Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Teripang
Teripang atau ketimun laut (gamat: bahasa
Malaysia) adalah sebutan untuk hewan Ekhinodermata
ini. Teripang adalah kelompok hewan invertebrata laut
dari kelas Holothuroidea (Filium Ekhinodermata),
dibedakan dalam enam bangsa (ordo) yaitu
Dendrochirotida, Aspidochirotida, Dactylochirotida,
Apodida, Molpadida, dan Elasipoda. Jenis teripang
diperkirakan tidak kurang dari 1.200 jenis (Bakus 1973)
terutama tersebar di perairan pada kedalaman 5 meter
sampai 50 meter di daerah tropik. Jenis-jenis teripang
komersial, khususnya dari daerah tropika, termasuk
dalam bangsa Aspidochirotida dari suku Holothuroiidea
dan Stichopodidae. 29 jenis teripang saat ini menjadi
komoditas perdagangan secara Internasional dan lokasi
pengumpulannya secara menyeluruh dari Daerah-daerah
kepulauan Indonesia, yang termasuk dalam famili
Holothuriidae dan Stichopodidae (Darsono 2007;
Bruckener et al. 2003). Di antara jenis-jenis tersebut
banyak yang terdapat di perairan Indonesia seperti yang
diidentifikasikan oleh Darsono (1995).
Teripang adalah hewan bentik yang lambat
gerakannya, hidup pada dasar dengan substrat pasir,
lumpur maupun dalam lingkungan terumbu karang.
9
Dalam azas trofik (trophic level), teripang berperan
sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan
suspensi (suspense feeder) dalam lingkaran pangan (food
web).
Beberapa jenis teripang merupakan bahan
makanan tradisional di beberapa negara Asia,
khususnya Cina. Teripang olahan kering dalam
perdagangan dikenal sebagai Beche-de-mer atau trepang
hai-sum (Conand & Sloan, 1989). Teripang disukai
karena mengandung obat (medicinal properties),
berkhasiat dapat menyembuhkan beberapa penyakit
(curative), dan mempunyai daya aphrodisiac (Preston
1993 & Akamine 2000). Dari analisis proksimat daging
teripang diperoleh komposisi protein 82%, lemak 2%,
kadar air 17%, mineral 21%, dan kadar abu 8,6%.
Karena kandungan lemaknya yang rendah, teripang
direkomendasikan untuk orang-orang yang bermasalah
dengan kolesterol.
11
Gambar 1. Teripang pasir (Holothuria scabra)
Sumber: R. Rumlus
12
2011). Panjang tubuh umumnya adalah 20,00 cm dan
panjang infinitasnya diperkirakan 37,70 cm. Penelitian
hubungan panjang bobot yang pernah dilakukan
sebelumnya menunjukan korelasi positif dengan nilai b
sebesar 16,783 yang berarti pertumbuhan bobot lebih
dominan dibandingkan pertumbuhan panjang.
Pengukuran panjang dilakukan di bawah air dan bobot
basa. Stichopus horrens menunjukan tingkat elastisitas
yang tinggi dalam pengukuran panjang (Hearn & Pinillos
2006)
13
Teripang gamat atau curyfish memiliki tubuh agak
persegi, kaku datar bagian sentral dan tidak memiliki
tabung cuvierian. Warna tubuh kuning kecoklatan
sampai hijau dengan bintik hitam di sekitar tubuh,
dinding tubuh mudah memanjang atau relaksasi apabila
dikeluarkan dari air. Maksimum panjang tubuh berkisar
50,00 cm tetapi pada umumnya 35,00 cm dengan bobot
sekitar 1000 g, dan ketebalan tubuh sekitar 8,00 mm
(Palomares & Pauly 2011).
Sumber: R. Rumlus
17
bahan organik telah teroksidasi (Efendi 2003).
Sebaran salinitas dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan
dan aliran sungai (Dwindaru 2010). Teripang
menyukai perairan dengan salinitas optimum
sekitar 32,0-35,0‰. Perubahan salinitas melebihi
3,0‰ dapat menyebabkan terjadinya
pengelupasan kulit teripang yang dalam kondisi
ekstrim dapat terjadi kematian (Gultom 2004).
18
semakin kecil. Lapisan atas permukaan laut dalam
keadaan normal mengandung oksigen terlarut
sebesar 4,5-9,0 mg O2/l (Dwindaru 2010). Teripang
pada umumnya hidup dan berkembang dengan
baik pada kadar oksigen terlarut yang berkisar
antara 4,0-8,0 ppm (Martoyo et al. 2006), oleh
sebab itu lingkungan air laut harus bebas dari
pencemaran seperti bahan organik, logam, minyak,
dan bahan beracun lainnya yang dapat
mengurangi kadar oksigen terlarut di perairan.
Penurunan kandungan oksigen terlarut akan
menyebabkan kekakuan pada teripang. Hal ini
terjadi karena terganggunya sisten vaskular air
(water vascular system) dan pada akhirnya seluruh
sistem pencernaan akan keluar sehingga
menyebabkan kematian (Martoyo et al. 2006).
19
sebuah perairan. Menurut Dafni (2008), pH yang
terdapat di perairan yang mengalami perubahan
nilai pH, dapat menimbulkan perubahan terhadap
keseimbangan kandungan karbondioksida,
karbonat, dan bikorbonat di dalam air. pH juga
berpengaruh terhadap setiap organisme, karena
setiap organisme atau individu memiliki ketentuan
pada derajat kemasaman (pH) agar mereka dapat
tetap hidup.
20
air itu sendiri (Hutabarat 1985). Bila sebuah
gelombang pecah, airnya akan dilemparkan jauh
ke depan sampai mencapai daerah pantai sebagai
sebuah arus. Arus sangatlah penting di laut sebab
arus sebagai pemindahan massa air dari satu
tempat ke tempat lainnya. Tanpa arus, laut
menjadi stagnan/tenang, dan tidak dapat
mendukung kehidupan.
Makanan atau nutrien dan oksogen
merupakan tiga subtansi utama yang harus
mengalami sirkulasi dalam upaya mendukung
kehidupan di laut. Arus dipengaruhi oleh angin,
bentuk topografi, dan pasang surut (Bell 2008).
Arus mempunyai pengaruh positif maupun
negatif terhadap kehidupan biota perairan. Arus
dapat mengakibatkan ausnya jaringan-jaringan
jasad hidup yang tumbuh di daerah itu dan
partikel-partikel dalam suspensi dan
menghasilkan pengikisan. Di perairan dengan
dasar lumpur, arus dapat mengaduk endapan
lumpur sehingga mengakibatkan air tersebut
keruh dan mematikan teripang. Juga akibat dari
kekeruhan biasa mempengaruhi atau menghalangi
jalannya/penetrasi sinar matahari sehingga akan
mengurangi aktivitas fotosintesis. Namun
manfaat juga dari arus bagi banyak biotak adalah
menyangkut penambahan makanan bagi biota-
21
biota tersebut dan pembuangan kotoran-
kotorannya. Sebagai contoh arus juga memainkan
peranan penting bagi penyebaran plankton, baik
holoplankton maupun meroplankton yang
merupakan makanan bagi teripang. Selain itu arus
dan gelombang mempengaruhi substrat tempat
hidup teripang. Pada daerah pesisir dengan
kecepatan arus dan gelombang yang lemah,
substrat cenderung berlumpur.
Daerah tersebut biasa terdapat di daerah
muara sungai, teluk atau pantai terbuka dengan
landai yang rendah. Sedangkan pada daerah
pesisir yang mempunyai arus dan gelombang yang
kuat disertai dengan pantai yang curam, substrat
cenderung berpasir sampai berbatu. Pantai
berlumpur cenderung untuk mengakomulasi
bahan organik, sehingga cukup banyak makanan
yang potensial bagi organisme pantai tersebut.
22
5. Cahaya atau kecerahan
23
sengatan matahari yaitu dengan membenamkan
diri dalam pasir (Hymen 1955).
6. Kedalaman
25
8. Reproduksi Teripang
26
diperhatikan adalah teripang memijah pada musim
kemarau, pada waktu suhu air di permukaan
cukup tinggi dan stabil. Proses pematangan gonad
dikontrol oleh faktor dari dalam (endogen) dan oleh
faktor kondisi luar (exogen). Menurut Morgan
(1995), variasi waktu reproduksi dari biota laut
berkaitan dengan perubahan fase siklus lunar dan
derajat lintang suatu lokasi.
28
besar dan menjadi teripang dewasa (Darsono et al.
1994).
D. FITOKIMIA/ZOOKIMIA
1. Alkaloid
Alkaloi adalah senyawa yang bersifat basa
yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,
biasanya dalam bentuk gabungan sebagai bagian
dari sistem siklik. Alkaloid pada tumbuhan
dipercaya sebagai hasil metabolisme dan
merupakan sumber nitrogen. Kebanyakan alkaloid
berbentuk Kristal dan hanya sedikit yang berupa
cairan pada suhu kamar. Kebasaan nitrogen
menyebabkan senyawa tersebut mudah mengalami
dekomposisi terutama oleh sinar dengan adanya
oksigen.
2. Fenolik
Fenolik senyawa ini telah diketahui memiliki
berbagai efek biologis seperti aktifitas antioksidan
melalui mekanisme sebagai produksi, penangkap
radikal bebas, pengkelat logam, peredam
30
terbentuknya singlet oksigen serta pendonor
elektron. Komponen fenolik merupakan kelompok
molekul yang besar dan beragam, yang terdiri dari
golongan aromatik pada metabolit sekunder
tumbuh-tumbuhan. Fenolik dapat diklasifikasikan
ke dalam komponen yang tidak larut seperti lignin
dan komponen yang larut seperti asam fenolik,
phenylpropanoids, flavonoid dan kuinon. Setiap
tubuh-tumbuhan memiliki struktur komponen
fenolik yang berbeda. Ada komponen fenolik yang
memiliki gugus -OH banyak dan ada pula
komponen fenolik gugus –OH yang sedikit. Gugus –
OH berperan dalam proses transfer elektron untuk
menstabilkan dan meredam radikal bebas.
3. Flavanoid
Flavonoid merupakan salah satu dari
kelompok fenolik yang dapat ditemukan dibuah
dan sayur. Flavanoid telah diteliti memiliki
berbagai aktivitas biologi seperti antikanker,
antivirus, antiinvlamasi mengurangi resiko
penyakit kardiovaskuler dan penangkal radikal
bebas. Kekuatan aktivitas antioksidan dari
flavanoid bergantung pada jumlah dan posisi dari
gugus –OH yang terdapat pada molekul. Semakin
banyak gugus –OH pada flavanoid, maka aktivitas
antiradikalnya semakin tinggi.
31
4. Glikosida
Glikosida merupakan salah satu senyawa
aktif taman yang termasuk dalam kelompok
metabolit sekunder. Senyawa ini mengandung
komponen gula dan bukan gula. Komponen gula
dikenal dengan nama glikon dan komponen bukan
gula dikenal sebagai aglikon. Bila gula yang
terbentuk adalah glukosa maka golongan senyawa
itu disebut glukosida, sedangkan bila terbentuk
gula lainya disebut glikosida.
5. Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk
glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan
tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan
koloidal dalam air dan membentuk busa jika
dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
asam. Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan
menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput
lender.
6. Tanin
Tannin merupakan senyawa yang memiliki
jumlah gugus hidroksi fenolik yang banyak pada
tumbuh-tumbuhan. Tanin dapat berfungsi sebagai
antioksidan karena kemampuannya dalam
menstabilkan fraksi lipid dan keakfannya dalam
penghambatan lipoksigenase.
32
7. Triterpenoid/steroid
Triterpenoid adalah senyawa yang karangka
karbonnya berasal dari enam satuan isopropana
dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokaron
C30 asiklik yaitu akualena. Senyawa ini berstruktur
siklik, kebanyakan beruoa alcohol, aldehida atau
asam karboksilat. Triterpenoid merupakan
senyawa berbentuk kristal dan bertitik leleh tinggi.
Uji yang banyak digunakan adalah reaksi
Licberman-Burchard (anhidrat asetat- H2SO4) yang
dengan kebanyakan triterpena dan sterol
memberikan warna hijau-biru.
33