Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GENETIKA TERNAK

“Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila”

Oleh:
Kelompok 1
Kelas: C

Pandu Budiman 200110170047

Enika 200110170154

Lina Lestari 200110170155

Reikha Aulia Ananda 200110170221

Deni Fauzi 200110170232

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul Hasil

Pengamatan Siklus Hidup Drosophila.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Genetika Ternak

yang diampu oleh Bapak Dr. Dudi, S.Pt. M.Si, Penyusunannya tak lepas dari

bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Atas selesainya makalah ini

kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang

telah terlibat.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat banyak

kekurangan. Untuk itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang

sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami

dan dapat bermanfaat bagi kami maupun orang yang membacanya.

Jatinangor, 1 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2

II PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Siklus Drosophila ......................................................................... 3

2.2 Lama Tiap Tahapan ..................................................................................... 3

2.3 Cara Memelihara Drosophila....................................................................... 4

III PENUTUP

Kesimpulan ....................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................6

ii
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Drosophila melanogaster merupakan model organisme yang sering

digunakan dalam penelitian mekanisme genetik. Ada beberapa alasan Drosophila

melanogaster dijadikan sebagai model organisme yaitu karena Drosophila

melanogaster ukuran tubuhnya kecil, mudah ditangani dan mudah dipahami,

praktis, siklus hidup singkat yaitu hanya dua minggu, murah dan mudah

dipelihara dalam jumlah besar (Iskandar, 1987 dalam Aini, 2008).

Tubuh Drosophila dapat dibagi menjadi 3 bagian chepal, thorax, dan

abdomen. Memiliki eksoskeleton ringan dengan 3 pasang tungkai, dan 1 pasang

sayap (Diptera) yang terletak pada thorax. Lalat buah ini memiliki sifat

dimorfisme. Tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-

tanda secara makroskopis adanya warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki

depannya dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap

(Shorrock, 1972 dalam Aini, 2008).

Siklus hidup dari Drosophila singkat dan selesai dalam tiga minggu (Deepa

et al., 2009). Telur memiliki panjang 0.5 mm, menetas setelah 12-15 jam (pada

suhu 25o C) (Ashburner et al., 2005). Telur akan berkembang menjadi larva instar

1, instar 2, instar 3, pupa dan akhirnya dewasa. Betina dapat kawin dengan jantan

dalam 8-12 jam setelah keluar (Pitnick, 1996).

1
1.2 Identifikasi Masalah

1) Apa tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp?

2) Bagaimana lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp?

3) Bagaimana cara menangani dan memelihara Drosophila sp?

1.3 Maksud dan Tujuan

1) Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.

2) Untuk mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.

3) Untuk mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila sp.

2
II

PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Siklus Drosophila

Drosophila merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Berikut adalah siklus hidupnya:

Telur → Instar I → Instar II→ Instar III→ Pupa → Imago

Drosophila merupakan hewan geotropisme negatif karena selalu bergerak

melawan gaya gravitasi bumi. Pada saat membutuhkan makanan, maka mereka

akan turun ke bawah. Disana juga mereka menanamkan telurnya. Setelah telurnya

menetas, larvanya hanya berjalan pelan di dasar permukaan sampai nantinya akan

naik melalui dinding botol untuk menjadi pupa dan akhirnya menjadi imago atau

Drosophila dewasa.

2.2 Lama Tiap Tahapan

Siklus hidup Drosophila selama di dalam botol berbeda-beda. Jumlah Drosophila

yang dimasukkan pun berbeda-beda dan tidak diketahui pula berapa jumlah dari

tiap jenis kelaminnya. Lama fase telur sekitar 19 jam, larva instar 1 sekitar 1 hari,

larva instar 2 sekitar 1 hari, larva instar 3 sekitar 1 hari, prepupa 2 hari, dan pupa 3

hari. Lama siklus hidup lalat Drosophila sp sejak telur menjadi imago adalah

selama 10 hari. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi tergantung

kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan, pencahayaan, kepadatan dan

ketersediaan makanan.

3
2.3 Cara Memelihara Drosophila

Kegiatan mengembangbiakan atau kultur serangga disebut dengan rearing.

Medium yang digunakan dalam terdiri dari agar, pisang, ragi, dan gula merah

(Tim Genetika, 2016). Kultur Drosophila disimpan dalam ruangan bertemperatur

dimana berkisar 20o sampai 25o C (Deepa et al., 2009). Pada kondisi

laboratorium lalat buah dewasa rata-rata mati dalam 6 atau 7 hari (Shorrock, 1972

dalamAini, 2008)

Adapun langkah kerja dalam mengembangbiakan drosophila sebagai berikut:

1. 400 ml air direbus sampai mendidih, 7gr agar dimasukkan. aduk tara

tambahkan 150gr gula merah, aduk rata

2. 600 gr pisang ambon dihaluskan dengan blender, kemudian dicampur ke

larutan sebelumnya lalu masak sampai matang,

3. Dinginkan sebentar, tambahkan natrium benzoat 1 sendok teh

4. Masukkan media yang telah jadi ke dalam botol kultur ±40ml/botol

5. Tutup dengan sumbat busa

Dalam memelihara Drosophila sp, botol media diusahakan berada pada

kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan

ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke

dalam botol kurang lebih 15 pasang, sehingga memberikan ruang pada

Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat

dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya.

4
III

KESIMPULAN

Drosophila melanogaster merupakan model organisme yang sering

digunakan dalam penelitian mekanisme genetik. Ada beberapa alasan Drosophila

melanogaster dijadikan sebagai model organisme yaitu karena Drosophila

melanogaster ukuran tubuhnya kecil, mudah ditangani dan mudah dipahami,

praktis, siklus hidup singkat yaitu hanya dua minggu, murah dan mudah

dipelihara dalam jumlah besar (Iskandar, 1987 dalam Aini, 2008).

Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; Telur – Larva instar I –

Larva instar II – Larva instar III – Pupa – Imago. Dalam memelihara Drosophila

sp, botol media diusahakan berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu

sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media makanannya.

Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol kurang lebih 15 pasang,

sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga

sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu

besar intensitas cahayanya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Aini, M. N. 2008. Pengaruh Macam Persilangan Terhadap Hasil Dan

Kemampuan SilangBuah Naga Jenis Merah (Hylocereus Polyrhizus).

Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Ashburner, M., Golic, K.G., Hawley, R.S. (2005). Drosophila: a laboratory

handbook. Second edition. xxviii + 1408pp.

Pitnick, S. S. (1996). Investment in testes and the cost of making long sperm in

Drosophila. American Naturalist, 148(1), 57-80.

Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tim Genetika (2016). Pedoman praktikum Genetika. Jurusan Pendidikan Biologi.

FPMIPA UPI: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai