Anda di halaman 1dari 11

Judul : morfologi hewan

Tujuan :

1. Dapat mengetahui bentuk, struktur morfologi dan anatomi hewan


2. Dapat mengamati dan membandingkan struktur morfologi hewan bertulang belakang dan
hewan tidak bertulang belakang.

Dasar teori :

1. Pengertian hewan vertebrata


Kata “vertebrata” berasal dari kata latin “vertebratus” yang berarti “sendi tulang
belakang”. Ciri utama hewan ini adalah yang membuat tubuhnya kuat, fleksibel, dan memberi
jalan bagi perkembangan sistem saraf yang lebih kompleks. Kita tahu bahwa hewan vertebrata
berevolusi dari chordata nonvertebrata, sehingga banyak ciri-ciri chordata nonvertebrata yang
diwariskan dan ada pula yang berevolusi (telah mengalami perubahan)(Maya and Nur 2021).
Vertebrata terdiri dari beberapa kelas yaitu : Kelas Pisces, kelas amphibi, reptile, aves, mamalia,
dan insecta. (astuti 2007)
2. Pengertian hewan avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang,
invertebrata merangkum 95% spesies hewan yang diketahui. Invertebrata menempati hampir
setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan oleh lubang sembur hidrotermal
laut dalam hingga hingga ke tanah antartika yang berbatu dan beku.
Invertebrata beradaptasi dengan sangat bervariasi, sehingga menghasilkan
keanekaragaman bentuk yang luar biasa, dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan
ganda yang pipih hingga spesies-spesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang
berputar, lusinan kaki yang berbuku, atau tentakel yang ditutupi dengan mangkok pengisap
(Rahmadina 2019). Avertebrata terdiri dari beberapa filum yaitu: filum porifera, coelentrata,
platyhelmintes, nemathelminthes, annelida, Mollusca, arthropoda, dan Echinodermata(astuti
2007)
3. Perbedaan hewan vertebraya dan avertebrata

4. Jelaskan mengenai 6 kelas (pisces, amphibi, insekta, dll) contoh, jenis.


 Pisces
Menurut ahli taksonomi, ikan merupakan hewan vertebrata (hewan bertulang
belakang), memiliki sirip, bernapas melalui insang, dan hidup di bawah air. Definisi ini
digunakan untuk memudahkan klasifikasi atau pembedaan antara ikan dan kelompok
organisme lainnya. (Anas and Murti 2021). Ikan merupakan hewan berdarah dingin
(poikilotherm), Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut
dan samudra).
Pisces dibedakan menjadi 3 kelas yaitu:
1. Ikan Tak Berahang
2. Ikan Bertulang Rawan (Kelas Condrichthyes)
3. Ikan Bertulang Sejati (Kelas Osteichthyes)
Ciri-ciri uumum filum pisces :

1. Mempunyai sirip untuk bergerak (sirip dada, punggung, perut, anal dan ekor)
2. Berkembang biak dengan cara bertelur
3. Mempunyai endoskeleton
4. Bernapas dengan insang
5. Meiliki sisik yang licin atau berlendir
6. Merupakan hewan poikiloterm
7. Peredaran darahnya tertutup tunggal.

Klasifikasi dan ciri-ciri khusus filum pisces

1. Agnatha (Cyclostomata)
Istilah Agnatha berasal dari bahasa Yunani yang berarti kosong dan gnathus
yang berarti rahang. Agnatha ini ditemukan di Amerika Utara dan Eropa. Sebagian
besar Agnatha ini hidup di dasar air laut atau ikan air tawar dengan memakan
pemakan bangkai atau parasit yang terdapat pada ikan lain. Bentuk tubuh Agnatha
silindris memanjang dengan ukuran berkisar antara 76 hingga 90 cm.
Spesies agnathus ini tidak mempunyai rahang, namun spesies agnathus ini
mempunyai mulut yang bisa berbentuk bulat atau retikulat, lidah dan giginya
terbuat dari keratin, siripnya tidak berpasangan, tidak bersisik dan juga mempunyai
kulit yang lembut, badannya berlendir. Belut bersifat protogini, artinya mereka
mengubah jenis kelamin sepanjang hidupnya. Pada awal kehidupannya, sidat muda
berjenis kelamin betina, kemudian berubah menjadi jantan ketika sudah dewasa.
Comtoh dari agnatha ialah: belut laut atau lamprey laut ( Petromyzon marinus) dan
lamprey sungai ( lampetra fluviatilis).
2. Chondrichthyes
Chondrichthyes di dalam bahasa Yunani Chondros artinya adalah rawan serta
Ichthyes yang artinya adalah ikan, Chondrichthyes ini mempunyai bentuk tubuh
yang tertutup oleh sisik-sisik plakoid kasar yang berisi dentin (mesodermal) dan
dilapisi dengan email ( ektodermal ).
Pada otot-otot tubuh nya itu memiliki segmen (miotom). Rangka
(endoskeleton) itu tersusun dari adanya tulang rawan Chondrichthyes ini juga
memiliki 2 pasang sirip dilengkapi dengan sirip ekor yang pada umumnya itu adalah
heteroserkal ( lobus dorsal lebih besar ). Mulutnya yang terletak pada bagian bawah
( ventral ) serta lidah & rahang.
Rahang tertutup oleh gigi, pada alat pencernaan Chondrichthyes ini mulai dari
mulut, faring, esophagus, lambung usus, rectum mapun juga kloaka. Kloaka ini
merupakan sebuah lubang keluar sistem pencernaan. Sistem ekskresi serta sistem
reproduksi, lubang hidungnya itu berpasangan serta juga memiliki fungsi untuk
indra penciuman. Alat kelamin yang terpisah serta juga fertilisasi terjadi dengan
secara ekternal atau internal. Chondrichthyes ini juga memiliki sifat ovipar atau
ovovivipar.

Contoh dari Chondrichthyes : ikan hiu ( Squalus sp ), ikan pari (Makararaja sp), pari listrik
(Torpedo marmorata ).
3. Osteichthyes
Osteichthyes Osteichthyes dalam bahasa Yunani Osten artinya tulang sedangkan
ichthys artinya ikan. Osteichthyes hidup di air laut, air tawar dan rawa. Osteichthyes
memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 1 cm hingga 6 m. Osteichthyes adalah
ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung matriks kalsium fosfat
keras. Kulit yang bersisik ada yang berjenis ganoid, sikloid, atau stenoid, namun ada
juga jenis yang tidak bersisik. Badannya terbelah, mulutnya mempunyai gigi dan
lidah.
Osteichthyes bernafas menggunakan insang yang ditutupi oleh operculum
(insang), Osteichthyes mempunyai kantung renang yang berfungsi sebagai alat
bantu pernapasan dan merupakan alat hidrostatis yaitu menyesuaikan berat badan
dengan kedalaman air. Darah berwarna terang mengandung sel darah merah berinti
dan sel darah putih. Osteichthyes mempunyai limpa berwarna merah. Osteichthyes
mempunyai sistem pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring,
kerongkongan, lambung, usus dan anus. Antara lambung dengan usus dipisahkan
oleh katup.
Osteichthyes memiliki hati yang berukuran besar dan kantong empedu.
Osteichthyes memiliki pankreas yang tidak jelas keberadaannya, alat eksresi yang
berupa sepasang ginjal yang berwarna kehitaman dan urine yang dikeluarkan
melalui sinus urogenital. Alat indra yang berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada
moncong dan gurat sisi yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Pada umumnya mereka bersifat
ovipar dan mengalami fertilisasi internal, namun ada juga fertilisasi internal dan
eksternal. Saat ini terdapat sekitar 300. 000 spesies Osteichthyes yang
teridentifikasi.

Contoh Osteichthyes : ikan perak (Cymatogaster aggregata ), ikan mas koki ( Carrasius
auratus ), ikan terbang ( Cypselurus sp ), Ikan terbang ( Cypselurus sp ).

