Anda di halaman 1dari 3

TUGAS: MEMBUAT TEKS OBSERVASI!

TEMA: HEWAN
OBJEK: ULAR

KELOMPOK TUJUH (7)


1. MUHAMMAD TAUFIK (KETUA KELOMPOK)
2. WULANDARI
3. MONA WATI
4. ANASTASYA

Ular adalah kelompok reptil panjang. Ada lebih dari 2.250 spesies yang berbeda di bumi ini.
Ular memiliki panjang tubuh sempit dengan sisik yang menutupi kulit mereka. Ular tidak
memiliki kelopak mata, tidak ada bukaan telinga luar, dan tidak memiliki kaki. Ular
diperkirakan telah berevolusi dari kadal terestrial sejak pertengahan zaman jurassic
(174,1-163,5 juta tahun yang lalu).
Reptil yang satu ini biasanya hidup di tempat-tempat yang lembab. Ular juga dapat
ditemukan di gunung, hutan, lahan pertanian, dan lingkungan pemukiman. Banyak jenis ular
yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan tidak pernah menginjak tanah. Ada
juga yang hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup dibawah serasah
atau tumpukan bebatuan. Sedangkan yang lainnya hidup akuatik atau semi akuatik di
sungai, rawa, danau, dan laut.
Ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, tetapi bisa
sampai puluhan bahkan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di gua, lubang kayu lapuk, di
bawah timbunan daun kering, atau lubang-lubang tanah. Beberapa jenis ular menunggui
telurnya itu hingga menetas, berbeda dengan ular sanca yang mengerami telur telurnya.
Ada juga ular yang melahirkan, tetapi sebenarnya telurnya itu berkembang dan menetas di
dalam tubuh induknya, lalu keluar menjadi ular-ular kecil.

Hewan karnivora ini memiliki teknik makan tersendiri. Teknik makan pada ular merupakan
teknik yang sudah mengalami modifikasi dengan sempurna, yaitu dalam hal menelan
mangsanya, bahkan sampai mangsa yang berukuran lebih besar dari tubuhnya. Hal itu
berkembang karena ular mempunyai ruas tulang belakang lentur yang terdiri dari sekitar400
vertebra. Kecuali vertebra ekor, semua vertebra tersebut memiliki sepasang tulang rusuk.
Bagian bawah tulang rusuk itu tidak menyambung sehingga dapat merenggang ketika ular
menelan mangsa yang lebih besar. Selain itu, sambungan rahangnya kendur sehingga
mulut ular dapat terbuka lebar ketika menelan mangsanya.
Berdasarkan jenisnya ular dibagi menjadi dua yaitu, ular yang berbisa dan ular yang tidak
memiliki bisa. Ular yang memiliki bisa biasanya memiliki racun dan sebaliknya, ular yang
tidak memiliki bisa tidak memiliki racun, melainkan menggunakan tubuhnya untuk
memangsa hewan buruannya.

Ular yang mempunyai bisa memiliki bentuk kepala segitiga dan memiliki sifat kanibal atau
saling memangsa satu sama lain. Ular yang berbisa mempunyai gerakan yang sangat
lambat, tenang, dan mempunyai karakter percaya diri. Ular yang memiliki bisa mempunyai
cara untuk membunuh mangsanya dengan cara menyuntikan bisa kedalam tubuh
mangsanya. Tidak memerlukan waktu yang sangat lama untuk membunuh mangsanya,
diperkirakan 1-3 menit bisa langsung mati. Ular ini biasa ditemukan di hutan daratan rendah,
lahan pertanian, persawahan, dan lingkungan pemukiman dimana ia memburu mangsa
utamanya yaitu ular. Ophiophagus yang memiliki arti pemakan ular. Contoh ular yang
berbisa :

1. Black Mamba
Black mamba memiliki nama latin Dendroaspis polylepis. Ular ini terkenal dengan ukurannya
yang besar, gerakan yang cepat, dan bisa yang mematikan. Ular ini tidak ditemukan di
Indonesia, melainkan hidup di sabana dan hutan dataran rendah di Afrika. Walaupun
namanya black mamba, ternyata ular ini tidak berwarna hitam. Ular ini justru berwarna abu
kecokelatan dengan warna yang lebih muda pada bagian bawah tubuhnya. Asal penamaan
hitam berasal dari bagian dalam mulutnya. Ketika ular black mamba merasa terancam, ia
akan membuka mulutnya dan menunjukkan mulutnya yang hitam sebagai tanda peringatan.

2. King Cobra
King Cobra adalah elapid yang sebagian besar ditemukan di hutan dari India sampai Asia
Tenggara. Spesies ini adalah ular berbisa terpanjang di dunia, dengan panjang hingga
18,5-18,8 ft (5,6-5,7 m). King cobra masuk ke dalam kelas reptilia, juga masuk di dalam orde
squamata, selain itu king cobra juga masuk ke dalam famil serpentes, king cobra juga
merupakan spesies dari Ophiohagus Hannah.

