Anda di halaman 1dari 8

Nemathelminthes

Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig: hewan


dengan tubuh berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang sehingga muncullah
nama 'Nemathelminthes', yang berarti "cacing berkas" (dari bahasa Yunani). Tubuhnya tidak
beruas-ruas.
• Cara Hidup dan Habitat
Nemathelminthes ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada manusia.
Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek dan di dasar perairan, berperan
untuk menguraikan sampah organik, sedangkan yang parasit akan hidup di tubuh inangnya
dan memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya. Hampr seluruh
hewan dapat menjadi inang bagi Nemathelminthes.
 Reproduksi

Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem reproduksinya


bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang
berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari
100.000 telur per hari. Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur
dapat membentuk kista untuk perlindungan dirinya Sistem Reproduksi, Nemathelminthes
umumnya melakukan sebuah reproduksi secara seksual, sistem reproduksi bersifat
gonokoris, yakni organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda,
artinya setiap individu hanya mempunyai satu organ kelamin. Fertilisasi (pertemuan
sperma dan ovum) terjadi di dalam tubuh, kemudian akan menghasilkan telur yang sangat
banyak (ribuan). Kumpulan telur ini akan membentuk kista yang bisa bertahan hidup
pada keadaan lingkungan yang buruk.

 Klasifikasi
Terdapat sekitar 80 ribu spesies Nemthelminthes yang telah diidentifikasi, dan yang belum
teridentifikasi juga sangat banyak. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas
yaitu nematoda, dan nematophora[2]. Beberapa nematoda yang menjadi parasit pada manusia
adalah[2]:

 Ascaris lumbricoides (cacing perut), penyebab penyakit ascariasis


 Ancylostoma duodenale (cacing tambang), banyak di daerah pertambangan
 Oxyuris vermicularis (cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi
 Wuchereria bancrofti (cacing rambut), penyebab penyakit kaki gajah
 Trichinella spiralis, penyebab penyakit trichinosis

 Ciri Tubuh

Sistem Pencernaan, seperti penjelasan diatas, suatu sistem pencernaan dari


nemathelminthes terdiri atas mulut, faring, usus, dan anus. Makanan masuk ke dalam
tubuh melalui muluth pada bagian depan tubuh, kemudian masuk ke faring, dan dicerna
di usus, setelah dicerna, sari makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
cairan pada rongga tubuh pseudoaselomata, kemudian sisa-sisa makanan akan
dikeluarkan melalui anus.

Sistem Eksresi, Sebuah Sistem eksresi terdiri atas 2 saluran utama yang akan bermuara
pada sebuah lubang ditubuh bagian ventral.

Sistem sirkulasi (peredaran darah) dan sistem pernapasannya tidak ada, sehingga


pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi secara difusi, yakni dengan mekanisme
pertukaran zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah.

Sistem Persarafan, adalah sebuah sistem saraf cicin yang mengelilingi esofagus dan
mempunyai 6 cabang saraf utama.

 Peranan dalam kehidupan

Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan mengakibatkan penyakit


pada manusia dan menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai berikut.

 Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan
sebagai vektor virus pada beberapa tanaman pertanian.
 Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius vermicularis (cacing kremi),
menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit.

ciri-ciri nemathelminthes diantaranya yaitu:

 Merupakan cacing yang ciri utamanya adalah bertubuh bulat panjang dan runcing
pada kedua ujung tubuhnya.
 Ukuran betina lebih besar daripada individu jantan.
 Tubuhnya bilateral simetris, tidak bersegmen dan memiliki rongga tubuh semu.
 Tubuhnya terdiri dari tiga lapisan utama (Tripoblastik)
 Memiliki sistem pencernaan sempurna, Sistem saraf cincin,
 Bereproduksi secara seksual, Sistem ekskresi sederhana, tetapi belum memiliki sistem
pernapasan (respirasi) dan sistem sirkulasi (peredaran darah).
 Terbagi kedalam dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora (Nematomorpha).
Annelida
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-
gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus
yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing dengan tubuh
bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas
melalui kulitnya. Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai
dari 1 mm-3 m. 
Ciri-Ciri Annelida  (Cacing Gelang)

 Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antara lain sebagai berikut…


 Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot.
 Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok,
usus, dan anus).
 Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
 Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
 Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali.
 Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah
yang mempunyai hemoglobin
 Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
 Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan
cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi / generasi (mempunyai daya
regenerasi yang tinggi)

 Reproduksi Annelida terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara


aseksual dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).tapu sebagian besar
Annelida bereproduksi secara seksual. Walaupun cacing tanah bersifat hermafrodit,
tetapi individu tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling
mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur pasangan.
Klasifikasi Annelida
 1. PolyChaeta
PolyChaeta adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli
yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta ialah kelas dengan
rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta mempunyai bagian tubuh yang terdiri
dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air.

