Anda di halaman 1dari 63

FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi


Ustadz : Rizki Armando Putra

Disusun Oleh :
Kelompok Kelas MIA

Jafar Riski

10

Aditya Nur Juang R

02

M. Zainul Arifin

23

Luthfi Abdillah

11

Ridwanullah

25

Syafiq Al-Mughni

22

M. Fajar Syahroni

17

SMA INSAN CENDEKIA MANDIRI


BOARDING SCHOOL
BIOLOGI MIA
MEI 2016

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 1

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Tuhan YME karena atas ridhoNya makalah yang berjudul Filum Arthrophoda ini akhirnya dapat diselesaikan.
Disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Invertebrata dan
Vertebrata.
Ucapan terima kasih penulis ucapakan kepada Ustaz Riski Armando Putra, temanteman dan semua pihak yang telah mendukung tersusunnya makalah ini. Makalah ini
menjelaskan tentang ciri-ciri umum, klasifikasi Pisces dan Echinodermata beserta
morfologi, anatomi, fisiologi, dan habitat pada setiap kelasnya serta perannya dalam
kehidupan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak ketidaksempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Sidoarjo, 02 Mei 2016

Penulis

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Umum Arthrophoda......................................................................3
B. Anatomi dan Morfologi Tubuh Arthrophoda.............................................3
C. Klasifikasi Arthrophoda
1. Trilobita............................................................................................. 6
2. Chelicerata..........................................................................................7
3. Onychophora.....................................................................................13
4. Mandibulata.......................................................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................37
3.2 Saran........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 3

Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau
vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada
adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahang keras
Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu, pari
dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir
dikelompokkan dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005)
Yang termasuk klas Chondrichthyes, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir
semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai
rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan.
Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis
ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai kerangka yang
tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut.
Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang
tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang
berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan
sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang.
Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
(Zander,2009)
Sedangkan Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani
echin, berduri dan derma, kulit) adalah hewan sesil atau hewan yang
bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat,
seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang
terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh
kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi.
Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular
system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran
yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan,
dan pertukaran gas.
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta tubuhnya
memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang
sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian
bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah atas.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 4

Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki juga
digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum Echinodermata memiliki 5
lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk
membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. Seperti halnya dengan
hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga bernapas dengan insang.
Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut, lalu bercabang 5
menuju masing-masing lengan yang dimiliki. Reproduksi secara generatif, yaitu
dengan peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan dihasilkan zigot.
Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air
masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke
dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan
sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki
tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga
bisa berpindah tempat.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan
laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea
(bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut
dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordoordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita
dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak kerugian yang ditimbulkannya.
Dari kekhasan Pisces dan Echinodermata yang dimiliki sehingga penulis ingin
mempelajari lebih dalam mengenai cacing planaria sehingga penulis
mendapatkan pengetahuan lebih mengenai Pisces dan Echinodermata.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana karakteristik atau ciri ciri umum hewan Pisces?
2. Bagaimana anatomi, fisiologi, habitat, dan klasifikasi Pisces serta perananya
dalam kehidupan?
3. Bagaimana karakteristik atau ciri ciri umum hewan Echinodermata?
4. Bagaimana anatomi, fisiologi, habitat, dan klasifikasi Echinodermata serta
perananya dalam kehidupan?
C. Tujuan
Disusunnya makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu:

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 5

1. Memahami karakteristik atau ciri ciri umum hewan Pisces dan


Echinodermata.
2. Memahami Anatomi fisiologi, habitat, dan klasifikasi Pisces dan
Echinodermata serta peranannya dalam kehidupan.
3. Memahami hal-hal yang berhubungan dengan

hewan

Pisces

Echinodermata.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 6

dan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Umum


Ciri-ciri umum hewan ini adalah:
a. Ikan Tulang Rawan
o Kerangka tubuh bertulang rawan
o Memiliki rahang
o Respirasi melalui insang
o Pembuahan internal
o Dapat bertelur atau melahirkan anak
o Memiliki indra yang tajam
o Memiliki gurat sisi
b. Ikan Tulang Sejati
o Kerangka dan rahang bertulang
o Sebagian besar spesies melakukan pembuahan eksternal dan mengeluarkan
telur dalam jumlah banyak
o Pernapasan terutama melalui insang
o Banyak yang memiliki kantung renang
o Hidup di laut atau di air tawar

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 7

(Campbell III, 2003)

2.2 Penyebaran Dan Habitat


Diantara semua kelas vertebrata,ikan bertulang keras adalah yang paling banyak
jumlahnya, baik dalam hal jumlah individu maupun dalam jumlah spesies (sekitar
30.000).Berukuran antara 1 cm dan lebih dari 6 m,ikan bertulang keras sangat melimpah
di laut dan di hampir setiap habitat air tawar (Campbell III,2003). Ikan Hiu misalnya:
Habitat Ikan hiu umumnya adalah di laut. Hiu umumnya ditemukan di perairan dalam
berkarang dengan dasar yang tidak terlalu terjal (Anonim,2010).

2.3 Klasifikasi
Klasifikasi yang dimaksudkan dalam tabel berikut ini adalah khusus untuk
Chondrichthyes dan Osteichthyes (Superkelas Pisces), sehingga untuk kelas Agnatha
dan kelas Placodermi tidak termasuk didalamnya.
Klasifikasi Superkelas Pisces
1. Kelas Chondrichthyes
Anggota ikan bertulang rawan (850 spesies) meliputi hiu dan ikan pari. Kedua jenis
ikan tersebut memiliki endoskeleton berupa tulang rawan. Kelas Chondrichthyes
memiliki 4 ordo yaitu: Cladoselachiformes, Xenacanthiformes, Selachiformes,
Chondrenchhelyiformes, dan Chimaeriformes.
a. Ordo Cladoselachiformes (ancestor ikan hiu laut)
b. Ordo Xenacanthiformes (anasestor ikan hiu air tawar)
c. Ordo Selachiformes

Subordo Hexanchoidei (ikan hiu sapi)

Subordo Heterodontoidei (ikan hiu bertanduk)

Subordo Selachoidei (ikan hiu modern)

Subordo Batoidei (ikan pari dan skate)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 8

d. Ordo Chondrenchhelyiformes (nenek moyang holocephali)


e. Ordo Chimaeriformes

Hydrolagus collei
2. Kelas Osteichthyes
Lebih kurang 20.000 spesies ikan bertulang sejati memiliki endoskeleton dari tulang
sejati. Ikan bertulang sejati merupakan kelompok vertebrata yang paling sukses dan
beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacam-macam, antara lain sebagai penyaring
makanan ataupun predator (Sudjadi,2007).

a. Subkelas Actinopterygii
Ciri-ciri:

Tanpa lubang hidung yang bermuara ke mulut.

Tulang-tulang Radius yang berada di dalam Bonggol Sirip yang berpasangan


tidak tersusun dalam dua Deret (Uly,2003)

Hampir semua ikan yang kita kenal adalah ikan bersirip

duri subkelas

Actinopterygii.Bahasa Yunani aktin : berkas dan pteryg : sayap atau sirip.


Berbagai spesies tuna dan heriing adalah beberapa contohnya. Sirip yang
terutama didukung oleh duri panjang dan lentur, termodifikasi untuk
mengendalikan arah, pertahanan, dan fungsi-fungsi lain.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 9

Ikan bersirip duri menyebar dari air tawar sampai ke laut dalam sejarahnya yang
panjang. Berbagai spesies ikan bersirip duri kembali ke air tawar pada suatu saat
dalam sejarah evolusinya. Beberapa diantaranya, termasuk salmon, masih
berpindah dari air tawar ke laut kemudian kembali lagi ke air tawar selama
siklus hidupnya.
1) Superordo Polypteri
2) Superordo Chondrostei
a. Ordo Acipenceriformes
Ciri-ciri: Tubuh tertutup oleh lima baris kepingan tulang, moncong
memanjang dan sirip ekor heteroserkal
3) Superordo Holostei
a. Ordo Amiliformes
Ciri-ciri: Sirip ekor Heteroserkal pendek, tulang radius berlekatan
dengan 5 capulo-capulo berupa tulang rawan dan terbagi atas 2 Family
yaitu: Lepisoteidae dan Amiidae
b. Ordo Lepisosteiformes (ikan gars)
Gars adalah salah satu dari ikan tertua yang hidup sampai saat ini, jika
ditelusuri kembali ke masa Cretaceous, jenis ikan predator ini memiliki
sisik yang tebal, ditemukan di Amerika selatan, utara dan timur Meksiko,
menjadi ikan air tawar terbesar di Amerika Utara (meskipun kadangkadang mengembara ke laut). Dapat berkembang biak hingga 4 meter
panjangnya dan memiliki berat sampai 200 kg. Alligator Gar yang
disebut demikian karena penampilan mereka mirip reptil buaya dan
rahang yang panjang, memiliki 2 sisi gigi yang tajam.
Alligator Gar adalah predator yang rakus dan telah dikenal berbahaya
untuk manusia, meskipun belum dikonfirmasi kematian karena Alligator

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 10

Gar sampai saat ini. Gar adalah salah satu dari ikan tertua yang hidup
sampai sekarang (Anonim 3,2001)

Lepisostus osseus
4) Superordo Teleostei
a. Ordo Clufeiformes
Terbagi atas Family : Clupeidae
Ciri-ciri: Memiliki satu sirip punggung dan anus yang bertulang lembut,
sirip punggung terletak di pertengnahna tubuh, perut memiliki lunas
yang yang bergerigi tajam dari leher anus, rahang bawah pendek,
rahang atas memiliki lempengan yang terbuka jika mulut terbuka, sisik
mudah mengelupas, kantong renang ke 8 memiliki Bullae

Clupea harengus
b. Ordo Scopeliformes
c. Ordo Saccopharyngiformes
d. Ordo Galaxiiformes (ikan galaxii)
e. Ordo Esociformes

