Anda di halaman 1dari 4

Penyu Hijau, Si Hewan Purba Penjelajah

Pada dasarnya ada perbedaan yang cukup mendasar tentang penyu dan kura-kura yaitu,
penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya
ketangkasan berenang di dalam air. Ini berbeda dengan kura-kura yang kakinya berupa cakar,
yang sangat berguna bagi si kura-kura untuk berjalan di bebatuan atau tanah di daratan. Kura-
kura banyak menghabiskan hidupnya di daratan dan perairan tawar, tidak seperti penyu yang
menghabiskan sebagian besar hidupnya di perairan asin atau laut. Walaupun seumur hidupnya
berkelana di dalam air, sesekali hewan reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air
untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru.

Menurut beberapa penelitian, ditemukan bahwa penyu pada umumnya bermigrasi dengan
jarak yang cukup jauh, tetapi dengan waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jarak
3.000 kilometer dapat ditempuh dengan 58 sampai 73 hari saja.Kepala kura-kura dapat
dimasukkan atau disembunyikan ke dalam tubuhnya, sebagai sistem pertahanan tubuhnya jika
merasa dalam bahaya. Sedangkan penyu tidak bisa. Sistem pertahanan penyu adalah
kemampuan berenangnya yang cukup cepat di dalam laut.

Penyu hijau (Chelonia mydas) , salah satu jenis penyu yang sering ditemukan di Pulau Derawan,
Kaltim. Foto Wisuda

Di Indonesia ada beberapa jenis penyu, tetapi kali ini kita hanya membahas tentang si penyu
hijau (Chelonia mydas) saja. Ini karena saya bertemu dan memotret hewan ini di perairan
Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur yang memang banyak terdapat si penyu hijau.

Siklus bertelur penyu ini cukup beragam, yaitu bervariasi dari 2 sampai 8 tahun sekali.
Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke
daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan
sumber bising serta cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu,
Lubang tempat si penyu bertelur pun digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat
mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu
mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.

Penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemui Pulau Derawan, Kaltim. Penyu dapat bermigrasi
sejauh 3.000 km dalm 58 – 73 hari.

Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar
kepulauan Hawaii. Oleh sebab itu, penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya. Penyu
hijau sendiri merupakan penyu yang sering ditemui, dibandingkan dengan penyu-penyu yang
lainnya. Dan penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali
memangsa beberapa hewan kecil.

Penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemui Pulau Derawan, Kaltim. Meski bertelur ratusan, tapi
hanya belasan tukik yang bertahan sampai dewasa.

Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan oleh seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang
dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (anakan penyu) yang
berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor
perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai,
serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam. Walaupun, tetap saja,
predator yang tercerdas dan terakus dari si penyu adalah manusia. Beberapa waktu lalu, di Bali,
penyu dipakai sebagai bagian dari upacara adat. Tetapi sekarang sudah tidak lagi. Ini karena
keberadaan penyu yang semakin langka, sehingga masyarakat adat di pulau dewata,
memutuskan untuk tidak menggunakan daging penyu lagi sebagai bagian dari upacara adat.
Karena itu, hukum yang jelas dan tegas, diperlukan untuk menjaga agar si penyu tetap ada dan
lestari.

Penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemui Pulau Derawan, Kaltim. Penyu ini merupakan
hewan yang sangat dilindungi di Pulau Derawan

Di derawan, penyu hijau dapat dilihat dari pinggir dermaga saja. Ini karena keberadaanya di
tanah Derawan sangat dilindungi. Selain sebagai aset pariwisata, penyu hijau di sana juga sudah
menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Bahkan dalam beberapa kesempatan, anak kecil
Pulau Derawan terlihat berenang bersama di samping penyu hijau, tanpa si penyu takut.
Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh

Banyak hewan yang melakukan migrasi. Alasan para hewan melakukan migrasi ada dua, yakni
menghindari musim dingin dan melahirkan anak-anaknya. Ikan salmon termasuk hewan yang
melakukan migrasi untuk melahirkan anak-anak mereka.

 Perjalanan Jauh

Setiap tahun ikan salmon akan bermigrasi dari Samudera Pasifik atau Samudera Atlantik ke
sungai-sungai tempat mereka dilahirkan. Jika dihitung, perjalanan yang dilakukan
oleh ikan salmon bisa mencapai 1.000 kilometer lebih. Saking jauhnya, banyak ilmuwan yang
mengatakan, bahwa migrasi yang dilakukan oleh ikan salmon adalah migrasi terberat di dunia
satwa.

 Tempat Kelahiran

Ikan salmon dilahirkan di sungai. Setelah remaja, ikan salmon akan melakukan perjalanan jauh
menuju laut dan hidup di sana. Setelah sekian lama berada di laut, ikan salmon yang sudah
dewasa dan siap bertelur akan kembali ke tempat kelahirannya.

 Medan Magnet

Bagaimana cara ikan salmon kembali ke tempat kelahirannya? Sampai saat ini, para ilmuwan
masih melakukan penelitian tentang hal itu. Namun, menurut beberapa
ilmuwan, ikan salmon melakukan perjalanan jauhnya dengan bantuan medan magnet bumi.
Ikan salmon lahir di sungai dan hidup di sana hingga remaja. Setelah remaja, ikan salmon akan
bermigrasi ke laut. Agar tidak tersesat, ikan salmon akan mengikuti medan magnet bumi yang
mereka rasakan. Medan magnet yang mereka rasakan itu akan terus diingat dan dijadikan alat
penunjuk arah untuk kembali ke tempat kelahirannya.

Anda mungkin juga menyukai