Anda di halaman 1dari 8

Duduk Daun (Phyllotaxsis)

Sitting Leaf (Phyllotaxsis)

Zariti Aulia Hasbi


zariti21@mhs.unsyiah.ac.id

Abstrak
Tata letak daun atau Phyllotaxis adalah aturan tata letak daun pada batang. Pada batang
dewasa, daun tampak tersusun dalam pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan daun pada batang
tersebut disebut duduk daun atau filotaksis. Tata duduk daun ada yang tersebar (Folia sparsa),
berkarang (Folia ferticillata), berhadapan (Folia opposita), bersilang berhadapan (Folia
decussata), berseling (Folia disticha), dan roset batang/akar (Rosula). Tujuan praktikum ini adalah
untuk mengenal susunan duduk daun. Adapun metode yang digunakan adalah pengamatan
langsung. Hasil yang diperoleh adalah terdapat berbagai jenis susunan duduk daun pada objek yang
diamati. Kata kunci: tersebar, roset, bersilang, berseling, berhadapan

Abstract
Leaf layout or Phyllotaxis is the arrangement of leaves on the stem. In mature stems, the
leaves appear to be arranged in a certain and repetitive pattern. The arrangement of the leaves on
the stem is called leaf sitting or phyllotaxis. The leaf arrangement is scattered (Folia sparsa),
rocky (Folia ferticillata), opposite (Folia opposita), crossed opposite (Folia decussata), alternate
(Folia disticha), and stem/root rosette (Rosula). The purpose of this practicum is to recognize the
arrangement of the leaves sitting. The method used is direct observation. The results obtained are
that there are various types of leaf arrangement on the object being observed.
Keywords: scattered, rosette, crossed, alternate, opposite

1
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

Pendahuluan
Daun sebagai organ penting tanaman, bentuk bagian daun (ujung, pangkal, tepi),
berperan dalam proses fotosintesis, respirasi pertulangan, permukaan, daging, warna, letak
dan transpirasi, karena merupakan tempat daun pada tangkai, dan atau letak tangkai pada
pembentukan senyawa primer ataupun ranting (Syahdi, 2019. p.643).
sekunder (Susanti, 2018 p.11).
Tata letak daun atau phillotaxis adalah Morfologi daun merupakan bagian dari
aturan tata letak daun pada batang. Pada morfologi tumbuhan yang untuk
batang dewasa, daun dapat tersusun dalam memahaminya dibutuhkan waktu yang cukup
pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan banyak, melihat keanekaragaman flora yang
daun pada batang tersebut disebut duduk daun ada juga menghasilkan jenis-jenis morfologi
atau filotaksis. Istilah filotaksis sebenarnya daun yang berbeda-beda juga dengan melihat
merupakan istilah yang digunakan untuk indikator berupa bangun daun, tepi daun,
menyatakan urutan terbentuknya daun pada ujung daun, pangkal daun, pertulangan daun,
batang, tetapi dikarenakan urutan daun permukaan daun, warna daun, dan juga
tersebut tampak jelas setelah daun maupun filotaksisnya. Hal ini menjadi sangat penting
batang yang ditempatinya mengalami melihat morfologi daun ini juga merupakan
pendewasaan, maka istilah tersebut digunakan salah satu indikator dalam penentuan jenis
secara umum untuk menyatakan susunan daun atau klasifikasi dari suatu tumbuhan
pada batang. Susunan daun dari suatu (Zulkarnain, 2019 p.52).
tumbuhan biasanya bersifat konstan. Susunan
daun pada batang biasanya turut ditentukan Metode/Cara Kerja
oleh banyaknya helai daun yang terbentuk Waktu dan Tempat
dalam suatu nodus (Asih, 2019. p.34). Praktikum ini telah dilakukan pada
Daun merupakan salah satu organ tanggal 7 Maret 2022 pukul 15.50-17.30 WIB
tumbuhan yang melekat pada batang. Secara di Laboratorium Pendidikan biologi
morfologi daun lengkap terdiri atas tiga Universitas Syiah Kuala.
bagian yaitu pelepah atau upih (vagina),
tangkai (petiol) dan helai daun (lamina). Target/Objek/Populasi/Sampel
Struktur jaringan pada daun terdiri atas 3 Target praktikum ini adalah mengenal
sistem jaringan: jaringan epidermis, jaringan susunan duduk daun atau tata letak daun.
mesofil dan jaringan pembuluh. Jaringan Objek dan sampel yang diobservasi dalam
epidermis daun memiliki susunan sel yang praktikum ini adalah daun asoka (Saraca
kompak dan adanya kutikula serta modifikasi asoca), daun mengkudu (Morinda citrifolia),
dari epidermis itu sendiri yaitu stomata. daun pandan wangi (Pandanus
Mesofil merupakan jaringan dasar yang amarillifolius), daun pacing (Costus
dikelilingi epidermis atau terletak di antara speciosus), daun pulai (Alstonia scholaris),
epidermis atas dan epidermis bawah. Sistem daun alamanda (Alamanda cathartica), dan
jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun srikaya (Annona squamosa). Populasi
daun (Retno, 2015. p.30). dalam praktikum ini adalah tumbuhan.
Salah satu cara untuk mengenal daun
secara spesifik adalah dengan mempelajari Prosedur
struktur morfologi daun. Morfologi daun Prosedur praktikum ini adalah para
adalah pengetahuan tentang bentuk-bentuk praktikan mempersiapkan daun-daun berupa
pada sehelai daun. Morfologi daun ini daun asoka (Saraca asoca), daun mengkudu
menyangkut ukuran dan bentuk (bangun) (Morinda citrifolia), daun pandan wangi
daun, (Pandanus amarillifolius), daun pacing

