebut memiliki dinding- dinding yang mengandung otot-
otot yang berperan penting dalam mekanisme pengangkutan semen
saat ejakulasi.
Merujuk pada Setyaningsih (2011) menyatakan bahwa
Organ kopulatoris tikus jantan adalah penis yang mempunyai tugas
ganda yaitu sebagai alat pengeluaran urin. Kepala penis adalah
bagian ujung dari penis yang ditutupi oleh preputium. Badan penis
terdiri dari korpus kovernosum penis yang relatif besar dan
diselimuti oleh suatu selubung fibrosa tebal bewarna putih, yaitu
tunika albugenia. Di bagian ventral terdapat korpus kavernosum
urethra, suatu struktur yang relatif lebih kecil yang mengelilingi
urethra Di bagian dorsal terdapat sporangium kavernosa yang
bersifat seperti spons danterdiri atas rongga-rongga yang dapat
dianggap sebagai kapiler-kapileryang sangat membesar dan
bersambung dengan vena penis. Ereksi penispada umumnya
disebabkan oleh pembesaran rongga-rongga ini oleh darahyang
berkumpul.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada mencit jantan
memiliki alat reproduksi bagian luar dan dalam. Alat reproduksi
bagian luar yaitu skrotum merupakan kantung yang membungkus
testis yang terletak di antara penis dan anus serta terletak di depan
perineum. Skrotum pada mencit berasal dari bagian yang sama
dengan labia mayora pada organ kelamin perempuan. Pada
pengamatan terlihat jelas bahwa skrotum berukuran besar
dikarenakan mencit yang digunakan pada praktikum ini termasuk
mencit yang sudah dewasa. Alat reproduksi luar lainnya yaitu
penis. Penis merupakan organ kopulatoris mencit jantan yang
berfungsi sebagai alat pengeluaran urin dan penyaluran semen ke
dalam saluran reproduksi mencit betina. Pada pengamatan penis
mencit terlihat berukuran sangat kecil. Jika dilihat lebih jelas lagi
penis terdiri dari akar, badan dan ujung bebas dan berakhir dengan
glans penis. Alat reproduksi bagian dalam pada mencit terdiri dari
testis, saluran reproduksi dan kelenjar kelamin. Testis pada mencit
terdapat di bagian sebelah kiri dan kanan dan berfungsi untuk
tempat memproduksi sperma. Saluran reproduksi mencit berupa
epididimis, vas deferens dan vesikula seminalis. Epididimis pada
mencit berupa saluran yang berkelok-kelok yang berfungsi untuk
tempat penyimpanan sperma sementara. Vas deferens pada
pengamatan terlihat sebagai penghubung antara epididimis dan
uretra. Letak vas deferens dimulai dari ujung kauda epididmis yang
terdapat pada ujung skrotum, kemudia pada bagian ujung vas
deferens dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar yang dosebut
ampula. Vesikula seminalis atau biasa disebut dengan kantung
mani berfungsi untuk mensekresikan cairan tertentu yang sifatnya
basa.
Merujuk pada Junqueira (2007) menyatakan bahwa
spermatogenenis terjadi di tubulus seminiferus. Epitel tubulus
seminiferus berada tepat di bawah membran basalis yang dikelilingi
oleh jaringan ikat fibrosa yang disebut jaringan peritubuler yang
mengandung serat-serat jaringan ikat, sel-sel fibroblast dan sel otot
polos yang disebut dengan sel mioid.Setiap tubulus ini dilapisi oleh
epitel berlapis majemuk. Garis tengahnya lebih kurang 150-250 µm
dan panjangnya 30-70 cm. Panjang seluruh tubulus satu testis
mencapai 250m. Tubulus kontortus ini membentuk jalinan yang
tepat masing-masing tubulus berakhir buntu atau dapat bercabang.
Pada ujung setiap lobulus, lumennya menyempit dan berlanjut ke
dalam ruas pendek yang dikenal sebagai tubulus rektus, atau
tubulus lurus, yang menghubungkan tubulus seminiferus dengan
labirin saluran-saluran berlapis epitel yang berkesinambungan yaitu
rete testis. Rete ini terdapat dalam jaringan ikat mediastinum yang
dihubungkan dengan bagian kepala epididimis oleh 10-20 duktulus
eferens. Tubulus seminiferus terdiri dari sel-sel spermatogenik dan
sel-sel Sertoli yang mengatur dan menyokong nutrisi
spermatozoabasalis yang dikelilingi oleh jaringan ikat fibrosa yang
disebut jaringan peritubuler yang mengandung serat-serat jaringan
ikat, sel-sel fibroblast dan sel otot polos yang disebut dengan sel
mioid. nium adalah sel spermatif yang terletak di samping lamina
basalis. Sel spermatogonium relatif kecil, bergaris tengah sekitar 12
µm dan intinya mengandung kromatin pucat. Pada keadaan
kematangan kelamin, sel ini mengalami sederetan mitosis lalu
terbentuklah sel induk atau spermatogonuim tipe A, dan mereka
berdiferensiasi selama siklus mitotik yang progresif menjadi
spermatogonium tipe A. Spermatogonium tipe A adalah sel induk
untuk garis keturunan spermatogenik, sementara spermatogonium
tipe B merupakan sel progenitor yang berdiferensiasi menjadi
spermatosit primer. Spermatosit primer adalah sel-sel terbesar
dalam garis keturunan spermatogenik ini dan ditandai adanya
kromosom dalam tahap proses penggelungan yang berbeda di
dalam intinya. Spermatosit primer memiliki 46 (44+XY) kromosom
dan 4N DNA. Hasil pengamatan pada morfologi sperma mencit
menunjukkan bahwa terlihat bentuk sperma mencit dengan kepala
yang oval dan terdapat ekor. Sperma yang ditemukan dari hasil
pengoyakan sperma mencit berjumlah banyak namun sperma
tersebut tidak bergerak. Jika sperma tersebut di perbesar terdapat
inti sel yang tebal dengan sedikit sitoplasma dan diselubungi
selubung tebal di dalam kepala sperma.

2. Baiq Dini Najia Dzzurahmi


Merujuk pada Purnamsari dan Santi (2017) bahwa alat
reproduksi luar mamalia jantan adalah penis dan skrotum. Penis
terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga
yangterletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus
kavernosa. Satu rongga lagiberada di bagian bawah yang berupa
jaringan spons korpus spongiosum yangmembungkus uretra.
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya
berisi testis. Skrotumberjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan
skrotum kiri. Di antara skrotum kanan danskrotum kiri dibatasi
oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos).Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum
sehingga dapat mengerut danmengendur. Di dalam skrotum juga
tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusanotot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatursuhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma(spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendahdaripada suhu
tubuh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penis pada mencit
jantan terlihat snagt kecil. Sedangkan skrotum terlihat sangat jelas
dan berukuran besar. Hal ini dikarenakan mencit jantan yang
diamati adalah mencit dewasa yang brukuran besar.
Merujuk pada Purnamsari dan Santi (2017) bahwa alat
reproduksi internal mamalia jantan terdiri dari testis dan beberapa
saluran penegluaran berupa epididymis, vas deferns dan vesikula
seemianlis. Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak
didalam kantung pelir (skrotum). Testis terdapat di bagian tubuh
sebelah kiri dankanan. Fungsi testis secara umum merupakan alat
untuk memproduksi spermadan hormon kelamin jantan yang
disebut testoteron. Saluran pengeluaran pada organ reproduksi
dalam pria terdiri dari epididimis, vasdeferens,saluran ejakulasi
danuretra. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam
skrotum yang keluar daritestis. Epididimis berjumlah sepasang di
sebelah kanan dan kiri. Epididimisberfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadimatang
dan bergerak menuju vas deferens. Vas deferens atau saluran
sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah
ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak
menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam
kelenjar prostat. Vasdeferens berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epididimis menujukantung semen atau
kantung mani (vesikula seminalis). Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa alat reproduksi jantan internal terdapat
sepasang testis kanan dan kiri yang berbentuk kantung bulat.
Terdapat epididymis yang terlihat seprti saluran berkelok-kelok
berwarna putih dan menebal. Adapun vas deferens merupakan
saluran lanjutan dari epididymis tersebut. Adapun vesikula
seminalis terletak diatas vas deferens.
Merujuk pada Purnamsari dan Santi (2017) bahwa
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada
tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel
epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi
sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan di epididimis. Proses perubahan spermatid menjadi
sperma disebut spermiasi. Ketika spermatid dibentuk pertama kali,
spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah
spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk
yang terdiri dari kepala dan ekor. Kepala sperma terdiri dari sel
berinti tebal dengan hanyasedikit sitoplasma. Pada bagian
membran permukaan di ujung kepala sperma terdapatselubung
tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim
hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus
lapisan pelindung ovum. Pada ekor sperma terdapat badan sperma
yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak
mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi
untukpergerakan sperma. Semua tahap spermatogenesis terjadi
karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yangmemiliki fungsi khusus
untuk menyediakan makanan dan mengatur proses sperma.
Hasil pengamatan menggunakan sperma dari mencit jantan
yang diproleh dari organ testis baik kiri atau kanan dari mencit.
Karena seperti yang kita ketahui bahwa testis adlah kelenjar gonad
pada jantan yang akan memproduksi sperma. Untuk memperoleh
sperma tersebut dilakukan pengoyakan pada salah satu testis
mencit agar bisa dijadikan preparat. Sperma yang terlihat memiliki
struktur kepala dan ekor. Ada dua macam mencit jantan yang
digunakan yaitu mencit jantan yang ukuran besar dan mencit
jantan yang berukuran kecil. Sperma sanaat banyak dan mudah
ditemukan pada preparat testis sperma yang berukura besar.
Adapun pada mencit jantan yang berukuran kecil sangat sulit
didapatkan. Hal ini dikarenakan mencit yang berukuran kecil
adalah mencit yang belum dewas tau mengahsilkan sperma,
adapun mencit yang ukurannya besar keemungkinan sudah dewas
dan banyak menhasilkan sperma. Peerbedaan mencit berukuran
besar dan kecil juga terdapat pada organ kelamin luarnya yaitu
bagian skrotum yang sangat jelas terlihat disbanding mencit ukuran
kecil.
Merujuk pada Pebrianti (2011) bahwa kualitas sperma
meliputi morfologi sperma, motolitas sperma dapat dipengaruhi
oleh konsumsi MSG (monosodium glutamat). MSG menghasilkan
natrium dan membentuk ROS (Reactive oxygen species) yang
keduanya dapat meruak membrane plasma sprmatozoa. Pada
mencit yang diberi perlakuan pemberian MSG ditemukannya
adanya abnormalitas primer dan sekunder pada spermatozoa.
Abnormalitas primer yang terlihat berupa kepala kecil, kepala
amorf dan ekor spiral, sedangkan abnormalitas sekunder yang
terlihat yaitu spermatozoa tanpa kepala dan tanpa ekor. Hal ini
disebabkan oleh ROS (Reactive oxygen species) yang dibentuk
oleh MSG. ROS dan natrium berlebih pada spermatozoa akan
memicu Kerusakan membran plasma menyebabkan pompa
natrium tidak lagi berfungsi dengan baik untuk mengatur sirkulasi
zat-zat dari dan keluar sel. Motilitas spermatozoa dibagi mejadi
empat kategori yaitu spermatozoa gerak cepat, gerak pelan, gerak
ditempat, dan diam. MSG menyebabkan penurunan jumlah
spermatozoa kategori gerak cepat spermatozoa dan sebaliknya
terjadi peningkatan jumlah spermatozoa kategori diam.
Hasil pengamatan pada morfologi sperma mencit adalah
didapatkan dari koyakan testis. Sperma yang didapat memilki
morfolgi yang normal dengan kepala lonjong dan ekor yang
panjang sehingga dapat dikatakan bahwa ia adalah sperma yang
normal. Akan tetapi tidak terlihat pergerakan pada sperma tersbut.
Hal ini kemungkinan diakibatkan karena sperma masih belum
matang karena itu merupakan sperma dari testis, adapun
pematangan sperma adalah pada slauran selanjutnya yaitu
epididymis.
Merujuk pada Anzila dkk. (2017) bahwa histologi tubulus
seminoverus dipengaruhi oleh etahanol daun kemangi. Pemberian
etanol daun kemangi menyebabkan diameter tubulus seminoferus
(DTS) dan tebal epitel germinal (TEG) meningkat. Hal ini
disebabkan kemangi yang memiliki kandungan senyawa-senyawa
antara lain zinc, flavonoid, protein dan lemak yang diduga dapat
meningkatkan proses spermatogenesis. Terutama flavoid yang
menjadi senyawa anti oksidan. Hal ini dapat menjadi indikasi
adanya peningkatan jumlah sel spermatogenik yang diproduksi
pada tubulus seminiferus. Adapun hasil pengamatan menunjukkan
bahwa tubulus seminoferus terbentuk seperti kantung berlekuk-
lekuk yang ujungya buntu dan terletak diatas saluran vas deferens
namun tak bersambung. Tubulus seminoverus memilki fungsi
sebagai produksi sprma dan pematanganya.

