Anda di halaman 1dari 3

Kelabang Air Terjun, Kelabang yang Jago Berenang

re-tawon.com/2020/04/kelabang-air-terjun-kelabang-yang-jago.html

Kelabang. Itulah nama dari hewan


yang mudah dikenali berkat
penampilannya yang khas. Tubuhnya
yang panjang, beruas-ruas, & berkaki
banyak menyebabkan kelabang /
lipan mudah dikenali oleh siapapun,
termasuk oleh mereka yang hanya
melihat hewan ini secara sekilas.
Berkat jumlah kakinya yang banyak &
tubuhnya yang luwes, kelabang pun
bisa bergerak dengan amat cepat. (Sumber)

Meskipun kelabang dikenal sebagai


hewan yang lincah, kelabang bukanlah hewan yang mahir berenang. Namun hal tersebut
tidak berlaku untuk spesies kelabang air terjun (waterfall centipede; Scolopendra
cataracta). Pasalnya selain mahir bergerak di darat, kelabang ini juga pandai berenang.
Kemampuan berenangnya tersebut sekaligus menjadikan kelabang air terjun sebagai
spesies kelabang amfibi pertama yang diketahui oleh para ilmuwan.

Kelabang air terjun memiliki tubuh panjang yang agak pipih & berwarna hijau
kehitaman. Pada masing-masing ruas tubuhnya, terdapat sepasang kaki berbentuk
panjang & berwarna jingga kemerahan. Kelabang air terjun tergolong sebagai kelabang
berukuran besar karena ia bisa tumbuh hingga sepanjang 20 cm lebih. Di kepalanya,
terdapat mata, rahang, & sepasang antena panjang yang juga beruas-ruas.

Kelabang dari genus Scolopendra tidak memiliki paru-paru untuk bernafas. Sebagai
gantinya, mereka memiliki organ trakea yang fungsinya serupa dengan paru-paru. Di
sepanjang sisi tubuh kelabang, terdapat lubang-lubang kecil bernama "spirakel" yang
terhubung dengan trakea & berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
1/3
Karena kelabang sangat mudah
kehilangan uap air lewat spirakel,
kelabang baru akan aktif pada saat
matahari sudah terbenam supaya
tidak sampai mengalami dehidrasi.
Kalau untuk kasus kelabang air
terjun, ia bisa menjaga supaya
tubuhnya semakin aman dari
dehidrasi dengan cara mendiami
kawasan di sekitar sungai.
(Sumber)
Kelabang air terjun hanya ditemukan
di Asia Tenggara. Tepatnya di
Thailand, Laos, & Vietnam. Namun tidak menutup kemungkinan kalau kelabang ini
memiliki persebaran habitat yang lebih luas karena kelabang dengan penampilan &
kemampuan berenang serupa juga pernah dijumpai di Kepulauan Ryukyu, Jepang
selatan.

BERENANG SEPERTI SIDAT

Kelabang air terjun memanfaatkan kemampuannya dalam berenang untuk melarikan


diri & menyeberang ke tempat lain. Saat berenang, kelabang air terjun akan merapatkan
kaki-kakinya di kedu sisi tubuhnya, kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil
bergerak ke depan layaknya sidat (lihat gambar bergerak). Kalau sedang berada di
darat, kelabang air terjun melindungi diri dengan cara bersembunyi di bawah batu
maupun di dalam celah sempit.

Kelabang air terjun tergolong sebagai spesies baru karena hewan ini baru memiliki nama
ilmiah & taksonominya sendiri pada tahun 2016. Hewan ini sebenarnya sudah diketahui
oleh kalangan ilmuwan pada tahun 1928, namun ilmuwan pada waktu itu masih belum
tahu kalau kelebang ini adalah spesies baru. Karena salah satu spesimen kelabang ini
pernah ditemukan di Air Terjun Tad E-Tu di Laos, kelabang ini pun diberi nama ilmiah
cataracta (bahasa Latin untuk "air terjun")

Seperti spesies kelabang lainnya., kelabang air terjun adalah hewan karnivora atau
pemakan daging. Makanannya mencakup hewan-hewan darat & air yang ukurannya
tidak berbeda jauh darinya, misalnya serangga. Untuk melumpuhkan mangsanya,
kelabang ini menggunakan taringnya yang beracun. Racun kelabang ini tidak mematikan
bagi manusia, namun racunnya bisa membuat manusia merasa sakit hingga berhari-hari
lamanya.

Tidak diketahui bagaimana siklus hidup & reproduksi dari kelabang air terjun. Kalau
melihat siklus hidup dari kelabang lain yang juga tergolong dalam genus Scolopendra,
kelabang air terjun diperkirakan berkembang biak dengan cara bertelur. Saat sudah
2/3
selesai bertelur, betina
tidak akan meninggalkan
telur-telurnya begitu saja.
Namun ia akan
melingkarkan badannya di
sekeliling telur untuk
menjaga supaya telurnya
aman dari hewan
pemakan telur & jamur.

Saat telur-telurnya sudah


menetas, bayi kelabang air Kelabang air terjun yang sedang berenang di dalam bak.
terjun mungkin akan tetap (Sumber)
tinggal bersama induknya
hingga usia tertentu.
Sesudah itu, bayi-bayi kelabang sudah harus mencari makan sendiri. Tidak seperti
serangga, kelabang tidak mengalami metamorfosis & bayi kelabang yang baru menetas
memiliki wujud yang serupa dengan kelabang dewasa. Namun karena kulitnya tidak ikut
bertambah besar saat ia mengalami pertumbuhan, kelabang harus melakukan
pergantian kulit secara berkala hingga usia dewasa. - © Rep. Eusosialis Tawon

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Famili : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Spesies :Scolopendra cataracta

REFERENSI

Live Science - Nightmarish Find : Giant, Venomous....


NCBI - A taxonomic review of the centipede genus....
ThoughtCo - Fascinating Facts About Centipedes
University of Wisconsin - Life Cycle
University of Wisconsin - Morphology

Video kelabang yang sedang berenang di aquarium

COBA JUGA HINGGAP KE SINI...

3/3

Anda mungkin juga menyukai