Clasiis Reptilia
1. Ordo Squamata
3) Subordo Amphisbaenia
Subordo Amphisbaenia merupakan bagian dari Ordo Squamata yang tidak berkaki
namum memiliki kenampakan seperti cacing karena warnanya yang semu merah muda dan
sisiknya yang tersusun seperti cincin. Kelangkaannya dan kehidupnya yang meliang menjadikan
sedikit keterangan yang bisa diketahui dari subordo ini. Kepalanya tidak memisah dari lehernya,
tengkorak terbuat dari tulang keras, memiliki gigi median di bagian rahang atasnya tidak
memiliki telinga luar dan matanya tersembunyi oleh sisik dan kulit. Tubuhnya memanjang dan
bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya.
a. Familia Phytonidae
Adalah hewan yang tidak terdapat kaki dan cakar sehingga untuk alat geraknya, mengerutkan
otot di kedua sisi tulang belakangnya,ebagai alat pertahanan diri, dilengkapi dengan otot yang
kuat sehingga dapat melilitkan tubuhnya pada mangsa hingga mangsa tersebut tidak dapat
bergerak hingga mati contohnya yaitu pada Phyton. ular ini dapat menelan mangsanya bulat-
bulat yang 2x lebih besar dari besar tubuhnya.Menurut para ahli, struktur anatomis dari rahang
ular melekat dengan longgar sehingga dapat membuka hingga 1500 . Karena itulah bangsa ular,
terutama dari kelas piton, anaconda dan sejenisnya dapat memangsa seekor anak sapi.
a) Disini akan dibahas mengenai spesies Python molurus
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Sub ordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Kulitnya mempunyai warna dasar ,coklat muda hingga coklat tua, ada pula yang kuning
atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua. Corak belang pada Phyton berupa
jaringan dengan mata jaring hampir berbentuk segi empat. kuning cerah dengan sebagian warna
putih di bagian bawah tubuhnya.Phyton Morulus bisa mencapai 17 sampai 18 kaki dan dapat
mencapai berat lebih dari 200 pon.Memiliki mata yang sempurna yang digunakan untuk melihat
mangsa.Memiliki sisik disepanjang sisi tubuhnya. Memiliki lidah yang panjang tetapi kecil
digunakan sebagai indra pembau.Umumnya mencari makan pada malam hari.
Keunikan lain yang dimiliki oleh subordo ini adalah seluruh organ tubuhnya termodifikasi
memanjang. Dengan paru-paru yang asimetris, paru-paru kiri umumnya vestigial atau mereduksi.
Memiliki organ perasa sentuhan (tactile organ) dan reseptor yang disebut Organ Jacobson ada
pula pada beberapa jenis yang dilengkapi dengan Thermosensor. Ada sebagian famili yang
memiliki gigi bisa yang fungsinya utamanya untuk melumpuhkan mangsa dengan jalan
mengalirkan bisa ke dalam aliran darah mangsa.
Ular secara alami mendiami hutan tropis basah. Ular ini senang berada ditempat yang tidak
jauh dari air atau tempat lembab bahkan kadang di dekat pemukiman. Ular sanca bodo lebih suka
berada di tanah dari pada bergulung di pohon, tetapi sesekall dia akan memanjat pohon untuk
mendapatkan sinar matahari guna menaikkan suhu tubuhnya.Meskipun hewan ini termasuk
binatang nokturnal (beraktifitas di malam hari), namun ular ini senang berkeliaran disiang hari.
Hewan yang banyak dijadikan peliharaan ini ini mematikan mangsanya dengan cara melilit
tubuhnya.
Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti
babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung dan ayam hutan.