2
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

(Costus speciosus), daun pulai (Alstonia


scholaris), daun alamanda (Alamanda Mengamati dan mengenal duduk daun
cathartica), dan daun srikaya (Annona tumbuhan asoka (Saraca asoca).  Tinggi
squamosa), lalu diamati letak atau duduk tumbuhan ini bisa mencapai lebih dari 4 m.
daunnya pada batang. Lingkar pangkal batang bisa mencapai  40 cm.
Batang tumbuhan dikotil ini berwarna gelap
Data, Instrumen, dan Teknik pengumpulan yang kadang-kadang disertai bercak-bercak
data oleh lumut kerak yang banyak menempel pada
Data yang diperoleh adalah data batang, cabang, dan ranting-rantingnya
kualitatif berupa gambaran tentang tata letak dengan akar tunggang. Bentuk daun lonjong
daun pada batang, instrument yang digunakan dengan ukuran panjang maksimum 24,2 cm
untuk memperoleh data adalah daun asoka dan lebar daun bagian tengah 9,6 cm.
(Saraca asoca), daun mengkudu (Morinda Berdasarkan pengamatan tumbuhan asoka
citrifolia), daun pandan wangi (Pandanus didapati hasil duduk daun pada tumbuhan
amarillifolius), daun pacing (Costus tersebut. Pada gambar di atas jelas terlihat
speciosus), daun pulai (Alstonia scholaris), bahwa duduk daun asoka merupakan
daun alamanda (Alamanda cathartica), dan bersilang berhadapan karena pada satu nodus
daun srikaya (Annona squamosa). Teknik
terdapat dua daun yang letaknya bersilang dan
pengumpulan data dilakukan dengan
observasi. berhadapan.