PolyChaeta memiliki tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip
dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak.
Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat
pembuluh darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang
biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh
PolyChaeta adalah 5-10 cm.

Contoh Jenis PolyChaeta

1. Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
2. Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
3. Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
4. Arenicola sp,

Ciri-Ciri PolyChaeta

1. Berambut banyak
2. Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
3. Mempunya parapodia (alat gerak)
4. Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
5. Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
6. Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen
pertama).

 2. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang
berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit
rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab,
tetapi ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak
mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak
memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima
rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif


dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel)
yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang
berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.

Contoh Jenis OligoChaeta

1. Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)


2. Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air.
3. Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah
sehingga menyuburkan tanah
4. Perichaeta musica (C.Hutan)

Ciri-Ciri OligoChaeta

1. Tidak mempunyai parapodia


2. Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
3. Memiliki sedikit rambut
4. Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
5. Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
6. Telur terbungkus oleh kokon
7. Daya regenerasi tinggi
8. Hidup air tawar atau darat
9. Hermafrodit

 3. Hirudenia
Hirudenia adalah kelas filum Annelida yang tidak mempunyaii seta (rambut) dan tidak
memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di
bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang
berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta
relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea
adalah ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea
beragam dari 1-30 cm.

Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian
mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga bisa menghisap darahnya,
sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang bisa melubangi kulit, dan bila itu
terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat
kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang
bisa menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.

Contoh Jenis Hirudenia

 Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada
daun
 Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).
 Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)
 Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.

Ciri-Ciri Hirudenia

 Tidak mempunyai parapodia dan seta di segmen tubuhnya


 Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
 Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
 Hidup air tawar, darat, dan air laut.
 Memiliki zat antikoagulasi

CARA MEMPEROLEH MAKANAN

Kelas cacing polychaeta ini termasuk kedalam hewan carnivore atau hewan pemakan substrat
yaitu kebanyakan pada spesies Errantia.Makanannya terdiri dari avertebrata kecil yang
dimakan dengan menggunakan pharing atau proboisnya dengan cara dijulurkan kea rah
mangsa.Gigi polychaeta digunakan untuk memotong – motong mangsanya dengan cara
memompa isi dalam tubuh mangsa yang dihisap menggunakan pharynx.Polychaeta memiliki
saluran pencernaan yang berbentuk lurus dan terletak di sepanjang tubuhnya bagian antero
posterior.
Cacing ini memperoleh makanan dengan cara menelan substrat yang terkandung pada bahan
organik .Makanan dari filum oligochaeta ini berupa ganggang,filament,diatom dan detritus
kecuali genus chaetogaster yang merupakan jenis oligochaeta karnivora.
Filum hirudenia ini memiliki cara makan dengan menjulurkan prombosis hingga keluar dari
mulut,dan kemudian makanan dihisap menggunakan pharynx.Jenis makanan dari filum
hirudenia ini adalah karnivor ,cacing ini biasanya memakan sejenis cacing lainnya,siput,larva
serangga dan hewan avertebrata lainnya.

SISTEM SARAF
Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. sistem
saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.

Sistem peredaran darah: Annelida mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan pada
pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah annelida yaitu untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di
bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui kulit

Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit


permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang
melalui insang.

Sistem pencernaan: Annelida mempunyai sebuah sistem pencernaan lengkap yang teridir
dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.

Sistem ekskresi: Annelida mempunyai organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi yang
merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh
tempat kotoran keluar). Setiap segmen mempunyai organ ekskresinya masing-masing.

Sistem reproduksi: Annelida mempunyai sebuah sistem perkembangbiakan secara seksual.


Satu Annelida memiliki 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit), tetapi
reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya
sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut, akan
dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida
bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi.

Peranan Annelida
Annelida mempunyai beberapa peran yang bisa dimanfaatkan atau menguntungkan dan
merugikan kehidupan manusia. Peran annelida yaitu sebagai berikut :

Peranan Annelida yang menguntungkan/bermanfaat

 Makanan manusia, karena cacing mempunyai sumber protein yang berpotensi


dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam
 Bahan baku ternak, mempunyai kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi,
cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok,
dan ikan.
 Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya bisa meredakan demam, menurunkan
tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
 Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dipakai sebagai pelembab kulit dan
bahan baku pembuatan lipstik.
 Lintah dipakai untuk membersihkan nanah pada luka yang sudah terinfeksi
 Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah

Peranan Annelida yang merugikan

 Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing
kremi, cacing tambang, cacing filaria.
 Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah.

Anda mungkin juga menyukai