Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sonya Lerky Savitri

NIM : 061911535046

NARRATIVE REVIEW ANATOMI : AVES

Morfologi Paruh Burung Pelican Australia (Pelecanus conspicillatus)

Spesies

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Classis : Aves

Ordo : Pelecaniformes

Famili : Pelecanidae

Genus : Pelecanus

Spesies : Pelecanus conspicillatus

Menurut Welty (1982) di dalam Darmawan (2006) burung adalah hewan yang mempunyai
bulu, paruh, jantung dengan empat ruang, rangka tubuh yang ringan, memiliki kantung udara,
berdarah panas, tidak mempunyai kandung kemih, bertelur,mempunyai lengan depan atau sayap
untuk terbang, dan tungkai belakang atau kaki untuk berjalan, berenang dan hinggap sesuai dengan
lingkungannya. Burung termasuk kelas hewan bertulang belakang yang terbagi menjadi 29 ordo yang
terdiri atas 158 famili. Burung air termasuk salah satu jenis burung yang mana secara ekologi hewan
ini bergantung pada lahan basah. Lahan basah yang dimaksud meliputi danau, hutan mangrove,rawa,
sawah, dataran berlumpur, tambak dan lain sebagainya. Burung air sering kali ditemukan
berkelompok atau bergelombol terutama ketika terdapat sesuatu yang mencancam keberlangsungan
hidup mereka (Shahnaz dkk., 1995).

Burung air mempunyai kaki berselaput yang digunakan untuk membantu pada saat berenang
dan mempunyai kaki panjang yang memudahkan mereka berjalan di lingkungan air pada saat mencari
makan. Burung air termasuk ke dalam tiga kelompok kategori. Pertama yakni kelompok burung laut
atau marine bird. Marine bird merupakan kelompok burung yang mencari makan di laut lepas dan
kembali ke darat ketika akan berkembangbiak. Kedua yakni kelompok burung yang mengandalkan air
tawar sebagai sumber makanan dan membuat sarang di daerah dekat sumber makanannya tersebut.
Ketiga yakni kelompok burung pantai yang terdiri dari sub ordo Charadiiformes. Dari ketiga
kelompok tersebut, burung yang sering berarda di daratan ialah kelompok burung pantai dan burung
air tawar. Sedangkang kelompok burung laut lebih sering menghabiskan waktu di air atau laut (Balai
Taman Nasional Alas Purwo, 2011).

Auatralia merupakan salah stau negara yang memiliki keanekaragaman burung salah satunya
dari burung air besar yakni pelikan Australia (Pelecanus conspicillatus). Burung pelican atau di
Indonesia sering dijuluki undan merupakan salah satu jenis burung air yang memiliki kantung besar
yang berada tepat di bawah paruhnya. Pelecanus conspicillatus merupakan bagian dari keluarga
burung Pelecanidae. Perbedaan antara burung pelikan jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup
sukar untuk membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika diamati lebih
seksama, dapat diketahui bahwa burung pelikan betina memiliki ukurtan tubuh yang lebih besar, dan
paruh yang lebih pendek dibandingkan dengan pejantan.
Jenis burung pelican atau Undan yang paling kecil ialah undan coklat (Pelecanus
occidentalis) dengan berat yang hanya mencapai 2,75 kg dan panjang tubuh 106 cm serta lebar
bentangan sayap maksimumnya hanya 1,83 m. Pelikan terbesar saat ini ialah pelikan dalmasia
(Pelecanus crispus) dengan berat badan 15 kg dan panjang 183 cm dan lebar bentangan sayapnya
mencapai 3,5 m. Sedangkan pelikan australia memiliki paruh terpanjang di antara burung yang
lainnya. Pelikan merupakan perenang yang baik dengan bantuan kedua kaki mereka yang pendek dan
kuat serta jari-jari berselaput, untuk memudahkannya berenang di air. Burung pelikan dapat
digolongkan menjadi dua kelompok dalam cara mendapatkan makanannya yakni pelikan yang
berburu ikan dengan cara membentuk barisan di permukaan air dan pelikan yang menyelam ke dalam
air lalu muncul ke permukaan setelah memperoleh makanan.