3. Duha hardiyanti awalia.


Merujuk pada Partodihardjo (2015) dalam buku ilmu
reproduksi hewan bahwa, sistem reproduksi pada mamalia yang
diwakili mencit (Mus musculus) sistem reproduksi mencit jantan
tersusun atas organ genital eksternal dan internal. Pada organ
genital eksternal terdapat skrotum yang berupa kantong dan
terletak didepan anus mencit. Selain itu juga terdapat penis yang
digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia.
menjelaskan bahwa organ kopulatoris hewan jantan, penis,
mempunyai tugas ganda yaitu pengeluaran urin dan peletakan
semen ke dalam saluran reproduksi hewan betina. Penis terdiri
dari akar, badan dan ujung bebas yang berakhir pada kepala penis.
Badan penis terdiri dari corpus cavernosum penisyang relatif
besar dan diselaputi oleh suatu selubung fibrosa tebal berwarna
putih, tunica albuginea. Kami menemukan bahwa sistem
reproduksi mencit jantan tersusun atas sepasang testis berbentuk
bulat telur yang merupakan lokasi pembuatan sel gamet jantan,
epididimis yang merupakan tempat pemasakan spermatozoa
mencit, dan juga terdapat saluran panjang yang disebut vas
deferens yang menghubungkan testis dengan kelenjar aksesori.Di
dalam sistem reproduksi mencit juga terdapat beberapa kelanjar
aksesori seperti vesikula seminalis dan prostate. Sistem reproduks
mencit jantan ini berakhir pada penis.Testis pada mencit
berbentuk bulat telur dan berjumlah sepasang. Testis ini
berkembang pada ujung dorsal rongga peritoneum dan terletak
dalam skrotum. Di dalam testis mencit terdiri dari tubulus
seminiferus dan jaringan stroma.Testis sebagai organ kelamin
primer mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan spermatozoa
atau sel-sel kelamin jantan, dan mengsekresikan hormon kelamin
jantan, testosteron. Gonad jantan, atau testes (tunggal, testis), Di
dalam testis mencit terdiri dari tubulus seminiferus dan jaringan
stroma. Testis sebagai organ kelamin primer mempunyai dua
fungsi yaitu menghasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin
jantan, dan mengsekresikan hormon kelamin jantan, testosteron.
Gonad jantan, atau testes (tunggal, testis), terdiri dari banyak
saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh beberapa lapisan
ikat.
Merujuk pada Adnan (2010) dalam buku penuntun
praktikum perkembangan hewan bahwa, Organ reproduksi jantan
yaitu testis, tubulus seminiferus, dan epididimis. Testis merupakan
organ utama pada jantan, biasanya berpasangan dan fungsi utama
adalah menghasilkan sperma dan hormon reproduksi jantan
utamanya androgen. Tubulus seminifeus terdiri atas jaringan ikat
fibrosa, lamina basalis, dan epitel germinitivum. Epietl germinal
terdiri dari 4-8 lapisan sel yang menempati ruang antara membrane
basalis dan lumen tubulus. Epididimis dibatasi oleh jaringan ikat
pada bagian luar, lapisan otot polos ditengah, dan epitel berlapis
banyak palsu bersilia di bagian dalam. Pada tikus dan mencit, testis
hanya terdiri dari satu ruangan saja. Di dalam testis terdapat
saluran-saluran halus yang melilit disebut tubulus seminiferus,
tempat berlangsungnya spermatogenesis.
Merujuk pada Pagarra, Halifah (2010) dalam buku
Penuntun Praktikum Struktur Hewan bahwa testis berjumlah
sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum,
dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran
testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum
disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan
antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran
inguinal. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang
menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis.
Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput
epididimis) lalu kea rah posteriorkorpus dan kaudus yang
berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi
epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis. Mencit telah
memiliki alat kelamin luar berupa penis. Alat kelamin dalam yaitu:
Testis, berjumlah dua buah terletak satu pada bagian kanan
kelenjar bul bourethra dan satu di sebelah kirinya. Testis berada
dalam rongga perut dan terletak pada suatu kantong yang disebut
scrotum. Epididmis, melekat pada sisi posterior testis. Yang terdiri
atas tiga daerah utama, yaitu caput yang merupakan bagian kepala,
corpus merupakan bagian tengah, dan cauda yang merupakan
bagian ujung atau ekor yang terletak di bawah testis. Vas
defferens, merupakan kelenjar pelengkap langsung dengan saluran
epididmis dan vasikula seminalis, strukturnya kecil memanjang
dan berlekuk-lekuk. Vas efferens, saluran halus yang bermuara
pada kloaka. Vesikula seminalis, merupakan kelenjar asesoris yang
terdapat dalam keadaan berpasangan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pengamatan,
mencit jantan didapatkan struktur reproduksi mencit jantan (Mus
musculus)secara langsung bagian-bagiannya yang terdiri dari
skrotum dan penis. Dengan melihat jarak antara anus dan penis
yang agak jauh, maka dapat diketahui bahwa mencit tersebut
merupakan mencit jantan. Penis yang berfungsi sebagai alat
kopulasi pada hewan jatan dan kantong skrotum berfungsi untuk
mempertahankan testis di bawah suhu intra abdomal. Pada Mencit
telah memiliki alat kelamin luar berupa penis. Hasil pengamatan
dari reproduksi bagian dalam mencit, terdapat alat kelamin dalam
yaitu: testis, vas deferen, epididimis dan sevikula seminalis. Testis,
berjumlah dua buah terletak satu pada bagian kanan kelenjar bul
bourethra dan satu di sebelah kirinya. Testis berada dalam rongga
perut dan terletak pada suatu kantong yang disebut scrotum.
Epididimis, melekat pada sisi posterior testis. Epididimis berfungsi
menghubungkan testis dan vas deferens. Kemudian, testis
berjumlah dua buah yang terdapat dalam satu kantong luar yang
disebut skrotum, fungsinya untuk menghasilkan sperma dan
hormon reproduksi. Vas defferens, merupakan kelenjar pelengkap
langsung dengan saluran epididmis dan vasikula seminalis,
strukturnya kecil memanjang dan berlekuk-lekuk. Vas efferens,
saluran halus yang bermuara pada kloaka.Vesikula seminalis,
merupakan kelenjar asesoris yang terdapat dalam keadaan
berpasangan. Hasil praktikum dalam gambar morfologi sperma
mencit (Mus musculus) didapatkan sperma yang memiliki kepala
yang berbentuk oval dan terdapat ekor panjang dengan perbesaran
(10 x 10). Dilihat dari hasil praktikum sperma yang terlihat sangat
banyak dan tidak melakukan pergerakan dikarena kan mencit yang
digunakan termasuk ke dalam mencit jantan yang berukuran besar.
4. Eva sujiati
Merujuk pada Aseptianova (2016) dalam buku
perkembangan hewan menyatakan bahwa reproduksi merupakan
ciriaktivitas hidup yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya.
Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau
sistem genetalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin ( gamet ), menyalurkan gamet jantan mamalia. Secara
umum sistem reproduksi vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin(
gonad), yang merupakan organ utama, saluran reproduksi, dan
kelenjar seks asesori.
Merujuk pada Akbar (2010) dalam buku Tumbuhan Dengan
Kandungan Senyawa Aktif yang Berpotensi Sebagai Bahan
Antifertilitas menyatakan bahwa sistem reproduksi Mencit jantan
tersusun atas organ genital eksternal dan internal. Pada organ
genital eksternal terdapat skrotum yang terletak didepan anus
mencit. Pada Mencit jantan terdapat penis yang digunakan sebagai
alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Organ kopulatoris
mencit jantan adalah penis yang mempunyai tugas ganda yaitu
sebagai alat pengeluaran urin dan penyaluran semen ke dalam
saluran reproduksi tikus betina. Penis terdiri dari akar, badan dan
ujung bebas yang berakhir pada glans penis. Penis ditunjang oleh
fascia dan kulit.Kepala penis adalah bagian ujung dari penis yang
ditutupi oleh preputium. Badan penis terdiri dari korpus
kovernosum penis yang relatif besar dan diselimuti oleh suatu
selubung fibrosa tebal bewarna putih, yaitu tunika albugenia. Di
bagian ventral terdapat korpus kavernosum urethra, suatu struktur
yang relatif lebih kecil yang mengelilingi urethra Di bagian dorsal
terdapat sporangium kavernosa yang bersifat seperti spons dan
terdiri atas rongga-rongga yang dapat dianggap sebagai kapiler-
kapiler yang sangat membesar dan bersambung dengan vena penis.
Ereksi penis pada umumnya disebabkan oleh pembesaran rongga-
rongga ini oleh darah yang berkumpul
Merujuk pada Akbar (2010) dalam buku Tumbuhan Dengan
Kandungan Senyawa Aktif yang Berpotensi Sebagai Bahan
Antifertilitas menyatakan bahwa Organ genitalia eksternal mencit
jantan tersusun atas sepasang testis yang merupakan lokasi
pembuatan sel gamet jantan, Testis merupakan alat kelamin jantan.
Testis berjumlah dua buah, terdapat di dalam kantong luar yang
disebut skrotum. Pada semua testis berkembang di dekat ginjal,
yakni di daerah krista genitalis primitif. Testis dibungkus oleh
kapsula fibrosa tebal yang disebut tunika albugenia. Pada bagian
posterior jaringan ikat ini mengalami penebalan yang disebut
mediastinum testis. Dari mediastenum testis ini terbentuk sekat-
sekat yang membagi lobus secara radier menjadi lobuli testis, Sekat
ini disebut septula testis didalam lobuli testis ini terdapat banyak
saluran yang berliku-liku, disebut tubulus seminiferus, tempat
berlangsungnya proses spermatogenesis. Saluran ini kemudian
bergabung di bagian mediastinum testis tempat terdapatnya rete
testis, rete testis ini berhubungan langsung dengan duktus eferen
yang akan membentuk bagian kaput epididimis. Sistem duktus
terdiri atas rete testis, duktus eferen, epididimis dan duktus deferen.
Rete testid menghubungkan antara tubulus seminiferus dan duktus
eferen. Duktus eferen membentuk tiga hingga tujuh saluran menuju
epididimis. Epididimis terletak dibagian dorso lateral testis dan
memanjang dari kranial kekaudal testis. Epididimis terdiri atas dua
duktus, yaitu :duktud eferen dan duktus epididimis. Epididimis
menyalurkan spermatozoa dan cairan dari testis ke duktus deferens.
Duktus deferen merupakan saluran yang berfungsi mengangkut
spermatozoa dari kauda epididimis ke uretra. Duktus tersebut
memiliki dinding- dinding yang mengandung otot-otot yang
berperan penting dalam mekanisme pengangkutan semen saat
ejakulasi. Kelenjar asesoris rodentia dan mamalia pada umumnya
terdiri atas epididimis, vas deferens, sepasang vesikula seminalis,
prostat dan sepasang glandula Cowper (bulbourethralis). epididimis
adalah suatu struktur memanjang yang bertaut rapat dari bagian
bawah testis sampai bagian atas testis dan di dalamnya terdapat
duktus epididimis yang berliku-liku Epididimis dapat dibagi atas
tiga bagian kepala, badan, dan ekor. Saluran epididimis
menghubungkan kelenjar testis dan vas deferens. Epididimis
berfungsi untuk pematangan spermatozoa dan sekaligus tempat
penyimpanan spermatozoa yang sudah matang (dewasa). Saluran
epididimis ini kemudian berhubungan langsung dengan saluran
deferens (vas deferens). Vas deferens atau duktus deferens
mengangkut sperma dari ekor epididimis ke uretra. Dindingnya
mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisasi
pengangkutan semen waktu ejakulasi. Pada bagian ujung vas
deferens ini dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar
yang disebut ampula. Sebelum masuk uretra vas deferens
bergabung terlebih dahulu dengan saluran pengeluaran vesikula
seminalis dan membentuk duktus ejakulatorius. Dari duktus
ejakulatoris kemudian berlanjut ke uretra yang merupakan saluran
pengangkut sperma dari vas deferens ke penis. Kelenjar-kelenjar
lainnya selain epididimis adalah kelenjar bulbourethra (kelenjar
Cowper), kelenjar prostat dan vesika seminalis. Kelenjar-kelenjar
ini berfungsi membuat cairan semen yang dapat memungkinkan
sperma ini berfungsi, membuat cairan semen yang dapat
memungkinkan sperma bergerak aktif dan hidup untuk waktu
tertentu.
Merujuk pada Setyaningsih (2011) dalam jurnal Biosains
menyatakan bahwa spermatozoa bergerak dari tubulus seminiferus
lewat duktus eferen menuju kepala epididimis. Epididimis
merupakan pipa dan berkelok-kelok yang menghubungkan vas
eferensia pada testis dengan duktus eferen (vas deferen). Kepala
epididimis melekat pada bagian ujung dari testis dimana pembuluh-
pembuluh darah dan saraf masuk. Badan epididimis sejajar dengan
aksis longitudinal dari testis dan ekor epididimis selanjutnya
menjadi duktus deferen yang rangkap dan kembali ke daerah
kepala. Epididimis berperan sebagai tempat untuk pematangan
spermatozoa sampai pada saat spermatozoa dikeluarkan dengan
cara ejakulasi. Spermatozoa belum matang ketika meninggalkan
testikel dan harus mengalami periode pematangan di dalam
epididimis sebelum mampu membuahi ovum.
Hasil pengamatan ditemukan alat reproduksi eksternal
mencit jantan terdiri dari penis dan kantong skrotum. Penis yang
berfungsi sebagai alat kopulasi pada hewan jantan dan kantong
skrotum berfungsi untuk mempertahankan testis di bawah suhu intra
abdomal. Testis berada dalam rongga perut dan terletak pada suatu
kantong yang disebut skrotum. Mencit telah memiliki alat kelamin
luar berupa penis. Alat kelamin dalam yaitu: Testis, berjumlah dua
buah terletak satu pada bagian kanan kelenjar bulbouretralis dan
satu di sebelah kirinya. Epididimis melekat pada sisi posterior testis.
Epididimis berfungsi menghubungkan testis dan vas deferens.
Testis berjumlah dua buah yang terdapat dalam satu kantong luar
yang disebut skrotum, fungsinya untuk menghasilkan sperma dan
hormon reproduksi. Vas defferens, merupakan kelenjar pelengkap
langsung dengan saluran epididmis dan vasikula seminalis .
Vesikula seminalis merupakan kelenjar asesoris yang terdapat
dalam keadaan berpasangan strukturnya kecil memanjang dan
berlekuk. Hasil pengamatan pada preparat organ terstis mencit jantan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10X10 dimana organ testis
dari mencit telah dihancurkan , ditemukan Sperma yang terlihat memiliki
struktur kepala dan ekor.
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum struktur dan fungsi alat
reproduksi serta morfologi sperma mencit jantan berdasarkan hasil
pengamatan dan pembahasan adalah sebagi berikut:

