Pertemuan 15
Telaah Garis Waktu Kontroversi Evolusi dan Agama
Nama : Dwi Cahyono
Kelas : PB-5C
NIM : 1908086070
2. Sebutkan tiga tokoh /filsuf muslim (Arab) yang mempunyai gagasan evolusi (bahkann
sebelum Darwin)! Jelaskan secara singkat apa pemikiran/gagasannya!
Jawab :
a. Al-Ji
Al-Ji (dalam bahasa Arab) (nama aslinya Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani
al-Fuqaimi al-Basri) (lahir di Basra, 781 Desember 868/Januari 869) adalah seorang
penulis prosa dan penulis beberapa buku, penganut aliran Mu’tazili, dan pemikir
dalam kontroversi politik-agama. Dalam biologi, Al-Jahiz memperkenalkan konsep
rantai makanan dan skema evolusi hewan yang terikat dengan seleksi alam, faktor
lingkungan dan peluang pewarisan sifat tertentu yang ada pada makhluk hidup.
b. Ibnu Khaldun
Beberapa dari pemikiran Ibnu Khaldun, menurut beberapa pakar yg
mempelajarinya, menanggapi teori evolusi dalam biologi. Pada 1377 Ibnu Khaldun
menulis Muqaddimah di mana ia menegaskan bahwa manusia dikembangkan dari
“dunia monyet”, dalam suatu proses yang “spesies menjadi lebih banyak “.
Dalam bab 1 beliau menulis: “Dunia ini dengan semua hal yang diciptakan di
dalamnya memiliki urutan tertentu dan konstruksi yang solid ini menunjukkan
keterkaitan antara sebab dan hal-hal yang menyebabkan, kombinasi dari beberapa
bagian penciptaan dengan orang lain, dan transformasi beberapa hal ada ke orang
lain, dalam pola yang baik luar biasa dan tak berujung”.
Pada Muqaddimah Bab 6: Kami menjelaskan ada bahwa seluruh keberadaan
dalam (semua) dunia yang sederhana dan komposit diatur dalam urutan alami dari
pendakian dan keturunan, sehingga semuanya merupakan suatu kontinum
terganggu. Esensi di akhir setiap tahap tertentu dari dunia yang disiapkan oleh alam
untuk diubah menjadi esensi berdekatan dengan mereka, baik di atas atau di bawah
mereka. Ini adalah kasus dengan unsur-unsur material sederhana, itu adalah kasus
dengan telapak tangan dan tanaman merambat, (yang merupakan) tahap terakhir
tanaman, dalam hubungannya dengan siput dan kerang, (yang merupakan) tahap
(terendah) dari hewan. Hal ini juga halnya dengan monyet, makhluk
menggabungkan dalam dirinya kecerdikan dan persepsi, dalam hubungannya
dengan manusia, makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan
merefleksikan. Kesiapan (untuk transformasi) yang ada di kedua sisinya, pada
setiap tahap dunia, yang dimaksud ketika (kita berbicara tentang) hubungan
mereka.
c. Ibnu Miskawaih
Ibnu Miskawaih adalah salah satu pertama yang dengan jelas
menggambarkan gagasan evolusi. Gagasan evolusi ditemukan di karyanya al-Fawz
Ibnu Miskawaih al-Asghar, sebagai berikut:
“Menyatakan bahwa Allah pertama kali menciptakan zat dan diinvestasikan
dengan energi untuk perkembangan. Cetakan, oleh karena itu, mengadopsi bentuk
uap yang dianggap bentuk air pada waktunya Tahap berikutnya dari pengembangan
adalah kehidupan mineral. Berbagai jenis batu dikembangkan dalam bentuk
perjalanan waktu mereka tertinggi yang mirjan (karang). ini adalah batu yang
memiliki cabang di dalamnya seperti yang pohon. Setelah kehidupan mineral
berkembang vegetasi. Evolusi vegetasi berpuncak dengan pohon yang memiliki ciri-
ciri hewani. Seperti kurma yg memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Kurma ini tidak layu jika semua cabangnya yang dipotong tetapi mati saat kepala
terputus. tanggal kelapa karena itu dianggap yang tertinggi di antara pohon-pohon
dan menyerupai terendah di antara hewan. Kemudian lahir hewan tingkat rendah
yang kelak berkembang menjadi seekor kera. Ini bukan pernyataan Darwin. Ini
adalah apa yg dikatakan Ibnu Maskawayh mengenai negara dan ini adalah tepat apa
yang tertulis dalam Surat-surat dari Ikhwan al-Safa. Pemikir Muslim tsb
mengatakan bahwa kera kemudian berkembang menjadi semacam lebih rendah
dari manusia purba. Dia kemudian menjadi manusia yang unggul manusia menjadi
suci, seperti nabi. Dia berkembang menjadi tahap yang lebih tinggi dan menjadi
malaikat. Semakin tinggi untuk malaikat adalah memang tidak ada tetapi Allah.
Segala sesuatu dimulai dari Dia dan kembali segalanya kepada-Nya“. Manuskrip
Arab al-Fawz al-Asghar yang tersedia diterjemahkan di universitas-universitas
Eropa pada abad ke-19. Karya ini diyakini telah dipelajari oleh Charles Darwin dan
mempengaruhi pemikirannya.
3. Carilah sumber dari jurnal internasional mengenai pemikiran rekonsiliasi agama dan
sains (evolusi) para tokoh seperti Nidhal Quessoum! Lalu identifikasi minimal 3 poin
penting dari pemikirannya!
Jawab :
Integrasi agama dan sains modern yang ditawarkan Nidhal adalah pendekatan
kuantum, gerakan timbal balik dua arah, dengan didasarkan atas tiga prinsip dasar:
a. Prinsip bahwa agama dan sains tidak saling bertentangan karena masing-masing
berasal dari sumber yang sama dan satu, Allah SWT
b. Dari sisi agama dilakukam prinsip penafsiran berlapis, bahwa ayat Alquran harus
ditafsiri secara berjenjang sesuai dengan tingkat nalar sang pembaca, sehingga
upaya untuk memahami logika sains menjadi terbuka
c. Dari sisi sains diterapkan prinsip falsifikatif teistik, bahwa pengembangan sains
modern harus menggunakan metode ilmiah yang ketat, falsifikasi, tetapi pada aspek
metafisika mengunakan worldview teistik, sehingga ajaran agama yang mengarah
kepada Tuhan dapat dipahami.
4. Setelah menjawab tiga pertanyaan tersebut, coba susun pemikiran kalian mengenai
rekonsiliasi agama dan evolusi versi kalian!
Jawab :
Terdapat empat periode mengenai kontroversi tentang teori evolusi yaitu pertama
bangkitnya teori evolusi yang menjadi sebuah teori radikal yang menjadi landasan
biologi terkait pernyataan Charles Darwin.
Kedua mengenai evolution challenge dimana mulai muncul kreasionisme dan
tantangan lainnya.
Ketiga yaitu pelarangan di sekolah mengenai sejarah debat terpanas dalam
pendidikan barat.
Dan yang keempat adalah rekonsiliasi yang merupakan upaya untuk menemukan
keselarasan antara sains dan agama.
Selain kontroversi di atas ternyata pada periode sebelum sebelumnya, beberapa
tokoh filsuf muslim sudah mengemukakan gagasan mengenai Evolusi, antara lain Al
Jahiz mengenai mekanisme lain evolusi yang disebut transformasi spesies.
Ibnu maskawaih mengenai evolusi minetal, tumbuhan, hewan dan evolusi manusia.
Serta Ikhwan al shafa yang mengakui Tuhan sebagai sebab terciptanya segenap alam
dan segala proses yang berlangsung di dalamnya.