Habitat
Habitat yang baik untuk burung ialah habitat yang apabila ditinjau dari segi kuantitas serta
kualitas dapat menyediakan makan, air, tempat berlindung, tempat beristirahat, tempat tidur malam,
serta tempat untuk berkembang biak yang terbentang dari ujung pantai hingga ujung gunung (Suryadi,
2006). Lahan basah adalah ekosistem kompleks yang mempunyai berbagai fungsi ekologis penting
seperti pengatur hidrolisis, penghasil sumber daya alam hayati dan habitat dari berbagai jenis satwa
liar dan tumbuhan. Keistimewaan kawasan tersebut dimanfaatkan oleh burung-burung air yang hanya
bisa tinggal pada kawasan tertentu atau cocok dengan kebutuhan hidupnya. Keberadaan lahan basah
sebagi habitat burung air telah dirumuskan dalam konvensi Internasional Ramsar sebagai suatu
kepentingan internasional (Sibuea, 1997).
Secara umum burung air dalam beraktivitas dikehidupannya sangat bergantung kepada pantai
ataupun lahan basah. Lahan basah merupakan habitat penting bagi burung air serta tegakan tumbuhan
yang ada di atasnya menjadi tempat untuk mencari makan maupun beristirahat. Meskipun banyak dari
beberapa jenis burung air yang berbiak jauh di daratan yang bukan merupakan daerah pantai atau
lahan basah. Habitat burung pelikan Australia adalah tempat yang dekatnya terdapat sumber air
terbuka besar seperti danau air tawar atau air asin, laguna, rawa, sungai, pantai, dan bioma lahan
basah lainnya yang tidak mempunyai terlalu banyak vegetasi air. Perairan merupakan habitat yang
paling penting dan utama bagi kelangsungan hidup burung pelikan dan perairan itu dapat berada di
sejumlah lingkungan yang berbeda seperti padang rumput, hutan, atau rawa-rawa esturari asalkan
mempunyai persediaan ikan atau makanan yang meimpah.PERSEBARAN: Burung pelikan modern
ditemukan di semua benua kecuali benua Antartika karena mereka hidup di wilayah yang hangat dan
tidak dapat bertahan di wilayah yang terlalu dingin. Mereka tidak dijumpai di wilayah kutub, laut
dalam, kepulauan samudra, dan benua Amerika Selatan. Burung pelican sangat suka hidup
berkelompok di wilayah yang dekat dengan air, dan berenang di danau, rawa, sungai, serta
lautan. Pelikan hidup di pinggir pantai, danau, dan sungai di berbagai belahan dunia.

Makanan
Ketersediaan makanan dalam suatu wilayah sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup
burung air. Jenis makanan burung air sangat bervariasi, antara lain seperti ikan, amphibi, reptil,
crustacea dan invertebrata akuatik dan teresterial. Kelimpahan makanan dapat berpengaruh dalam
dinamika populasi, kelangsungan hidup dan perilaku individu burung air (Bulter, 1992). Air
merupakan salah satu komponen penting yang menentukan burung air dalam mencari makan. Air
berhubungan erat dengan kehadiran makanan yang dibutuhkan oleh burung air. Keberadaan burung
air dalam mencari makan dipengaruhi oleh ketinggian air. Ketinggian air yang sesuai untuk setiap
jenis burung air dalam mencari makan pun berbeda-beda. Jika terlalu tinggi atau terlalu dangkal maka
dapat berpengaruh terhadap keberadaan burung tersebut (Gawlik, 2002). Karena hidup di dekat
perairan, makanan utama pelikan Australia ini adalah ikan. Tetapi ternyata mereka juga dapat
memangsa hewan lain seperti kura-kura kecil, amfibi, udang, dan crustacea lainnya. Pelikan minum
dengan cara membuka paruh mereka sebagai tempat mengumpulkan air hujan. Ketika ingin
menangkap mangsa, mereka akan memperbesar kantung yang ada pada paruh bagian mereka untuk
menampung mangsanya. Setelah mendapatkan mangsanya, burung pelikan harus mengeluarkan air
yang ikut terambil dari kantung paruh mereka terlebih dahulu sebelum menelan mangsa yang ada di
dalam kantung paruh. Hal ini memerlukan waktu sekitar 60 detik, dan burung laut lainnya dapat
mencuri makanan yang sudah terkumpul di kantung paruh tersebut pada waktu kritis itu. Burung
pelikan terkadang saling mencuri akanan dari burung laut lainnya. Beberapa jenis pelikan menangkap
mangsanya dengan berenang dan bekerja sama dalam satu kelompok dengan burung yang lain.
Mereka membentuk suatu barisan dan membentuk formasi yang berbentuk huruf “U” untuk
mengepung dan menjebak ikan-ikan ke tepi air. Burung pelican mengepakkan sayap untuk memberi
gelombang ke permukaan air agar mengarahkan ikan ke tepi air. Pada saat makanan telah terkumpul
dan terjebak di tepi air, mereka memasukkan ikan-ikan ke dalam kantung paruhnya. Pelican kemudian
mengarahkan paruhnya ke bawah untuk membuang air yang ada di dalam kantung tersebut, kemudian
menelan ikan yang tertangkap di paruhnya. Ikan besar ditangkap menggunakan ujung paruh, lalu
dilempar ke udara untuk ditangkap kembali dan masuk ke kantung paruh mereka dengan kepala lebih
dulu. Sebagian burung pelican akan menyelam untuk mengejar mangsa mereka.

Pelikan bersarang secara koloni besar dan tentunya dekat dengan air atau di pohon. Pelikan
memiliki kehidupan sosial yang rumit, sekelompok pelikan jantan mengejar satu pelikan betina di
udara, di darat, atau di air dengan saling menunjuk atau menyentuhkan paruh mereka satu sama lain.
Proses ini dapat diselesaikan dalam satu hari. Spesies yang bersarang di pepohonan memiliki cara
yang lebih simpel, pelikan jantan mempromosikan diri mereka untuk pelikan betina. Kopulasi
berlangsung segera setelah mendapatkan pasangan dan berlanjut selama 3 hingga 10 hari sebelum
telur dikeluarkan. Pelikan jantan membawakan material ranting rumput dan bulu menggunakan
paruhnya untuk pembuat sarang, lalu pelikan betina membentuk struktur sarang yang simpel dari
material tersebut. Kedua induk, jantan dan betina, mengerami telur di atas atau di bawah kaki mereka
secara bergantian. Semua spesies menelurkan setidaknya dua telur 2-4 telur kebiruan. Telur akan
menetas dalam jangka waktu skt 1 bln. Anak pelican yang baru menetas biasanya akan menyerang
saudaranya yang labih muda agar mendapatkan makanan lebih banyask. Anak palikan tidak disuapi
dari kantung. Indukan akan membuka mulut lebar lebar sehingga anaknya dapat mencapai
kerongkongan induknya untuk mengambil makanan yg dsdiakn. Anak plkn akn segra dewasa dlm 3
th.
Persebaran

Pelikan Australia ditemukan di seluruh wilayah Australia dan Papua Nugini di banyak
perairan pedalaman dan pesisir, tetapi cenderung menghindari daerah gurun yang sangat kering
terutama yang terletak di pusat benua. Pelikan juga muncul di Indonesia dan terkadang di Selandia
Baru dan beberapa Kepulauan Pasifik yang dekat dengan Australia. Pelikan Australia merupakan
burung pelikan terbesar dari delapan spesies pelikan yang ditemukan di seluruh dunia. Untuk
memenuhi tuntutan hidupnya, burung memerlukan suatu koridor untuk melakukan pergerakan yang
dapat menghubungkan dengan sumber keanekaragaman. Persebaran burung dapat dilihat dari
pergerakannya dan kondisi lingkungan seperti ketinggian, luas kawasan dan letak geografis.
Dibanding dengan satwa liar yang lain burung merupakan satwa yang paling merata persebarannya,
hal ini dikarenakan kemampuan terbang yang dimilikinya (Alikodra, 2002). Beberapa faktor yang
memengaruhi persebaran burung antara lain dari faktor kimia, habitat dan juga faktor fisik,
kemampuan pemencaran, perilaku, ada tidaknya spesies lain dan adaptasi burung terhadap perubahan
lingkungan (Celebes Bird Club, 2006).
Morfologi paruh Pelecanus conspicillatus

Menurut Balai Taman Nasional Alas Purwo (2011) burung air pada umumnya memiliki jari-
jari kaki yang lurus dan berselaput, paruh meruncing lurus ataupun melengkung dan ada beberapa
jenis burung air yang paruhnya berkantung panjang. Memiliki perbandingan ukuran panjang tubuh
dengan panjang kaki 1 : 1 sampai 1 : 3. Bulu penutup yang dilapisi lilin yang berguna untuk
mencegah bulu agar tidak basah. Pelecanidae Burung air pada suku ini memiliki paruh sangat besar
dan di sepanjang paruh terdapat kantung makanan yang bisa menggembung. Leher membengkok pada
saat terbang, berwarna putih pada jenis burung undan putih (Pelecanus onocrotalus), 10 berwarna
ungu pada jenis burung undan paruh totol (Pelecanus philippenis) dan berwarna hitam pada jenis
burung undan kacamata (Pelecanus conspicillatus).

Pelikan Australia ialah burung air besar yang memiliki ukuran 1,6 m hingga 1,9 m
panjangnya dan beratnya mencapai 4 kg hingga 6,8 kg dengan beberapa burung yang berukuran besar
dapat mencapai berat hingga 8,2 kg. pelican australia mempunyai lebar sayap yang sangat besar yakni
mencapai 2,5 m hingga 3,4 m. ukuran tubuh pelican Australia betina sedikit lebih kecil dari pejantan.
Pelican Australia memiliki bulu yang berwarna putih dengan bulu sayap utama berwarna hitam dan
sedikit warna hitam di area ekor. Pelikan Australia memiliki wajah yang berwarna putih dan di bagian
belakang kepala serta sebagian leher terdapat sedikit garis abu-abu. Matanya berwarna cokelat dan
kuning. Kakinya berwarna abu-abu biru dan terdapat empat jari kaki berselaput.

Burung pelican Australia merupakan burung yang memiliki paruh terpanjang di antara
burung lainnya. Paruhnya Panjang dan runcing pada bagian ujungnya. Paruh bagian atas akan
membengkok membentuk kait kecil. Di bagian dalam paruh bergerigi, gunanya untuk menahan ikan-
ikan yang licin agar tidak lepas. Sedangkan pada paruh bagian bawah terdapat kantung berwarna
merah muda pucat yang merupakan kulit elastis yang tergantung hingga tenggorokannya. Rahang
bawah pelican ini terdiri atas dua tulang rawan artikular yang tipis dan lemah tempat kantong
menggantung. Kantung ini digunakan untuk menangkap atau menjaring ikan-ikan atau mangsa
lainnya. Panjang paruh pelican Australia yang terbesar dapat mencapai 50 cm dan dapat menampung
9 hingga 13 liter air. kaki burung ini pendek dan terdapat selaput di antara jari-jarinya yang akan
memudahkan pelican untuk berenang menyusuri perairan untuk mencari makan. Meskipun berukuran
besar, burung pelican mampu dengan mudahnya terbang di udara karena mempunyai kerangka tubuh
yang sangat ringan yakni hanya berbobot 10% dari total berat tubuhnya. Pelikan Australia merupakan
burung yang mudah mengapung dan tidak tenggelam, tetapi pelican australia tidak memiliki banyak
minyak anti air pada bulunya sehingga dapat menyebabkan basah dan kedinginan. Paruh bawahnya
yang bisa menggembung di sepanjang paruh ketika sedang terisi makanan juga dimanfaatkan untuk
mencarikan makan anaknya. Kantong paruh burung pelikan dapat menyimpan makanan bahkan 3 kali
lebih banyak dari perutnya . Setelah makanan terkumpul dalam kantung paruhnya, pelikan akan
kembali ke sarangnya untuk memberikan makanan bayi-bayi pelican yang sudah menunggu di sarang.
Daftar Pustaka

Welty, J.C. 1982. The Life of Bird. Philadelphia. Saunders Collage Publishing.

Darmawan, M. P. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Hutan
LindungGunung Lumut Kalimantan Timur. (Skripsi). Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Shahnaz, J., P. Jepson, dan Rudyanto. 1995. Burung-burung Terancam Punah di Indonesia.
Departemen

Kehutanan-Birdlife International Indonesia Programme. Bogor.

Balai Taman Nasional Alas Purwo. 2011. Seri Buku Informasi Dan Potensi Burung Air. Buku.

Banyuwangi.

Suryadi, S. 2008. Mengintip Kehidupan Burung. Dalam : Blog Suer e Assocoate.

Sibuea, T.T., Y. R. Noor., J.S. Marcel dan A. Susmianto. 1995. Panduan untuk Jaringan kerja Burung

Bangau, Pelatuk Besi dan Paruh sendok Di Indonesia. Wetlands International – Indonesia
Program.

Bulter, R.W. 1992. Great Blue Heron (Ardea herodias) Tehe Bird og North America Online (A.
Poole,

Ed.). Ithaca : Cornell Lab of Ornithology ; Retrived from the Birds of North America.

Gawlik, D.E. 2002. The Effects of Prey Availability on the Numerical Response of Wading Birds.

Ecological Monographs 73 : 329 – 346

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Celebes Bird Club. 2006. Mengenal Burung di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi
Tengah.

Pusat penelitian Biologi-LIPI & NagaoNatural Enviroment Foundation (NEF), Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai