Anda di halaman 1dari 29

Kucing (Felis silvesteris catus)

Makalah yang dibuat untuk Memenuhi Tugas

Zoologi Vertebrata

Dosen Pengampu:

Dr. Sumiyati Sa’adah, M.Si

Disusun :

Mutiara Fadhilah Firdana 1172060072

Kelas 3B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Kucing (Filus silvesteris catus)” bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini penyusun buat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Zoologi Vertebrata yang diampu oleh Dr. Sumiyati Sa’adah, M.Si.

Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang


telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran konstruktif dari para pembaca agar kelak bisa berkarya dengan lebih baik.

Akhirnya penyusun berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga


makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman. Aamiin.

Bandung, 20 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Pengertian Kucing ...................................................................................................... 3
B. Klasifikasi Kucing ....................................................................................................... 4
C. Asal- usul dan Kekerabatan Kucing ......................................................................... 5
D. Karakteristik Kucing .................................................................................................. 7
E. Keberagaman Kucing ................................................................................................. 9
F. Reproduksi Kucing ................................................................................................... 20
G. Keistimewaan Kucing ........................................................................................... 21
H. Hukum dan Jual-Beli Kucing dalam Islam ........................................................ 21
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 25
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 25
B. Saran .......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 26

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang
garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure
breed), seperti angora persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya
dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari
seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti
kucing liar atau kucing kampong (Felis silvesrtris catus).
Kucing dalam bahasa latinnya Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora.
Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa
juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing telah
berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka
kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing
untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil
panen (Remington, 2007). Didalam islam kucing juga ada beberapa hukumn dan yang
berkiatan dengan jual-beli kucing dalam islam.
Melihat keunikan hal tentang kucing ini, membuat penulis membuat makalah
berjudul “Kucing (Felis silvesteris catus)” yang nantinya akan dibahas untuk
menambah ilmu pengetahuan baik secara biologis maupun islami.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kucing?
2. Bagiamanakah klasifikasi kucing?
3. Bagaimanakah asal-usul dan kekerbatan kucing?

1
4. Bagiamanakah karakteristik kucing?
5. Bagaimanakah keberagaman kucing?
6. Bagaimanakah reproduksi kucing?
7. Bagiamankah keistimewaan kucing?
8. Bagaimanakah hukum dan jual beli kucing dalam Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kucing.
2. Untuk mengetahui klasifikasi kucing.
3. Untuk mengetahui kekerabatan kucing.
4. Untuk mengetahui karakteristik kucing.
5. Untuk mengetahui keberagaman kucing.
6. Untuk mengetahui reproduksi kucing.
7. Untuk mengetahui keistimewaan kucing.
8. Untuk hukum dan jual beli kucing dalam Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kucing
Kucing adalah keluarga Felidae paling terkenal di seluruh dunia. Balk kucing
luar maupun kucmg domestik dapat kita temukan di mana-mana. Seperti sepupunya.
harimau dan smga, kucing menangkap mangsa dengan mendekati korban secara diam-
diam. la juga mengeong jika merasa gembira. Sejak lama kucing menjadi teman
manusia. Bahkan, pada masa Mesir Kuno. kucing sangat dipuja. 'Bastet' misalnya. yang
berupa kucing, merupakan dewi ibu, musik, dan tari. Jika kalian ingin memelihara
seekor kucmg, tunggu selama 8 minggu sampai ia lepas dari susu induknya. Berbeda
dari anjing, kucing sangat mandiri dan hanya mau menurut pada orang yang berhasil
menaklukkannya. Tampaknya kucmg domestik adalah keturunan dari kucing liar di
Dunia Lama (Eropa, Afrika, Asia) yang bentuknya jauh lebih besar dan ekornya lebih
panjang (Becker, 2007: 60).
Kucing kampung (Felis silvestris catus) adalah karnivora predator yang
berukuran kecil, termasuk mamalia crepuscular yang telah berasosiasi dengan manusia
lebih dari 9.500 tahun. Seperti halnya binatang domestikasi lain, kucing hidup dalam
simbiosis mutualisme dengan manusia tidak seperti karnivora lain, Kucing hampir
tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Sebagian besar kucing peliharaan

3
mampu berburu dan membunuh kelinci, burung, kadal, katak, 2 ikan dan insekta besar
dengan instingnya. Sebagai seekor predator yang berketerampilan, kucing diketahui
mampu memburu lebih dari 1.000 spesies untuk makanannya ( Rahayu, 2015: 1-2).
Kucing merupakan satu diantara binatang yang paling diminati oleh sebagian
masyarakat sebagai hewan peliharaan. Akan tetapi, kesulitan yang dihadapi oleh
pemilik kucing adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang cara merawat
kucing. Dokter hewan dapat menjadi solusi namun, untuk melakukan konsultasi dan
perawatan, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
sistem yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan perawatan untuk
kucingnya (Anisa, 2017: 219).

Sumber : encrypted-tbn0.gstatic.com
B. Klasifikasi Kucing
Untuk menentukan klasiflkasi kucing, dunia mengenal adanya sistem yang
dikenal sebagai binomina/ nomenclature atau taksonomi. Taksonomi adalah sistem
penamaan berjenjang yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasiflkasi
makhluk hidup ke dalam suatu golongan. Sistem tersebut dikembangkan pada abad-
18 oleh seorang ilmuwan Swedia, Carolus Linnaeus (1707-1778).

4
Nama tingkatan penjenjangan yang digunakan pada sistem ini dapat
digambarkan dengan menggunakan "jembatan keledai" berbahasa Inggris: Keep
Plates Clean or Family Gets Sick (Regina Bailey " Your guide to Biology”).
Kucing dimasukkan ke dalam domain kehidupan Eukaryote (organisme dengan
susunan sel kompleks), dengan klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis silvestris catus (Sulaiman, 2010: 2).
C. Asal- usul dan Kekerabatan Kucing
1. Nenek Moyang
Banyak orang yang percaya bahwa kucing berasal dari Miacids-makhluk
sejenis musang. Miacids telah hidup 60 juta tahun yang lalu. Miacids dianggap nernek
moyang anjing dan kucing. Diperkirakan kucing muncul lebih dulu dibandingkan
anjing. Kini, kucing modern termasuk hewan yang tergabung dalam keluarga besar
kucing (cats).
2. Nama Asli
Dalam bahasa Mesir, kucing dipanggil “mau”. Kata ini barang kali dari kata
meow yang juga berarti melihat. Masyrakat Mesir percaya kucing mempunyai
kekuatan untuk melihat kebenaran dan kehidupan setelah mati.
3. Pemburu Soliter
Konon, African Wildcat (Felis sylvestrus libyaca) merupakan pemburu yang
soliter-sendirian. Ia memangsa hewan-hewan kecil, seperti tikus dan burung. Secara
genetik, kucing liar ini mirip dengan kucing modern. Akan teteapi, pada penampakan

5
fisik terdapat perbedaan, kucing liar memilki usus lebih pendek dan luas permukaan
otaknya lebih besar dibandingkan dengan kucing modern.
4. Domestifikasi
Para ahli sejarah mengungkapkan bahwa manusia telah hidup berdampingan
dengan kucing sejak 5000 tahun yang silam, pada Mesir kuno. Ketika itu, masyarakat
telah memanfaatkan kucing sebgai “penjaga” lumbung gandum untuk mengahalau
tikus sepanjang sungai Nil. Lama-kelmaan, kucing mengalami domestifikasi begitu
sempurna dan mampu berhubungan erat dengan manusia. Kucing menjadi binatang
peliharaan, menemani pemiliknya di rumah.
5. Kerabat Kucing
a. Rusty-spoted cat (Prionailurus rubiginosus)
Rusty-spoted cat (Prionailurus rubiginosus) merupakan kerabat kucing
terkecil. Beratnya 1,1 kg (betina) dan 1,5-1,6 kg (jantan). Habitatnya wilayah kering,
hutan terbuka, semak, padang rumput. Mangsanya antara lain burubg dan mamalia
kecil.
b. Harimau (Panthera tigris)
Harimau (Panthera tigris) merupakan keluarga kucing terbesar. Beratnya 350
kg, panjang 2-3 m.
c. Kucing Hutan (Felis bengalensis)
Kucing Hutan (Felis bengalensis) termasuk keluarga Felidae. Jenis ini dapat
dijumpai di Kawasan Asia Tenggara.
6. Posisi Ekor
Kucing memposisikan ekornya agar titik berat tubuhnya selalu berada di titik
keseimbangan.
a. Bila tubuh kucing condong ke depan, ekor akan diturunkan.
b. Bila tubuh kucing condong ke belakang, ekor akan ditegakkan ke atas.

6
c. Bila kucing berlari, ekor berayun ke kanan dan ke kri untuk menyeimbangkan
kemiringan tubuhnya.
7. Kelompok Kucing
a. Kucing besar didirikan dengan ukuran tubuh besar dan suaranya yang mengaum.
Kelompok ini adalah singa, harimau, macan tutul, macan tutul salju, dan jaguar.
Kucing besar memiliki perawakan tubuh kekar dan tungaki kaki yang pendek serta
kokoh.
b. Cheetah merupakan anggota dari Acinonyx. Tubuh ramping, tungkai kaki panjang
membuatnya lebih menyerupai anjing dibandingkan kucing. Tubuh terlihat lentur.
c. Felis merupakan kelompok kucing kecil yang memiliki banyak anggota,
diantaranya lynk (kucing liar). Lynx adalah African Wildcat (Felis sylvesterus
libyaca). African Wildcat menjadi induk dari kucing modern (Effendi, 2014:9-11).

Sumber: https://www.omahpustaka.com/wp-
content/uploads/2017/08/keanekaragaman-hayati-tingkat-spesies-kucing.png
D. Karakteristik Kucing
1. Tubuhnya
Kucing yang dipelihara sekarang merupakan kucing domestik dengan nama
Felis catus atau Felis dometicus. Kucing memiliki panjang tubuh 76 cm, berat tubuh
pada betina 2 – 3 kg, yang jantan 3 – 4 kg dan lama hidup berkisar 13 – 17 tahun. Gen

7
yang berperan dalam penampakan bulu panjang ditentukan oleh gen resesif ( ll),
sedangkan kucing berbulu pendek memiliki sepasang gen dominan (LL) . Panjang
ekor dikendalikan oleh gen Manx. Kucing berekor pendek bergenotip (Mm).
Frekuensi alel yang mengendalikan ekspresi variasi dalam suatu populasi dapat
diduga melalui bentuk morfogenetik pada kucing. Adapun fakto-faktor yang
mempengaruhi nilai frekuensi alel diantaranya: kawin acak, migrasi, mutasi, seleksi
alam, efek kombinasi dari seleksi dan mutasi, serta hanyutan gen (Hartl & Clark
1997). Dalam sekelompok individu kucing yang menempati suatu lokasi tertentu,
terdapat keragaman gen-gen tersebut dan dapat dihitung berdasarkan nilai
heterozigositas (h) dan heterozigositas rataan (H). Sumber semua warna rambut, bulu,
kulit dan mata pada ternak adalah melanin. Terdapat dua macam melanin pada
mamalia, yaitu melanin hitam (eumelanin) dan melanin merah (phaeomelanin).
Warna-warna yang muncul pada ternak merupakan kombinasi dari kedua macam
pigmen tersebut.
Selanjutnya dinyatakan bahwa warna rambut, bulu dan kulit dikontrol oleh gen-
gen yang terletak pada beberapa lokus yang mempengaruhi sintesis pigmen melalui
kerja enzim, demikian pula dengan penyebaran dan lokasi granul pigmen pada sel
kulit
Kucing menggunakan variasi vokalisasi dan tipe bahasa tubuh untuk
komunikasi, meliputi: meowing, purring, hissing, growling, squeking, chriping,
clicking, dan grunting (Mariandayani, 2012:10-11).

8
Sumber : https://kucingpedia.com/klasifikasi-kucing/
E. Keberagaman Kucing
Tiga spesies kucing menurut "The Opinion 2027 (Vol 60, Part 1, Bulletin of
Zoological Nomenclature, March 315t, 2003) the International Commission on
Zoological Nomenclature" adalah:
1. Felis silvestris silvestris : kucing liar Eropa. '
2. Felis silvestris llybica : kucing liar Afrika.
3. Felis silvestris catus : kucing domestik.
Yang termasuk dalam golongan kucing domestik adalah kucing hasil evolusi
kucing liar yang beradaptasi dengan lingkungan dekat manusia sepanjang ribuan tahun
usia kehidupan. Proses adaptasi ini menghasilkan jenis kucing yang berbeda di
berbagai wilayah. Untuk menyatakan perbedaan berbagai jenis kucing domestik, maka
muncullah nama ilmiah spesifik pada tingkat penjenjangan subspecies berdasarkan ciri
dominan khas yang terdapat pada golongannya, seperti:
1. Felis Sisvestris catus anura-Manx (dari Isle of Man, Irlandia)
2. Felis Sisvestris catus siamensis-Siamese (dari Siam)
3. Felis Sisvestris catus cartusenensis-Chanreux (dari Perancis)
4. Felis Sisvestris catus angorensis-Turkish Angora (dari Turki)
5. Felis Sisvestris catus persica-Persian atau Kucing Persia (dari Persia)
Jenis kucing di dunia sangat banyak sehingga CFA (The Cat Fancier's
Association) Asosiasi Pecinta Kucing Dunia merekomendasikan ada 39 jenis kucing

