Anda di halaman 1dari 9

HABITAT DAN

RELUNG EKOLOGI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. ANISA SALSABILA FITRIA (E1A017006)
2. EVA SUJIATI (E1A017023)
3. FIRIA ULANDARI (E1A017024)
4. FITRATUNISYAH (E1A017025)
5. HADIATULLAH (E1A017028)
4.1 Habitat dan Mikrohabitat

Gambar 4.1 Mikrohabitat beberapa jenis


amfibi di suatu habitat peraran tawar.
1. Klasifikasi habitat
• Habitat secara umum

Daratan

Habitat habitat dengan


Tawar silinitas paling
rendah
memiliki salinitas
Perariran Payau yang lebih tinggi
dari air tawar
namun lebih
Laut habitat dengan
rendah dari
silinitas paling
sainitas laut
tinggi
• Habitat Berdasarkan proses
pembentukannya

Alami terbentuk secara


alami

Habitat

Buatan ada campur


tangan manusia
• Ditinjau dari aspek kepentingan
populasi-populasi hewan yang
menempatinya, dan variasinya menurut
ruang dan waktu, habitat dapat
dikalisifikasikan
1. menjadi
Habitat konstan, yaitu habitat 4 yaitu
yang kondisinya terus-menerus
relative baik atau kurang baik;
2. Habitat musiman, yaitu habitat yang kondisinya secara relatif
teratur berganti-ganti antara baik dan kurang baik;
3. Habitat tidak menentu, yaitu habitat yang mengalami suatu
perioda dengan kondisi baik, lamanya bevariasi, diselang-selangi
oleh perioda dengan kondisi kurang baik yang lamanya juga
bervariasi, sehingga kondisinya tidak dapat diramal;
4. Habitat ephemeral, yaitu habitat yang mengalami periode
dengan kondisi baik yang berlangsungnya relative sangat singkat,
diikuti oleh suatu periode dengan kondisi yang kurang baik dan
berlangsung sangat lama
•Berdasarkan variasi dari aspek
ruang, habitat dapat dibedakan
menjadi:
1. Habitat yang bersinambung, yaitu apabila habitat itu
mengandung area dengan kondisi baik yang luas sekali, melebihi
luas area yang dapat dijelajahi populasi penghuninya;
2. Habitat yang terputus-putus, merupakan habitat yang
mengandung area dengan kondisi baik, dimana letaknya
berselang-seling dengan area berkondisi kurang baik, dan
hewan-hewan penghuninya dengan mudah dapat menyebar
dari area berkondisi baik yang satu ke yang lainnya;
3. Habitat yang terisolasi, mengandung area berkondisi baik yang
terbatas luasnya dan letaknya terpisah jauh dari area berkondisi
baik lainnya, sehingga hewan-hewan tidak dapat menyebar
untuk mencapainya, kecuali bila didukung oleh faktor kebetulan.
2. Mikrohabitat

Mikrohabitat merupakan bagian dari habitat yang


merupakan lingkungan yang kondisinya paling cocok
dan paling akrab hubungannya dengan hewan.

• Sehubungan dengan bagaimana kisaran-kisaran toleransi terhadap


berbagai faktor lingkungan dan macam sumberdaya yang
diperlukannya, maka berbagai spesies hewan yang berkoeksistensi
dalam habitat yang sama (=berkohabitasi) akan menempati
mikrohabitatnya masing-masing.
• Batas antara mikrohabitat yang satu dengan yang lainnya seringkali
tidak nyata.
• mikrohabitat memegang peranan penting dalam menentukan
keanekaragaman spesies yang menempati habitat.
• Tiap spesies akan terkonsentrasi pada mikrohabitat yang paling
sesuai baginya.
Lanjutan
• Pada suatu habitat akuatik air tawar yang berupa lotik
(mengalir, misalnya sungai), secara umum dapat dibedakan
bagian riam dan lubuk.
• Riam berarus deras dan dasarnya berbatu-batu
• bagian-bagian lubuk hampir-hampir tidak berarus, relatif dan
dasarnya biasanya berupa lumpur dan serasan.
• Pemilahan kedua macam microhabitat utama itu dapat
dpilah-pilah lagi lebih lanjut, menjadi bagian permukaan batu,
di sela-sela batu, di bawah lapisan serasah dan sebagainya.
• Pemilahan atas dasar microhabitat-mikrohabitat yang
berbeda itu erat kaitannya dengan masalah berbedanya
status fungsional atau relung ekologi dari berbagai spesies
hewan yang menempati habitat itu.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai