Anda di halaman 1dari 11

A.

Latar Belakang
Hewan mamalia merupakan hewan vertebrata yang memiliki ciri rambut dan
kelenjar susu. Selain itu, mamalia juga merupakan hewan dengan tubuh berdarah
panas. Mamalia tersebar hampir di seluruh dunia dan menempati lingkup habitat yang
berbeda-beda, mulai dari darat hingga laut.
Menurut batasan International Biological Program penggolongan mamalia
dibagi berdasarkan jenis dan ukuran. Berdasarkan jenisnya mamalia terbagi atas dua
yaitu mamalia darat dan laut. Sedangkan untuk ukuran, mamalia darat dibagi menjadi
mamalia kecil dan besar. Mamalia kecil merupakan mamalia yang memiliki berat
badan dewasa kurang dari lima kilogram contohnya kelompok ordo Rodentia dan
Chiroptera, sedangkan sisanya termasuk ke dalam kelompok mamalia besar (Suyanto
dan Semiadi, 2004).
Ada 2 kelompok mamalia laut dimana satu kelompok merupakan kelompok
mamalia yang dalam siklus hidupnya harus kembali ke darat sedangkan satu
kelompok mamalia lainnya seluruh hidupnya berlangsung di laut. Walrus, Anjing
Laut, Gajah Laut, dan Singa Laut (termasuk dalam kelompok Pinnipedia) serta
Beruang Kutub dan Berang-Berang merupakan mamalia yang harus kembali ke darat
(pantai atau daratan es) untuk bereproduksi, membesarkan anak, atau beristirahat.
Mamalia Laut yang seluruh hidupnya berlangsung di laut adalah mamalia laut Ordo
Sirenia (Dugong) dan Cetacea (Lumba-lumba, Paus, Pesut). Semua jenis Paus,
Lumba-lumba, dan Dugong di Indonesia telah ditetapkan menjadi biota perairan yang
dilindungi (Aulini. 2019).
Mamalia laut berbeda dengan ikan. Pada mamalia laut ekor horizontal
bergerak ke atas dan ke bawah, memiliki blowholes (lubang napas) dengan
mengambil oksigen dari udara, dan memiliki 4 sirip sedangkan ekor ikan vertikal
bergerak ke kanan dan ke kiri, memiliki insang dengan mengambil oksigen dari dalam
air serta memiliki lebih dari 4 sirip (Nova. 2019).
Sedangkan, hewan yang mempunyai daya tarik khusus bagi manusia adalah
burung. Beberapa burung memiliki ukuran yang besar, burung dapat hidup
berdampingan dalam lingkungan manusia. Burung memiliki keindahan bentuk dan
warna serta cara perkawinan yang menarik. Beberapa aspek pada burung seperti pola
terbang, makanan dan kegiatan kawin tidak terlalu sulit untuk diamati. Aspek lain
yang menarik adalah tingkah laku burung, suara, siulan dan nyanyian yang indah yang
sangat spesifik bagi tiap-tiap burung. Jumlah spesies burung sangat banyak, bahkan
yang terbanyak dibandingkan dengan kelas lainnya kecuali kelas pisces.
Burung memiliki struktur tubuh dan fisiologi yang berkembang lebih baik dari
vertebrata lainnya termasuk mamalia. Burung dapat hidup ditanah dan ada pula yang
hidup sebagai burung aquatik. Burung yang hidup ditanah umumnya bersifat
omnivora, mengambil makanan ditanah dan umumnya mempunyai kaki yang kuat
untuk mencakar-cakar tanah atau untuk menyimpan makanan. Lain halnya dengan
burung aquatik. Pada umumnya burung akuatik menggunakan kakinya untuk
berenang atau mempunyai kaki yang Panjang untuk berjalan di air yang
memungkinkan mereka untuk mencari makan di lingkungan akuatik. Burung akuatik
cenderung dikategorikan kedalam tiga kelompok. Pertama adalah burung laut (marine
birds) yang mencari makan di laut lepas dan kembali kedarat untuk berkembangbiak
di pulau karang pantai. Kedua adalah kelompok yang terutama mengandalkan air
tawar sebagai sumber makanan dan cenderung membuat sarang dekat sumber
makanannya. Ketiga adalah kelompok burung pantai yang terdiri dari subordo yaitu
Charadiiformes.
Banyak dari kita yang belum mengetahui jenis mamalia dan burung apa saja
yang dikategorikan sebagai mamalia laut dan burung laut. Hampir Sebagian besar dari
kita mengira bahwa burung dan mamalia hidup di tanah atau bahkan sama sekali tidak
ada yang tahu bahwa mamalia dan burung ada yang hidup dilaut. Maka dari itu, dalam
makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai mamalia laut dan burung laut.
MATERI