3. Death adder
Memiliki nama ilmiah Acanthopis spp. Death adder merupakan salah satu jenis ular berbisa
paling mematikan di dunia. Dari banyaknya spesies ular mematikan, spesies death adder
disebut menduduki peringkat ke-4. Death adder sebenarnya dikenal berasal dari daratan
Australia. Namun penyebarannya juga ditemui di sejumlah wilayah Indonesia terutama
Papua bagian selatan, termasuk Kabupaten Mimika. Ular ini juga kerap ditemui di beberapa
wilayah pulau kecil sekitaran Papua seperti Maluku dan sekitarnya. Mereka dikenal sebagai
makhluk soliter, nokturnal, dan pandai berkamuflase. Hal tersebut lantaran kulitnya memiliki
warna dan corak yang menyerupai habitat permukaan tanah di hutan. Ular ini biasa
bersembunyi di bawah serasah atau guguran daun dan puing-puing hutan, semak belukar,
dan padang rumput.

Selanjutnya, ular yang tidak memiliki bisa ciri-cirinya adalah memiliki bentuk kepala oval,
tidak memiliki taring, beraktifitas disiang hari, dan mempunyai gerakan yang cepat. Selain
itu, cara membunuh mangsanya dengan cara membelitnya sampai mati bahkan tulang
mangsanya bisa remuk. Hewan ini biasa ditemukan di daerah perbukitan dan hutan
pegunungan dari ketinggian 610 m hingga 1.750 m, dimana ia sering ditemukan di atas
pohon. Ular ini lebih suka hidup daerah yang memiliki banyak vegetasi. Contoh ular yang
tidak berbisa:

1. Ular Kepala Dua


Ular kepala dua termasuk kedalam spesies ular yang tidak berbisa. Ular ini sebenarnya
hanya memiliki satu kepala dan ekor yang pendek. Ular kepala dua melindungi dirinya dari
serangan dengan menegakkan ekornya, sedangkan kepalanya disembunyikan di bawah
gulungan tubuhnya. Ular kepala dua aktif di malam hari dengan mangsa buruan seperti
kadal, cacing tanah, mamalia kecil, reptil, dan sebagainya. Ular ini tidak akan menyerang
manusia jika tidak dalam kondisi terancam. Habitat ular kepala dua meliputi hutan lembab,
sawah, serta lahan pertanian yang ada di wilayah Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Maluku.
2. Lycodon Capucinus
Lycodon capucinus atau Oriental Wolfsnake adalah jenis ular tidak berbisa yang kerap
ditemukan berkeliaran dari rumah ke rumah.
Ia memangsa cecak, oleh karena itu ular ini juga sering disebut sebagai Ular Cecak di
Indonesia. Tubuhnya yang berwarna cokelat kemerahan ini berbentuk ramping dan dapat
bergerak dengan gesit.
Walaupun tidak berbisa, ular ini akan menggigit siapapun yang mengganggunya. Gigitan
ular cecak cukup menyakitkan dan bisa terasa sangat pedih dan mengeluarkan darah.
Ular cecak mampu memanjat pohon dan dinding berbatu. Pada siang hari, ular ini lebih
memilih tidur dan bersembunyi di bawah tumpukan kayu, batu, atau sudut-sudut rumah.

3. Opheodrys Aestivus
Opheodrys aestivus atau yang memiliki nama Inggris Rough green Snake biasanya umum
ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara.
Rough green snake biasanya hidup di hutan terbuka. Sesuai namanya, mereka memiliki
tubuh berwarna hijau terang di bagian atas dan kekuningan di bagian bawah.
Warna tubuhnya menjadi kamuflase sempurna bagi mereka, sehingga memudahkan ular ini
untuk bersembunyi di area hijau.
Ular ini memiliki tubuh yang sangat panjang dan ramping, hampir mencapai lebih dari 100
cm. Mereka umumnya memangsa serangga seperti jangkrik, belalang, kodok kecil, dan
laba-laba.

Kita sering mengatakan jika ular adalah hewan yang berbahaya, tetapi ternyata ular memiliki
banyak manfaat dan khasiat untuk manusia. Seperti darah ular, medis telah mengakui jika
mengkonsumsi darah ular maka akan meningkatkan libido pria, dan juga dipercaya dapat
membuat badan lebih sehat dan tidak mudah lelah. Bisa ular dapat mencegah serangan
jantung dan stroke, serta mengobati kanker. Daging ular berkhasiat untuk membuat tubuh
menjadi hangat. Minyak ular dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan luka bakar,
tersayat, dan lebam. Minyak ini juga bereaksi untuk menghentikan pendarahan akibat luka
yang diderita. Nah, sedangkan kulit ular banyak dijadikan sebagai bahan utama produk
kerajinan seperti sepatu, tas, jaket, ikat pinggang, topi, dompet, dan sebagainya.

SEKIAN DARI KAMI KELOMPOK TUJUH (7), TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai