Anda di halaman 1dari 9

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XXIX, Nomor 1, 2004 : 9 - 17 ISSN 0216-1877

MENGENAL BEBERAPA JENIS HIU

Oleh

Nurdin Manik!)

ABSTRAK

KNOWLEDGE ON SOME SPECIES OF SHARKS. The information and knowledge


on the shark as the marine wildfish which have economical important value is crucial
needed. Improving knowledge, particulaiy on species, habitat and its biological
aspects is basic principle to fishery developman. Aproximately 350 species of sharks
are currently known only a small number are considered dangerous and about 29
species are known occurring in Indonesia seas. Sharks occurring in all seas and in a
variety of depths.

PENDAHULUAN sangat besar, baik dalam bentuk maupun


kebiasaannya. Meskipun jauh ketinggalan jika
Perairan Indonesia adalah perairan dibandingkan dengan ikan-ikan bertulang yang
tropis yang terkenal kaya akan sumberdaya ikan lebih maju, tetapi hiu masih tercatat sebagai
dengan beraneka ragam jenisnya. Salah satu kelompoik ikan yang berhasil (ANONYMOUS,
sumberdaya ikan yang tergolong bernilai 1992).
ekonomi penting dan merupakan komoditi Ikan hiu termasuk dalam ordo
ekspor, yaitu hiu. Ikan hiu dikenal sebagai PLEUROTREMATA yang terdiri dari 20 suku
"sang pemburu" yang banyak diburu di dan ratusan jenis. Dikatakan ada sekitar 250 -
seluruh belahan dunia, karena keser- 300 jenis hiu telah diketahui, dimana 29 jenis
bagunaannya. Hampir seluruh bagian tubuh diantaranya diketahui terdapat di Indonesia
ikan hiu dapat dimanfaatkan dan dikomersilkan, (SUHARSONO, 1981), tetapi HALSTEAD
terutama sebagai bahan baku berbagai produk (1959) dan ALLEN (1997) menegaskan bahwa
industri(PELlU993). ikan hiu yang telah diketahui sekarang ini
Hiu adalah ikan bertulang rawan yang adalah sebanyak 350 jenis yang tersebar di
memiliki suatu keturunan yang sangat primitif. seluruh perairan, mulai dari Samudera Atlantik,
Mereka diketahui di Laut Devonian lebih dari Indo -Pasifik sampai perairan Indonesia pada
350 juta tahun lalu (ALLEN, 1997). Semua suku berbagai kedalaman. Ikan ini menjadi terkenal
hiu mempunyai marga-marga yang dikenal dari tidak hanya karena kegunaannya yang besar
fosil-fosil dalam batu-batuan dari zaman kapur sehingga selalu diburu dan dibunuh, melainkan
atau bahkan dari zaman jura. Sedangkan hiu sebaliknya dapat membunuh manusia. Dari 350
zaman sekarang menunjukkan perbedaan yang jenis tersebut ternyata hanya 27 jenis saja yang

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

diketahui telah menyerang manusia


(ANONIMOUS, 1992). Ikan hiu yang sangat
berbahaya dari semuanya adalah ikan hiu putih
besar (Charcharodon carcharias). Sera-
ngannya terjadi kebanyakan di laut terbuka,
tapi sering juga di perairan pantai.
Ikan hiu hidup di perairan laut, payau
dan air tawar dengan ukuran panjang tubuhnya
ada yang kurang 30 cm seperti hiu air.tengah
(Squaliolus laticandus) dan ada yang
mencapai lebih dari 13,5 m seperti hiu paus
(Rhincodon typus) yang terdapat di perairan
beriklim sedang dan perairan tropis. Makanan
hiu adalah berbagai jenis ikan, moluska,
krustasea dan plankton serta berbagai jenis
sampah dan bangkai. Di dalam memper-
tahankan keturunannya, ikan ini dapat berbiak
dengan bertelur (oviparous), mengeram telur
di dalam tubuh kemudian melahirkan anak
(ovoviviparous) dan melahirkan anak (vivipa-
rous).
Tulisan ini memuat informasi beberapa
aspek biologi dari beberapa jenis hiu yang
terdapat di berbagai peraiaran.

SISTEMATTK

NELSON (1976), membuat sistematik ikan


hiu sebagai berikut:
Filum: Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Subkelas: Elasmobranchii
Ordo : 1. Lamniformes( Galeoidea)
Famili: 1.1. Lamnidae
Subfamili: 1.1.1. Alopiinae
Genus : 1.1.1.1. Alopias....(5 jenis)
1.1.2. Cetorhininae
1.1.2.1. Cetorhinus(2 jenis)
1.1.3. Lamninae (= isuridae)
……………(7jenis)
1.1.3.1. Carcharodan
1.1.3.2.Isurus
1.1.3.3. Lamna
1.2. Scyliorhinidae
1.2.1. Pseudotriakinae

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

ALLEN (1997) merevisi genus SUHARSONO (1981) mengatakan bahwa pada


Stegostoma dan Ginglymostoma dari famili seluruh permukaan tubuh ikan hiu tersebar sel
Orectolobidae, masing-masing menjadi famili syaraf yang dapat menerima 'infills infrasonic'
Stegostomatidae dan famili Gingli- dari jarak jauh sehingga mampu mendeteksi
mostomatidae. Demikian pula subfamily suara berfrekuensi rendah atau getaran yang
Alopiinae. dari famili Lamnidae, menjadi famili tidak teratur yang menandakan adanya
Alopiidae. Famili yang baru yang di temukan mangsa.
oleh ALLEN (1997) di laut Australia, yaitu famili
Rhinodontidae, Hemigaleidae dan Hemi- HABITAT DAN PENYEBARAN
scyllidae; MANSOR et al (1998) menemukan
famili Hemigaleidae di Laut Cina Selatan. MacARTHUR & CONNELL (1970),
Dengan demikian jumlah famili seluruhnya menyatakan bahwa habitat suatu organisme
adalah 22 famili. adalah tempat hidup atau tempat ditemukannya
organisme tersebut. Komunitas, yang terdiri
CIRI-CIRIKHAS dari kesatuan-kesatuan fisik dan biotik. Jadi
habitat suatu organisme atau sekelompok
Seperti ikan laut lainnya, hiu juga organisme meliputi organisme lain dan
memiliki ciri khas yang mudah dikenal. Badan lingkungan abiotiknya. Banyak faktor yang
hiu biasanya memanjang berbentuk cerutu atau yang berpengaruh dan saling berinteraksi di
poros yang memungkinkan dapat bergerak dalam proses seleksi habitat suatu jenis
dengan cepat. Sirip ekornya banyak berujung organisme di laut. Seleksi habitat oleh ikan hiu
runcing, dimana cuping ekor atas sering jauh lebih diutamakan pada kondisi ekologi dan
lebih panjang dari cuping bawahnya Salah satu bentuk kehidupan organisme di dalamnya
ciri khas yang menarik adalah posisi mulutnya daripada terhadap jenis organismenya itu
yang terletak di bagian bawah. Insangnya sendiri.
terbuka keluar dengan celah insang 5 - 7 buah Ikan hiu adalah jenis ikan pelagis dan
yang terletak pada sisi kepala (JONES & juga demersal yang bersifat "euryhalin", derajat
LARSON 1974; PELU 1993; MANSOR e tal toleransinya lebar terhadap salinitas, sehingga
1988). Air ditarik masuk melalui mulut dan dapat hidup di perairan payau dan perairan
dipompa keluar melalui celah insang ini. Gigi tawar (sungai dan danau), selain laut sebagai
hiu mempunyai struktur yang sama dan berada habitat utamanya.
dalam deretan teratur sepanjang rahangnya. Dilaporkan bahwa habitat yang di-
Gigi - gigi di depan rahang berbentuk segi tiga, senangi ikan hiu, jika airnya jernih dengan
digunakan sebagai pemotong atau substratpasir, baru, kerikil atau terumbu karang.
penggunting. Sedangkan gigi penghancur ALLEN (1997) mengatakan,ikan hiu terdapat
terletak di belakang rahang, bentuknya ram- di semua laut, dari laut yang dangkal sampai
ping mirip alat penggerek dan ada yang agak laut lepas (oseanik) pada berbagai kedalaman,
pipih semacam trotoar (ANONYMOUS 1992). hingga 3000m dari permukaan.Tetapi kehidupan
Ikan hiu tidak memiliki gelembung ikan hiu terpusat pada daerah neritik (dekat
renang dan badannya lebih berat dari pada air, pantai) dan oseanik sampai kedalaman 200 m
maka harus berenang terus menerus agar tidak yang kaya akan makanan (ANONYMOUS,
tenggelam. Dengan demikian tubuhnya sangat 1992).
langsing dan sisik-sisik dadanya yang besar Daerah sebaran ikan hiu sangat luas,
itu berfungsi sebagai hidrofoil hingga yaitu di perairan tropis dan subtropis,sebagian
memberinya daya angkat yang besar. besar populasi ikan ini terdapat di Samudera

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Atlantik bagian utara dan Samudera Pasifik. Di Daerah penyebarannya meliputi seluruh
kawasan Indo-Pasfik ikan ini tersebar mulai dari perairan IndoPasifik dan Samudera Pasifik.
laut Merah sampai New Caledonia, ke utara
sampai Jepang bagian selatan terus ke 2. Hiu gelap, Charcharinus obscures
Samudera Hindia sampai Australia bagian utara (CARCHARHINIDAE); memiliki 5 celah
dan Polynesia (ALLEN 1997; NELSON 1976). insang, cuping atas ekor lebih panjang dari
Di Indonesia, ikan hiu tersebar di seluruh laut, cuping bawah. deretan gigi pada rahang
mulai dari Selat Malaka, Laut Jawa, Laut Flores, atas berbentuk segitiga yang lebih
Laut Sulawesi, Laut Sunda sampai Laut Maluku meruncing. Hidup di perairan pantai, lepas
dan Laut Arafura. Pengetahuan mengenai pantai, pemakan semua jenis ikan, krustasea
penyebaran ikan hiu sampai saat ini hanya dan moluska, dapat mencapai ukuran
terbatas pada pola penyebaran berdasarkan panjang 400 cm. Warna tubuh dominan
ruang dan waktu sehingga untuk hitam - coklat, terutama bagian punggung,
menggambarkan biogeografiknya masih jauh kecuali bagian perut dan sirip ekor berwarna
dari memuaskan. Menurut EKMAN (dalam agak cerah; ujung cuping bawah ekor
BULTS & ZAHURANEC 1986 yang di kutip berwarna hitam. Tergolong ikan buas, ikan
oleh SEDIADI1999), mempelajari penyebaran demersal juga pelagis, penjelajah lautan,
suatu organisme di laut akan lebih mudah bersifat viviparous. Dapat ditangkap
mengetahui biogeografinya, tetapi tidak dengan long line, hand line dan gill net.
selamanya pendekatan ini dapat memberikan Daerah penyebaranya mulai dari peraiaran
atau menjelaskan kejadian suatu kehidupan beriklim sedang. sub-tropis sampai perairan
tanpa mengetahui faktor ekologis dan proses tropis. Suku CHARCHARHINIDAE ini
evolusi organisme tersebut. terdiri dari 60 jenis lebih. Sekitar 20 jenis
lain telah diketahui terdapat di perairan In-
BEBERAPA JENIS HIU YANG DIKENAL donesia di antaranya, C. amblyrhynchos,
C. brachchyurus, C. plumb ens dan C.
1. Hiu penebah, Alopis pelagicus melanopterus.
(ALOPIIDAE); memiliki 5 celah insang,
cuping atas ekor sama atau lebih panjang 3. Hiu makarel, Isurus oxyrinchus,
dari panjang tubuhnya, hidup di laut (ISURIDAE, tetapi ALLEN 1997
terbuka tetapi sering tertangkap di dekat memasukkan dalam suku LAMNIDAE);
pantai, pemakan berbagai jenis ikan, dapat dikenal sebagai hiu mako, bentuk tubuhnya
mencapai panjang 300 - 330 cm. Warna langsing sehingga mampu berenang cepat,
tubuh dominan putih-abu-abu, kecuali ekornya relatif simetris, giginya berbentuk
bagian punggung, sirip punggung, sirip alat penggerek. Hidup di laut terbuka lepas
dada, sirip perut sirip dubur dan tepi sirip pantai tetapi sering ditemukan di perairan
ekor berwarna agak gelap; sirip punggung pantai, pemakan berbagai jenis ikan, dapat
kedua sangat pendek. Sirip ekornya yang mencapai 400 cm. Warna punggung
panjang itu digunakan untuk menyerang dominan biru tua gelap, bagian dada
mati gerombolan ikan sebagai makanannya, berwarna biru muda yang dipolakan dengan
tergolong ikan demersal dan juga pelagis, garis-garis kecil tegak biru tua mulai dari
penjelajah lautan, tidak buas, berbiak belakang celah insang hingga depan sirip
dengan melahirkan anak (viviparous). dubur; bagian bawah tubuh berwarna putih
Dapat ditangkap dengan pancing tonda dan semua sirip biru tua gelap. Tergolong
(long line) dan jaring insang (gill net). ikan demersal juga pelagis, penjelajah

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

lautan, sangat buas (suka menyerang pada Lengkungan insang diperlengkapi dengan
perenang di laut), bersifat viviparous. Dapat deretan sisir halus (panjangnya 10 cm dan
ditangkap dengan long line dan gill net. jumlahnya lebih dari 1000 setiap deretan),
Daerah penyebarannya di Samudera digunakan sebagai jaringan halus terhadap
Atlantik bagian Utara, Laut Tegah, perairan air untuk mendapatkan makanannya.
beriklim sedang lainnya sampai di seluruh Gigi-giginya sangat kecil umumnya
peraiarantropis. berwarna coklat abu-abu, hidup di perairan
pantai, lepas pantai, pemakan plankton,
4. Hiu putih-besar, Charcharadon merupakan hiu terbesar kedua setelah hiu
carcharias (ISURIDAE = LAMINIDAE); paus, panjang maksimum mencapai 1,5 m,
memiliki 5 celah yang terletak di sisi kepala, tergolong ikan pelagis, tidak berbahaya
sirip ekornya simetris, ada spot hitam pada bagi manusia. Perkembang biakannya belum
sirip dubur, rahangnya sangat besar dan diketahui dengan pasti; ditangkap terutama
memiliki deretan gigi berbentuk segitiga dengan tombak yang ditembakkan ketika
yang sangat tajam. Hidup terutama di laut hiu sedang berjemur di permukaan. Daerah
terbuka, sering ditemukan di perairan pantai penyebarannya di seluruh perairan pantai
dan lepas pantai. Pemakan apa saja, Eropa Barat, Amerika Utara, Samudera
berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, Pasifik Barat dan pantai Utara Australia.
sampah, bangkai dan sebagainya;
merupakan ikan terbesar dari semua ikan 6. Hiu sapi, Hexanchus griseus (HEXAN
pemakan daging (carnifor), dapat mencapai CHIDAE); memiliki 6 jenis insang (pada jenis
11,0 m. Warna tubuh hampir seluruhnya lain hanya 5), dikenal sebagai hiu sisir,
putih, di bagian perut agak sedikit gelap, bersirip punggung tunggal, ekornya
selain ujung sirip yang gelap, semua sirip panjang, pergerakan lamban. Hidup pada
berwarna putih. Tergolong ikan demersal perairan pantai, lepas pantai pada
dan juga pelagis, penjelajah lautan, sangat kedalaman lebih dari 1500 m, pemakan
buas dari semua hiu pemakan manusia, berbagai jenis ikan, moluska dan krustasea,
sehingga amat ditakuti, bersifat dapat mencapai panjang 780 cm. Warna
oviviparous. Ada catatan bahwa di tubuh bagian atas abu-abu rua dan bagian
Marseilles dan Nice, Perancis, ikan ini bawahnya putih. Sirip punggung sirip dada
ditemukan dengan seorang tentara yang dan sisi sirip ekor berwarna abu-abu tua,
masih utuh di dalam perutnya, lengkap sedangkan warna putih pada sirip perut,
dengan senjatanya. Di pantai-pantai sirip dubur dan bagian tengah sirip ekor.
pemandian umum, hiu putih besaf sering Tergolong ikan demersal dan juga ikan
datang sendirian menyerang yang pelagis, penjelajah lautan, tidak berbahaya
menimbulkan serangkaian kematian. Hiu ini bagi manusia, bersifat ovoviviparous;
ditangkap dengan bottom trawl dan gill net. biasanya anak yang dilahirkan sangat
Daerah penyebarannya di seluruh perairan banyak. Dapat ditangkap dengan bottom
tropis Australia, ke utara sampai Alaska, trawl, gill net dan handline. Daerah
Newfounland dan Kepulauan Inggris. penyebarannya meliputi seluruh perairan
Indonesia, perairan tropis dan sampai
5. Hiu berjemur, Cetorhinus maximus perairan beriklim sedang.
(CETOR HINIDAE); memiliki celah insang
yang sangat panjang, memanjang dari 7. Hiu zebra, Segastoma fasciatuim
permukaan tubuh bagian atas ke bawah. (ORECTOLOBIDAE); memiliki 5 celah

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

insang, ada sebuah spot warna putih pada 9. Hiu bertanduk, Heterodontus phillippi
sirip dada, sirip ekornya sama panjang (HETERODONTIDAE); merupakan ikan
dengan tubuh dan tidak melengkung ke primitif, memiliki 5 celah insang yang
atas, memiliki sebuah alur yang menonjol terletak di atas pangkal sirip dada,
dan memanjang ke depan dari setiap sudut kepalanya besar dan agak tumpul membulat,
mulutnya sampai ke lubang hidung yang masing-masing sirip punggung dan sirip
memiliki sungut berdaging tebal adalah dada didahului oleh sebuah duri yang
merupakan ciri utamanya. Ekor tidak dibungkus oleh jaringan yang dapat
melengkung ke atas tetapi sejajar garis mengeluarkan bisa cukup berbahaya dan
tubuh; warna tubuh coklat, hitam dan sirip ekor tidak simetris. Ciri khas lain dan
dipolakan dengan strip-strip putih yang
ikan ini yang mudah dilihat susunan giginya
sangat menarik sehingga kulitnya bisa
yang sangat ganjil dengan gigi pengerat
disamak orang untuk bahan kerajinan.
Hidup di dasar peraiaran dekat pantai, yang tajam di depan rahang dan gigi tumpul
pemakan berbagai hewan yang tidak kearah sisinya. Warna tubuh dominan
bertulang belakang (udang besar, sotong hitam, kecuali bawah kepala dan
dan landak laut) dan juga ikan* dapat sirip-siripnya berwarna terang, hidup di
mencapai 330 cm, tidak agresif, giginya dasar perairan pada kedalaman paling
dipergunakan untuk mempertahankan diri. kurang 50 m, pemakan berbagai moluska
Tergolong ikan demersal juga pelagis, tidak dan krustasea, dapat mencapai panjang
buas (tidak berbahaya bagi manusia), panjang 120 cm. Tergolong ikan demersal
bersifat ovoviviparous. Dapat ditangkap dan juga pelagik, tidak buas (berbahaya),
dengan bottom trawl, gill net dan line. berbiak dengan bertelur (oviparous). Dapat
Daerah penyebarannya di seluruh Indone- ditangkap dengan bottom trawl, gill net dan
sia dan perairan lain di Indo-Pasifik. hand line. Daerah penyebarannya di selumh
perairan Indonesia, terutama bagian timur
8. Hiu martil, Sphyma lewini (SPHYNIDAE). Indonesia, Laut Cina Selatan, Filipina, ke
Ikan ini mudah dikenal karena tonjolan selatan sampai perairan tropis Australia,
kepala kearah samping seperti martil dan dan Indo-Pasifik Timur.
matanya terletak di ujung-ujung tonjolan
tersebut. Warna tubuh dominan putih, 10.Hiu gergaji, Pliotrema warreni
hanya sedikit bagian punggung berwarna (PRISTIOPHORIDAE); memiliki moncong
agak gelap. Pada ujung-ujung sirip dada yang panjang mirip mata pisau dan
dan cuping bawah ekor berwarna hitam; dilengkapi dengan serangkaian gigi
tonjolan kepala coklat hitam. Hidup di sehingga mirip dengan gergaji dua mata.
perairan lepas pantai, pemakan berbagai Mata "gergaji" ini adalah tulang rawan yang
jenis ikan termasuk ikan hiu lainnya dan diperkuat dengan jaringan yang telah
bangkai, dapat mencapai panjang 450 cm.
mengalami pengapuran dimana pada
Tergolong ikan pelagis, penjelajah lautan,
pangkalnya terdapat dua sungut panjang
berbahaya (terkenal suka menyerang
yang menjulur ke bawah. Ikan ini agak
manusia), berbiak dengan mengeram telur
di dalam tubuh kemudian melahirkan menyerupai pari gergaji; perbedaannya
(ovoviviparous). Dapat ditangkap dengan pada letak celah insang. Celah insang hiu
drift net, gill net dan long line. Daerah gergaji terletak pada sisi kepala, sedangkan
penyebarannya di seluruh perairan Indo- celah insang pari gergaji terletak di bawah
nesia, perairan tropis lain dan perairan kepalanya. Jumlah celah insang hiu ini ada
beriklim sedang. 6 buah (pada jenis lain hanya 5), tubuhnya

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

cukup ramping dengan dua sirip dada. penjelajah lautan, tidak buas (tidak
Berbeda dengan gigi pari gergaji, gigi hiu berbahaya bagi manusia), berbiak dengan
gergaji adalah panjang dan pendek silih melahirkan anak yang menetas di dalam
berganti, hidup di dasar berlumpur perairan rahim induknya (ovoviviparous). Dapat
pantai pada kedalaman sekitar 40 m dan ditangkap dengan bottom gill net, drift gill
perairan payau, pemakan berbagai jenis net dan hand line. Daerah penyebarannya
ikan, tergolong ikanpelagis juga demersal, di seluruh perairan pantai Indonesia dan
Indo Pasiflk lainnya.

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

11. Hiu kucing berbintik, HemiscyIlium ANONYMOUS 1992. Ensiklopedia Indonesia


trispeculare (HEMISCYLLIDAE); memiliki Sen Fauna Ikan. PT. Ichtiar Baru. van Haeve,
5 celah insang yang terletak di sisi kepala, Jakarta, 146 hal.
kedua sirip punggung relatif sama, sirip ekor
HALSTEAD, B.W. 1959. Dangerous Mareine
menjulur lurus sejajar tubuhnya (tidak
Animals. Cornel Maritime Press, Combndge
melengkung ke atas), tubuh kecil dan ramp-
Maryland, 146 pp.
ing, berwarna dominan coklat dengan
bintik-bintik kecil coklat tua pada seluruh JONES, R,T and H.K, LARSON 1974. A key To
tubuh, kecuali satu bintik besar berwarna The Families of Fishes As Recorded From
hitam yang dilingkari warna putih di atas Guam. Univ. of Guam, The Marine Labora-
pangkal sirip dada dan bintik-bintik yang tory, Tech. Rep. (10): 1-4.
agak kecil abu-abu di sepanjang sisi sirip MACARTHUR and J. CONNELL 1970. The
ekornya, tidak memiliki sungut berdaging biology of populations. New York. John
di dekat lubang hidung. Hidup di perairan Wiley & Sons.
pantai, terutama perairan dangkal karang,
pemakan berbagai jenis ikan kecil dan MANSOR, M.I., H. KOHNO, H. IDA, H.T.
moluska, merupakan hiu kecil, panjangnya NAKAMURA, Z. AZNAN And
hanya 65 cm. Tergolong ikan pelagis, tidak ABDULLAH 1998. Field Guide To Impor-
berbahaya bagi manusia, berbiak dengan tant Comercial Marine Fishes Of The
bertelur (oviparous). Dapat ditangkap South Cina Sea. SEAFDEC MRDMD/SP/
dengan gill net, purse seine dan hand line. 2, Malaysia, 287 pp.
Daerah penyebarannya di perairan utara NELSON,J.S. 1976. Fishes of the world. John
Australia dan Indo-Pasifik lainnya. Wiley & Sons, Inc.Canada :416 pp
PELU, U. 1993. Hiu, Ikan Buas Serba Guna.
LONAWARTAXVI(\)A-1.
DAFTAR PUSTAKA
SEDIADI, A. 1999. Ecologi dinoflagellata.
Oseana XXVI(4): 21 -30.
ALLEN, G. 1997. Marine Fishes of Tropical
Australia and South - East Asia : A Field SUHARSONO 1981. Ikan Hiu. Pewarta .
Guide For Anglers And Divers. Western OSEANAVUl(5):S-\2.
Australian Museum, 292 pp.

Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004

Anda mungkin juga menyukai