Cephalochordata
C.Vertebrata.
,tetapi telur menetas didalm tubuh induk betina) atau vivipara (melahirkan
anak)
a. Pisces (ikan).
Pisces memiliki habitat di air tawar, air laut maupun air payau. Kelompok pisces
memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan ekor.
2. Pisces brnafas dengan menggunakan insang (brachia)
3. Alat gerak berupa sirip dan memiliki gurat sisi, penutup tubuh beruppa sisik
4. Sistem peredaran darah tertutup tunggal, yaitu dalam satu kali peredaran,
darah hanya satu kali melalui jantung. Jantung terdiri atas dua ruangan, yaitu
satu vertical dan satu atrium.
5. Pisces bersifat poikiloterm (berdarah dingin/suhu tubuh di pengaruhi oleh suhu
lingkungan)
6. Sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
dan anus.
7. Alat ekskresi berupa ginjal dengan tipe pronefron dari mesonefron.
Pisces diklasiivikasikan menjadi 3 kelas yaitu:
a.) Agnatha (ikan tidak berrahang)
Agnatha (yunani, an=tidak, gnathus=rahang) terdapat di amerika utara dan
eropa. Sebagian besar agnatha hidup di dasar perairan laut atau air tawar
denagan memakan bangkai atau parasite pada ikan lainnya. Tubuh agnatha
berbentuk silindris memanjang dan berukuran sekitar 76-90 cm. agnatha
tidak memiliki rahang namun memiliki mulut berbentuk lingkaran dan )
mampu menghasilkan lendir dalam jumlah yang sangat banyak. Jika ikan
tersebut dimasukan kedalam ember yang berisi 9 liter air laut, air tersebut
akan berubah menjadi bahan berlendir dalam waktu hanya beberapa
detik.berparuh, memiliki lidah dan gigi tersusun dari zat tanduk, tidak
memiliki sirip yang berpasangan, kulit tidak bersisik, serta bertubuh lunak
dan berlendir. Rangka agnatha tersusun dari tulang rawan. Alat kelamin
agnatha terpisah atau hermafrodit pada ssat larva dan fertilisasi terjadi
secara eksternal. Contohnya, belut laut atau lamprey laut (petromyzon
marinus), lamprey sungai (lampetra fluviatilis) dan myxine sp. (hagfish).
Myxine glutinosa (hagfish atlantik) mampu menghasilkan lendir dalam
jumlah yang sagat banyak. Jika ikan tersebut dimasukan kedalam ember
yang berisi 9 liter air laut, air tersebut akan berbuubah menjadi bahan
berlendir dalam waaktu hanya beberapa detik.
I. Echinodemata.
F. Annelida
Annelida (latin, annelus= cincin kecil, eidos= bentuk) adalah cacing yang memiliki
bentuk seperti sejumlah cincin kecil yyang di untai, bersifat triploblastic, dan selomata
(berrongga tubuh sejati).
1. cara hidup dan habitat annelida.
Pada umumnya annelida gidup bebas di air tawar, air laut, air payau, dan ar
darat. Annelida mudah ditemukan di sawah, rawah, dan tanah yang mengandung
sisa-sisa bahan organic (detritus). Annelide karnivor memakan udang kecil atau
invertebrate kecil lainnya, tetapi ada pula yang bersifat ektoparasit dengan cara
menempel sementara di tubuh hewan vertebrata dan manusia, misalnya hirudo
medicinalis (lintah) dan haemadipsa (pacet)
2. ciri-ciri tubuh annelida
a. ukuran dan bentuk tubuh annelida
tubuh annelida berukuran kurang dari 1 mm hingga 3 m. C acing tanah
raksasa megasolides austarlis dari australis memiliki panjang hingga 3 m.
Bentuk tubuh annelida simetri bilateral dan terbagi menjadi ruas-ruas (segmen)
yang sama dari anterior hingga posterior.
b. struktur dan fungsi tubuh annelida
Annelida memliki 3 lapisan embrionik, yaitu ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. Annelida sudah memiliki rongga tubuh sejati (selomata).
Segmentasi pada annelida membagi otot dinding juga menyekat rongga tubuh.
Penyekat rongga tubuh di sebut septa. Septa terdiri atas dua lapis periotirium
yang berasal dari ruas muka dan belakang. Bagian ujung anterior tubuh disebut
prostonium, sedangakan bagian ujung posterior disebut pigidium. Jika sebagian
tubuhnya terputus atau rusak, akan segera tumbuh bagian tubuh yang baru.
Beberapa jenis annelida melakukan autotomi, yaitu melepas sebagian anggota
tubuh apabila mendapatkan gangguan.
Annelida memliki sistem pencernaan yang lengkap, yaoitu mulut,faring,
esofagus, tembolok, lambung otot, usus halus dan anus. Cacing ini memiliki
sistem peredaran darah tertutup, yaitu mengalir di dalam pembuluh darah.
Terdapat dua pembuluh darah utama, yaitu pembukuh darah dorsal dan
pembuluh darah ventral yang sejajar dengan saluran pencernaan. Darah
annelida mengandung protein pengikat oksigen sehingga berwarna merah. Ada
pula darah yang berwarna kehijauan karena mengandung protein klorokrium.
Annelida bernapas dengan seleruh permukkan tubuhnya, tetapi ada pula
yang bernapas dengan insang yang merupakan modifikasi sebagaian
parapodia atatu ciri dorsal.
Annelida memliki sistem saraf tangga tali dengan ganglia otak dibagian
dorsal depan faring setra sel indra serta sel peraba di seluruh permukaan
tubuhnya. Annelisa memliki bintik mata dan alat keseimbangan statotista.
3. cara reproduksi annelida
Reproduksi annelida terjadi secara eksual maupun aseksual. Reproduksi
secara aseksual terjadi secara fragmentasi. Namun, sebagian besar annelida
berreproduksi secara seksual. Alat kelamin terdapat pada individu yang sama
(hermafroid) atau terdapat pada individu yang berbeda. Pada cacing tanah,
meskipun bersifat hermafroid tetapi individu tetap melakukan perkawinan silang
dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur individu
pasangannya.
4. klasifikasi annelida
Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida. Berdasarkan ciri-ciri rambut(seta)
Pada tubuhnya,filum annelida dibedakan menjadi tiga kelas yaitu
Palychatea,oligocheta,dan hirudinea.
G. Mollusca.
Mollusca (latin, molluscus =lunak) adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-
ruas, triploblastic, dan selomata (berongga tubuh sejati)
Anus terletak di tepi dorsal rongga mantel, dibagian posteriot. Sisa pencernaan
berupa pellet yang padat, sehingga tidak mencemaari rongga mantel
Sistem saraf berbentuk cincin saraf yang melingkari esfagus dengan bebrapa
pasang gang lion dan dua pasang benang saraf yang berhubungan dengan kaki,
mantel, dan organ–organ dalam. Alat indra berupa osredium, mata, dan statosista.
Ospredium berfungsi sebagai komoreseptor.