re-tawon.com/2020/04/kelabang-air-terjun-kelabang-yang-jago.html
Kelabang air terjun memiliki tubuh panjang yang agak pipih & berwarna hijau
kehitaman. Pada masing-masing ruas tubuhnya, terdapat sepasang kaki berbentuk
panjang & berwarna jingga kemerahan. Kelabang air terjun tergolong sebagai kelabang
berukuran besar karena ia bisa tumbuh hingga sepanjang 20 cm lebih. Di kepalanya,
terdapat mata, rahang, & sepasang antena panjang yang juga beruas-ruas.
Kelabang dari genus Scolopendra tidak memiliki paru-paru untuk bernafas. Sebagai
gantinya, mereka memiliki organ trakea yang fungsinya serupa dengan paru-paru. Di
sepanjang sisi tubuh kelabang, terdapat lubang-lubang kecil bernama "spirakel" yang
terhubung dengan trakea & berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
1/3
Karena kelabang sangat mudah
kehilangan uap air lewat spirakel,
kelabang baru akan aktif pada saat
matahari sudah terbenam supaya
tidak sampai mengalami dehidrasi.
Kalau untuk kasus kelabang air
terjun, ia bisa menjaga supaya
tubuhnya semakin aman dari
dehidrasi dengan cara mendiami
kawasan di sekitar sungai.
(Sumber)
Kelabang air terjun hanya ditemukan
di Asia Tenggara. Tepatnya di
Thailand, Laos, & Vietnam. Namun tidak menutup kemungkinan kalau kelabang ini
memiliki persebaran habitat yang lebih luas karena kelabang dengan penampilan &
kemampuan berenang serupa juga pernah dijumpai di Kepulauan Ryukyu, Jepang
selatan.
Kelabang air terjun tergolong sebagai spesies baru karena hewan ini baru memiliki nama
ilmiah & taksonominya sendiri pada tahun 2016. Hewan ini sebenarnya sudah diketahui
oleh kalangan ilmuwan pada tahun 1928, namun ilmuwan pada waktu itu masih belum
tahu kalau kelebang ini adalah spesies baru. Karena salah satu spesimen kelabang ini
pernah ditemukan di Air Terjun Tad E-Tu di Laos, kelabang ini pun diberi nama ilmiah
cataracta (bahasa Latin untuk "air terjun")
Seperti spesies kelabang lainnya., kelabang air terjun adalah hewan karnivora atau
pemakan daging. Makanannya mencakup hewan-hewan darat & air yang ukurannya
tidak berbeda jauh darinya, misalnya serangga. Untuk melumpuhkan mangsanya,
kelabang ini menggunakan taringnya yang beracun. Racun kelabang ini tidak mematikan
bagi manusia, namun racunnya bisa membuat manusia merasa sakit hingga berhari-hari
lamanya.
Tidak diketahui bagaimana siklus hidup & reproduksi dari kelabang air terjun. Kalau
melihat siklus hidup dari kelabang lain yang juga tergolong dalam genus Scolopendra,
kelabang air terjun diperkirakan berkembang biak dengan cara bertelur. Saat sudah
2/3
selesai bertelur, betina
tidak akan meninggalkan
telur-telurnya begitu saja.
Namun ia akan
melingkarkan badannya di
sekeliling telur untuk
menjaga supaya telurnya
aman dari hewan
pemakan telur & jamur.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Famili : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Spesies :Scolopendra cataracta
REFERENSI
3/3