Teknik Analisi Data Daun mengkudu (Morinda citrifolia)


Analisis data berupa gambaran atau
deskriptif. Tumbuhan mengkudu merupakan
tanaman dengan duduk daun bersilang
berhadapan. Apabila dilihat dari atas, tampak
Hasil dan Pembahasan
seperti tanda silang.
Daun asoka (Saraca asoca)

Gambar 1.2: daun mengkudu (Morinda


citrifolia)
Gambar 1.1: daun asoka (Saraca asoca) Kingdom : Plantae
Kingdom: Plantae Divisi      : Magnoliophyta
Kelas       : magnoliopsida
Divisi : Magnoliophyta Ordo        : Rubiales
 Kelas : Magnoliopsida Famili      : Rubiaceae
 Ordo : Fabales Genus      : Morinda
 Famili : Fabaceae Spesies    : Morinda citriffolia
 Subfamili : Caesalpinioideae
 Bangsa : Detarieae Daun mengkudu berwarna hijau tua,
 Genus : Saraca duduk daun bersilang, berhadapan, bentuknya
bulat telur, lebar, sampai berbentuk elips,
 Spesies : Saraca asoca

3
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

panjang daun 10 – 40 cm, lebar 5 – 17 cm, wangi  merupakan roset akar spirostik tiga
helai daun tebal, mengkilap, tepi daun rata, karena pada satu nodus terdapat tiga daun.
ujungnya meruncing, pangkal daun Daun pacing (Costus speciosus)
menyempit, tulang daun menyirip
(Herdaningsih, 2019).

Daun pandan wangi (Pandanus


amarillifolius)

Gambar 1.4: daun pacing (Costus speciosus)


Kingdom : Plantae
Divisi      : Spermatophyta
Kelas       : Monocotyledonae
Ordo        : Zingiberales
Famili      : Zingiberaceae
Genus      : Costus
Gambar 1.3: daun pandan wangi (Pandanus Jenis        : Costus speciosus
amarillifolius)
Tumbuhan jenis pacing atau yang
Kingdom : Plantae dalam bahasa latin disebut dengan Costus
Divisi      : Magnoliophyta speciosus merupakan tanaman obat-obatan
Kelas       : Liliopsida yang tergolong dalam suku temu-temuan
Ordo        : Pandales (Zingiberaceae) (Rahmiyani, 2016).
Famili      : Pandanaceae Berdasarkan gambar dapat diketahui
Genus      : Pandanus bahwa duduk daun pacing merupakan roset
Spesies    : Pandanus amaryllifolius akar spirotik 1, karena pada satu nodus
terdapat satu daun.
Tanaman pandan wangi atau pandan
saja (Pandanus amaryllifolius) termasuk Daun pulai (Alstonia scholaris)
famili Pandanaceae, genus Pandanus. Pandan
wangi tumbuh di daerah tropis dan
merupakan tanaman perdu tahunan dengan
tinggi 1–2 m (Tasia, 2014).
Daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius) tunggal, duduk, dengan
pangkal memeluk batang, tersusun berbaris
tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk
pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata,
bertulang sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5
cm, berduri tempel pada ibu tulang daun
Gambar 1.5: daun pulai (Alstonia scholaris)
permukaan bawah bagian ujung-ujungnya,
warna hijau. Berdasarkan pengamatan
Kingdom : Plantae
tumbuhan pandan wangi didapati hasil duduk Divisi      : Tracheophyta
daun pada tumbuhan tersebut. Pada gambar di Kelas       : Magnoliopsida
atas jelas terlihat bahwa duduk daun pandan Ordo        : Gentianales
Famili      : Apocynaceae