9
untuk dilombakan pada kelas Champions dan satu jenis sebagai Miscellaneous. Jenis
kucing dikategorikan berdasarkan sejarah masing masing jenis kucing yang
mencirikan, karakteristik, dan tingkah laku kucing, yaitu:
1. Abyssinian American
2. Bobtail American
3. Curl
4. American Shorthair
5. American erehair
6. Balinese
7. Burman
8. Bombay
9. British Shorthair
10. Burmese
11. Chartreux
12. Colorpomt Shorthair
13. Cornish Rex
14. Devon Rex
15. Egyptian Mau
16. European Burmese
17. Exotic
18. Havana Brown
19. Japanese Bobtail
20. Javanese
21. Korat
22. LaPerm
23. Maine Coon
24. Manx

10
25. Norwegian Forest Cat
26. Ocicat
27. Oriental
28. Persian
29. Raga Muffin
30. Ragdoll
31. Russian Blue
32. Scottish Fold
33. Selkrik Rex
34. Siamase
35. Siberian
36. Singapura
37. Somali
38. Sphyx
39. Tonkinese
40. Turkish Anggora
41. Turkish Van
42. Somali

Berikut ini adalah ciri-ciri beberapa ras kucing yang populer di masyarakat,
antara lain:

1. Burmese
Burmese adalah ras kucing yang dibedakan dari ras lain karena pola warna unik
(Sephia) yang dihasilkan oleh kombinasi gen cbcb. Berbeda dengan pola warna
colourpoint (cscs), di mana bagian-bagian tubuh selain pointed area berwarna putih
(ivory atau milk white) pada pola warna sephia, bagian-bagian tersebut tetap berwarna

11
sama dengan bagian-bagian pointed area, hanya intensitas warnanya lebih rendah.
Hasilnya adalah pola warna yang membentuk gradasi dari bagian-bagian pointed area
ke bagian-baglan tubuh yang berwarna lebih muda.
CFA mengakui empat varian warna, yaitu: Sable (Brown), Champagne
(Chocolate), Blue, dan Platinum (Lilac). Sementara itu, FlFe mengakui sepuluh varian
warna, yaitu: Black (BUR n), Blue (BUR a), Chocolate (BUR b), Lilac (BUR c), Red
(BUR d), Cream (BUR e), Black Tortie (BUR f), Blue Tortie (BUR 9), Chocolate
Tortie (BUR h), dan Lilac Tortie (BUR j). Standar ras Burmese untuk bentuk badan
adalah modified oriental, tidak terlalu kurus, langsing (seperti Siamese), tetapi juga
tidak terlalu membulat dan lebar, seperti Persian dan Exotic.

Burmese merupakan kucing yang mudah dilatih seperti anjing. Mereka mudah
dilatih untuk tidak memasuki daerah tertentu dan latihan-latihan lain, tidak seperti
kucing-kucing ras lain yang sulit diatur. Meskipun karakternya berbedabeda, tetapi
secara umum ras ini dikenal memiliki sifat yang mudah dilatih.
2. Egyptian Mau
Egyptian Mau adalah ras kucing domestik tertua yang pernah ada. Kucing Mau
dipercaya merupakan turunan Kucing Liar Afrika (Felis Lybica Ocreata). Proses
domestikasi ras ini diperkirakan sekitar tahun 4000 s/d 2000 sebeium masehi (SM).
Orang Mesir kuno sering menggunakan kucing ini untuk mencari dan berburu
burung. Sering sekali terlihat ukiran di dinding kuil yang menggambarkan kucing Mau
sedang berburu di daerah rawa dan menggigit burung di mulutnya. Hieroglif tertua
bergambar kucing ini dibuat sekitar tahun 2200 SM.
Sekitar tahun 2000 SM, Kucing Mau banyak memegang peranan dalam
kebudayaan Mesir kuno. Kucing ini dipuja sebagai dewa yang memengaruhi hampir
semua aspek kehidupan masyarakat pada saat itu. Ada sekitar 20 dewa dan dewi yang

12
berbentuk kucing. Pada zaman ini, banyak muncul mitos dan kutukan yang
berhubungan dengan kucing.
3. Maine Coon
Maine Coon adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai
namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine, Amerika Serikat. Berbagai mitos
dan legenda berhubungan dengan asal ras kucing ini. Meskipun secara biologi tidak
mungkin terjadi, banyak orang percaya Maine Coon dihasilkan dari perkawunan
kucing setengah liar de ngan rakun (Inggris: raccoon, ed.). Mitos ini muncul karena
bentuk dan warna ekor kucing ras ini banyak yang menye rupai ekor rakun. Selain itu,
nama raccoon juga kemudian diadopsi membentuk nama ras kucing ini; maine-nama
negara bagian dan coon-kependekan dari raccoon.
Kebanyakan pembiak kucmg berpendapat bahwa ras ini dihasilkan dari
perkawinan kucrng domestik dengan kucingkucing berbulu panjang dari negara lain.
Dua ras kucing yang diduga menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing Angora
(diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest (dibawa ke
Amerika oleh bangsa Viking). Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut,
bentuk fisik Norwegian Forest memang mirip dengan Maine Coon.
Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, terkalahkan oleh popularitas
kucing persia. Tahun 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan, dan
diikutsertakan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968, enam orang pembiak kucing
Maine Coon bergabung dan membentuk MCBFA (Maine Coon Breeders and Fanciers
Association) untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980, Maine
Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan
karakteristik dan standar tersendiri. Saat ini, di Indonesia pun te|ah ada beberapa
pembiak Maine Coon.