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 11

f. Ordo Mormyriformes
Ciri-ciri: Moncong memanjang dan turun ke bawah mirip belalai gajah
dengan mulut kecil pada ujungnya, tetapi ada yang hanya bibir bawah
yang memanjang dan moncongnya embulat dan tidak memanjang, tubuh
berwarna kelabu kecoklatan, hidup di air keruh, penglihatan nya tampak
kurang baik, habitat di sungai Nil
Terbagi atas 2 family: Gymnarcidae dan Mormyridae

Gnathonemus petersi
g. Ordo Cypriniformes
h. Ordo Anguilliformes (ikan belut)
Ciri-ciri: Habitat pada ait tawar dan payau, tubuh panjang dan ramping,
sirip dada, pinggul tidak ada, sirip pinggul berubah menjadi hubungan
berdaging, insang sering mengecil, lubang insang di bawah tenggorokan.

i. Ordo Cyprinodontiformes
j. Ordo Beloniformes
k. Ordo Gadiformes

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 12

Ciri-ciri: Mempunyai sirip yang berkerangka halus dengan satu atau dua
sirip anus, sisik-sisiknya kecil, sisik pinggul jauh ke depan, sisik dada di
bawah leher, hati besar dan berminyak. Terdiri atas 4 Family yaitu:
Gadidae, Merlucciidae, Moridae, dan Bregmacrolidae

Gavus morhua
l. Ordo Macruriformes (ikan deep sea)
m. Ordo Percopsiformes (ikan pirateperch)
n. Ordo Beryciformes (ikan squirrel)
o. Ordo Perciformes (ikan perchlike, ikan kerapu)
Ciri-ciri: Bentuk badan agak lebar dan pipih (Torpedo/memanjang),
mempunyai sisik yang besar, sirip punggung 2 ada juga yang satu, sirip
ventral di dada, jari-jari sirip tidak lebih dari 6, merupakan ordo terbesar

Osphronemus goramy
p. Ordo Echeneiformes (ikan remora)
q. Ordo Zeiformes (Ikan Jhon Dorys)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 13

r. Ordo Pleironectiformes (ikan pipih, ikan sebelah)


Ciri-ciri: Mata dikepala pada sisi sama, pada family sisip punggung
sangat panjang, sirip anus juga sangat panjang, merupakan ikan terbesar
dengan panjang 2,7 Meter.

Hiplogossus hiplogosssus
s. Ordo Gesterosteiformes (ikan tubenose)
t. Ordo Syngnathiformes (ikan mulut pipa)
u. Ordo Ophiocephaliformes (ikan kepala ular)
v. Ordo Muligiformes (ikan barakuda, mullet)
w. Ordo Phallostethiformes (ikan phallosteti)
x. Ordo Lophiiformes (ikan nona)
Lophiiformes (bahasa Inggris: Monkfish, Goosefish, Anglerfish) atau
Ikan Sungut Ganda adalah ordo ikan bertulang sejati yang umumnya
hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik,
Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan dari ordo
Lophiiformes terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan
lebar.
Lophiiformes adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. Ikan
dari ordo Lophiiformes ini menyelam hingga ke dasar laut dan agar bisa
menyerang ikan lain, mulutnya sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 14

mulut terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk


menarik perhatian mangsa. Lophiiformes sering juga naik ke permukaan
laut untuk menyerang burung laut (Wikipedia,2011)

Melanocetus johnsonii
y. Ordo Tetraodontiformes (ikan trigger, dan puffer)

b. Subkelas Sarcopterygii
Ciri-ciri:

Memiliki sirip berpasangan,mempunyai bonggol di bagian pangkal


berdaging

Mempunyai lubang hidung yang bermuara ke mulut

Memiliki sisik yang disokong oleh elemen-elemen Tulang yang kuat.


(Uly,2003)

Dibedakan menjadi:
1) Ordo Crossopterygii (lobe finned fishes)
2) Ordo Dipnoi (ikan paru-paru)
Dipnoi = Diperiformes=Bangsa Ikan paru

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 15

Contoh :Lepidosiren paradosa


Ciri-ciri: Tulang-tulang terdapat di kepala, sisik bertipe Sikloid, sirip
mempunyai pangkal mirip benjolan, sirip punggung dan anus membentuk
sirip yang melingkari bagian belakang tubuh. Jika kadar air cukup Ia
bernafas dengan menggunakan insang. Paru paru yang terletak di atas
Esopagus juga digunakan sebagai organ pernapasan (musim kering).
(Uly,2003)

2.4 Anatomi Tubuh


a. Sistem Rangka
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna. Dibawah
lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan dibawahnya lagi
terdapat tulang padat. Kartilago palato-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang
rawan yang akan membentuk rahang atas dan bawah. Ikan hiu dan pari, rahangnya
bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung
insang ke 2. (Sukiya, 2005)
Alat gerak pada ikan berupa sirip tulang dibagian ventral dari pusat sirip ikan
hiu disebut koroid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip
disebut skapula, tulang gigi berasal dari dermal sirip pada ikan pari merupakan
modifikasi dari tulang gigiyang hilang. Tulang tulang bagian panggul pada ikan
lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada koluna
vertebratalis (rangkaian tulang belakang). (Sukiya, 2005)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 16

b. Sistem Otot
Fungsi utama sistem otot adalah untuk berbagai variasi gerak dari organ
tubuh. Gerak otot yang disengaja oleh ikan antara lain yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

menggerakan mata
membuka dan menutup mulut
membuka dan menutup insang
menggerakan sirip ke atas atau ke samping
melawan arus air
Jika dipotong tegak lurus dengan punggung, akan tampak otot-otot tersusun

menurut lingkaran lingkaran konsentris. Potongan otot yang melingkar ini tersusun
dari arah kranial ke kaudal berbentuk muskuli (berbentuk kerucut). Otot tersebut
disebut miomer yang tersusun segmental. Masing-masing miomer dibungkus dan
dipisahkan oleh jaringan ikat miocommata. (Sukiya, 2005)
Pada ikan bertulang rawan dan sejati, otot aksial dipisahkan oleh septum
lateral (septrum horizontal) menjadi epaksial di bagian dorsal dan otot hipaksial
dibagian ventral. Otot epaksial diinervensi oleh percabangan dorsal saraf spinal
sedangkan otot hipaksial diinervensi oleh percabangan ventral saraf spinal. (Sukiya,
2005)
Otot-otot brankial berfungsi untuk menutup dan membuka lubang insang dan
mulut, terutama otot konstriktor (dorsal dan ventral) dan elevator. Otot ini
diinervensi oleh saraf spinal. Kelompok lain adalah otot hipobrankial yang
memanjang di ventroanterior insang mulai dari daerah korakoid sampai rahang dan
bagian ventral arkus brankialis. Otot tersebut adalah otot aksial yang berasal dari
daerah brankiomerik, diinervasi oleh saraf spinal. Otot sirip pada ikan yang paling
banyak adalah berupa otot ektensor dorsal dan fleksor ventral. (Sukiya, 2005)
c. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada ikan merupakan sistem sirkulasi tunggal. Kecuali pada
Dipnoi. Jantung ikan hanya terisi darah yang tidak mengandung oksigen. Darah adri

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 17

jantung dipompa menuju ke insang untuk diisi oksigen lalu diedarkan ke seluruh
tubuh. Jantung hanya memiliki 2 bilikyaitu atrium dan ventrikel dengan konus
(bulbus)arteriosus. (Sukiya, 2005)
Sirkulasi dimulai dari darah melewati sinus venosus, lalu masuk kedalam
atrium lalu menuju ventrikel lalu dipompa ke arah konus arteriosus menuju aorta
ventral, selanjutnya menuju ke daerah insang

lewat arteri brankia aferentia,

selanjutnya dari insang arteri brankia eferen darah mengumpul pada aorta dorsal.
Pembuluh ini disebut lengkung aorta (arcus aorticus)yang akan menjadi aorta
ventral dan dorsal. Pada saat perkembangan embryo ada 6 buah lengkung aorta
meskipun pada perkembangan selanjutnya tereduksi atau mengalami molifikasi.
Penyebabnya belum jelas. (Sukiya, 2005)
Sinus venosus menerima darah dari vena hepatika dan cardinalis (vena
cuvieri, yang merupakan gabungan pembuluh vena kardinal posterior dan anterior).
Darah dari kepala dikumpulakna oleh vena kardinal anterior. Darah dari ginjal dan
gonade dikumpulkan oleh vena kardinal posterior. Pembuluh Cuvier adalah
pembuluh vena latero abdomainalis yang menerima darah dari dinding tubuh dan
alat gerak. Sistem portal renalis terdiri dari vena kaudal dan 2 pembuluh portal
ginjal. Darah dari ekor menuju sistem portal renalis lalu ke kapiler ginjal. Darah dari
lambung dan usus dialirkan oleh sistem portal hepatik kemudian kembali ke hati,
lalu masuk ke sinus venosus melalui sepasang vena hepatika. (Sukiya, 2005)
Konus arteriosus pada ikan bertulang rawan mempunyai 8 pasang katup
untuk mencegah darah masuk ke jantung, pada ikan bertulang sejati hanya terdapat
1. Sedangkan pada ikan Dipnoiditemukan septum atrium , sehingga ada atrium
kanan dan kiri. Kenyataan ini merupakan perkembangan awal dari sistem sirkulasi
ganda yang memisahkan darah oksi (mengandung banyak oksigen) dan deoksi
(sebaliknya) dalam jantung. (Sukiya, 2005)
Darah dari antrium kanan pada ikan paru paru ini menuju samping kanan
ventrikel, kemudian dipompa lewat arteri pulmonalis menuju bangunan seperti paru
paru primitif yang merupakan percabangan dari arkus aortikus . Darah oksi kembali
ke atrium kiri dari jantung setelah melewati beberapa vena pulmonalis (seperti
pada amfibi). Sistem sirkulasi kelompok Dipnoi mempunyai karakteristik antara
ikan dan amfibi, yaitu memiliki vena abdominal ventralin yang mungkin merupakan
gabungan dari darah lateral abdominalis. Oksigen dibawa oleh eritrosit dan plasma

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 18

keseluruh jaringan tubuh. Lalu oksigen diabsorbsi oleh plasma darah secara
perlahan-lahan dari air. (Sukiya, 2005)

d. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring,
esophagus yang pendek, lambung, usus dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya
berupa kelenjar mukosa, hati dan pancreas. (Sukiya, 2005)
Ikan hiu memiliki gigi yang berkembang dengan baik. Bentuk gigi ikan pari
dan chimaera, seperti lempengan berbentuk kerucut yang berguna untuk
menghancurkan Molusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut.
Lempengan analg juga ditemukan pada Dipnoi. Letak gigi pada ikan yang lebih mau
agak kearah palatum dan faring. (Sukiya, 2005)
Ikan yang habitatnya di air, maka tidak memerlukan banyak kelenjar di
mulut untuk membasahi makanannya, namun masih ada beberapa kelejar mukosa.
Esophagus ikan biasanya sangat pendek. Usus Elasmobranchii, dibedakan menjadi
usus besar dan usus kecil, ditandai adanya katup spiral untuk mempertingggi
absorbs. Permukaan ini akan hilang bila permukaan absorpsi dinaikkan dengan cara
pemanjangan usus. (Sukiya, 2005)

e. Sistem Pernafasan
Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis,
celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh
keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Pada saat mulut terbuka air dari luar
akan masuk menuju faring dan keluar lagi melalui celah insang. Peristiwa ini

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 19

melibatkan kartilago sebagai penyokong filament insang. Setiap filament atau


holobrankia, terpisah menjadi dua bagian yang disebut hemibrankia. (Sukiya, 2005)

Gambar Masuknya air melewati insang (Sumber: Anonim, 2010)

Lamella insang berupa lempengan tipis yang diselubungi epitel pernafasan


menutupi jaringan vaskuler dan busur aorta, sehingga karbondioksida darah dapat
bertukar dengan oksigen terlarut di dalam air. Hemibrankia disipsahkan satu dengan
yang lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masingmasing septa brankialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya ke
arah posterior. (Sukiya, 2005)

Gambar Insang dan bagian-bagian penyusunnya (sumber: Anonim, 2000)

Pada Teteostei, sistem septum interbrankia tidak ada, sehingga hemibrankia


anterior dan bagian posterior pada askus brankialis berdempet. Selain itu insang
dibatasi oleh sebuah ruang dan tertutup dari luar oleh operculum yang membuka dan
menutup kearah posterior agar air dapat mengalir ke luar. (Sukiya, 2005)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 20

Larva ikan paru-paru memiliki insang luar seperti pada larva amfibi dan
menghilang pada waktu dewasa. Ada sepasang paru-paru pada spesies bichir Afrika
(Protopterus) dan bichir Amerika Selatan (Lepidosiren), tetapi hanya satu buah pada
ikan paru-paru Australia (Neoceratodus). Paru-paru pada Dipnoi berisi lekukan atau
kantong untuk memperluas permukaan respirasi dan divaskularisasi percabangan
vena dan arteri pulmonalis. (Sukiya, 2005)
Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan
struktur yang mirip paru-paru. Paru-paru primitive (pulmocyst) pada Teleotei,
kecuali Polypterus, dimodifikasi menjadi pneumatocyst (gas bladder = gelembung
gas/gelembung renang) atau organ hidrostatik yang berhubungan dengan bagian
dorsal esophagus. Pneumatocyst tidak ditemukan atau degenerasi pada ikan yang
hidup di dasar laut. Pneumatocyst berfungsi untuk menerima suara atau
menghasilkan suara. Sejumlah ikan anggota family Sciaenidae menggunakan
pneumatocyst untuk menghasilkan suara. Pneumatocyst juga berfungsi seperti
kantung resonansi pada kelompok family Pomadasyidae, menghasilkan suara dari
geseka gigi faringeal. (Sukiya, 2005)
f. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri atas dua bagian yaitu sistem ekskresi dan sistem
urogenital. Sistem ekskresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai
banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan
garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Untuk itu
berkembang tiga tipe ginjal, yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Ketiganya
hamper sam, tetapi yang membedakan adalah kaitannya dengan sistem peredaran
darah, tingkat kompleksitas dan pada efisiensinya. (Sukiya, 2005)
Ginjal pronefros adalah paling primitive, meski terdapat pada perkembangan
embrional semua vertebrata, tetapi saat dewasa tidak fungsional. Ginjal ikan bertipe
mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio amniota. Berbentuk
sekumpulan tubulus yang pada awal perkembangan susunannya bersegmen dan ada
akhirnya tidak. Setiap tubulus menggulung, baik proksimal maupun distal,
kemudian mengumpul arah longitudinal disebut duktus arkinefridikus. Kemudian
mengarah keluar, biasanya lewat kantung yang merupakan penampung sisa hasil

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 21

dari sistem pencernaan atau sistem urogenital. Pada bagian proksimal, beberapa
tubulus me-ngumpul di kapsul hemisfer sebagai kapsula Bowman pada
glomerulus.kapsula dan glomerulus membentuk kapsula renalis.air, garam dan sisa
metabolisme dalam aliran darah masuk ke dalam kapsula dan mengalir ke dalam
tubulus ke duktus arkinepridikus dan akhirnya ke luar tubuh. Pada ikan hiu, fungsi
duktus gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinary.
(Sukiya, 2005)

Gambar Anatomi ikan tulang keras (sumber: Anonim, 2010)

Ginjal ikan berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Air
garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam
rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Beberapa ikan laut
memiliki kelenjar ekskresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi
kelebihan garam. (Sukiya, 2005)

Gambar Cairan pada tubuh ikan (sumber: Anonim, 2000)

Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam darah dan
hsilnya akan dikeluarkan melewati korpus renalis. Tubulus yang bergulung berperan
penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus
nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah. Korpus

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 22

rebalis pada ikan air tawar lebih besar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh
tidak banyak keluarkarena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh
tidak terlalu encer). Organ seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya
untuk menampung urine sementara dan umumnya merupakan perluasan dari bagian
duktus ekskretori. (Sukiya, 2005)
Hermaprodit jarang ditemukan pada vertebrata, tetapi ditemukan pada 13
familia (tidak semua) ikan tulang sejati. Bagian anterior gonad mengahasilkan telur
sedangkan bagian posterior menghasilkan spermatozoa. Umumnya kemasakan
gonad hanya untuk produksi ovum atau spermatozoa saja, tidak keduanya.
Kebanyakan ikan tulang sejati yang bersifat hermapdrodit hidup di laut, hanya
sedikit ditemukan untuk ikan air tawar misalnya ikan neotropical killifish (Rivulus
marmoratus) dan Asiatic synbranchid (Monopterus albus). (Sukiya, 2005)
Ikan pada umunya tidak hermaprodit, sehingga satu individu hanya satu jenis
kelamin. Ikan tulang rawan dan tulang sejati umumnya mempunyai sepasang gonad
dan jenis kelamin yang terpisah, ikan betina biasanya mempunyai dua oviduk.
Umumnya ovarium vertebrata tidak langsung dihubungkan dengan oviduk, maka
secara teoritik telur masuk ke rongga tubuh dan berakhir pada ostium. Beberapa
Elasmobranchii adalah ovipar dan meletakkan telurnya di air, sedangkan untuk yang
ovovivipar mengram telurnya diperluasan bagian bawah oviduk yang disebut uterus.
Sebagian besar ikan Teleostei adalah ovipar, tetapi ada beberapa yang mengerami
telurnya di dalam tubuh. (Sukiya, 2005)

g. Sistem Saraf
Saraf pusat vertebrata, secara embrionik merupakan perkembangan dari
penebalan ectoderm yang membentuk medullary plate yang menjadi jaringan saraf
potensial. Dibagian aksial dan anterior tubuh akan berkembang lebih cepat
membentuk otak primitive. Otak primitive ini terdiri atas tiga buah vesikel
(gelembung) primer. Vesikel anterior adalah otak depan atau prosencephalon,
kemudian otak tengah atau mesencephalon. Veikel paling posterior adalah otak
belakang atau rombencephalon dan kemudian berlanjut ke belakang menjadi
medulla spinalis (sumsum tulang belakang)dan selanjutnya membentuk cabang
saraf yang semakin banyak. Pada sebagian besar ikan primitive,otak depan dan otak

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 23

belakangnya terbagi lagi menjadi tiga sampai lima vesikel otak, dan berturut-turut
dari anterior ke posterior disebut telencephalon, diencephalon, mesencephalon,
metencephalon dan mielencephalon. Fungsi dari kelima bagian otak tersebut
bervariasi pada setiap kelompok vertebrata. Hal ini merupakan pertanda bahwa
perkembanga jaringan saraf dari sederhana ke yang lebih kompleks akan terjadi
banyak lekukan (sulcus dan gyrus) karena memerlukan ruangan yang lebih luas.
Lekukan sebagai tempat otak di rongga cranium tersebut dinamakan fleksure.
(Sukiya, 2005)

Gambar Letak otak pada ikan tulang keras (sumber: Anonim, 2000)

Telencephalon membagun lobus olfaktori dan cerebrum. Dua derivate yang


merupakan erubahan dari vesikel otak tersebut penting dalam sisi filogenetik.
Cerebrum ikan tersusun atas massa ganglion basal yang dikenal sebagai korpus
striatum dan selapis tipis epitel disebut pallium. Pallium ini pada vertebrata tinggi
diinvaginasi substansia grisea (lapisan kelabu) menjadi pusat aktifitas mental.
Pallium pada ikan bukan bagian dari jaringan saraf sehingga aktifitas pusat otak
kembali pada mesencephalon. (Sukiya, 2005)
Penegembangan diencephalon menjadi thalamus, yang menjadi pusat
impuls pembau dan mata yang diasosiasikan oleh beberapa sensori dan glandula.
Ditengah-tengah dinding dorsal muncul bentukan seperti mata. Bagian anterior yang
satu disebut bagian parietal yang lainnya disebut bagian pineal. Kedua struktur ini
dapat ditemukan pada Cyclostomata. Tetapi sebagian besar pada ikan hanya
ditemukan pineal bodi. Melatonin dapat ditemukan pada glandula pineal ikan
tertentu. Glandula tersebut tampak seperti pusat hormon yang mempunyai efek
inhibitor

pada

aktivitas

gonad.

Melatonin

pada

salmon

Pasifik

(genus

Oncorhynchus) yang belum dewasa berisi enam kali lebih banyak daripada dewasa.
bagian ventral diencephalon berkembang menjadi tangkai atau infundibulum
hipofisis di bagian lobus posterior. Sensori dan lapisan pigmen retina mata, ada yang

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 24

tumbuh keluar dinding diencephalon menjadi tangkai optic yang menghubungkan


bagian ventral dengan bagian otak. Serabut-serabut saraf dari beberapa saraf optic
yang letaknya berseberangan membentuk chiasma nervi optici. (Sukiya, 2005)
Perubahan mesencephalon relative kecil, tetapi menunjukkan

ada

penambahan dan terjadi peningkatan mulai dari vertebrata tingkat rendah ke bentuk
yang lebih tinggi. Bagian dorsal, berkembang dua bangunan kedepan yang dikenal
sebagai lobus optikus, berperan dalam penerimaan visual, dan pada beberapa ikan
bertulang keras lobus tersebut melebihi ukuran otaknya. (Sukiya, 2005)
Bagian dorsal metencehalon berkembang menjadi cerebellum. Cerebellum
menjadi pusat koordinasi otot maka terjadi peningkatan koordinasi aktivitas tubuh.
Perkembangan cerebellum Dipnoi, tumbuh lamban dan sangant sedikit, sedangkan
pada jenis ikan yang pertumbuhan tubuhnya pesat misalnya pada ikan hiu, memiliki
cerebellum yang relative besar. (Sukiya, 2005)
Mielencephalon membentuk medulla oblongata otak dan dalam banyak hal
menyerupai medulla spinalis, yang menreuskan diri ke posterior. Bagian medulla
otak tersebut sangat penting pada semua Vertebrata, karena merupakan pusat
beberapa aktivitas vital tubuh termasuk respirasi kerja jantung dan metabolisme.
Medulla otak pada ikan juga berperan sebagai penghubung linea lateralis dengan
pendengaran. (Sukiya, 2005)
Ikan juga seperti amfibi, hanya memiliki 10 saraf cranial dan salah satu
diantaranya adalah yang menuju linea lateralis, artinya cabang saraf ini berasal dari
medulla oblongata. Umumnya saraf sensori ikan adalah di bagian dorsal dan saraf
motorik di ventral, keluar dari kolumna vertebralis. (Sukiya, 2005)
Urutan ganglion saraf simpatik pada Elasmobranchii adalah irregular terletak
diseluruh permukaan tubuh. Serabut-serabut saraf dari ganglia tersebut dihubungkan
ke sumsum tulang belakang dan otot halus sistema digestoria dan sistema
sirkulatoria. Sistem saraf otonom ikan tulang keras lebih maju, yang ditunjukkan
adanya ganglia simpatikus pada rantai dan pemanjangan ke saraf trigeminal.
(Sukiya, 2005)

h. Organ Perasa
Sistem sensori berupa sel-sel reseptor perifer dan gabungan neuron di otak
yang memberi gambaran lingkungan secara biologis. Barisan elemen reseptor

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 25

berupa sel tunggal, misal taktil korpuskel, atau kompleks retina mata. Karena hidup
di perairan, perkembangan kemoreseptor pada ikan sangat baik untuk mendeteksi
rasa dan bau. Lokasi organ perasa pada ikan boleh jadi tidak hanya terletak di kepala
atau mulut, mungkin diperluas di beberapa bagian permukaan tubuh termasuk juga
di bagian sirip.
Sebagian besar, organ olfaktori (pencium) pada ikan berupa sepasang lubang
bergaris dengan lipatan berupa epitel sensori. Organ olfaktori pada Dipnoi serupa
dengan vertebrata tinggi, mempunyai saluran nasal yang terbuka yang dinamakan
Chooanae masuk ke dalam faring, saluran nasal ini terbuka pada bagian internal
maupun eksternalnya dan dilapisi epitel olfaktori berupa lipatan epitel yang
berlekuk-lekuk.
Dalam hal melihat, beberapa ikan mempunyai mata spesifik dari hasil
adaptasi. Banyak tipe mata yang dikenal, salah satunya pada ikan yang cukup
terkenal di Amerika Selatan four-eyed fish (Anablep). Habitai ikan ini pada air
yang tenang, saat mengapung di permukaan menggunakan separuh mata atas, saat
melihat ke udara dan ke dalam air terkadang lensa matanya tampak terbagi dua,
setiap bagian tersebut jaraknya dengan retina tidak sama.
Telinga pada ikan sangat berbeda dengan telinga pada mammalia. Telinga
ikan, tidak sebaik telinga kita dalam mengasosiasi suara. Ikan tidak mempunyai
telinga luar, tengah dan kohlea. Bagian dalam telinga ikan berupa utrikulus dorsal
yang dihubungkan dengan kanal semi-sirkuler, dan pelebaran di tengah yang disebut
sacculus (pada amfibi, reptil dan burung disebut lagena yaitu bangunan semacam
kohlea untuk mendengar). Alat pendengaran pada ikan juga berfungsi sebagai organ
keseimbangan.

i. Kelenjar Endrokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar tanpa saluran, produknya langsung
masuk ke dalam sistem peredaran darah. Produk tersebut disebut sebagai hormon,

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 26

yang merupakan regulator kimia tubuh. Dimana fungsi utamanya adalah sebagai
agen katalis dengan cara merangsang kelenjar lain, mengatur pertumbuhan,
mengontrol metabolisme dan menjaga keseimbangan kimiawi pada tubuh, tanpa
mengalami perubahan pada kelenjar itu sendiri. Sebagian besar kelenjar yang ada
pada mammalia, ditemukan pada ikan kecuali pada kelenjar paratiroid. Pankreas
merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin, pankreas ditemukan pada ikan tulang
rawan dan tulang keras serta mempunyai pulau Langerhan yang berfungsi
memproduksi insulin. Kelenjar adrenalin ikan berbeda dengan vertebrata tinggi,
karena pada kelenjar ini korteks dan medulla bersatu sedangkan pada mammalia
terpisah.
Vertebrata pada jenis ikan mempunyai kelenjar tiroid dan pituitaria yang
berkembang dengan baik. Gonad ikan sama seperti yang ada pada hewan vertebrata
lainnya yaitu berfungsi seperti kelenjar endokrin dan berperan dalam membentuk
ciri seksual sekunder yang tampak pada musim kawin. Fungsi dan aktivitas pada
gonad, tidak diragukan lagi bahwa selalu di bawah kendali hormon.

2.5 Ciri Khusus


a. Sisik
Sisik merupakan bagian tubuh luar dan salah satu karakteristik yang sangat
penting baik untuk ikan tulang rawan maupun ikan tulang keras. Pada umumnya,
sisik berfungsi sebagai pelindung dan penutup tubuh. Berdasarkan asal, struktur
dan fungsi, sedemikian variasi, sehingga sisik dianggap sebagai hal yang penting
dalam klasifikasi. Beberapa tipe struktur sisik pada ikan antara lain:
1) Sisik Plakoid : Merupakan sisik yang tertanam pada kulit yang tersusun dari
lempeng tulang dibagian basal , menuju ke atas menembus kulit kemudian
mengara ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dairi
dentin. (Sukiya, 2005)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 27

Gambar tipe sisik placoid pada ikan Hiu (sumber: Anonim, 2010)

Kalau kita pernah menyentuh atau mengelus kulit hiu atau ikan karang maka
akan terasa seperti amplas (amril), hal ini disebabkan sisik-sisik kecil yang
tertanam pada kulit. Sisik tersebutlah yang disebut sebagai sisik plakoid.
Struktur sisik ini sama dengan struktur pada gigi. Setiap sisik tersusun dari
lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus ke kulit
kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang
tersusun dari dentin. Seperti pada gigi, di sana ada lubang pusat (pulpa),
dimana terdapat banyak saluran darah. Spina ditutupi oleh lapisan yang lebih
keras, dipercayai terbuat dari bahan yang sama dengan email gigi. (Sukiya,
2005)

2) Sisik Ganoid: tipe sisik yang tampak jelas yang berbentuk seperti belah
ketupat yang tersusun rapat satu sama lain dan tersusun searah diagonal
tubuh. Tampak jelas pada ikan gars.(Sukiya, 2005)

Gambar sisik ganoid pada Famili Latimeriidae dan Acipenseridae (sumber: Anonim, 2010)

Di atas lempengan dasar sisik dilapisi oleh substansi mirip email tipis, yang
disebut ganoin. Oleh karena adanya ganoin pada sisik beberapa Chondrostei
dan Holostei, maka kelompok ini sering disebut ikan-ikan ganoid (telah
punah). (Sukiya, 2005)
3) Sisik Sikloid: sebagaian besar terdapat pada ikan tulang keras, tertanam
bagian depannya di celah-celah kulit, bagian distal kulit menutup sisik
berikutnya. (Sukiya, 2005)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 28

Gambar tipe sisik ktenoid (sumber: Anonim, 2010)

Berbeda dengan tipe sisik plakoid, imbricate scale atau tumpang tindihnya
sisik ini tidak diganti jika lepas. Susunan sisik ini seperti kulit, tidak
dilindungi epidermis atau material seperti email ataupun ganoin. Sisik
sikloid, pada dasarnya melingkar dan bertambah ukuran seiring pertumbuhan
ikan. Akibat pertumbuhan sisik tersebut tampak sebagai tanda cincin
pertumbuhan, seperti lingkaran tahun pada pohon. Cincin pertumbuhan
tersebut lebih jelas pada bagian sisik yang tertanam, karena pertumbuhannya
terhambat selama musim dingin akibat menurunnya suhu dan pasaokkan
makanan. (Sukiya, 2005)

4) Sisik Ktenoid: pada dasarnya sama seperti sikloid mengenai struktur dan
susunannya, tetapi berbeda pada bagian belakangnya yaitu berbentuk sisir.
(Sukiya, 2005)

Gambar tipe sisik ktenoid (sumber: Anonim, 2010)

Beberapa species mungkin mereduksi menjadi satu tonjolan atau spina


(duri). Sisik ktenoid ditemukan menjadi duri sirip dorsal pada ikan pari.
(Sukiya, 2005)
b. Warna Tubuh
Warna indah pada tubuh Vertebrata, banyak ditemukan pada ikan dan burung.
Pada burung, warnanya terbatas pada bulu, perubahannya tidak berada pada
struktur kulit. Warna tubuh ikan lebih kompleks oleh karena adanya kromatofora
yang berada di lapisan dermis. Kristal guanin, di dalam sel disebut iridosit yang

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 29

berhubungan dengan sisik, mungkin responsif terhadap perubahan fisiologis.


(Sukiya, 2005)
Beberapa ikan bertulang keras, juga pada reptilia, mampu berubah warna sangat
cepat di bawah kontrol sistem syaraf. Proses perubahan warna lebih lambat
terdapat pada ikan tulang rawan dan amfibia, sebagai akibat pelepasan hormon
dari kelenjar pituitaria yang diedarkan melalui pembuluh darah. Perubahan
warna pada ikan, adalah akibat perubahan bentuk kromatofora itu sendiri. Jika
granula disebarkan merata ke seluruh sel maka warna tubuh ikan akan menjadi
lebih terang, jika terkonsentrasi pada suatu tempat akan menjadi gelap. (Sukiya,
2005)
Pigmen utama pada ikan adalah melanin yang mampu memproduksi warna
coklat, ungu atau hitam, dan karotenoid yang sangat responsif terhadap warna
kuning, oranye dan merah. Kromatofora yang mengandung melanin disebut
melanofora dan yeng mengandung karotenoid disebut lipofora. Beberapa jenis
ikan tampak terjadi perubahan warna pada saat masa kawin. Hal ini mungkin
merupakan bagian dari pelayanan pengenalan jenis kelamin. Kebanyakan ikan,
warna menunjukkan adaptasi terhadap lingkungan sehingga ikan mendapat
perlindungan dari latar belakang warna tempat hidupnya. (Sukiya, 2005)
c. Alat Gerak dan Lokomosi
Sebagian besar ikan tersusun dari alat gerak yang berupa ekor dan sirip. Tipe
ekor protoserkal, adalah bagian sirip ekor ikan membulat dan merupakan
perluasan notokord memanjang sampai ke ujung ekor.
Ikan tulang rawan dan ikan tulang keras pada dasarnya mempunyai sirip pectoral
dan sirip pelvic berpasangan ditambah ditambah sebuah sirip kaudal dan sirip
medial.
Kelompok ikan seperti ikan pari, sirip pektoralnya membesar dan menempel
sepanjang tubuh mulai dari belakang sampai di depan sirip pelvic. (Sukiya,
2005)
d. Ikan Berbisa dan Beracun
Luka yang disebabkan oleh ikn karena injeksi ke dalam tubuh korbannya
dengan menggunakan duri pendek . Ikan beracun paling berbahaya adalah
kelompok dari Scorpaenda, contohnya stonefish, memiliki sengat racun yang
sangat mematikan. Zat beracun diproduksi oleh glandula pada epithelium duri
tersebut. Ikan beracun ditemukan disemua perairan air hangat di dunia, tetapi
paling banyak ditemuan di perairan Pasifik dan kawasan Karibia. (Sukiya, 2005)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 30

e. Ikan Bioluminesen
Biolunisense adalah pancaran sinar oleh organism, sebagai hasil oksidasi dari
berbagai sustrat dalam memproduksi enzim. Memiliki enzim yang berfungsi
sebagai katalisator yang disebut lusiferase. Organ luminesen ditemukan pada
beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik, dan beberapa ikan tulang keras khusunya
ikan yang tinggal di laut dalam. Fungsi sinar ini adalah guna memberikan
pencahayaan ada ikan-ikan di laut dalam yang gelap untuk mencari makanan
dan mengacaukan musuh. (Sukiya, 2005)
f. Organ Listrik
Listrik di suplai dari organ tetentu pada beberapa jenis ikan. Listrik yang
paling tinggi tegangannya di pegang oleh ikan belut elektrik mencapai 550 V,
Lele elektrik 350 V, dan pari elektrik 220 V. Organ elektrik disusun oleh
electroplates atau elektroplases, yang merupakan sel berbentuk cakram sehingga
Nampak merah. Listrik berfungsi sebagai pemroduksi sinar tidak terlalu terang
sebagai maksud orientasi, sebagai pelindung dari pemangsa atau melumpuhkan
mangsa. (Sukiya, 2005)

2.6 Manfaat dari Ikan


Pada umumnya ikan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan bahan
pangan. Sebagai bahan pangan,ikan merupakan slaah satu sumber protein hewani.
Selain itu ikan dapat juga memberikan hiburan tersendiri bagi banyak orang. Misalnya
pemeliharaan ikan hias di dalam akuarium. Manfaat ikan lainnya adalah dapat dijadikan
sebagai objek penelitian dan objek rekreasi (seperti lomba memancing ikan).
(Sudjadi,2007).
2.7 Definisi Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri
dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai
hewan berkulit duri. Memang jika kita meraba kulit hewan ini akan
terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur
dengan duri-duri kecil.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai
kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya
lamban. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 31

manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya


sedikit.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ
tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki
saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini
digunakan

untuk

bergerak,

bernafas,

atau

untuk

membuka

mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada


waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan
setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
2.8 Ciri-ciri Umum Filum Echinodermata
Berikut ini ciri-ciri Filum Echinodermata secara umum:
a. Semua echinodermata hidup di air laut;
b. Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian;
c. Tidak ada kepala;
d. Tidak bersegmen;
e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk
bergerak dan menangkap makanan;
f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton
yang tetap dan spina;
g. Sistem

pencernaan

sederhana

(beberapa

di

antaranya

dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas,


di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon
respirasi;
i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur
banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas,
mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270);
j. Semua echinodermata hidup di laut;
k. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak
dan sangat lambat
l. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri.
Tepat

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 32

m. dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk


kerangka
n. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang
memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada
di tengah
2.9 Sistem Organ Secara Umum Pada Filum Echinodermata
a. Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin
yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya
ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan
dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral,
air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak
ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di
bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali
dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan
yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah
cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan
menggunakan gerakan lengan-lengannya.
b. Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah
dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya
berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau
disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 33

Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga
menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa.
Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
c. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian
diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir
di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima
yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini
lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
d. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal
branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis.
Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata
yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang
terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke
dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
e. Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar
diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang
mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke
setiap bagian lengan.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 34

Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lenganlengannya .
2.10 Kelas-kelas Dari Filum Echinodermata
Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5
kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea.
1. Asteroidea
Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan
ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duriduri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya
adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan
bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan
aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan
pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah
sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan
sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies
ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki
duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti
catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan
serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut
disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada
hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap
sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan
c. Pangkal lengan membesaryang makin kecil dan ujung meruncing
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam
e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 35

f. Rahang dapat membuka dan menutup


g. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme
h. Madreporit dan anus di aboral
i. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik
matasensitive cahaya.
j. Sulkus ambulakralis pada datran oral radii
k. Discus madreporidanus pada dataran aboral discus
l. Saluran pencernaan sempurna dan pendek
m. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung
n. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit
yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh

Gambar 1.1 Bintang Laut


Tubuh dari kebanyakan bintang laut (asterias) kebanyakan terdiri atas 5 lengan
lonjong yang menyatu ke pusat cakram. Permukaan atas aboral mempunyai banyak
duri kasar, keras pendek yang menyerang ke rangka bagian dalam dan banyak gills
runcing lembut (dermbranchiae) yang melindungi dari rongga tubuh. Disekitar duri
dan di lain tempat terdapat penyepit keil atau pedicellarie, masing-masing dengan dua

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 36

jepitan yang mengatup menutup dengan bunyi keras ketika bersentuhan.


Bintang laut (asterias) berperilaku demikian untuk menjaga permukaan tubuh
bebas dari reruntuhan dan dapat membantu untuk menangkap makanan. Anus kecil
yang dekat pusat permukaan aboral dan didekatnya terdapat piring limy bundar,
madreporite. Berpusat pada bagian bawah atau permukaan oral terdapat mulut.
Dariny, disepanjang tiap lengan terdapat alur amulakral yang mudah terlihat,
dikelilingi oleh duri-duri besar, dan menhandung banyak tube feet dalam 4(atau 2)
baris. Ujung dari tiap lengan melahirkan sebuah tentakel pendek lembut dan sebuah
eyespot.
Seluruh permukaan tubuh bintang laut (asterias) ditutupi oleh epidermis bersilia
lembut. Dibawahnya terdapat kerangka, sebuah kerangka dari piring-piring limy kecil
(ossicles) dari pola dan bentuk tertentu, dikelilingi oleh jaringan yang menyambung
dan digabungkan oleh serabet otot. Di dalam kerngka terdapat rongga tubuh besar
(coelom) dibatasi epithelium bersilia dan dipenuhi oleh cairan dan gas beredar yang
mengandung sel-sel bebas (amoebocytes). Perluasan dari coelom kedalam ingsang
membawa cairan dan gas mendekat kesekitar air laut, hanya terpisahkan oleh garis
coelom tipis dan epidermis. Disini, pertukaran pernapasan terjadi dan amoebocytes
membawa pembuangan ekskresi dapat dilepaskan dari tubuh.
The Water Vascular System (vascular : pembuluh darah) adalah rangkaian dari
kanal tetap yang berisikan air laut, diambil melalui madreporite dan disambungkan ke
kaki-kaki pembuluh. Setiap kaki pembuluh terdapat silinder tertutup dengan dindingdinding muscular, memiliki sebuah penghisap pada akhir bagian luar yang bebas dan
sebuah tonjolan (ampula) pada akhir bagian dalam. Ketika tonjolan mengkerut,
kandungan cairan dan gas dipaksa ke dalam kaki pembuluh, perluasan selanjutnya
seperti sebuah process fleksibel dalam jumlah sedikit yang dapat digerakkan oleh
otot-otot dalam dinding-dindingnya.
Dalam menyentuh sebuah objek, otot-otot dapat mengkerut, mengembalikan air
ke ampula sehingga kaki memendek. Penarikan kembali cairan dan gas mengurangi

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 37

tekanan sampai ujung dan menyebabkannya untuk melekat pada objek oleh karena
tekanan yang lebih besar dari air alut atau atmosphere bagian luar; kaki jadi bertindak
sebagai penyedot. Kaki-kaki pambuluh dapat bertindak secara terpisah atau dalam
keadaan berkoordinasi; mereka menyediakan untuk memegang bintang laut ke
bebatuan atau dasar, untuk daya penggerak, dan dalam menangkap dan pemeliharaan
makanan.
System pencernaan bintang laut (asterias) terdiri atas (1) mulut; (2) perut, dari
2 bagian : bagian bawah besar dengan tipis (cardiac); lipatan dinding-dinding
muscular dan sebuah bagian kecil (piloryc) digabungkan oleh bentukan pembuluh dari
5 pasangan dri kelenjar-kelenjar pencernaan(hepatic caeca) pada lengan-lengan; (3)
sebuah usus kecil dan (4) anus. System peredaran dan saraf dikurangi dan sulit untuk
dilihat. Jenis kelamin terpisah. Setiap lengan bergabung menjadi sebuah pembuluh
kecil yang terbuka pada pusat cakram.
Natural history (sejarah alam) bintang laut menempel untuk beberapa
kebersihan, objek padat. Tubuh yang kaku dapat dicocokkan kedalam celah diantara
bebatuan dan dapat melentur secara perlahan ketika hewan bergerak. Pada beberapa
jenis permukaan hewan melekat dengan kaki pembuluhnya. Untuk bergerak, lengan
menunjuk arah yang diberikan yang tumbuh sedikit demi sedikit, dan kaki pembuluh
di bawah diperpanjang seinci; ini menggenggam permukaan baru dan kemudian
mengkerut untuk menarik tubuh ke depan. Bintang laut dapat bergerak dalam
beberapa arah, namun sesekali memulai gerakan berkoordinasi dari lengan-lengan dan
kaki pembuluh. Jika membalik, lengan-lengannya sampai beberapa kaki pembuluh
menyentuh substratum, kemudian sisa tubuh folds over sampai permukaan mulut
menurun.
Bintang laut memakan moluska, crustacean, dan hewan invertebrata lainnya,
menangkap beberapa ikan dengan menggunakan kaki pembuluh dan pedicellariae.
Ketika memakan sebuah remis besar, bintang laut melengkungkan tubuhnya di atas
remis tersebut sehingga kaki pembuluhdapat menggenggam dan menarik katup
laawan dari moluska unyuk sekejap sampai mereka membuka terpisah. Kemudian

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 38

bintang laut everts perutnya kesekeliling mangsa, mucus dan enzim dikeluarkan dari
kelenjar-kelenjar pencernaan dan mangsa dicerna seperti itu dilaksanakan; kemudian
perut dan isinya ditarik kembali ke dalam tubuh. A captive month- Bintang laut yang
sudah tua memekan lebih dari 50 remis muda dalam 6 hari; belum lagi sebuah bintang
laut dapat bertahan hidup dalam waktu lama tanpa makanan. Pada perdagangan
bantalan tiram ,bintang laut sering makan banyak tiram, sehingga menyebabkan
kerugian serius.
Reproduction. Jumlah besar dari telur dan sperma bintang laut (asterias)
dilepaaskan ke dalam air laut, dimana pembuahan terjadi dan perkembangan
meningkat. Dalam fase grastula, blastopore menjadi akhir dubur, coelom bud off usus
primitif, dan kemudian mulut membentuk seperti sebuah inpockecting of endodermsemua ciri-ciri yang menyerupai perkembangan janian dalam Chordates. Larva
bersilia bebas memperoleh 3 pasang cuping (bipinnavia stage) yang kemudian
memenjang (brachiolaria stage) ketika larva mencapai panjang 2-3 mm. Setelah 6-7
minggu larva menetap ke bawah dan dengan transformasi yang lebih kompleks
menjadi sebuah bintang laut kecil. Darah bintang laut betina (Itenvicia)
menghasilkansejumlah besar kuning telur yang disimpan di bawah tubuhnya, fase
larva disingkatkan, dan yang muda timbul sebagai dewasa-dewasa kecil. Bintang laut
dengan mudah memperbaharui lengan-lengan ketika kehilangan atau putus.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap
bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat
diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap
lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air
b. Saluran batu
c. Saluran cincin disekitar mulut
d. Saluran radial ke setiap lengan
e. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula
Fungsi sistem ambulakral adalah :

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 39

a. Untuk melekatkan diri pada sesuatu


b. Untuk bergerak
c. Untuk menangkap mangsa
Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Asteroidea:
Ordo phanerozonia:
Contoh : Archaster sp, Pentaceros sp
Ordo Spinulosa:
Contoh : Solanaster sp, Aesterina sp
Ordo Forcipulata:
Contoh : Heliaster sp, Asterias sp

2. Echinoidea
Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri
ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis
hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir
atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan
hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan
oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan
ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati,
atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang
disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat
di permukaan atas

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 40

Gambar 2.1 Struktur tubuh Echinus sp.


Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bulat atau oval tanpa lengan
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang
rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan
c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang
berfungsi untuk pergerakan
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane
f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 41

g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit


h. Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous. (Kastawi, 2005: 281)

Anggota kelas echinoidea mempunyai tubuh yang diseluruh tubuhnya ditutupi


oleh cangkangtipis yang disambungkan pada suatu lempengan untuk memeprkuat.
Mereka kehilangan lengan bebas tetapi tubuhnya tebal karena ditutupi oleh duri yang
dapat bergerak. Sea urchins menyerupai belahan bola, heart urchin menyerupai
bentuk telur dan dollar pasir seperti lempengan. Lima pasang pada lempengan luar
berlubang-lubang untuk deretan/baris kaki tabung lunak yang mengelilingi duri.
Setiap duri mempunyai dasar yang menyerupai mangkuk yang letaknya mengeliling
turbekel pada cangkang dan dapat berpindah dengan serabut otot. Di antara duri
terdapat tiga pedicellariae untuk merayap.
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi
dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang
atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir
(Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi
aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya
berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 42

kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut
makanan.
Saluran pencernaan yang panjang dalam bentuk lingkaran/ gulungan. Dari
mulut bersambungan dengan esophagus yang merupakan pelebaran dari lambung
yang mampu menangkap mangsa. Usus sempit bersambungan dengan rectum untuk
membuka anus pada bagian aboral. Tubular halus siphon dilapisi dengan silia yang
kuat yang mengelilingi esophagus sampai ke usus. Silia dapat membawa air langsung
sampai akhir untukl membersihkan sisa pencernaan.
Disana juga terdapat 10 insang yang menjulur di seluruh mulut dan
madreporite pada aboral. Reproduksi melibatkan larva pluteus. Echinoidea memiliki
kemampuan regenerasi yang kecil. Urchins memiliki habitat pada batu atau Lumpur
di dasar laut, menggunakan duri yang panjang dan kaki tabung untuk bergerak dan
beberapa spesies menggali lapisan untuk tempat tinggal. Dolar pasir hidup pada pasir
bergerak dan menempel dengan menggunakan duri pendek dan kaki tabung. Semua
makanan echinoidea terutama rumput lauttetapi mereka juga memakan unsure hewan
mati dan dapat diambil pada pasir atau Lumpur untuk diekstrak materi organic yang
terdapat disana.
Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Echinoidea :
Ordo Lepidocentroida:
Contoh : Phormosoma sp, Sperosoma sp
Ordo Cidoroidea:
Contoh : Cidaris sp, Notocidaris sp
Ordo Aulodonta:
Contoh : Diadema sp, Astropyga sp
Ordo Camarodonta:

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 43

Contoh : Echinus sp, Strongylocentrotus sp


Ordo Clypeastroida:
Contoh : Clypeaster sp, Laganum sp
Ordo Spatangoida:
Contoh : Echinocardium sp, Lovenia sp

3. Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular
(Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti
asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan
pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea
tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima
tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu
hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum)
Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak
mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara
dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam.
Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di
lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau
serpihan organisme lain (sampah).
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 44

c. Tidak ada lekuk ambulakral


d. Tidak ada pedicellaria
e. Larva pluteus yang berenang bebas
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia
dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih
cepat dari kelas lain (Darwis, 2002: 121- 122; Kastawi, 2005 : 284).

Gambar 3.1 Bintang Ular (Ophiothrix fragilis)

Gambar 3.2 Bintang Ular

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 45

Echinodermata ini mempunyai lempengan sentral dengan ukuran yang kecil


dan 5 lengan panjang yang tipis tetapi lentur, fleksibel dan rapuh. Setiap lengan terdiri
dari (mengandung) banyak semacam segment yang masing-masing segment tersebut
kuat dan dilengkapi dengan persambungan seperti bola dan kaus kaki serta otot.
Kaki tabung kecil tanpa penghisap. Semua sistem pencernaan dan organ
reproduksi terletak pada lempengan dan pada lempengan tidak terdapat anus. Basket
stars memiliki lengan yang memiliki percabangan berulang.
Ophiurans bersembunyi di sepanjang hari di bawah batu atau rumput laut atau
berkamuflase seperti pasir atau Lumpur tetapi menjadi aktif pada malam hari. Mereka
berpindah dengan cepat dengan gerakan seperti ular bergerak, menangkap dan
memeluk objek dengan satu atau lebih menggunakan lengannya dan mendorong ke
bagian lain untuk mempercepat di sepanjang tubuhnya. Mereka juga mampu berenang
dengan menggunakan lengan. Makanan mereka adalah udang kecil, moluska dan
hewan merayap lainnya, dan mereka merupakan makanann bagi ikan.
Alat kelamin mereka biasanya terpisah, sel sperma dan sel telur mereka di
lepaskan ke laut dan terjadi pembuahan eksternal sehingga menghasilkan larva yang
mempunyai lengan panjang. Terakhir metamorfosisnya menjadi bintang laut. Lengan
pada Brittle star dengan mudah patah atau dapat dihilangkan lempengannya sebab
setiap bagian tubuhnya dapat kembali dengan proses regenerasi.
Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Ophiuroidea :
-

Ordo Ophiurae:
Contoh : Ophiothrix sp, Ophiolepis sp

Ordo Euryale:
Contoh : Astroporpa sp, Asteronyx sp. (Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 285).

4. Crinoidea

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 46

Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas


hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak
beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang
bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili
laut (Metacrinus sp).

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:


a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen
dan struktur bercabang lima atau kelipatannya
c. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus
d. Mulut di sebelah anus
e. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria
f. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya
berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
g. Seks terpisah, larva disebut doliolaria.(Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 279)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 47

Gambar 4.1 Ptilocrinus pinnatus


Gambar 4.2 Antendon sp.

Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang
tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai
lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah
Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100
m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut
dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya
yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks
terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabangcabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan
ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel
makanan.
Echinodermata ini seperti bunga mempunyai sentral/inti seperti mangkok
kaliks dan lempengan kapur dan 5 lengan fleksibel bercabang membentuk 10 atau
lebih tambahan lunak dengan arah proyeksi ke samping. Kaliks seringkali adalah

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 48

pendukung pada tangkai panjang dengan bentuk seperti akar, dasar menggabungkan
ke dasar laut.
Kedua mulut dan anus Crinoidea terdapat pada oral lapisan dari kaliks.
Organisme dan detritus digunakan sebagai makanan yang ditangkap dengan kaki
tabung di atas lapisan pada lengan dan dengan aktivitas ilia memasukan ke mulut.
Beberapa crinoidea melepaskan telur ke laut dan yang lain mengambil dengan lengan
sampai larva menetas. Crinoidea berlekatan secara temporal pada tahap postlarva,
tetapi yang lain dapat berenang dengan pergerakan dari lengan. Spesies yang hidup
bersamaan seringkali membentuk kebun yang bewarna warni di air pada karang.
Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Crinoidea:
Ordo Articulata:
Contoh : Metacrinus sp, Antedon sp

5. Holoturoidea
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis
Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut
juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku,
fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butirbutir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung
posterior (aboral).
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang
b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)
c. Dekat mulut ada tentakel
d. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 49

e. Ada osikula yang mikroskopis


f. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan
g. Jenis kelamin terpisah
h. Respirasi dengan pohon respirasi
i. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku
j. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan
k. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot (Darwis, 2002: 280).
Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di
dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini
diganggu/diberi rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut.

Gambar 5.1 Tripang Laut (Holothuria Mexicana)

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 50

Mentimun laut memiliki tubuh yang lembut mempunyai kulit yang lunak yang
hanya terdiri dari piringan kapur. Tubuhnya menyerupai sosis yang memiliki mulut
anterior yang dikelilingi 10-30 retractile tentacle yang kompatibel dengan kaki tabung
oral pada echinodermata lain. Tipenya terdapat 5 lengan berdampingan pada kaki
tabungnya di seluruh tubuh, 2 berdampingan pada dorsal yang berfungsi sebagai sensori
dan respirasi dan 3 berdampingan pada ventral berfungsi untuk locomotion. Dinding
tubuhnya diperkuat oleh kutikula, epidermis, lapisan dengan sircum muscle dan 5 pita
double yang memperkuat otot lengan. Aktivitas/pergerakan pada otot dengan adanya
cairan pengisi tubuh mengaktivkan hewan untuk memanjangkan berkontraksi atau
membuat gerakan berpindah seperti cacing.
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini
adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus. Hewan ini tidak berlengan
dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan
inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral
tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral
termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena
sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.
Keluar dan masuknya air melalui anus.
Saluran pencernaan yang lunak, sempit mendukung di dalam rongga
mesenterika. Anus pada posterior didahului dengan otot kloaka yang digunakan untuk
menggabungkan dua cabang melubangi saluran respirasi. Air disediakan untuk respirasi
dan ekskresi, dipompa ke dalam dan ke luar dari tabung ini dengan aktivitas dari kloaka.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 51

Sistem sirkulasi air yang terdapat di dalam kanal cicin di seluruh (menyelubungi)
esophagus dan canal bersatu (bersambungan) dengan kaki tabung. Alat kelamin terpisah
dan gonad yang berbentuk sikat bersambungan ke saluran tunggal yang terbuka di
middorsal di belakang tentakel.
Holothurians bersembunyi di bawah laut atau menggali lubang di Lumpur atau
pasir, tetapi mereka tetap merespon apabila disentuh. Makanannya adalah unsure
organic di Lumpur atau organisme kecil yang ditangkap dengan tentakel. Mereka
bepergian dengan menggunakan kaki dan dengan otot perpindahan pada tubuhnya.
Ketika disakiti beberapa tipe menikam dengan tabung (cuinevieran organ) dari kloaka
untuk mengacaukan musuhnya.
Di oriental mentimun laut diburu dan dikeringkan dengan nama teripang atau
bechendemer yang dapat digunakan sup.
Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Holothuroidea:
Ordo Aspidochirota:
Contoh : Holothuria sp, Mesothuria sp
Ordo Elasipoda:
Contoh : Deima sp, Benthodytes sp
Ordo Dendrochorota:
Contoh : Cucumaria sp, Thyone sp
Ordo Malpodonia:
Contoh : Malpodia sp, Paracaudina sp
Ordo Apoda:
Contoh : Synapta sp, Chiridota sp

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 52

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 53

2.5 Perbedaan dan Persamaan Masing-Masing Kelas di Dilum Echinodermata

FILUM ECHINODERMATA
NAMA LAIN

HABITAT

CIRI-CIRI

BENTUK
TUBUH

Asteroidea

Ophiuroidea

Echinoidea

Holothuroidea

Crinoidea

Bintang Laut

Bintang Ular

Landak Laut/Bulu Babi

Teripang/Timun Laut

Lili Laut

Daerah pantai atau


dasar laut yang tidak
terlalu dalam
Bergerak bebas dengan
kaki tabung; tangan
bercabang dari cakram
pusat

Bentuk menyerupai
bintang
di permukaan kulit
terdapat duri duri
dengan berbagai
ukuran.
Organ organ tubuhnya
bercabang ke seluruh
lengan
Permukaan tubuh

Laut dangkal sampai laut Di pantai, di atas batu


yang dalam
karang, di dasar laut,
aktif dalam malam hari
dalam lumpur, di
sumur-sumuran daerah
pantai
Bergerak bebas; lengan
Bergerak bebas; badan
luwes yang tipis
menyatu dalam
memancar dari cakram;
lempengan atau cakram
kaki tabung dipakai
lempeng, tanpa sinar
sebagai indera dan untuk bebas, tertutup dengan
makan
lempeng kapur;
beberapa spesies
tertutup dengan duri
Berbentuk bola cakram
Bundar (karena
kecil dengan lima lengan cangkoknya tersusun
bulat panjang.
dari jajaran lempeng
Bagian Lateral berduri
kapur yang tersambung
Lengan beruas ruas
membentuk bola
lengan panjang dan
tak berlengan
fleksibel (ada empat otot memiliki duri yang
di antara dua osikula
dapat di gerakan
silindris.
Anus terletak di daerah
Memiliki rongga tubuh
permukaan aboral ( di

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 54

Di dasar laut dengan


cara bersembunyi di
lumpur/pasir

Di laut dalam,
menempel di dasar laut,
di barisan koral
membentuk taman laut

Bergerak bebas; tubuh


luwes & panjang
dengan mulut di satu
ujungnya; kadang
memiliki tentakel;
unsur kerangka kulit
sudah mulai lenyap

Sessil, menempel
menggunakan batang;
lengan bercabang; kaki
tabung bersilia dipakai
untuk makan; beberapa
spesies berenang bebas

Tidak berduri
memiliki banyak
endoskeleton yang
terduksi
bulat memanjang
tertutup oleh kulit
yang berkultikula dan
tidak bersilia
di bawah kulit
terdapat dermis yang

Dapat menyerupai
bunga lili, bunga
bakung, atau bulu
burung.
Tubuhnya tersusun dari
lempeng kapur dan
berbentuk cangkir
(kaliks).
dari kaliks ada 5 tangan
lentur.

PENCERNAA
N

bagian dorsal terdapat


duri tumpul tersusun
dari zat kapur.
Pediselaria (Catut/jepit,
modifikasi dari) di
bagian dasar
Penyokong tubuh
tersusun dari lembaran
kapur (Osikula)
Anus di dorsal
Mulut di Ventral
Mulut di kelilingi oleh
membran
peristomdengan lima
laur ambulakral pada
lengan.

kecil
dipermukaan mulutnya
terdapan madreporit

pusat tubuh di antara


lempeng kapur yang
mengandung dua,
empat sampai lima
lubang genital.
beberapa Echinodea
memiliki mulut dan
anus di bagian pinggir
tubuhnya; tetapi ada
pula yang mulutnya
terletak di tengah.
Madreporit ada
didaerah aboral
Saluran cincinnya
melingkari
kerongkongan dan
saluran radial berada di
dalam cangkang yang
berhubungan dengan
kaki ambulakral.

mengandung osikula,
selapis otot melingkar
dan 5 otot ganda yang
memanjang.

Dimulai dari mulut


yang berhubungan
dengan kerongkongan
yang sangat pendek dan
bersambungan dengan
kantong yang berperan
sebagai lambung.

Terdapat dalam bola


cakram
dimulai dari mulut yang
terletal di pusat tubuh
kemudian lambung yang
berbentuk kantong.
tidak memiliki anus

Berupa saluran panjang


dan melingkar dalam
cangkang.
dari mulut (didaerah
oral) kerongkongan
( memiliki saluran sifon
dan bersilia.

Bulat panjang dengan


posisi merentang di
atas rongga tubuh
dalam selom.
Kerongkongan pendek
merupakan
sambungan dari mulut

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 55

Bagian tentakel pendek


masing- masing
memiliki pinula
sehingga seperti bulu
burung (daun bersirip)
beberapa jenis, memilik
tangkai sebagai alat
perekat sehingga
bentuknya seperti
sebuah pohon.
Mulut dan anus hewan
ini terletak
bersebalahan
mulut di daerah aboral.
anus sering berupa
tonjolan seperti kerucut.
Lekukan ambulakral lili
laut di oral di tandai
garis bersilia yang
berisi tentakel seperti
kaki buluh
Tidak memiliki
madreporit
Mulut dan anus terdapat
di permukaan atas
(oral) kaliks.

di sekelilling mulut
terdapat rahang yang
berupa 5 kelompok
lempeng kapur.

MAKANAN

SISTEM
SARAF

SISTEM
EKSKRESI
RESPIRASI

Sampah
Ikan kecil
Siput

Udang-udangan
mollusca
Sampah
Sisa organisme lain

Batang radial yang


terdapat pada setiap
lengan dengan letak
memanjang di atas
ambulakral dan
bertemu cincin saraf
oralis
Dilakukan oleh sel
amebosit yang terdapat
dalam cairan selom.

Dalam branchia
dermalis (kantong
berbulu halus yang
dilengkapi dengan silia)

Dlakukan oleh 5 pasang


kantong kecil yang
bercelah di sekitar
mulut. Alat ini

ke lambung. Dari
lambung, ke usus
yang panjang dan
berhubungan dengan
kloaka. Dan berakhir
di anus di daerah
prosterior.
Rumput laut, zat hewan Zat organic didalam
mati, dan memakan
lumpur atau
pasir atau lumpur untuk organisme kecil yang
mengekstrak zat
ditangkap oleh
organic yang terdapat di tentakel
dalamnya.
Cincin yang melingkari
mulut dan selanjutnya
bercabang ke saraf
radial.

10 insang yang
menjorok darimembran
peritonium

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 56

Saluran bercabangcabang seperti pohon


yang sebenarnya
merupakan perluasan
kloaka ke dalam
selom
Saluran bercabangcabang seperti pohon
yang sebenarnya
merupakan perluasan

Organisme kecil dan


detritus
Terletak di aboral.
pusat saraf berbentuk
cincin yang bercabang
ke lengan.

REPRODUKSI

Diesis
Alat reproduksi
bercabang cabang pada
setiap lengan
Fertilisasi eksternal

NAMA LARVA Larva bipinaria

CONTOH

Astropecten irregularis
Crossaster papposus
Acanthaster planci
Linckia laevigatus
(bintang laut biru)

berhubungan dengan
saluran reproduksi
(gonad)
Diesis
Fertilisasi eksternal.
Larva pluteus
mengalami
metamorfosis menjadi
bentuk seperti bintang
laut dan kemudian
menjadi bintang ular.

kloaka ke dalam
selom.
Memiliki 4 - 5 gonad
yang terletak di daerah
permukaan aboral.
dari gonad terdapat
saluran ke lubang
genital.
Fertilisasi eksternal

Pluteus

Pluteus

Ophiothrix sp bintang
ular)

Arbacia punctulata
Tripneustes sp
Eucidaris sp
Colobocentrotus sp
Diadema antillarum
(berbentuk bola)
Strongylocentrotus
(bola)
Spatangus (oval)
Echinarachnius (uang
logam) atau dolar pasir

Diesis atau
hermafrodit.
Fertilisasi Eksternal

Aurikularia
Teripang / timun laut

2.11 Peranan Echinodermata


Echinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 57

Aseksual: regenerasi
bagian tubuh
Seksual: Fertilisasi
eksternal.
Diesis

Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;
4. Telur bulu babi dapat dimakan;
5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.
6. Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut Sebagai pembersih pantai;
7. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.
2.12 Kerugian Echinodermata
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata
merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air,
karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani
secara cepat
3. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 58

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ikan bertulang rawan memiliki rangka yang fleksibel, terbuat dari tulang rawan serta memiliki perkembangan rahang dan sirip yang
sangat baik. Mereka bernafas dengan insang, sebagian besar melahirkan dan ada juga yang menetaskan telurnya dalam tubuh induk.
Sedangkan ikan bertulang sejati, bernafas dengan insang dan menghasilkan telur tanpa cangkang dalam jumlah yang sangat

besar.Mereka dapat ditemukan hidup di air tawar dan air laut.


Habitat dan penyebaran ikan bertulang keras dan bertulnag rawan sangat melimpah di laut dan di hampir setiap habitat air tawar.
Pisces merupakan superkelas dari subfilum Vertebrata, yang memiliki keanekaragaman sangat besar. Berdasarkan klasifikasinya

Superkelas Pisces dibagi menjadi dua kelas, yaitu Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) dan Osteichthyes (ikan bertulang keras)
Anatomi tubuhnya dibagi menjadi sistem rangka, sistem otot, sistem sirkulasi, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem

urogenital, sistem saraf, organ perasa, dan kelenjar endokrin.


Ciri khusus dari Pisces antara lain yaitu sisik, warna tubuh, alat gerak (appendages) dan lokomosi, ikan berbisa dan beracun, ikan

bioluminense dan yang terakhir organ listrik.


Ikan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan. Sebagai bahan pangan,ikan merupakan salah satu sumber

protein hewani. Selain itu juga berfungsi untuk hiburan.


Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan
sebagai hewan berkulit duri.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 59

Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya
lamban. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini

hanya sedikit.
Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular),

Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).
Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini,
anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem

peredaran darahnya.
Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat
pula merugikan.

3.2 Saran
Sebaiknya, untuk memperdalam pengetahuan tentang fisiologi, anatomi, dan hal lainnya yang berhubungan dengan Annelida
dilakukan melalui pengamatan secara langsung, misal melalui praktikum.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 60

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 61

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2000. Respiratory and Excretory System. (online) (www.ITP.com, diakses pada tanggal 8 Oktober 2011).
Anonim2. 2010. External Respiration. (online) (www.tutorvista.com, diakses pada tanggal 8 Oktober 2011).
Anonim3. 2010. Tentang Hiu. (online) (www.geocities.com, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011).
Anonim 4. 2011. Lophiiformes. (online) (www..wikipedia.org, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011).
Anonim5. 2011. Aligator. (online) ( www.davidtopra.blogspot.com, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011).
Campbell, Reece Mitchel. 2003. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlanggga
Christina, Uli. 2003. Ikan bertulang sejati. (online) (www.ulysitompul.blogspot.com, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011).
Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: PT Yudistira.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang: UM Press.
Zender, Alexander. 2009. Philum Chordata. (online) (www.zanderzulka.blogspot.com, diakses pada tanggal 10 Agustus 2011).
Anonim. 2011. Pembagian Kelas Filum Echinodermata. (diakses dari http://zonabawah.blogspot.com/ pada hari Ahad, 15 Desember 2013
pukul 07.12 Wita).

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 62

Anonim. 2012. Filum Echinodermata. (diakses dari http://perpustakaancyber. blogspot.com pada hari Jumat, 13 Desember 2013 pukul
17.32 Wita).
Iklas, Siadenur. 2013. Filum Echinodermata. (diakses dari http:// http://adenurik. blogspot.com/ pada hari Jumat, 13 Desember 2013 pukul
16.03 Wita).
Jasin, Maskoeri. 1991. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Kurniawati, Anis Fajri. 2012. Echinodermata. (diakses dari http:// http://anesfk. wordpress.com/ pada hari Sabtu, 14 Desember 2013 pukul
14.21 Wita).
Priyono, Wahid. 2011. Echinodermata. (diakses dari http://wahidpriyono.blogspot.com pada hari Sabtu, 14 Desember 2013 pukul 08.15
Wita.
Radiopoetro. 1983. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Setyawan, Esti Budi. 2012. Materi Echinodermata. (diakses dari http:// http://estybudisetyawan.blogspot.com/ pada hari Sabtu, 14
Desember 2013 pukul 17.51 Wita).
Storer, Usinger. 1965. Dasar-dasar Zoologi. Tangerang:Binarupa Aksara.

BIOLOGI MIA- Kelompok 3 FILUM PISCES DAN ECHINODERMATA HAL. 63

Anda mungkin juga menyukai