Ular Phyton
M U T I A RA FA DHI L A F I R DA N A
1 1 7 2060072
P E N D. BIOLOGI I V B
Apakah kamu tau apa itu ular phyton?
Sebelum itu apakah itu ular?
Ular adalah reptil yang tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki
sisik seperti kadal yang kemudian sama-sama digolongkan ke dalam reptil
bersisik (squamata). Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki,
memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi
untuk kasus tertentu ada kadal tak berkaki misalnya Ophisaurus spp. (Redaksi
Ensiklopedia Indonesia 2003). Ular merupakan salah satu subordo dari ordo
squamata yang paling sukses berkembang di dunia. Satwa ini hidup di sebagian
besar belahan dunia kecuali antartika (Fowler 1986), menghuni berbagai habitat,
mulai dari gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan
pemukiman, sampai ke lautan
Serba-serbi Ular
Ular adalah reptil yang mudah dikenali, diklasifikasikan ke dalam ordoSquamata, subordo
Serpentes (Ophidia).
Terdapat 2500-2700 jenis ular dalam 414 genus dan 13 famili di dunia terdistribusi di seluruh
permukaan bumi kecuali daerah Artik, Islandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau kecil di
lautan luas (Obst et al., 1988).
Memiliki ukuran panjang antara 150-11400 mm, tetapi kebanyakan 250-1500 mm. Hampir
semua ular teresterial, banyak juga yang hidup di liang, di air tawar atau air asin, bahkan
memanjat pohon.
Bentuk ular umumnya memanjang tidak berkaki, tidak memiliki lubang telinga, tetapi
mempunyai perasa yang sangat sensitif dan memiliki reseptor kimia.
Pada beberapa jenis ular terdapat organ penangkap pancaran panas. Warna tubuh umumnya
coklat, abu-abu, atau hitam namun ada juga merah terang, kuning, atau hijau dengan
bercak/bintik/gelang/garis yang bervariasi (Halliday dan Adler,1986).
Sanca atau Phyton?
Sanca adalah nama umum bagi sekelompok ular-ular
pembelit dari suku Pythonidae. Dikenal umumnya
sebagai pythons dalam bahasa Inggris, kata ini
sesungguhnya dipinjam dari bahasa Gerika python
(πυθων), yang mengacu pada ular yang sama.
Klasifikasi Ular Phyton
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Infraordo : Alethinophidia
Famili : Pythonidae
Penyebaran Ular Phyton
Jenis-jenis sanca menyebar luas mulai dari Afrika, Nepal,
India, Burma, Tiongkok selatan, Asia Tenggara, Filipina
tenggara, Kepulauan Indonesia hingga Nugini dan Australia.
•Sanca termasuk salah satu reptil timangan yang populer. Beberapa jenisnya telah berhasil
ditangkarkan dan dikembangkan perdagangannya sebagai hewan timangan (pet). Akan tetapi
jenis-jenis tertentu dapat tumbuh besar hingga mencapai ukuran yang dapat melukai atau
membunuh manusia, sehingga pemeliharanya perlu berhati-hati menanganinya. Ada, meskipun
jarang, catatan mengenai kasus terbunuhnya pemilik sanca oleh ular peliharaannya[9].
Penangkapan Ular (Panen Ular)
Dengan ukuran yang bervariasi, tetapi ada ukuran yang dominan P.
reticulatus yang siap tangkap. Peluang P. reticulatus jantan dan
betina untuk tertangkap adalah sama karena eksploitasi P. reticulatus
oleh penangkap tidak mempertimbangkan jenis kelamin, sehingga
yang lebih banyak tersedia di alam akan lebih banyak tertangkap.
Shinea et al. (1999) melaporkan bahwa sebagian besar (52%) P.
reticulatus yang dipanen adalah jantan.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
1. Sanca Batik (Phyton
reticulatus)
Punya pola warna menyerupai batik.
Penyebarannya di seluruh Asia Tenggara. Di
Indonesia, bisa dijumpai dari Sumatera hingga
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Jenis ini
terdaftar sebagai reptil terpanjang di dunia.
Panjangnya bisa mencapai 8 meter.2. Sanca Bodo
atau Python Burma (Python bivittatus).Piton ini
merupakan jenis yang paling fenomenal.
Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton
ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat
aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di
Amerika Serikat.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
2. Sanca Bodo atau Python
Burma (Python bivittatus)
Piton ini merupakan jenis yang paling
fenomenal.
Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton
ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat
aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di
Amerika Serikat.
Jenis piton ini banyak diperdagangkan
sehingga statusnya menurut IUCN pun "Rentan".
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
3. Sanca Darah (Python
brongersmai)
Jenis piton ini ditemukan di Sumatera.
Tubuhnya pendek, maksimal 3 meter, dam
cenderung gemuk.
Ciri utamanya adalah warna tubuh yang
kemerahan, menyerupai darah.
Ular ini juga kerap disebut sebagai ular
sawah darah atau ular tepek.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
4. Sanca Darah Hitam
(Python curtus)
Spesies ini juga ditemukan di Sumatera dan
memiliki tubuh pendek seperti P. brongersmai.
Bedanya, warnanya cenderung lebih gelap.
Sanca darah hitam juga jadi salah satu
incaran pedagang kulit hewan sebab pola
warnanya yang menarik untuk bahan dasar
tas, sepatu, atau aksesori lainnya.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
5. Puraca (Python
breitensteini)
Jenis ini sebelumnya dianggap satu spesies
dengan Phyton curtus namun akhirnya
dipisahkan.
Ular ini endemik Borneo dan punya warna
dominan coklat.
Oleh warga lokal, ular yang tak akan lebih
dari 3 meter ini kerap disebut ripung atau
lipung.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
6. Sanca Bulan (Simalia
boeleni)
Jenis piton ini hidup di pegunungan Papua
pada ketinggian lebih dari 1.750 meter di atas
permukaan laut.
Warnanya cenderung kehitaman.
Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 3
meter sehingga mangsanya pun hewan-hewan
kecil.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
7. Sanca Hijau (Morelia
viridis)
Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Papua.
Bila jenis sanca lainnya berwarna gelap, jenis
ini berwarna hijau terang.
Berukuran tak terlalu panjang, ular ini banyak
ditemukan di pepohonan.
Ular berwarna hijau agar bisa menyamarkan
diri sebagai dedaunan.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
8. Sanca Permata (Morelia
amethistina)
Piton ini juga dijumpai di Papua.
Karakteristik utamanya adalah warna sisik yang
terang menyerupai permata.
Sanca permata terpanjang yang pernah
ditemukan mencapai 8,5 meter. Tapi, itu langka.
Biasanya, ukuran 5 meter pun sudah tergolong
besar untuk jenis ini.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
9. Piton Halmahera
(Morelia tracyae)
Jenis piton ini mirip dengan sanca permata
tetapi tersebar di wilayah berbeda.
Morelia tracyae tersebar hanya di wilayah
Halmahera, mencakup Ternate, Tidore, hingga
Tanimbar.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
10.Piton Maluku (Morelia
clastolepis)
Jenis ini tersebar di wilayah Maluku.
Karakteristik utamanya adalah warna tubuh
yang coklat terang.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
11.Sanca Pelangi (Liasis
fuscus)
Jenis piton ini ditemukan di Papua.
Warna tubuhnya sebenarnya coklat, tetapi
akan menyerupai pelangi bila terkena cahaya.
Ular ini aktif pada malam hari.
Saat siang, ular ini biasanya bersembunyi di
vegetasi atau di dekat sungai.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
12.Sanca Mata Putih
(Liasis savuensis)
Jenis ini juga tersebar di Papua.
Panjangnya hanya sekitar 1,5 meter sehingga
kadang disebut piton terkecil di dunia.
Karakteristik utamanya adalah bagian mata
yang berwarna putih.
Ular ini biasanya memangsa tikus dan hewan
berukuran sedang.
Jenis-jenis Ular Phyton yang ada di
Indonesia
13.Sanca Coklat
(Leiophyton albertisii)
Piton berwarna ini biasaa ditemukan di
Papua.
Warnanya sebenarnya coklat tetapi akan
tampak mengkilau bila terkena cahaya.
Panjangnya tak lebih dari 2,5 meter.
Tentang Ular Phyton
Ular Phyton yang Menyerang Manusia
1. Seorang perempuan ditelan ular Phyton di
Muna, Sulawesi Tenggara
2. Ular Phyton yang menyerang 2 warga di
Gunungkidul
3. Dan masih banyak lagi
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Ular sanca kembang (Python reticulatus) - yang memangsa Wa Tiba dilaporkan panjangnya tujuh meter, merupakan ular yang
sangat kuat.
Mereka melumpuhkan lawan atau mangsa dengan melilitnya, dan menghancurkannya, membunuhnya sampai mati lemas atau
menderita serangan jantung.
Namun memakan mangsanya adalah masalah lain.
Ular piton tidak mengunyah makanan mereka, mereka harus menelan utuh mangsanya. Untungnya rahang mereka dihubungkan
oleh berbagai ligamen yang sangat fleksibel, sehingga rahangnya mampu meregang jika memakan mangsa dalam ukuran besar.
"Faktor yang membatasi adalah tulang belikat manusia karena mereka tidak bisa dilipat," ujar Mary-Ruth Low, staf konservasi &
riset dari lembaga Wildlife Reserves Singap ore sekaligus pakar ular piton mengatakan kepada BBC dalam wawancara beberapa
waktu lalu.
Menurut Herna, ular sanca biasanya menanti di atas pohon, untuk kemudian ketika mangsanya lewat dia akan menjatuhkan diri,
lalu membelitnya.
Tapi sesekali mereka bisa bernasib nahas. Seperti yang dialami seekor ular di Riau, Oktober tahun lalu: orang yang diserangnya
bisa melawan.
Dan akhirnya ular sanca itu yang terbunuh dan jadi santapan warga desa.
Penyerangan Ular Phyton pada Manusia
Hukum Memakan, Jual-beli Ular
Para ulama’ berbeda pendapat tentang hukum serangga, termasuk ular.
Kebanyakan ulama’ menyatakan bahwa serangga adalah haram, karena termasuk binatang yang
menjijikkan, bila demikian adanya maka serangga termasuk dalam keumuman ayat berikut:
“Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk
(menjijikkan).” (Qs. Al A’araf: 157)
Hukum Memakan, Jual-beli
Ular
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan lebih tegas lagi menyebutkan bahwa ular adalah
salah satu binatang yang disebut dengan binatang fasiq:
“Lima binatang fasiq yang boleh dibunuh baik sedang berada di tanah halal atau tanah haram,
yaitu: ular, burung gagak berwarna belang, anjing gila dan elang.” (Riwayat Muslim)
Hukum Memakan, Jual-beli
Ular
Al Iraqi dalam kitabnya Tharhut Tatsrib menyatakan: “Setiap binatang yang diperintahkan agar dibunuh adalah haram
hukumnya. Yang demikian itu karena perintah membunuhnya berarti penegasan bahwa binatang itu tidak dihargai dan
sekaligus sebagai larangan untuk memeliharanya. Andai binatang itu halal dimakan, niscaya boleh untuk dipiara dan
dibudidayakan dan selanjutnya dimakan.”
ب َوأَنُِّ ص ُ علَى الن َ ح َُّ ُِّلَّ َما َذ َّك ْيت ُُّْم َو َما ذُب
ُّ ِسبُ ُُّع إ َُّ ْر للاُِّ بِ ُِّه َو ْال ُم ْن َخنِقَ ُّةُ َو ْال َم ُّْوقُو َذُّة ُ َو ْال ُمت َ َر ِديَ ُّةُ َوالنَّ ِطي َح ُّةُ َو َما أ َ َك
َّ ل ال َُّّ ير َو َما أ ُ ِه
ُِّ ل ِلغَي ُِّ علَ ْي ُك ُُّم ْال َم ْيت َ ُّةُ َو ْال َّد ُُّم َولَ ْح ُُّم ْال ِخ ْن ِز ُّْ ُح ِر َم
َ ت
َ
ُّت َ ْست َ ْق ِس ُموُّاْ ِباأل ْزلَ ُِّم َذ ِل ُك ُّْم فِسْق
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah,
yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib
dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.” (Qs. Al Maidah: 3)
Hukum Memakan, Jual-beli Ular
Dan juga firman Allah Ta’ala berikut:
“Dan janganlah kamu mamakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan.” (Qs. Al An’am: 121)
ُّْر للاُِّ بِ ِه َُّّ نزيرُّ ُّفَإِنَّ ُّهُ ِرجْ سُّ أ َ ُّْو فِ ْسقًا أ ُ ِه
ُِّ ل ِلغَي ِ ون َم ْيت َ ُّةً أ َ ُّْو َد ًما َّم ْسفُو ًحا أ َ ُّْو لَحْ َُّم ِخ
َُّ لَّ أَن يَ ُك ْ َطا ِعمُّ ي
ُّ ِطعَ ُم ُّهُ إ َ علَى َُّ لَّ أ َ ِج ُُّد فِي َما أ ُ ْو ِح
َُّّ َي إِل
َ ي ُم َح َّر ًما ُّ قُل
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau
kefasikan (binatang) disembelih atas nama selain Allah.” (Qs. Al An’am: 145)
Pada ketiga ayat di atas, Allah menamakan barang atau perbuatan haram dengan sebutan fasiq. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
sebutan fasiq identik dengan keharaman.
Hukum Memakan, Jual-
beli Ular
Bila penjelasan ini telah dapat diterima, maka dapat disimpulkan bahwa memperjual-belikan
ular, memakannya, dan yang serupa tidak dibenarkan alias haram. Yang demikian itu
dikarenakan setiap yang haram diperjual-belikan, pasti haram untuk dimakan dan demikian juga
sebaliknya.
“Sesungguhnya bila Allah telah mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti
Ia mengharamkan pula atas mereka hasil penjualannya.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan
dinyatakan sebagai hadits shohih oleh Ibnu Hibban)
Sumber
Abidah, Rizka Nur. 2006. Mengamati Kehidupan Ular. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.
https://www-bbc-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-
44519734?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Find
onesia%2Findonesia-44519734 (19 April 2019).
Matswapati, Dewi. 2009. Biologi Reproduksi Ular Sanca Batik (Phyton reticulatus). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Nainggolan, Kristina, dkk. 2017. Karakteristik Ular Sanca (Python reticulatus) yang di Panen di Sumatra Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol. 14, No.1, Juni 2017. Hal. 45-55.
Prastika, Gusti Putu Ayunda, dkk. 2017. Inventarisasi Jenis-jenis Ular yang Ditemukan di Sekitar Pantai Merta Sari dan Padang Galak. Jurnal Simniosis, Vol. 5, No. 2, September 2017. Hal. 69-72.
Raharjo, Slamet, dkk. 2008. Korelasi Panjang Ekor dan Tubuh Terhadap Jenis Kelamin Ular Sanca Batik (Python reticulatus). Jurnal Sain, Vol. 26, No. 2, 2008. Hal. 96-101.
Reza, Fachrul, dkk. 2016. Deskripsi Jenis-jenis Ular di Kampus Universitas Andalas Limau Manih Padang. Jurnal BioCONCETTA, Vol. 2, No. 2., Desember 2016. Hal. 13-27.
You Welcome.Jazakillah
Khair.TerimaKasih.Arigat
ou.Kamsahamnida