re-tawon.com/2020/03/kumbang-rusa-si-kecil-yang-bertanduk.html
Ada lebih dari 900 spesies kumbang rusa di seluruh dunia yang sudah diketahui oleh
manusia. Dalam klasifikasi ilmiah, semua spesies kumbang rusa digolongkan dalam
famili Lucanidae. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia selama wilayah tersebut
menyediakan pepohonan yang dibutuhkan oleh kumbang rusa untuk menjalankan siklus
hidupnya.
Karena kumbang rusa terdiri dari banyak spesies, kumbang rusa pun memiliki ukuran
yang bervariasi satu sama lain. Ukuran mereka bervariasi, mulai dari yang panjangnya
kurang dari 1 cm hingga yang panjangnya mencapai 10 cm. Spesies Cladognathus giraffa
yang ditemukan di Indonesia & India adalah contoh dari kumbang rusa yang panjang
totalnya mencapai 10 cm, di mana separuhnya merupakan panjang tanduknya sendiri.
1/5
Bentuk yang dimiliki oleh masing-masing spesies kumbang rusa juga tidak kalah
beragam. Mayoritas kumbang rusa pejantannya memiliki sepasang tanduk yang panjang
& bergerigi. Namun spesies-spesies tertentu (misalnya Dorcus parallelipipedus) memiliki
tanduk yang ukurannya jauh lebih pendek. Spesies Sinodendron cylindricum bahkan
memiliki tanduk yang bentuknya menyerupai cula badak.
Saat sedang tidak terbang, kumbang rusa akan melipat sayap belakangnya di bawah
sayap depannya. Dengan begitu, kumbang rusa bisa menggunakan sayap depannya
layaknya baju zirah untuk melindungi sayap belakang & punggungnya yang lunak. Ketika
ingin terbang, kumbang rusa akan merentangkan semua sayapnya, namun hanya sayap
belakangnya yang mengepak-ngepak. Sementara sayap depannya hanya terentang kaku.
Kumbang rusa dewasa adalah hewan herbivora yang makanannya mencakup getah
pohon & buah yang sudah membusuk. Sementara larva kumbang rusa hidup dari
memakan kayu dari pohon yang sudah mati. Saat kumbang rusa jantan baru keluar dari
kepompongnya, ia akan segera terbang untuk mencari tempat yang menurutnya ideal
untuk melakukan perkawinan dengan betina. Misalnya di batang pohon oak.
Jika ada kumbang rusa jantan lain yang juga menginginkan tempat tersebut, pertarungan
antar sesama kumbang jantan pun terjadi. Dengan menggunakan tanduknya, kumbang
rusa bisa menjepit saingannya & menjatuhkannya dari pohon. Kadang-kadang kumbang
rusa juga terlibat pertarungan melawan jenis kumbang lain, misalnya kumbang badak.
2/5
Jika kumbang rusa betina akhirnya tiba di lokasi milik pejantan, keduanya akan
melakukan perkawinan. Tidak seperti jantan, betina memiliki rahang yang ukurannya
jauh lebih kecil. Namun rahang ini aslinya jauh lebih kuat dibandingkan rahang milik
pejantan karena betina bisa menggunakan rahang ini untuk menggerogoti kayu.
Kumbang rusa betina dari spesies Lucanus cervus bisa mengeluarkan telur hingga 21
butir sekali bertelur. Sesudah kurang lebih 3 minggu, telur-telur tersebut akan menetas
menjadi larva yang bertubuh lunak. Larva kumbang rusa memiliki tubuh berwarna putih
dengan kepala & 3 pasang kaki yang berwarna jingga. Pada kepalanya tersebut, terdapat
rahang kuat untuk membantunya memakan kayu.
Larva kumbang rusa bisa menghabiskan waktu selama 5 tahun dalam fase larva. Selama
menjalani fase larva, kumbang rusa akan menimbun makanan sebanyak mungkin dalam
tubuhnya supaya ukurannya makin besar & ia tidak perlu lagi makan terlalu banyak
dalam fase dewasanya. Ketika larva sudah mencapai tahap pertumbuhan terakhirnya,
larva akan berubah menjadi kepompong / pupa.
Di wilayah 4 musim, kumbang rusa dewasa biasanya baru akan keluar dari
kepompongnya pada musim semi waktu setempat. Tidak seperti larva yang bisa hidup
hingga bertahun-tahun, fase dewasa dari kumbang spesies L. cerva hanya sekitar
beberapa bulan. Kumbang rusa dewasa yang baru keluar dari kepompong tubuhnya
masih lunak & berwarna pucat. Namun sesudah beristirahat selama 24 jam, tubuhnya
akan berubah menjadi keras & berwarna gelap.
3/5
MUSUH KUMBANG RUSA
Sebagai akibat dari wujudnya yang unik & metode pemeliharaannya yang mudah,
kumbang rusa pun banyak dipelihara oleh manusia, khususnya di Jepang. Kumbang ini
bisa dipelihara di dalam akuarium kecil yang bagian dalamnya diisi dengan kayu &
timbunan tanah. Sementara untuk makanannya, kumbang ini bisa diberi makan dengan
buah atau selai khusus serangga. Kandang kumbang rusa idealnya juga disemprot
dengan air secara berkala supaya hewan ini tidak mati akibat kekeringan.
Nasib kumbang rusa di habitat aslinya sendiri ternyata tidak begitu menggembirakan.
Sebagai akibat dari semakin menyempitnya hutan yang menjadi habitat mereka,
serangga ini sekarang kian sulit dijumpai di habitat liarnya. Di Inggris, kumbang rusa
bahkan sudah dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi. Semoga saja hewan eksotik
ini tidak sampai punah, karena akan sangat disayangkan jika serangga dengan
penampilan unik macam ini tidak bisa lagi dijumpai oleh manusia dalam kondisi hidup-
hidup. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Lucanidae
REFERENSI
5/5