Anda di halaman 1dari 13

Porifera dan Coelenterata

Porifera and Coelenterata


Jihan Yumna
jihanyumna.bio22@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Porifera atau hewan spons adalah hewan invertebrata yang memiliki pori yaitu oskulum dan
ostium yang digunakan sebagai tempat masuk dan keluarnya air atau makanan. Coelenterata adalah
hewan invertebrata yang memiliki rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang
dikelilingi oleh tentakel. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi dari filum
porifera dan coelenterata, serta mengenal kelas dari filum porifera dan coelenterata. Metode yang
dilakukan adalah pengamatan secara langsung terhadap sampel yang sebelumnya telah disiapkan di
laboratorium. Objek yang diamati berupa awetan spesies dari tiga kelas porifera dan coelenterata yaitu
Sycon ciliatum, Euplectella aspergillum, Spongia officinalis, Aurelia aurita, Hydra sp., dan Favites
abdita. Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa banyak perbedaan antara tiga spesies dalam kelas
porifera dan tiga spesies dalam kelas coelenterata.
Kata kunci : invertebrata, rongga, spons
Abstract
Porifera or sponge animals are invertebrate animals that have pores, namely osculum and ostium
which are used as entry and exit points for water or food. Coelenterata are invertebrate animals that
have a cavity with a body shape like a tube and a mouth surrounded by tentacles. The purpose of this
practicum is to determine the morphology of the phyla Porifera and Coelenterata, and to recognize the
classes of the Phylum Porifera and Coelenterata. The method used is direct observation of samples
previously prepared in the laboratory. The objects observed were preserved species from three classes
of porifera and coelenterata, namely Sycon ciliatum, Euplectella aspergillum, Spongia officinalis,
Aurelia aurita, Hydra sp., and Favites abdita. The results of this lab show that there are many
differences between the three species in the sponge class and the three species in the coelenterata class.
Keywords : invertebrate, cavity, sponge

1
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

Pendahuluan mempunyai pusat susuna saraf (mempunyai


Porifera merupakan salah satu hewan saraf difus), jenis kelamin: monoecious atau
primitif yang hidup menetap (sedentaire) dan dioecious, larvanya disebut planula dan Sistem
bersifat non selective filter feeder (menyaring geral dilakukan oleh sel-sel epitelimuskuler yang
apa yang ada). Spons tampak sebagai hewan terdapat pada lapisana ektoderm dan pada bagian
sederhana, tidak memiliki jaringan, sedikit otot dasar gastrodermis (Rahmadina, 2018, p.1).
maupun jaringan saraf serta organ dalam. Hewan
tersebut memberikan sumbangan yang penting Metode/Cara Kerja
terhadap komunitas benthik laut dan sangat Waktu dan Tempat
umum dijumpai di perairan tropik dan sub Praktikum ini dilaksanakan pada hari
tropik. Persebaran mulai dari zona intertidal Rabu, tanggal 23 Februari 2023 pukul 09.50-
hingga zona subtidal suatu perairan (Subagio, 11.30 WIB bertempat di Laboratorium
2013, p.159). Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Ciri-ciri filum porifera antara lain; tubuh Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
penyusun spons tersusun atas multiseluler, Target/Objek/Populasi/Sampel
berbentuk radial simetri, dan diploblastik, Target dari praktikum ini adalah agar
jaringan tubuh tersusun atas sel-sel dengan praktikan dapat mengetahui morfologi dari filum
lapisan mesenkhim di antaranya. Struktur tubuh porifera dan coelenterata, serta mengenal kelas
terdiri atas pori-pori saluran (kanal), sebagian dari filum porifera dan coelenterata. Objek
atau seluruh lapisan permukaan dalam diisi oleh dalam praktikum ini terdiri dari awetan spesies.
sel-sel leher berflagel yang disebut koanosit. Ada tiga spesies yang berasal dari filum porifera
Reproduksi porifera secara aseksual dilakukan yaitu Sycon ciliatum, Euplectella aspergillum,
dengan cara pertunasan hasil penyatuan telur dan Spongia officinalis, dan tiga spesies yang berasal
sperma. Protein utama hewan porifera (spons) dari filum Coelenterata yaitu Aurelia aurita,
adalah skleroprotein atau sponging (Pratomo Hydra sp., dan Favites abdita..
2019, pp. 28–29).
Spons adalah salah satu hewan dari filum Prosedur
porifera. Spons merupakan invertebrata laut Cara kerja yang dilakukan dalam
praktikum ini adalah pengamatan secara
yang hidup pada ekosistem terumbu karang
langsung terhadap awetan spesies dari filum
Spons merupakan biota laut multi sel yang porifera dan coelenterata yang telah disediakan
fungsi jaringan dan organnya sangat sederhana. di laboratorium. Ada tiga spesies yang berasal
Spons dapat menyaring mikro organisme yang dari filum porifera yaitu Sycon ciliatum,
berukuran <2𝜇m seperti bakteria heterotropik, Euplectella aspergillum, Spongia officinalis, dan
sianobakteria (umumnya Synechococcus sp dan tiga spesies yang berasal dari filum Coelenterata
yaitu Aurelia aurita, Hydra sp., dan Favites
Prochlorophytes) (Siska, 2018, p.114).
abdita. Kemudian disajikan dalam bentuk
Coelenterata adalah hewan invertebrata laporan.
yang sering disebut dengan hewan berongga.
Ciri khas dari filum ini adalah adanya rongga
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
gastrovaskular. Fungsi rongga gastrovaskular
Data yang diperoleh berupa data
pada coelenterata adalah sebagai alat pencernaan
kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah
(gastrovaskuler) (Maya, 2020, p.57).
panca indera. Teknik pengumpulan data secara
Karakteristik pada filum coelenterata
langsung dan pengamatan..
Struktur tubuh diplobastik, tidak mempunyai
kepala, anus, alat peredaran darah, alat Teknik Analisis Data
ekskresi, dan alat respirasi, memiliki mulut Teknik analisis data pada praktikum ini
yang dikelilingi oleh tentakel, Belum ialah data dianalisis secara deskriptif berupa data
2
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

yang dilengkapi dengan penjelasan dan gambar Gambar diatas menunjukkan spesies
yang berkaitan dengan data tersebut. Sycon ciliatum, yang tergolong filum porifera
kelas calcarae. Seperti spons pada umumnya,
Hasil dan Pembahasan spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan
Seperti yang kita ketahui filum porifera permukaan yang keras seperti batu. Sycon
atau hewan spons memiliki tiga kelas dengan ciliatum mendapatkan makanan dengan
anatomi yang berbeda. Begitu pula dengan filum menyaring air melalui choanocytes. Hewan ini
coelenterata atau cnidaria memiliki tiga kelas dapat menahan pergerakan air dan perubahan
dengan anatomi yang berbeda pula. Berdasarkan pasang surut. Rambut-rambut yang terdiri dari
pengamatan yang telah dilakukan ditemukan tiga spikula kalsit memegang air karena tindakan
kelas porifera yaitu calcarae, hexactinellida, dan kapiler. Habitat hewan ini biasanya melekat pada
yang ketiga demospongiae. Adapun tiga kelas batu dan kerang di daerah laut yang dangkal.
Coelenterata yaitu hydrozoa, schypozoa, dan
yang ketiga anthozoa.

Gambar 2. Euplectella aspergillum. (sumber:


www.futurity.org).
Klasifikasi Euplectella aspergillum
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Gambar 1. Sycon ciliatum. (sumber: Filum : Porifera
3.bp.blogspot.com). Kelas :Hexactinellida
Klasifikasi Sycon ciliatum adalah sebagai Ordo : Lyssacinosida
berikut : Famili : Euplectellidae
Kingdom : Animalia Genus : Euplectella
Filum : Porifera Spesies :Euplectella
Kelas : Calcarea aspergillum
Ordo : Leucosolenida Euplectella aspergillum yang tergolong
Famili : Sycettidae filum porifera kelas hexactinellida. Spesies ini
Genus : Sycon hidup menempel pada suatu substrat di laut.
Spesies : Sycon ciliatum Hidup di air laut dangkal dan selalu melekat pada
Calcarea atau spons berkapur merupakan substrat tidak dapat berpindah tempat secara
kelompok kecil dari anggota spesies yang hidup bebas. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau
di air dangkal dan membangun spikulanya dari jambangan bunga yang bersifat simetris radial.
kapur. Walaupun spons ini tidak pernah tumbuh Di dalam tubuhnya terdapat rongga tubuh yang
begitu besar, sel-selnya lebih luas dibandingkan disebut spongosol. Air beserta makanan masuk
dari dua kelas spons yang lain. Semua spons tipe melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari
ascon dan sycon adalah anggota calcarea, hewan ini dan keluar melalui oskulum. Air yang
walaupun sedikit dari spons tipe leucon juga telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.
termasuk kelas ini (Fitri, 2016). Tubuh Euplectella aspergillum tampak dari luar
3
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

seperti radial simetris, biasanya silinder, tetapi Filum : Porifera


ada juga yang berbentuk cangkir, guci atau Kelas : Demospongiae
keranjang, bercabang, melengkung dan berdiri Ordo : Haplosclerida
tegak dengan topangan spikula. Hewan ini Famili : Petrosiidae
mempunyai sifat khas, yakni memiliki spikula Genus : Xestospongia
dari silicon berbentuk triakson, yakni dengan Spesies : X. testudinari
enam jari atau perbanyakan dari enam jari.
Euplectella aspergillum tidak memiliki Demospongiae. Porifera yang termasuk
saraf, pencernaan atau sistem peredaran darah. dalam kelas demospongiae memiliki kerangka
Sebaliknya, sebagian besar mengandalkan aliran berupa empat spikula silika atau serabut spongin.
air konstan yang melalui badan mereka untuk Beberapa bentuk primitif tidak memiliki rangka.
mendapatkan makanan dan oksigen untuk Tipe saluran air leukonoid. Warna tubuh kelas ini
menghilangkan limbah, dan bentuk tubuh kebanyakan berwarna cerah dan gelap,
mereka yang diadaptasi untuk memaksimalkan perbedaan warna disebabkan oleh warna pigmen
efisiensi dari aliran air. atau granula pigmen yang terletak di amebosit.
Euplectella adalah genus spons kaca yang Hampir 75% jenis spons yang dijumpai di
termasuk ke dalam spesies Euplectella laut adalah dari kelas Demospongiae. Spons dari
aspergillum atau keranjang Bunga Venus. kelas ini tidak memiliki spikula "triaxon"
Euplectella termasuk dalam kelas Hexactinellida (spikula kelas Hexactinellidae), tetapi
dengan kerangka spikula triakson bermata enam spikulanya berbentuk "monaxon", "tetraxon"
dan bisa ditemukan dalam air tawar maupun air yang mengandung silikat. Beberapa jenis spons
laut. Struktur tubuh Euplectella aspergillum kelas ini ada yang tidak mengandung spikula
terdiri atas dua lapisan yaitu epidermis dan tetapi hanya mengandung serat-serat kolagen
endodermis. Epidermis lapisan luar terdiri atas atau spongin saja (Amir, 2013).
sel-sel epithelium berbentuk pipih pinakosit. Selanjutnya, kelas Coelenterata pertama
Endodermis terdiri atas sel berflagela yang yaitu hydrozoa. Hydrozoa berasal dari bahasa
berfungsi mencerna makanan dan bercorong yunani, dari kata hydro yang berarti air, dan zoon
yang disebut sel leher atau koanosit. Di antara yang berarti hewan. Hydrozoa merupakan
kedua lapisan itu terdapat bahan gelatin yang hewan yang sebagian besar hidup di laut dan
disebut mesoglea (Fuad, 2018). terdapat sebagian dari spesiesnya hidup di air
tawar. Hydrozoa hidup sebagai polip, medusa,
atau keduanya. Gastrodermis hydrozoa tidak
mengandung nematosista yang berbentuk kapsul
dengan ukuran yang kecil, memanjang atau bulat
yang biasanya dimiliki oleh kelas scyphozoa.

Gambar 3. Xestospongia testudinaria (Sumber


:www.gurupendidikan.co.id).
Klasifikasi Xestospongia testudinaria Gambar 4. Hydra sp. (Sumber : medmix.at).
adalah sebagai berikut : Klasifikasi hydra sp. adalah sebagai
Kingdom : Animalia berikut :
4
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

Kingdom : Animalia Klasifikasi aurelia aurita adalah sebagai


Filum : Porifera berikut :
Kelas : Hydrozoa Kingdom : Animalia
Ordo : Anthoathecata Filum : Coelenterata
Famili : Hydridae Kelas : Scyphozoa
Genus : Hydra Ordo : Semaeostomeae
Spesies : Hydra sp. Famili : Ulmaridae
Hydra sp. Yang tergolong filum Genus : Aurelia
coelenterata kelas hydrozoa. Bentuk tubuh Spesies : Aurelia aurita
Hydra mirip silinder. Pada bagian atas tubuh Aurelia aurita merupakan hewan
terdapat hipostom, yang dikelilingi oleh 6 hingga
invertebrata berongga bentuk tubuh yang sepert
10 tentakel. Jumlah tentakel ini bervariasi pada
masing-masing spesies. Tentakel berperan untuk payung dan tubuhnya terdapat berupa tentakel
menangkap makanan. Mulut Hydra yang terdiri dari 6,8, dan 10. Tubuh pada Aurelia
berhubungan dengan rongga tubuh (enteron) aurita terdiri dari 90% air, yang memilki tekstur
yang disebut gastrodermis. Adapun reproduksi seperti jelly. Pada habitanya, Aurelia aurita dapat
Hydra terdiri dari reproduksi aseksual melalui ditemukan pada permukaan laut dan pantai.
pembentukan tunas pada bagian samping Hydra, Aurelia aurita mengalami fase hidup
tunas membesar dan akhirnya melepaskan diri
metagenesis (pergiliran keturunan). Aurelia
dari tubuh induknya untuk menjadi individu
baru. Berbeda dengan reproduksi seksual yang aurita juga tidak memilki sistem pencernaan
terjadi melalui peleburan sel telur oleh sperma. yang dilengkapi dengan usus, melainkan Aurelia
Sel telur dihasilkan oleh ovarium, sedangkan aurita hanya memilki satu lubang yang
sperma dihasilkan oleh testis, dan terjadinya berfungsi sebagai tempat masuknya makanan
fertilisasi yang akan menghasilkan zigot. dan tempat mengeluarkan makanan, dalam
Selanjutnya zigot berkembang menjadi larva menyalurkan makanannya Aurelia aurita
yang dapat berenang bebas (medusa).
memilki fase difusi diseluruh tubuh yang
Hydra adalah metazoan atau hewan bersel
banyak yang hidup di kolam atau di berfungsi sebagai menyalurkan makanan ke
sungai/empang yang airnya mengalir. Tubuh seluruh tubuhnya. Aurelia aurita juga tidak
Hydra berbentuk polip yang soliter dalam arti memilki sistem peredaran darah dan dapat
tidak berkoloni, dapat berpindah tempat tetapi melakukan reproduksi dengan cara polip dan
biasanya melekat pada objek, misalnya medusa.
bebatuan, batang kayu, dan tanaman. Hydra juga
Aurelia aurita yang tergolong filum
merupakan hewan pemangsa yang termasuk
dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa coelenterata kelas scyphozoa. Aurelia aurita
(Sambono, 2020). atau ubur-ubur merupakan karnivora yang hidup
di laut dan jenisnya amat beragam, dari yang
berukuran kecil hingga yang berukuran raksasa.
Diperkirakan ada sekitar 200 spesies ubur-ubur
yang hidup di lautan khususnya wilayah
Indonesia. Ubur-ubur berbentuk seperti
mangkok, hidup di laut secara planktonik, dan
memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan
berfungsi sebagai sumber nutrisi
(Sulistyowibowo , 2013).
Anthozoa merupakan hewan laut yang
memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup
Gambar 5. Aurelia aurita. (Sumber : sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak
images.fineartamerica.com). mempunyai bentuk medusa. Terdapat anthozoa
5
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

yang membentuk rangka dalam atau rangka luar demospongiae. Berbeda dengan Coelenterata
dari zat kapur, namun ada juga yang tidak yang sering disebut hewan berongga. Hewan ini
membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada memiliki rongga gastrovaskular yang berfungsi
anthozoa bersekat-sekat dan mengandung sebagai tempat terjadinya pencernaan dan
nematosista. peredaran sari- sari makanan. Filum ini terbagi
menjadi tiga kelas yaitu hydrozoa, scyphozoa,
dan anthozoa. Pada pengamatan yang telah
dilakukan, ditemukan banyak perbedaan dari
tiga spesies dari kelas porifera Sycon ciliatum,
Euplectella aspergillum, Spongia officinalis dan
kelas coelenterate Aurelia aurita, Hydra sp., dan
Favites abdita.

Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya
mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dasar
tentang praktikum yang akan dilaksanakan, hal
yang ini diharapkan supaya saat melakukan
Gambar 6. Favites abdita (Sumber :
praktikum mahasiswa lebih mudah mengerti
aquastatus.ru).
mengenai hal yang sedang dipraktikumkan.
Klasifikasi dari Favites abdita adalah
sebagai berikut: Daftar Pustaka
Kingdom : Animalia Amir, I., & Budiyanto, A. 2013. Mengenal spons
Filum : Cnidaria laut (Demospongiae) secara umum.
Kelas : Hexacorallia Oseana, 21:2, 15-31.
Ordo : Scleractinia Fitri, H. 2016. Tingkat Keanekaragaman Hewan
Famili : Merulinidae Invertebrata Filum Porifera di Gili
Genus : Favites Nanggu desa Tawun Sekotong Lombok
Spesies : Favites abdita Barat Tahun 2016 (Doctoral
Favites abdita yang tergolong filum dissertation, UIN Mataram).
coelenterata kelas anthozoa. Karang Favites Fastawa, F., Fuad, Z., Yacob, F., & Hidayati, F.
abdita termasuk karang dari famili Faviidae 2018. Komposisi Jenis dan Kepadatan
dengan ciri-ciri koloni massif dan berbentuk Populasi Porifera di Kawasan
bulat. Ukuran panjang diameter bisa mencapai Konservasi Sublitoral Rinon Pulo Breuh
lebih dari 1 meter. Koralit bulat dengan dinding Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh
yang tebal serta septa lurus dan bergerigi yang Besar. In Prosiding Seminar Nasional
tumbuh keluar dengan warna umumnya Biotik, 4:1.
berwarna cokelat muda. Bagian mulut berwarna Maya, Sri, and Nurhidayah. 2020. Zoologi
cokelat atau hijau (Suleman, 2017). Invertebrata. Bandung: Widina Bhakti
Persada.
Simpulan dan Saran Pratomo, Hurip. 2019. Praktikum Taksonomi
Simpulan Avertebrata. Tangerang Selatan:
Porifera merupakan salah satu hewan Universitas Terbuka.
primitif yang hidup menetap (sedentaire) dan Rahmadina, R., & Ananda, D. 2018.
bersifat non selective filter feeder (menyaring Inventarisasi Hewan Invertebrata pada
apa yang ada). Filum ini terbagi menjadi tiga Filum Coelenterata di Pantai Pondok
kelas yaitu calcarea, hexactinellida dan
6
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

Permai Kabupaten Serdang Bedagai, Suleman, Yusuf, Lalamentik, and Unstain


Sumatera Utara. Klorofil: Jurnal Ilmu Rembet. 2017. “Distribusi Karang Batu
Biologi Dan Terapan, 2:2. Favites Abdita di Rataan Terumbu
Sulistyowibowo, Wahyu, Titin Zaharah, Nora Pantai Kelurahan Malalayang Dua
Idiawati, and Warsidah. 2013. “Analisis Kecamatan Malalayang Kota Manado.”
Asam Amino dan Mineral Essensial Journal of Chemical Information and
pada Ubur-Ubur (Aurelia Aurita).” Modeling. 5:1, 69–76.
Jurnal Kimia Khatulistiwa. 2:2, 101– Subagio, I. B., & Aunurohim, A. 2013. Struktur
106. Komunitas Spons Laut (Porifera) di
Sambono, Y., Leleury, Z. A., Tomasouw, B. P., & Pantai Pasir Putih, Situbondo. Jurnal
Rahakbauw, D. L. 2020. Penyelesaian Sains dan Seni ITS, 2:2, 159-165.
Sistem Pembentukan Sel pada Hydra Siska, S., Puspita, L., & Sari, N. P. 2018. Struktur
Menggunakan Metode Beda Hingga Komunitas Porifera (Spons) di Perairan
Skema Eksplisit. BAREKENG: Jurnal Pulau Layang dan Pulau Cukus
Ilmu Matematika dan Terapan, 14:4, Kelurahansekanakraya Kota Batam
481-490. Kepulauan Riau. Simbiosa, 7:2, 109-
121.

7
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

8
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

9
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

10
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

11
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

12
Jihan Yumna : Porifera dan Coelenterata

13

Anda mungkin juga menyukai