 Amphibi
Amfibi berasal dari kata Amphi (ganda) dan Bios (hidup), memiliki arti bahwa amfibi
merupakan hewan yang dapat hidup di dua alam yaitu air maupun darat. Suhu tubuh amfibi
tergantung pada suhu lingkungan atau ectoter (Anas and Murti 2021).
Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang
berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa
hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru, Seiring dengan pertumbuhan paru-paru dan
kakinya berkembang, amfibi pun dapat berjalan di atas daratan. amphibi merupakan hewan
dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air
maupun di darat.(Maya and Nur 2021)
Amfibi mempunyai ciri-ciri:
1. mengalami metamorfosis lengkap
2. Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembab dan dibuahi secara
eksternal
3. Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung kelenjar lendir dan kelenjar racun
4. Amfibi adalah hewan berdarah dingin.
5. Jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel
6. Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru- paru,kulit, dan insang
7. Memiliki peredaran darah tertutup
8. Kaki memiliki selaput
9. Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil dari
anggota bagian belakang.

Klasifikasi amphibi

Amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura
( katak dan kodok), Proanura (telah punah).

1. Ordo apoda (caecilian)


Ordo ini terdiri dari hewan yang umumnya tidak memiliki kaki dan disebut
Apoda. Mereka memiliki tubuh yang menyerupai cacing, tersegmentasi, tanpa kaki, dan
memiliki ekor yang pendek. Kulit mereka padat, mata tereduksi dan tertutup oleh kulit
atau tulang, serta beberapa spesies memiliki retina yang berfungsi sebagai fotoreseptor.
Di bagian depan tubuh, mereka memiliki tentakel yang berfungsi sebagai organ sensor.

Anggota kelompok ini memiliki dua bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase
larva, mereka hidup dalam air dan bernafas melalui insang. Ketika mencapai fase
dewasa, insang mereka mengalami reduksi, dan biasanya mereka ditemukan di dalam
tanah atau lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.

Ordo Caecilia terdiri dari lima famili, yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae,


Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae sendiri memiliki
tiga subfamili, yaitu Dermophinae, Caecilinae, dan Typhlonectinae. Di Indonesia, famili
yang ada adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini memiliki tubuh bersisik, ekor pendek,
dan mata yang relatif berkembang. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur.
Larva mereka berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang, yang
kemudian hilang setelah waktu yang cukup lama di air sebelum mengalami
metamorphosis. Salah satu anggota famili Ichtyopiidae yang ditemukan di Indonesia
adalah Ichtyophis sp., terutama di propinsi DIY.
2. Urodela (Salamander)
Ordo Urodela memiliki tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak, dan ekor,
serta tidak memiliki tympanum (organ pendengaran). Beberapa spesies memiliki
insang, sementara yang lain bernafas dengan paru-paru. Mata kecil terdapat di
kepala, dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva mirip dengan
fase dewasa. Urodela hidup di darat tetapi memerlukan air.
Mereka tersebar di Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang, dan Eropa.
Salamander, kelompok Amphibia ini, memiliki tubuh memanjang dengan ekor, dan
kebanyakan memiliki tungkai yang berkembang baik, meskipun pendek pada
beberapa spesies. Tengkorak mereka mereduksi, dan fertilisasi terjadi secara
internal. Salamander umumnya memiliki empat kaki, walaupun beberapa spesies
akuatik memiliki tungkai yang mereduksi.
Terdapat dua ciri menonjol dalam evolusi Salamander, yaitu hilangnya paru-
paru dan paedomorphosis, fenomena di mana beberapa hewan dewasa tetap
mempertahankan karakteristik larva. Ordo Urodela terbagi menjadi tiga subordo:
Sirenidea (1 famili, Sirenidae), Cryptobranchoidea (2 famili, Cryptobranchidae dan
Hynobiidae), dan Salamandroidea (7 famili: Amphiumidae, Plethodontidae,
Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae, dan
Salamandridae).
3. Anura (katak dan kodok)
Nama "anura" berarti "tanpa ekor." Ordo ini dikenal dengan ciri khasnya yang
tidak memiliki ekor, kepala yang menyatu dengan badan, tanpa leher, dan tungkai
belakang yang berkembang baik, lebih besar daripada tungkai depan. Ini
memungkinkan mereka untuk melompat sebagai metode pergerakan utama.
Beberapa famili memiliki selaput di antara jari-jari mereka. Membrana tympanum,
yang merupakan organ pendengaran, terletak di kulit dan berukuran cukup besar,
terletak di belakang mata. Mata mereka besar dan berkembang dengan baik.

Fertilisasi pada anggota ordo ini terjadi secara eksternal dan biasanya terjadi di
perairan yang tenang dan dangkal. Di Indonesia, terdapat lima famili yang termasuk
dalam ordo Anura, yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae, dan
Rachophoridae.
4. Ordo Proanura
Ordo proanura adalah ordo yang anggotanya sulit ditemukan atau bahkan telah
punah. Mereka hidup sebagai larva di habitat akuatik, dan hanya sedikit yang
berkembang menjadi bentuk dewasa. Ciri-ciri umumnya termasuk mata kecil,
tungkai depan yang kecil, tanpa tungkai belakang, rahang yang dilapisi bahan
tanduk, memiliki 3 pasang insang luar, dan paru-paru mengalami perkembangan
terbatas. Amphibi ini tidak mengalami dua bentuk dalam daur hidupnya.

Contoh hewan amfibi yang terdapat di Indonesia adalah cacing gelang (Caecilia), serta
katak dan katak (Anura). Sesilia merupakan salah satu jenis hewan amfibi tak berkaki yang
tubuhnya menyerupai cacing besar atau belut. Jenis amfibi lain yang tidak ditemukan secara
alami di Indonesia adalah salamander.

 Reptile
Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin "reptans" artinya 'melata' atau
'merayap') adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin (poikiloterm) dan memiliki
sisik yang menutupi tubuhnya.(Ardyansyah 2023). Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan
empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran
amniotik(Maya and Nur 2021).
Ciri-ciri reptile:
1. Memiliki perangkat sensorik seperti mata, telinga dan hidung
2. Memiliki system saraf dalam bentuk otak
3. Memiliki organ pernapasan utama dalam bentuk paru-paru
4. Tubuhnya ditutupi dengan sisik
5. Berarah dingin
6. Mampu hidup di tempat yang kering dan gersang, ada juga yang mampu hidup di
darat dan air.
7. Kebanyakan hewan melata berkembangg biak secara bertelur(ovipar), Sebagian
kecil lainnya secara vivipar (melahirkan/beranak) dan ovovivipar(bertelur dan
melahirkan).

Klaifikiasi reptile:

Hewan melata terbagi menjadi 4 ordo yaitu: ordo crocodilian, squamata, testudines, dan
rhynchocephalian.

1. Crocodilia
Salah satu anggota ordo ini adalah bangsa buaya. Ordo Crocodilia memiliki sisik
yang tebal terbuat dari keratin yang diperkuat dengan lempengan tulang yang
disebut skuta, yang berfungsi sebagai pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada
hewan buaya ini mengalami pergantian satu per satu.
Buaya juga memiliki otot yang kuat di ekornya. Kepala dalam ordo Crocodilia
memiliki bentuk piramida yang keras dan kuat, serta dilengkapi dengan gigi tajam
yang berfungsi untuk merobek mangsanya. Contoh anggota dari ordo ini termasuk
Buaya Air Tawar (Crocodylidae), Buaya Air Asin (Crocodylus porosus), Alligator
(Alligator), Senyulong (Tomistoma schlegelii), dan Caiman (Caimaninae).
2. Squamata
Sisik reptilia pada ordo ini terbuat dari bahan tanduk dan akan mengalami
pergantian secara periodic (molring/ganti kulit). Memilik tulang kuaadrat dan
ekstremitas serta berkembangbiak dengan cara ovipar dan ovovivipar. Contoh
hewan ini ialah Komodo, cicak, tokek, kadal, biawak dan beberpapa jenis ular.
3. Ordo Chelonia (Bangsa Kura-Kura)
Ordo chelonian adalah salah satu jenis hewan reptilian yang memiliki cangkang.
Mereka memiliki tubuh pendek dan lebar yang dilindungi oleh karapas dan plaston,
tidak memiliki gigi, dan lidahnya tidak dapat menjulur. Cangkang pada ordo ini
merupakan modifikasi dari tulang belakang dan tulang rusuk yang berfungsi sebagai
alat pertahanan dan perlindungan dari predator. Bagian atas cangkang chelonian
disebut karapaks, sementara bagian bawahnya disebut plaston. Contoh hewan
dalam ordo ini mencakup kura-kura (Testudines), penyu (Chelonioidea), dan bulus
(Amyda cartilaginea).
4. Ordo Rynchochephalia
Ordo terakhir dalam kelas reptil adalah jenis reptil ini. Satu-satunya hewan yang
termasuk dalam ordo ini adalah Tuatara (Sphenodon). Konon, hewan Tuatara ini
telah ada sejak zaman dinosaurus. Asalnya dari pulau lepas pantai di Selandia Baru.
Ciri-ciri yang membedakan Tuatara adalah adanya deretan duri di sepanjang tulang
belakangnya dan keberadaan mata ketiga yang berfungsi untuk membedakan
antara cahaya dan kegelapan.

 Aves
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap(Maya and Nur 2021). Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx. Aves dibedakan menjadi 2 subkelas yakni :
1. Archaeornithes
2. Neornithes, terbagi menjadi 2 kelompok yakni :
1) Palaeognathae yang dibagi menjadi 3 ordo yaitu : ordo spheniscifiormes, ordo
casuariiformes, ordo apterygiformes.
2) Neognathae terbagi menjadi 4 ordo yaitu : ordo galliformes, ordo Passeriformes,
ordo anseriformes, ordo coraciiformes.
Ciri-ciri aves
1. Ciri-ciri umum dari Filum Aves adalah sebagai berikut:
2. Tubuh mereka dilapisi oleh bulu.
3. Tungkai depan diubah menjadi sayap untuk terbang, sedangkan tungkai belakang
digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang.
4. Ukuran tubuh mereka bervariasi dan terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor.
5. Mulut mereka berparuh yang terbuat dari bahan tanduk, tidak memiliki gigi, dan
lidah yang tidak bisa menjulur. Bentuk paruh bervariasi sesuai dengan jenis
makanan.
6. Mata mereka berkembang baik dengan kelopak mata, membrana niktitans, dan
kelenjar air mata. Mata biasanya terletak di sisi kepala, kecuali pada burung hantu
yang mata mereka berdampingan. Telinga mereka tidak memiliki daun telinga, dan
terdapat osikula auditori di bagian tengah.
7. Mereka memiliki sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan, bertengger,
berenang, mencakar-cakar rumah, memegang makanan, atau menangkap mangsa.
Jumlah jari kaki biasanya 2, 3, atau 4, dengan kulit kaki dan jari-jari mereka terbuat
dari bahan tanduk yang keras.
8. Mereka memiliki sayap yang memungkinkan mereka terbang dengan kecepatan
sekitar 30-75 km/jam.
9. Aves bernapas dengan paru-paru yang terhubung dengan kantong udara sebagai
alat pernapasan tambahan. Kantong udara ini berlokasi di leher, antara tulang
selangka, di dada depan, di dada belakang, dan di perut. Kantong udara ini berguna
untuk pernapasan saat terbang.
10. Mereka memiliki alat suara siring di percabangan trakea. Sistem pernapasan Aves
meliputi mulut, esofagus, tembolok, lambung kelenjar, lambung otot, usus halus,
usus besar, dan kloaka. Mereka juga memiliki kelenjar ludah, usus buntu (sekum) di
antara usus halus dan usus besar, serta pankreas, hati, dan empedu.
11. Aves bersifat homoioterm, yang berarti mereka dapat mempertahankan suhu tubuh
mereka dengan bantuan bulu yang berfungsi sebagai isolator panas. Suhu tubuh
mereka berkisar antara 40,5°C hingga 42°C.
12. Mereka memiliki peredaran darah ganda, yang berarti darah melewati jantung dua
kali dalam satu putaran peredaran darah ke seluruh tubuh.
13. Alat ekskresi mereka adalah ginjal metanefros dan mereka tidak memiliki kandung
kemih.
14. Aves bersifat ovipar, artinya mereka bertelur, dan fertilisasi terjadi secara internal.
Telur mereka memiliki cangkang keras. Betina Aves memiliki satu ovarium (di
sebelah kiri tubuh), dan beberapa spesies mengerami telur mereka.

Klasifikasi aves

1. Casuariiformes (kasuari), contohnya emu (Dromaius novaehollandiae) dan kasuari


bergelambir ganda (Casuarius casuarius).
2. Psittaciformes (burung nuri),
contohnya betet kepala biru (Pionus menstruus) dan kakatua berjambul (Cacatua
galerita).
3. Galliformes (unggas),
contohnya ayam buras (Gallus domesticus) dan kalkun (Meleagris gallopavo).
4. Passeriformes (burung penyanyi),
contohnya jalak bali (Leucopsar rothschildi) dan beo (Gracula religiosa).
5. Ciconiiformes (burung bangau),
contohnya bangau (Mycteria leucocephala) dan kuntul putih besar (Egretta alba).
6. Strigiformes (burung hantu),
memiliki bulu yang sangat halus, berekor pendek, kepala besar dan bulat, mata
besar mengarah ke depan yang dikelilingi piringan wajahnya, paru berkait, cakarnya
tajam, dan mencari makan pada malam hari. Contohnya burung hantu hutan (Strix
sp) dan Hantu sayap bundar (Urgolaux dimorpha).
7. Falconiformes (burung pemangsa),
contohnya elang kepala botak (Heliacetus leucocephalus), rajawali emas (Aquila
chrisaetos) dan alap-alap (Microhierax caerulescens).
8. Columbiformes (burung merpati),
contohnya burung dara mahkota elok (Goura cristata) dan perkutuk (Geopelia
striata).
 Mamalia
Mamalia adalah golongan hewan vertebrata yang ciri utamanya terletak pada adanya
kelenjar susu yang pada betinanya menghasilkan susu sebagai sumber makanan bagi
anaknya; adanya rambut; dan tubuh endotermik atau “berdarah panas”(Abdurohman
2014). Otak mengontrol sistem peredaran darah, termasuk jantung dengan empat bilik.
Secara filogenetik, mamalia semuanya merupakan keturunan monotremata (seperti ekidna)
dan mamalia therian (plasenta dan marsupial).
Habitat mamalia dapat dibedakan menjadi mamalia darat dan laut. Contoh mamalia laut
ialah paus biru. Mamalia terbagi menjadi 2 jenis yaitu mamalia besar dan mamalia kecil.
Mamalia kecil adalah jenis mamalia yang beratnya kurang dari 5 kg, misalnya tikus dan
bajing. Mamalia besar adalah yang bobotnya lebih dari 5 kg, misalnya gajah, kuda nil dan
badak.
Ciri-ciri mamalia:
1. Memiliki anggota tubuh untuk berjalan
2. Memiliki kelenjar yang terdapat pada susu
3. Memiliki tulang belakang
4. Memiliki rambut yang menutupi tubuhny
5. Memiliki kuku dan cakar
6. Memiliki gigi yang bertaring
7. Memiliki alat bantu pada pernapasan disebut dengan paru- paru
8. Memiliki alat yang dapat mengatur makanan
9. Dapat Berkembang biak secara internal
Klasifikasi Mamalia
Pembagian ordo dari kelas Mamalia dibagi menjadi 12 ordo yakni : monotremata,
insectivore, marsupialia, rodentia, chiroptera, pholidota, carnivore, cetacean, proboscidea,
sirenia, artiodactyla, perrisodactyla, primate.
1. Ordo Marsupialia (Mamalia Berkantung)
Contoh Dendrolagus sp (kanguru), Didelphia marsupialia (opossum), Phalanger sp
(kuskus), Phascolarctus sp (koala).
2. Ordo Insektivora
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang suka memakan serang, cacing ataupun biji –
bijian, matanya tertutup dan memiliki cakar yang besar sedangkan telapak kaki yang
di depan lebih lebar.
Contoh: Echinosorex albus, Scalopus sp, Scapanus sp.
3. Ordo Dermopetra
Ciri ciri ordo ini adalah ia dapat terbang karena 4 kaki yang dimilikinya dapat
membentuk parasut berbulu (patagium). hewan ini makan daun ataupun buah –
buahan. Contoh : Gakopithecus sp.
4. Ordo Chiroptera
Ordo ini masuk dalam golongan mamalia yang dapat terbang. Contoh Pteropus
edulis (kalong Jawa), Desmodus sp (vampire), Myotes sp
5. Ordo Primata
Ciri ciri khusus ordo ini adalah hewan yang termasuk herbivora, karnivora, ataupun
omnivora. hewan ini juga masuk dalam golongan nocturnal ataupun diurnal dengan
bagian tangan yang besar serta memiliki jari yang dapat digunakan memanjat. 
Contoh : kera, monyet, orang utan, dan manusia.
6. Ordo Rodentia
Ciri khusus ordo ini adalah ia tidak memiliki gigi taring untuk mengoyak makanan. ia
juga dapat hidup pada segala habitat.
Contoh: Sciurus sp (tupai pohon), Rattus sp (tikus), Marmota sp (marmut),
Erethyson sp (landak), Mus musculus (mencit)
7. Ordo Carnivora
Kelompok hewan ini adalah yang suka makan daging sehingga ia juga memiliki gigi
taring untuk menyobek daging. hewan ini juga memiliki cakar untuk memburu
mangsanya.
Contoh: Canis lupus (serigala), Felis leo (singa), Felis tigris (harimau), Eumetopias
jubata (anjing laut), Zalophus sp (singa laut), Felis catus (tikus rumah), Canis
familiaris (anjing).
8. Ordo Laghomorpha
golongan ordo ini adalah mamalia yang memakan tumbuh – tumbuhan  Contoh:
Oryctologus cuniculus (kelinci).
9. Ordo Cetacea
Yang termasuk dalam golongan ordo ini adalah mamalia yang hidup di laut,
Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru).
10. Ordo Proboscidea
Yang masuk dalam golongan proboscidae adalah semua jenis gajah yang ada di
dunia. Contoh: Loxodonta africana (gajah Afrika), Elephas maximus (gajah di India
dan Indonesia)
11. Ordo Perissodactyla
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang memiliki kaki yang jumlahnya ganjil. Contoh:
Equus asinus (keledai), Equus caballus (kuda), Tapirus indicus (tapir).
12. Ordo Artiodactyla:
Ciri ciri ordo ini adalah memiliki jari kaki yang berjumlah genap.
Contoh: Antilocarpa sp (antelope), Cervus sp (kijang), Bos sondaicus (banteng), Aries
sp (kambing), Giraffa sp (jerapah), Camelus sp (unta), Bos indicus (sapi putih).

Contoh hewan mamalia diantarnya : risa ( cervus sp.), kelinci, singa ( phantera leo) dll.

 Insecta
Dapus

Abdurohman, Syerif Nurhakim Dede. 2014. Mamalia: Lebih Dekat dengan Makhluk Menyusui. Zikrul
Hakim Bestari.
Anas, Muh, and Warda Murti. 2021. ZOOLOGI VERTEBRATA (TAKSONOMI DAN KEANEKARAGAMAN
VERTEBRATA). CV WIDINA MEDIA UTAMA.
https://repository.penerbitwidina.com/publications/349124/.
Ardyansyah, Dhany. 2023. Hewan Melata (reptilia). Bumi Aksara.
astuti, lilis sri. 2007. Klasifikasi Hewan (Penamaan, Ciri Dan Pengelompokannya). Jakarta: PT kawan
pustaka.
Maya, Sri, and Rizki Amalia Nur. 2021. ZOOLOGI VERTEBRATA. CV WIDINA MEDIA UTAMA.
https://repository.penerbitwidina.com/id/publications/346214/.
Rahmadina, M Pd. 2019. “Taksonomi Hewan Invertebrata Berbasis Riset.” penerbit Deepublish,
September.

Anda mungkin juga menyukai