Sebelum Sesudah 1. Putih Telur Biuret NaOH Bening Ungu, tekstur Positif (+) CuSO4 kekuningan keras mengandung protein 2. Putih Telur Ninhidrin Larutan Bening Merah muda (+) terdapat ninhidrin kekuningan (ungu pudar) asam amino yang mengandung gugus amina dan karboksil bebas Pada Uji Biuret dengan bahan uji menggunakan putih telur dan pereaksinya menggunakan larutan NaOH 10% dan CuSO4, positif mengandung protein. Pada uji biuret, ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan- ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet). Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptide. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Pada Uji Ninhidrin dengan bahan uji yang sama yaitu menggunakan putih telur dan pereaksinya menggunakan larutan ninhidrin serta dipanaskan selama 1-2 menit, hasilnya positif terdapat asam amino yang mengandung gugus amina dan karboksil bebas. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari bening kekuningan (warna asli putih telur) menjadi warna merah muda (ungu pudar). Kompleks berwarna biru dihasilkan dari reaksi ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia. Pada reaksi ini, dilepaskan CO2 dan NH4, sehingga konsentrasi asam α-amino bebas dapat ditentukan secara kuantitatif dengan mengukur jumlah CO2 dan NH3 yang dilepaskan. Beberapa amina seperti anilin dengan uji ninhidrin memberikan warna orange hingga merah (hasil negatif). Warna ungu juga menunjukkan sampel mengandung asam amino (hasil positif).