Abstrak
Tata letak daun atau Phyllotaxis adalah aturan tata letak daun pada batang. Pada batang
dewasa, daun tampak tersusun dalam pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan daun pada batang
tersebut disebut duduk daun atau filotaksis. Tata duduk daun ada yang tersebar (Folia sparsa),
berkarang (Folia ferticillata), berhadapan (Folia opposita), bersilang berhadapan (Folia
decussata), berseling (Folia disticha), dan roset batang/akar (Rosula). Tujuan praktikum ini adalah
untuk mengenal susunan duduk daun. Adapun metode yang digunakan adalah pengamatan
langsung. Hasil yang diperoleh adalah terdapat berbagai jenis susunan duduk daun pada objek yang
diamati. Kata kunci: tersebar, roset, bersilang, berseling, berhadapan
Abstract
Leaf layout or Phyllotaxis is the arrangement of leaves on the stem. In mature stems, the
leaves appear to be arranged in a certain and repetitive pattern. The arrangement of the leaves on
the stem is called leaf sitting or phyllotaxis. The leaf arrangement is scattered (Folia sparsa),
rocky (Folia ferticillata), opposite (Folia opposita), crossed opposite (Folia decussata), alternate
(Folia disticha), and stem/root rosette (Rosula). The purpose of this practicum is to recognize the
arrangement of the leaves sitting. The method used is direct observation. The results obtained are
that there are various types of leaf arrangement on the object being observed.
Keywords: scattered, rosette, crossed, alternate, opposite
1
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
Pendahuluan
Daun sebagai organ penting tanaman, bentuk bagian daun (ujung, pangkal, tepi),
berperan dalam proses fotosintesis, respirasi pertulangan, permukaan, daging, warna, letak
dan transpirasi, karena merupakan tempat daun pada tangkai, dan atau letak tangkai pada
pembentukan senyawa primer ataupun ranting (Syahdi, 2019. p.643).
sekunder (Susanti, 2018 p.11).
Tata letak daun atau phillotaxis adalah Morfologi daun merupakan bagian dari
aturan tata letak daun pada batang. Pada morfologi tumbuhan yang untuk
batang dewasa, daun dapat tersusun dalam memahaminya dibutuhkan waktu yang cukup
pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan banyak, melihat keanekaragaman flora yang
daun pada batang tersebut disebut duduk daun ada juga menghasilkan jenis-jenis morfologi
atau filotaksis. Istilah filotaksis sebenarnya daun yang berbeda-beda juga dengan melihat
merupakan istilah yang digunakan untuk indikator berupa bangun daun, tepi daun,
menyatakan urutan terbentuknya daun pada ujung daun, pangkal daun, pertulangan daun,
batang, tetapi dikarenakan urutan daun permukaan daun, warna daun, dan juga
tersebut tampak jelas setelah daun maupun filotaksisnya. Hal ini menjadi sangat penting
batang yang ditempatinya mengalami melihat morfologi daun ini juga merupakan
pendewasaan, maka istilah tersebut digunakan salah satu indikator dalam penentuan jenis
secara umum untuk menyatakan susunan daun atau klasifikasi dari suatu tumbuhan
pada batang. Susunan daun dari suatu (Zulkarnain, 2019 p.52).
tumbuhan biasanya bersifat konstan. Susunan
daun pada batang biasanya turut ditentukan Metode/Cara Kerja
oleh banyaknya helai daun yang terbentuk Waktu dan Tempat
dalam suatu nodus (Asih, 2019. p.34). Praktikum ini telah dilakukan pada
Daun merupakan salah satu organ tanggal 7 Maret 2022 pukul 15.50-17.30 WIB
tumbuhan yang melekat pada batang. Secara di Laboratorium Pendidikan biologi
morfologi daun lengkap terdiri atas tiga Universitas Syiah Kuala.
bagian yaitu pelepah atau upih (vagina),
tangkai (petiol) dan helai daun (lamina). Target/Objek/Populasi/Sampel
Struktur jaringan pada daun terdiri atas 3 Target praktikum ini adalah mengenal
sistem jaringan: jaringan epidermis, jaringan susunan duduk daun atau tata letak daun.
mesofil dan jaringan pembuluh. Jaringan Objek dan sampel yang diobservasi dalam
epidermis daun memiliki susunan sel yang praktikum ini adalah daun asoka (Saraca
kompak dan adanya kutikula serta modifikasi asoca), daun mengkudu (Morinda citrifolia),
dari epidermis itu sendiri yaitu stomata. daun pandan wangi (Pandanus
Mesofil merupakan jaringan dasar yang amarillifolius), daun pacing (Costus
dikelilingi epidermis atau terletak di antara speciosus), daun pulai (Alstonia scholaris),
epidermis atas dan epidermis bawah. Sistem daun alamanda (Alamanda cathartica), dan
jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun srikaya (Annona squamosa). Populasi
daun (Retno, 2015. p.30). dalam praktikum ini adalah tumbuhan.
Salah satu cara untuk mengenal daun
secara spesifik adalah dengan mempelajari Prosedur
struktur morfologi daun. Morfologi daun Prosedur praktikum ini adalah para
adalah pengetahuan tentang bentuk-bentuk praktikan mempersiapkan daun-daun berupa
pada sehelai daun. Morfologi daun ini daun asoka (Saraca asoca), daun mengkudu
menyangkut ukuran dan bentuk (bangun) (Morinda citrifolia), daun pandan wangi
daun, (Pandanus amarillifolius), daun pacing
2
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
3
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
panjang daun 10 – 40 cm, lebar 5 – 17 cm, wangi merupakan roset akar spirostik tiga
helai daun tebal, mengkilap, tepi daun rata, karena pada satu nodus terdapat tiga daun.
ujungnya meruncing, pangkal daun Daun pacing (Costus speciosus)
menyempit, tulang daun menyirip
(Herdaningsih, 2019).
4
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
5
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
6
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)
7
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)