1. Reproduksi merupakan proses memperbanyak keturunan untuk


melestarikan dan mempertahankan kehidupan makhluk hidup.
2. Organ-organ reproduksi secara umum dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu alat reproduksi eksternal dan internal.
3. Alat reproduksi eksternal mencit jantan adalah penis dan skrotum.
4. Alat reproduksi internal mencit jantan adalah testis, epididmis,
vesikula seminalis, dan vas deferen.
5. Struktur morfologi sperma mencit terdiri dari atas kepala sperma yang
berbentuk oval dan ekor sperma yang panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Anzila I, M.Agung, Soewondo A., dan Rahayu S. 2017. Pengaruh Ekstrak


Ethanol Kemangi (Ocimum canum Sims.) terhadap Struktur
Histologi Testis Mencit (Mus musculus) Jantan. Jurnal
Biotropika.Vol. 5. No. 1.ISSN: 2302-7282.

Adnan. 2010. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar:


Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Akbar, Budhi.2010.Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif yang


Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta: Adabia press.

Aseptianova. 2016. Perkembangan Hewan. Palembang: Universitas


Muhammadiyah Palembang

Junqueira; dkk. 2007. Histologi Dasar Edisi ke 5. Jakarta: EGC.


Pagarra, Halifah, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Struktur Hewan Jurusan
Biologi Makassar: FMIPA UNM.

Partodihardjo. 2015. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber.

Pebrianti, N. M. 2011. Kualitas Spermatozoa Mencit Jantan Dewasa (Mus


Musculus L.) Setelah Diberikan Monosodium Glutamat (Msg).
Jurnal Simbiosis. Vol (1). No(1). Issn: 2337-7224.

Purnamasari R., dan Santi D.R. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: UIN
Sunan Ampel.

Setyaningsih.V.R(2011) pengaruh pemberian infus simplisia rosella


(hibiscus sabdarifa L) secara oral terhadap kualitas spermatozoa
mencit ( muss muscullus L) jantan galur DDY. Junal Biosains.
Vol 18. No 6. Hal: 31-34.

Anda mungkin juga menyukai