13
Maine Coon mempunyai badan tinggi, berotot, dan ber tulang besar. Kucing
jantan dewasa biasanya mempunyai berat badan 6-9 kg dengan panjang badan satu
meter, se dangkan betina biasanya lebih kecil dengan berat badan 4-6 kg.
Dengan tambahan bulu musim dingin yang bisa mencapai panjang 7 cm, Maine
Coon terlihat sangat besar. Kucing Maine Coon terbesar yang pernah tercatat
mempunyai panjang badan (dari kepala sampai ekor) 121 cm.
Ciri utama fisik Maine Coon terdapat di kepala, bentukbadan. tekstur bulu, dan
bqu di sekitar leher yang menyerupai surai singa. Badan besar-panjang, hampir
berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat.
Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi
menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada
bagian ujung dengan dagu yang tajam. Maine coon ”asli" mempunyai jari kaki lebih
banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polidactyl dan bersifat
genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara
sifat asli ini, sebagian besar Maine Coon modern tidak lagi membawa gen polidactyl.
Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing polidacty/ ikut
kontes, akibatnya Maine Coon Polidactyl tidak banyak dikembangbiakkan lagi.
4. Ragdoll
Ragdoll adalah ras kucing hasil silangan Persia dan Angora. Ada enam macam
warna yang terdapat pada Ragdoll, tetapi hanya empat warna yang diakui oleh
kebanyakan asosiasi penggemar kucing, yaitu: seal, blue, chocolate, dan lilac,
sedangkan warna red dan cream tidak diakui oleh beberapa asosiasi. Semua warna
tersebut membentuk 4 pola warna yang digolongkan menjadi: bi-co/or, van*, mined,
dan point (solid, lynx, tortie). (* o|eh beberapa asosiasi tidak diakui).
5. Toyger

14
Sekilas, ras ini menyerupai anak harimau karena belangbelang tubuhnya yang
bergaris hitam di atas dasar cokelat. Namun, sebenarnya ia adalah seekor kucing
hibrida baru yang diberi nama Toyger.
Toyger sudah didaftarkan ke Asosiasi Kucing Internasional (TICA) sejak tahun
1993. Mulai bulan Mei tahun |ni, kucing tersebut akan bergabung dengan kucing-
kucing turunan galur murni dari jenis yang sudah dikenal, seperti jenis Persia atau
Siam. Toyger pun bisa secara resmi ikut dalam kontes tahunan yang diadakan TlCA.
Kucing jenis ini pertama kali dikembangkan oleh Judy Sudgen. Ia berharap warna
kucing yang menyerupai harimau akan menginspirasi banyak orang untuk peduli
terhadap usaha pelestarian hanmau. "Kami memanfaatkan kecintaan orang terhadap
kucing untuk membantu konservasi harimau, " ujarnya. Saat ini, Toyger masih terus
dikembangkan agar dapat benar-benar menyerupal harimau dalam beberapa tahun ke
depan.
6. Tonkinese
Catatan yang ada mengindikasikan bahwa kucing Siam berwarna cokelat pada
tahun 1800-an sebenarnya adalah kucing Tonkinese, tetapi Tonkinese pertama yang
tercatat bernama Wong Mau, kucing yang dibawa dari Birma ke Amerika ada tahun
1930-an.
Pada tahun 1950-an, seorang pemilik kucing di New York, Milan Greer, mulai
mengembangbiakkan kucing yang disebutnya Golden Siamese. Golden Siamese ini
merupakan hasil perkawinan kucing Siam dan Burmese. Pada awalnya, program
pengembangbiakan bertujuan menghasilkan kucing dengan warna Mahoni dan warna
point yang gelap.
Greer menghasilkan kucing-kucing dengan ”genetik murni" ini selama 5
generasi. Kucmg-kucing miluknya sangat populer sekitar tahun 1950-1960. Greer
menghasilkan kucing cokelat dengan warna point cokelat tua atau seal. Setelah 5

15
generasi tersebut, Greer kehilangan minatnya untuk meneruskan perkembangbiakan
kucing-kucingnya.
Secara kebetulan, sekitar awal 1960, seorang penggemar kucing di Kanada,
Margaret Conroy, memutuskan untuk menyilangkan Siam warna sea/point dengan
Burmese berwarna sable (cokelat tua). Pada saat itu, kucing Siam belum memiliki sifat-
sifat genetik yang murni dan stabil.
7. Turkish Angora
Orang awam sering menggunakan kata ”angora" untuk kucing berbulu panjang.
Kesalahan ini mulai terjadi sekitar 250 tahun lalu. Pada saat itu, kucing-kucing berbulu
panjang banyak terdapat di sekitar kota Angora (sejak tahun 1930 disebut Ankara,
Turki) dan Persia (daerah timur perbatasan Turki, sejak 1935 disebut Iran).
Saat itu tidak ada perbedaan besar antara kucing yang hidup di Angora/Ankara
dengan Persia/lran. Sejalan dengan banyaknya pedagang Eropa yang berbisnis di
Timur Tengah, maka semakin banyak kucmg asal Turki dan Persia yang diimpor ke
benua Eropa. Ketika kontes kucing (cat show) mulai diadakan di Inggris pada tahun
1870, kategori kucmg berbulu panjang sangat populer. Sejak saat itu, sifat-sifat genetik
Persia dan Angora mulai berkembang menjadi lebih murni dan spesifik.
Bentuk tubuh yang besar, tebal, kepala bulat, dan badan cobby identik dengan
kucing persia, sementara angora Iebih langsing, panjang, lentur, dan luwes serta kepala
berbentuk lancip (segitiga).
Pada tahun 1962, kucing angora masuk secara resmi ke Amerika. Angora
pertama kaii diakui dan didaftar pada tahun 1973 oleh CFA (Cat Fanciers Association).
Kucing ras Angora mempunyai ukuran badan sedang, dengan gaya lemah-gemulai dan
anggun. Badan panjang, langsing, dengan kaki dan ekor panjang. Ekor berbulu tebal
dan mengembang seperti ekor musang. Hidung manCung, keseluruhan kepala
berbentuk seperti segi tiga, dengan telinga lebar.
8. Ras Asli Indonesia

16
Indonesia mempunyai satu ras kucing asli. Kucing ini berkembang biak di
sebuah pulau kecil bernama Raas. yang terletak di sebelah timur pulau Madura. Sifat
geografi negara kepulauan Indonesia menyebabkan ada sekumpulan kucing yang
berkembangbiak. Perkembangbiakan tersebut berlangsung terus-menerus dan
kemurnian genetiknya secara alami tanpa campuran gen dari kucing-kucing lain. Jadi,
ras kucing asli Indonesia ini bukan ras Javanese atau Balinese yang menggunakan nama
pulau di negara kita.
Kucing Raas mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai macan tutul (Inggris:
leopard, ed.). Saat ini telah diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing Raas,
yaitu: buso dan kecubung. Buso adalah bahasa setempat untuk warna abu-abu (blue),
seperti yang terdapat pada ras Rusian Blue atau British Shorthair, Sedangkan kecubung
adalah istilah setempat yang diberikan bagi kucing yang berwarna cokelat.
Diperlukan program pengembangbiakan kucing yang ketat dan terencana untuk
menghilangkan atau meminimalkan cacat genetik sekaligus menstabilkan sifat-sifat
genetik yang merupakan ciri khas. Adat-istiadat dan kepercayaan setempat mendukung
kemurnian ras kucing ini. Kucing ini ternyata merupakan komoditi penting bagi pejabat
maupun pemuka di daerah, karena mempunyai arti dan nilai khusus.
Perkembangbiakannya hanya terjadi di pulau Raas dan sangat dilindungi oleh
penduduk setempat. Hanya kucing jantan yang telah dikebiri yang diizinkan untuk
dibawa keluar pulau. Kelahiran anak kucing warna abu-abu selalu dinantikan untuk
diberikan sebagai hadiah kepada orangorang tertentu ataupun penyayang kucing karena
memang sangat diminati.
Dengan adanya perlakuan khusus dari penduduk setempat dalam hal
penyebarannya keluar pulau Raas, kemungkinan besar tidak akan terjadi
perkembangbiakan atau persi|angan dengan kucing lain di tempat yang baru. Tetapi
perkembangbiakan yang terjadi di pulau Raas itu sendiri belum dapat dipastikan,

17
karena diduga terjadi secara alami, tanpa adanya pengawasan atau perlakuan khusus
dalam pembiakannya (Sulaiman, 2010: 2-14).

18
19
Sumber: Suliaman, 2010.

F. Reproduksi Kucing
Kucing merupakan makhluk sosial. Antara kucing satu dengan kucing lain
memiliki agresi berupa tingkah laku mempertahankan wilayah, tingkah laku kawin,
dan lain-lain. Tingkah laku kawin pada kucing biasanya terjadi ketika kucing mulai
memasuki masa pubertas. Pubertas ini menyebabkan munculnya tingkah laku kawin
pada kucing. Ketika musim kawin, kucing betina rumahan (indoor) akan dibawa oleh
pemiliknya pada kucing jantan untuk dikawinkan, sedangkan pada kucing luar rumah
(outdoor), kucing jantan akan saling berkompetisi sesama kucing jantan lain untuk
memperebutkan batas wilayah dan untuk kawin.
Hal lain yang membedakan reproduksi kucing betina yaitu ovum pada kucing
tidak ruptur secara spontan seperti pada mamalia lain. Kopulasi akan menstimulasi
terjadinya ovulasi, sehingga apabila kucing tidak dikawinkan, tidak akan terjadi ovulasi
dan tidak terbentuk korpus luteum (Whitney, 1986).
Menurut Concannon et al. (1980) ovulasi dianggap dipicu oleh gelombang LH
plasma yang cukup yang dilepaskan setelah koitus. Dalam penelitian mengenai serum
LH dan kajadian ovulasi pada kucing menyatakan bahwa kopulasi tunggal hanya dapat

20
memicu gelombang LH yang cukup untuk menyebabkan ovulasi pada 50% kucing
betina, sedangkan pada perkawinan tidak 3 dibatasi dalam periode empat jam,
konsentrasi rata-rata LH tiga sampai enam kali lebih tinggi daripada perkawinan
tunggal dan semua kucing betina dibuahi ( Saputro, 2013: 2).
G. Keistimewaan Kucing
Menurut Klasifikasi, kucing termasuk Felis. Ada beberapa keistemewaan
kucing, yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan kucing beradaptasi di suatu daerah sangat baik. Mereka mampu
bertahan hidup dalam berbagai habitat, mulai dari daerah dingin sampai daerah
panas, dari daerah yang tandus hingga hutan belantara.
2. Binatang ini diciptakan sembagai pemburu ulung. Kucing memiliki struktur tulang
yang ramping sehingga menjadikan postur tubuhnya ringan untuk bergerak.
3. Sebagai binatang karnivora ( pemakan daging), kucing dilengkapi cakar yang kuat
untuk menangkap mangsanya. Cakar dan telapak kaki berguna untuk melompat,
lari, dan menahan tubuhnya. Fungsi lainnya, cakar sebagai alat peraba yang sangat
sensitif. Struktur gigi dilengkapi taring yang kokoh untuk mengoyak mangasanya
(Suwed, 2008: 10).
H. Hukum dan Jual-Beli Kucing dalam Islam

Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang manis dan lucu, sehingga
banyak orang yang berminat untuk memiliki kucing sebagai peliharaan di rumah.
Bahkan Abu Hurairah terkenal sebagai penyanyang kucing kelas Wahid, hingga
disebut bapaknya para kucing karena di sekelilingnya selalu ada kucing yang
menemaninya, dan sekarang kucing merupakan binatang yang mempunyai nilai harga
yang tinggi, kisaranya beragam untuk jenis kucing persia yang biasa-biasa saja, sekitar
Rp 300.000 sampai Rp 800.000 rupiah, dan jenis kucing yang diperjualbelikan kini
sangat banyak dan beragam, yakni ada kucing persia, anggora, himalaya, dan lainya,
bahkan kucing yang terbiasa berkeliharaan di sekitar manusia juga mempunyai nilai

21
jual yang tinggi kalau dikawinakan dengan kucing jenis ras dan wujud kucing- kucing
tersebut bagus, lucu dan menarik hati.

Kucing merupakan jenis binatang karnivora yang mempunyai taring dan kuku
yang tajam (cakar). Binatang ini sekarang banyak dicari dan diminati oleh masyarakat,
namun kucing merupakan binatang yang cukup berbahaya dari segi kesehatan, karena
binatang ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit zoonosis, yakni penyakit yang
menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai agen infeksius
seperti virus, bakteri, parasit dan juga berbagai sumber penyakit menular lainya.

Bagi. seorang muslim, pertimbangan utama dalam jual beli adalah halal
haramnya sesuatu serta dapat bermanfaat menurut islam, bukan pertimbangan
keuntungan yang menggiurkan, karena keuntungan yang banyak tidak akan berarti
apabila tidak mendapat ridho dari Allah SWT, dalam islam praktik jual beli anjing beli
kucing sudah dilarang dalam Islam sebagaimana terdapat dalam al- Hadist

“Menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Al-Razy, dan menceritakan kepada
kami al- Rabi‟ bin Nafi‟ Abu Taubah dan „Ali bin Bahr, keduanya berkata :
menceritakan kepada kami Isa, dan Ibrahim berkata: al-A‟mash menceritakan kepada
kami, dari Abu sufyan, dari Jabir bin Abdullah berkata ;Sesungguhnya Nabi SAW
melarang dari hasil penjualan anjing dan kucing” (HR. Abu Dawud)

22
Selain itu dijelaskan pula tentang larangan jual beli dalam hadis riwayat sunan
At-Tirmidhi.

“Ali bin Hujr dan Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami keduanya berkata: Isa
bin Yunus memberitahukan kepada kami dari Al A‟masy, dari Abu sufyan, dari jabir,
ia berkata, “Rasulullah SAW melarang hasil penjualan anjingdan kucing” (At-
Tirmidzi).

“Salamah bin syabib menceritakan kepadaku, Al Hasan bin A‟yan menceritakan


kepada kami, Ma‟qil menceritakan kepada kami dari Abu Az-Zubair, dia berkata,
“Aku bertanya kepada Jabir tentang hasil menjual anjing dan kucing? Jabir
menjawab, “Nabi melarang yang demikian itu”. (HR Muslim)

Dari beberapa hadis di atas, sebagian ulama berpendapat bahwasanya jual beli
kucing merupakan hal yang dilarang oleh Rasulullah SAW,namun seiring dengan
pekembangan zaman ulama ada yang membolehkan jual beli kucing seperti Ulama 4
madzhab, yakni madzhab Hanafi, Hanbali, Maliki dan Syafii‟i sepakat atas kebolehan
jual beli kucing karena hewan kucing dianggap tidak najis hingga tidak ada larangan

23
untuk memperjual belikan pernyataan ini ditulis dalam kitab- kitab mereka (Kholifah,
2017: 4-7).

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang
garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure
breed), seperti angora persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya
dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari
seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti
kucing liar atau kucing kampong (Felis silvesrtris catus).
Kucing memiliki kekerabatan dengan nenek moyangnya yaitu Miacids, selian
itu kucing juga dibagi menjadi kucing besar, Cheetah, dan Felis. Kucing juga
mempunyai keistimewaan dari cara hidupnya maupun, predator yang ulung, tubuhnya
yang unik bertaham hidup, dan masih banyak lagi.
Hukum dan jual-beli kucing juga terdapat dalam Islam. Dsehingga lebih
megtahui kucng dengan baik dari secara ilmu umum maupun ilmu islami.
B. Saran

Memperbaiki penulisan atau penyusunan makalah untuk lebih baik lagi, agar
pembaca nyaman pada saat membaca, dan tidak merasa pusing karena rancu atau
penulisan yang kurang tepat.

25
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, dkk. 2017. Sistem Perawatan Kucing Berbasis Aturan. Jurnal Sistem dan
Teknologi Informasi (JUSTIN) .Vol. 5, No. 4, (2017). Hal. 219-222.

Becker, Genevieve De. 2007. Atlas Binatang, Mamlia 2. Solo: Tiga Serangkai.

Effendi, Cacang, dan N. S. Budiana. 2014. Kucing. Jakarta: AgriFlo.

Kholifah, Umi. 2017. Tinjaun Islam Terhadap Hual-Beli Kucing Peliharaan (Study di
Pet Shop Purwokerto).Skripsi. Hukum Ekomnomi Syari’ah Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto. Hal 4-7.

Mariandayani, H.N. 2012. Keragaman Kucing Domestik (Felis domesticus)


Berdasarkan Morfogenetik. Jurnal Peternakan Sriwijaya. Vol.1,No.1,
Desember 2012. Hal. 10-19.

Rahayu, Titi. 2015. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit Pada Kucing Kampung
(Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar
Biologi. Skripsi. Pendidikan Biologi Universitas Muhammdiyah Malang. Hal
1-2.

Saputro, Romdani Budi. 2013. Kasus Penyakit Reproduksi Pada Kucing Betina di
Rumah Sakit Hewan Profesor Soeparwi Tahun 2013. Tugas Akhir. Program
Diploma III Kesehatan Hewan Universitas Gadjah Mada. Hal 2.

Suliaman. 2010. Berbisnis Pembibitan Kucing-Dari Hobi Jadi Uang. Yogyakarta:


Andi.

Suwed, Muhammad Ali, dan N. S. Budiana. 2008. Membiakkan Kucing Ras. Jakarta:
Penebar Swadaya.

26

Anda mungkin juga menyukai