Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Annelida, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan| Annelida

adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang atau ruas-
ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti cincin, dan
oidos yang berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen, tripoblastik
dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya. Terdapat sekitar
15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air
tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada yang bersifat
parasit.

Peranan dan Manfaat: Annelida mempunyai peranan dan manfaat dalam kehidupan, yaitu:

1. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan
membantu aerasi tanah.
2. Berperan sebagai detrivor di ekosistem
3. Bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak (Tubifex dan
Pheretima).
4. Bahan kosmetik dan obat (ada yang memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati
penyakit thypus).
5. Lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Zat hirudin yang dihasilkan lintah
dapat domanfaatkan sebagai zat antikoagulan
6. Dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian masyarakat maluku).

A. Ciri-Ciri Annelida (Cacing Gelang)

Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antaralain sebagai berikut...

Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot.

Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri

Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok,


usus, dan anus).

Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab

Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi

Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali.

Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah
yang mempunyai hemoglobin

Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom


Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara
konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya
regenerasi yang tinggi)

B. Cara Hidup Annelida

Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasi menemel dan
bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari Annelida hidupnya di perairan laut dan air tawar,
dan sebagian lagi hidup ditanah dengan tempat lembab.

C. Sistem Organ Annelida

Sistem peredaran darah: Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pada
pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah annelida adalah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di
bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui kulit

Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit


permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang
melalui insang.

Sistem pencernaan: Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap yang teridir dari
mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.

Sistem ekskresi: Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi yang
merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh
tempat kotoran keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing.

Sistem reproduksi: Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu


Annelida mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit), tetapi
reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya
sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut,
akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida
bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi.

D. Klasifikasi Annelida

a. PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli
yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta adalah kelas dengan
rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri dari
kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta
mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini
disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari
PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus.
Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta,
rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.

Contoh Jenis PolyChaeta

Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)

Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)

Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).

Arenicola sp,

Ciri-Ciri PolyChaeta

Berambut banyak

Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina

Mempunya parapodia (alat gerak)

Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.

Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas

Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen


pertama).

b. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang
berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit
rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi
ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai
parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata.
Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan


perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi
sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai
penampung sel-sel spermatozoa.

Contoh Jenis OligoChaeta

Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)

Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air.

Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah


sehingga menyuburkan tanah

Perichaeta musica (C.Hutan)

Ciri-Ciri OligoChaeta

Tidak mempunyai parapodia

Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen

Memiliki sedikit rambut

Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata

Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.


Telur terbungkus oleh kokon

Daya regenerasi tinggi

Hidup air tawar atau darat

Hermafrodit

c. Hirudenia
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan tidak memiliki
parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di bagian
belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi
dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot
adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan
ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-
30 cm.

Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka
membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya, sedangkan
sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka
waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini
menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan
rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.

Contoh Jenis Hirudenia

Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun

Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).

Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)


Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.

Ciri-Ciri Hirudenia

Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya

Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.

Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.

Hidup air tawar, darat, dan air laut.

Memiliki zat antikoagulasi

E. Peranan Annelida

Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau menguntungkan dan merugikan
kehidupan manusia. Peran annelida adalah sebagai berikut..
a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat

Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang berpotensi dimasukkan
sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam

Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi, cacing
tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok, dan ikan.

Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan
tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.

Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai pelembab kulit dan
bahan baku pembuatan lipstik.

Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi

Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah

b. Peranan Annelida yang merugikan

Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing kremi,
cacing tambang, cacing filaria.

Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah.

Baca Juga:
Coelenterata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Peranan)
Nemathelmintes (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Peranan)
Platyhelmintes (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)
Flagellata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Reproduksi)
Rhizopoda (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Reproduksinya)
Cilliata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifkasi, & Peranannya)
Protozoa (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Reproduksi)
Pengertian, Ciri-Ciri, Reproduksi, & Peranan Jamur (Fungi)
Pengertian Protista, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Annelida, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi &


Peranan. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu
pengertian annelida, ciri-ciri annelida, klasifikasi annelida, reproduksi annelida, sistem organ
annelida, cara hidup annelida, dan peranan annelida baik yang menguntungkan/bermanfaat
maupun yang merugikan. Sekian dan terima kasih. 'Salam Berbagi Teman-Teman". Jangan
Lupa SHARE yah :) .
Referensi:

Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar BIOLOGI. Bandung : GRAFINDO Media


Pratama.

Aryulina, Diah, dkk. 2007. BIOLOGI 2 SMA dan MA kelas X. Jakarta : ESIS/Erlangga.

Abdurahman, Denden. 2008. BIOLOGI Kelompok Pertanian dan Kesehatan Kelas X


SMK. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Amin , Hasan Drs . 1982. Mahluk Hidup Hewan. Jakarta : PN BALAI PUSTAKA.

Susilowarno, R. Gunawan. 2009. Siap Menghadapi UN SMA 2010 BIOLOGI. Jakarta :


Grasindo.

Neil. A Champbell, dkk. 2003. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga.

Filum Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang
berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing
yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing
gelang. Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air
laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang
bersifat parasit.
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.
Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya
pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi)
yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk
mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar
12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.

Ciri umum yang tergolong filum Annelida dapat diuraikan sebagai


berikut:

Tubuh bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular,


memanjang sumbu tubuh

Tiap segmen dipisahkan oleh septa

Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel

Punya seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)

Punya parapodia

Alat gerak: kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada
tiap segmen (polygochaeta dan olygochaeta)

Respirasi: epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada


polychaeta)
Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
Reproduksi: -seksual/genertif: konjugasi
Ekskresi: nefridia (nephridios = ginjal)
Saraf dan Indera: saraf tangga tali ( ganglion berderet
berpasangan)
Sirkulasi: peredaran darah tertutup.
Habitat: -tanah yang lembab , air laut , air tawar

Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida
berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.
Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.

Anatomi polychaeta

Reproduksi polychaeta
Polychaeta memiliki kelamin terpisah

Perkembangbiakannya dilakukan secara seksual.

Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan terutama di dalam air. Telur yang telah
dibuahi akan menjadi larva yang disebut trakofora. Beberapa spesies
mengembangkan segmen khusus yang berisi gamet dan melakukan epitoksi.
Segmen itu dilepaskan dan gamet meledak lalu membentuk individu baru.

Aseksual reproduksi polychaeta

Pada reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi (pembentukan individu


reproduktif) dan hewan menjadi tampak 2 bagian yang akhirnya akan membentuk
individu baru.

Contoh Polychaeta :

Yang Sesil :
- cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah
hidup bebas :
- Marphysa sanguinea
- Arenicola marina
- Kelabang laut ( Nereis virens )
- cacing palolo ( Eunice viridis )
- cacing wawo (Lysidice oele )

peranan Polychaeta bagi kehidupan manusia

Cacing wawo, cacing palolo mengandung protein tinggi dan sering dikonsumsi oleh
orang-orang di Kepulauan maluku.
Nereis sp merupakan jenis polychaeta yang umum digunakan sebagai pakan alami pada
usaha budidaya udang secara intensif, karena jenis inimemiliki kandungan nutrisi tinggi
bagi pertumbuhan udangwindu dan meningkatkan mutu udang.

Oligochaeta

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat di air tawar atau di daratan(tanah).
Cacing ini bersifat saprofit dengan memakan zat organik dan organisme yang telah mati.

Anatomi Oligochaete

Reprosuksi Oligochaeta

Reproduksi
Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacingini tidak melakukan pembuahan sendiri,
melainkan secara silang . Dua cacing yangmelakukan kawin silang menempelkan
tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alatkelamin jantan mengeluarkan sperma
dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya.Pada saat bersamaan klitelium
mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon.Sperma bergerak ke alat
reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovumyang dikeluarkan dari
ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telahdibuahi masuk ke
dalam kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing danmenjadi individu
yang baru.

Contoh Oligochaeta :
- cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris)
- cacing tanah Asia (Pheretima)
- cacing merah/cacing sutera (Tubifex)
- cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani)
- cacing raksasa sumatra ( Momiligester hautenii )

peranan oligochaeta bagi kehidupan manusia:


- Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.
Digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan
ternak.
Hirudinae
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior
terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Sebagian besar Hirudinea
adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Saat merobek atau membuat lubang,hewan ini mengeluarkan zat anestetik (penghilang
sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, hewan ini
akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin(zat anti koagulan).Dengan zat
tersebut dapat mengisap darah sebanyak mungkin.

Contoh Hirudinae
- Haemadipsa zeilanica (pacet)
- hirudo medicinalis(lintah).
- hirudinaria javanica (lintah kuning)
- Pontobdella
peranan Hirudinae bagi kehidupan manusia:
Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati Diabetes
Mellitus,Kanker,Tumor,Kelenjar Getah Bening, tyroid, Saraf Terjepit ,Cedera
Otot, Migraine, Penyakit Jantung

Hirudinea

01.18 kelompok cowok No comments


1. Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang
jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang
Hirudinea bervariasi dari 130 cm. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit
hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo
(lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang
sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat
mengisap darah sebanyak mungkin.

1.1. Ciri-ciri hirudinea:


Panjang tubuh mencapai 30 cm
Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
Tubuh relatif pipih
Tubuh terdiri dari 34 segmen
Tidak mempunyai parapodia dan setae
Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
Bersifat hermafrodit
Habitat: air tawar dan darat

1.2 Stuktur Tubuh


Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal
dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup sebagai
ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai
12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah sangat
tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih besar)
termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Jumlah
segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan
segmentasi primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur tubuh lintah
1.3 Fisiologi

1.3.1 Alat Gerak


Sebagian aktif malam, juga siang.
Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
1.3.2 Sistem Respirasi
Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis.
Insang: Piscicolidae

1.3.3 Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak
pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior mulut faring tembolok usus
usus buntu anus penghisap posterior.
faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji
yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak
15 ml kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun
mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat putih telur
hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.
Makanan & Pencernaan
Lintah hidup sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong,
serangga, cacing.
75% penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin)
mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat tubuhnya.

1.3.4 Sistem Reproduksi


Monoceous
jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median
yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
Tidak ada tingkat larva
Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan
dalam air/tanah.

1.3.5 Saraf dan Indera


Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: otak
Alat indera: mata & papilla
Mata: fotoreseptor
Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa

1.3.6 Sistem Ekskresi


10-17 pasang nephridia, ammonia.

1.4 Habitat dan Ekologi


Hewan berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan
ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup
dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalahHaemadipsa
(pacet) dan hirudo (lintah).

Peranan
Terapi medis (Hirudo medicinalis)
Mengisap darah kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)
Parasit pada ikan (Piscicolidae)

ORDO 1. Acanthobdellia

Mempunyai setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan di Finlandia dan Rusia.
Tidak punya alat isap pada anterior
Pada segmen 2-4 terdapat dua pasang seta tiap ruas
Contoh: Acanthobdella

ORDO 2. Gnathobdellia

Punya alat isap anterior & posterior


Lintah bergigi tiga buah (walau kadang-kadang tereduksi); mulut lebar, hampir menyatu denga
bibir batil isap oral; biasanya barmata 5 pasang.
Punya 3 buah rahang, pharink tidak dapat dijulurkan
Contoh: Hirudo medicinalis, Haemadipsa

ORDO 3. Rhynchobdellida

Lintah degan proboscis yang eversible; mulut kecil, di tengah batil isap oral;
kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok piscicolid hidup sebagai parasit ikan,
contoh: Galssiphonia.
Punya anterior sucker/tidak
Tidak punya rahang, tapi punya belalai
Contoh: Piscicola, Helobdella

ORDO 4. Pharyngobdellida

Mirip dengan Gnathobbdellida, tetapi faring tidak bergigi; bermata 6-8 pasang;
kebanyakan berhabitat air tawar, pemakan larva insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella
Pharink tidak dapat dijulurkan
Tidak punya gigi, tapi punya 1-2 stylet
Co: Erpobdella, Dina

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Familia : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Species : Hirudo sp

Anda mungkin juga menyukai