A. Klasifikasi Mamalia Laut


Hewan mamalia merupakan hewan vertebrata yang memiliki ciri rambut dan
kelenjar susu. Selain itu, mamalia juga merupakan hewan dengan tubuh berdarah
panas. Mamalia tersebar hampir di seluruh dunia dan menempati lingkup habitat yang
berbeda-beda, mulai dari darat hingga laut. Mamalia laut termasuk dalam tiga
kelompok ordo. Ordo adalah klasifikasi sekelompok organisme, yang akhirnya terbagi
menjadi spesies. Kelompok ordo mamalia laut tersebut, antara lain:

1. Ordo Cetecea

Sub ordo : Odontoceti Sub ordo : Mysteceti


Sumber : Sumber :
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/ https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/
Paus_bergigi Paus_balin

Ordo Cetacea mungkin berevolusi dari mamalia berkuku yang mirip dengan
kuda dan domba. Ada sekitar tujuh puluh tujuh spesies cetacea, termasuk paus,
dan lumba-lumba. Semua hewan ini menjalani seluruh hidup mereka di dalam air.
Ordo Cetacea dikelompokkan juga menjadi dua sub ordo yaitu Odontoceti (paus
bergigi), dan Mysteceti (paus balin). Paus bergigi (nama sistematis Odontoceti)
merupakan infraordo dari subordo artiodactyla Cetacea, termasuk paus sperma,
paus berparuh, lumba-lumba, dan lain-lain (Grubb, dkk. 2011). Paus balin, juga
disebut paus besar, membentuk Mysticeti, satu dari dua parvordo Cetacea (paus,
lumba-lumba dan pesut). Paus balin memiliki tulang penyaring untuk menyaring
makanan dari air (Bosselaers, dkk. 2013.

2. Ordo Carnivora

Sub ordo : Pinnipedia Sub ordo : Fissipedia


Sumber : Sumber :
https://medialingkungan.com/anjing-laut- https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Berang
leopard-antartika-muncul-di-australia/ -berang_laut

Karnivora merupakan hewan yang saling memangsa (pemakan daging)


seperti anjing, kucing, beruang, dan musang. Ada dua sub ordo karnivora pada
mamalia laut yaitu: Sub ordo Pinnipedia termasuk anjing laut , singa laut, anjing
laut berbulu, walrus. Dan Sub ordo Fissipedia termasuk berang-berang laut dan
beruang kutub. Sub ordo Pinnipedia yaitu Anjing laut umumnya bertubuh licin
dan cukup besar. Tubuhnya beradaptasi dengan baik untuk habitat akuatiknya, di
mana mereka menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Sub ordo Fissipedia
yaitu berang-berang laut (Enhydra lutris) adalah seekor mamalia laut yang berasal
dari pesisir utara dan timur Samudera Pasifik Utara. Berang-berang laut dewasa
biasanya memiliki berat sekitar 14 dan 45 kg (31 dan 99 pon), membuatnya
menjadi anggota terbesar dari keluarga cerpelai, tetapi merupakan salah satu
mamalia laut terkecil.

3. Ordo Sirenia

Sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/sapi-laut-manatee-gm183859426-
15983777

Sirenia, juga disebut sapi laut, berevolusi dari mamalia darat berkuku,
seperti cetacea. Sirenia termasuk manatee , yang merupakan mamalia laut
pemakan tumbuhan besar, dan duyung (umumnya dikenal sebagai sapi laut).
Mereka adalah satu-satunya mamalia laut pemakan tumbuhan seperti rumput laut
dan alga (tanaman kecil tanpa akar yang tumbuh di perairan hangat).
B. Morfologi Mamalia Laut
Mamalia laut dan ikan memiliki morfologi yang sangat mirip yang membantu
mereka berkembang di perairan lingkungan, tetapi mereka adalah hewan yang sangat
berbeda yang bertahan hidup di habitat perairan mereka dengan cara yang unik.
Mamalia merupakan hewan vertebrata (hewan dengan tulang punggung) yang
memiliki berbagai macam karakteristik seperti menyusui anak-anaknya, menghirup
udara, memiliki rambut di beberapa titik dalam tubuhnya, dan berdarah panas. Ada
dua jenis mamalia yaitu mamalia darat (land mammals) yang hidup di darat (daratan)
dan mamalia laut (marine mammals) yang hidup di laut (air).
Mamalia laut adalah spesies mamalia yang bergantung pada lautan untuk
semua atau sebagian besar hidup mereka. Ada sekitar 115 spesies mamalia laut yang
berbeda. Hewan Mamalia laut bervariasi mulai dari berang-berang laut kecil hingga
paus biru raksasa. Beberapa dari mereka hidup berkelompok, seperti lumba-lumba,
sementara yang lain hidup menyendiri, seperti beruang kutub.
Mamalia laut memiliki morfologi yang sama dengan semua mamalia lainnya,
tetapi mereka telah menyesuaikan diri untuk hidup di lautan. Banyak yang memiliki
tubuh ramping untuk membantu mereka berenang lebih cepat. Agar tetap hangat di
lautan, sebagian besar mamalia laut bergantung pada lapisan lemak (atau lemak) yang
tebal; meskipun beberapa, seperti anjing laut berbulu dan berang-berang laut,
mengandalkan mantel bulunya yang tebal. Kulit mamalia multifungsi agar dapat
memberikan perlindungan dari trauma dan intrusi mikroba, mencegah pengeringan,
memberikan informasi sensorik ke sistem saraf pusat (sentuhan, tekanan, getaran,
suhu, dan nyeri), dan membantu termoregulasi.
Keterangan : lapisan kulit tebal pada mamalia laut

Morfologi unik yang dimiliki oleh mamalia laut yaitu berambut saat masih
muda. Mamalia laut yang hanya memiliki bulu tipis selama perkembangan awal,
seperti pada ikan paus dan lumba-lumba. Sedangkan sebagian mamalia lainnya
mempertahankan rambut tipis di dagu atau bibir atas.

Keterangan : Mamalia laut saat masih muda memiliki rambut

Morfologi lainnya yang terdapat pada mamalia laut yaitu memiliki lubang
telinga, tetapi tidak mempunyai daun telinga. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada
lumba-lumba, paus, sapi laut, dan anjing laut.
Keterangan : lubang telinga pada mamalia laut

Morfologi lainnya terdapat pada mamalia laut yaitu ada yang memiliki satu
lubang nafas dan ada juga yang memiliki dua lubang nafas. Pada lumba-lumba hanya
memiliki satu lubang nafas, sedangkan pada paus berlin dan duyung bernafas melalui
dua lubang nafas.

Keterangan : lubang nafas pada lumba-lumba

Keterangan : lubang nafas pada paus berlin dan duyung

Morfologi lainnya terdapat pada mamalia laut yaitu memiliki mulut yang
moncong dan mempunyai gigi yang tajam digunakan untuk menangkap dan merobek
mangsa.
Keterangan : mulut dan gigi pada mamalia laut

Mamalia laut bergerak dengan menggunakan ekor dan siripnya. Sirip


punggung berfungsi untuk mengatur suhu. Ekor mamalia laut berfungsi untuk
memulai melakukan gerakan, dan sirip dada untuk menyetir dalam artian untuk
mengendalikan gerak pada mamalia laut.

Keterangan : sirip punggung, ekor, dan sirip dada mamalia laut


Referensi :

Agustinus Suyanto, Gono Semiadi. 2004. Keragaman Mamalia Disekitar Daerah Penyangga
Taman Nasional Gunung Halimu, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak. Vol 7, No
1 & 2.

Palupi Annisa Aulini. 2014. Pentingnya Keberadaan Paus di Lautan, National Georaphic
ID. https://nationalgeograhic.grid.id/read/13292259/pentingnya-keberadaan-paus-di-
lautan?page=all. Diakses pada 24 April 2023.

Farah Elsa Nova. 2019. Program Penelitian Paus Oleh Jepang Ditinjau Dari International
Convention For The Regulation Of Whaling. Kanun Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 21, No.
3, hlm 419.

Groves, Corlin, dan Peter Grubb. 2011. Ungulate Taxonomy. JHU Press.

Bisconti, Lambert, Bosselaers. 2013. Taxonomic Revision of Isocetus Depauwi (Mammalia,


Cetacea, Mysticeti) and The Phylogenetic Relationships of Archaic Cetothere
Mysticetes. Vol 56, (1) : 95-127.

Anda mungkin juga menyukai