4
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

Genus    : Alstonia Famili       : Annonaceae


Spesies : Alstonia scholaris Genus       : Annona
Spesies     : Annona squamosa 
Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris)
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang Helai daun srikaya berbentuk lanset
ada di Insonesia. Manfaat yang biasanya atau lonjong lanset, ujung dan pangkal daun
diambil dari tumbuhan Pulai diantaranya runcing, dasar lengkung, tepi rata, dan
sebagai obat demam, malaria, limpa berwarna hijau pucat pada kedua
membesar, batuk berdahak, diare, disentri, permukaannya (Wahyuni, 2019).
Berdasarkan pengamatan tumbuhan
kurang nafsu makan, sakit perut, kencing
srikaya  didapati hasil duduk daun pada
manis, hipertensi, wasir, anemia, dan
tumbuhan tersebut. Pada gambar di atas jelas
rematik akut (Ismiyah, 2014).
terlihat bahwa duduk daun srikaya merupakan
Berdasarkan gambar dapat diketahui
berseling karena pada satu nodus terdapat satu
bahwa duduk daun pulai adalah berkarang
daun dan letaknya berseling.
karena pada satu nodus, terdapat lebih dari
dua daun.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Daun oleander (Strophanthus gratus)
Duduk daun asoka adalah bersilang
berhadapan, duduk daun mengkudu juga
bersilang berhadapan, duduk daun pandan
Gambar 1.6: daun oleander (Strophanthus
adalah roset akar spirotik tiga. Duduk daun
gratus)
pacing adalah roset akar spirotik satu, duduk
daun pulai adalah berkarang, duduk daun
Kingdom : Plantae
oleander adalah berhadapan, sedangkan duduk
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta daun srikaya adalah berseling.
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae Saran
Ordo : Gentianales Hal utama dalam menentukan duduk
Famili : Apocynaceae daun adalah memperhatikan berapa jumlah
Genus : Strophanthus daun dalam satu buku.
Spesies : Strophanthus gratus  Daftar Pustaka
Asih, M. D. A. 2019. Pengukuran Kadar
Duduk daun tumbuhan ini adalah Sukrosa Nira Kelapa pada Berbagai
berhadapan. Pada setiap buku terdapat dua Umur Tanaman (Doctoral
daun, dan letaknya saling berhadapan. Daun dissertation, Fakultas Matematika
tanaman ini berbentuk bulat memanjang dan Dan Ilmu Pengetahuan Alam).
berbentuk runcing pada ujungnya. Dengan Retno, R. S. 2015. Identifikasi Tipe Stomata
daun berwarna hijau tua dan batang berwarna pada Daun Tumbuhan Xerofit
coklat tua.  (Euphorbia Splendens), Hidrofit
(Ipomoea Aquatica), Dan Mesofit
(Hibiscus Rosa-Sinensis). Florea:
Daun srikaya (Annona squamosa)
Gambar 1.7: daun srikaya (Annona
squamosa)
Kingdom  : Plantae
Divisi       : Magnoliopsida
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo         : Magnoliales

5
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

Jurnal Biologi dan Ekstrak Biji Srikaya) Berdasarkan


Pembelajarannya, 2:2. Hasil Penelitian.
Susanti, D., & Safrina, D. 2018. Identifikasi Tasia, W. R. N., & Widyaningsih, T. D. 2014.
Luas Daun Spesifik dan Indeks Luas Jurnal Review: Potensi Cincau Hitam
Daun Pegagan (Centella Asiatica L.) (Mesona palustris Bl.), Daun Pandan
di Karangpandan, Karanganyar, Jawa (Pandanus amaryllifolius) dan Kayu
Tengah. Jurnal Tumbuhan Obat Manis (Cinnamomum burmannii)
Indonesia, 11:1, 11-17. Sebagai Bahan Baku Minuman
Zulkarnain, Z., Rukmana, R., Hasyimuddin, Herbal Fungsional [In Press Oktober
H., Masriany, M., Wahidah, B. F., 2014]. Jurnal Pangan dan
Nurman, N., & Alir, R. F. 2019. Agroindustri, 2:4, 128-136.
Karakteristik Morfologi Daun di
Kawasan Hutan Bulu’Ballea, Tinggi
Moncong Kabupaten Gowa Sebagai
Referensi dalam Pembelajaran
Morfologi Tumbuhan. In Prosiding
Seminar Nasional Biologi, 5:1.
Syahdi, N., Soendjoto, M. A., & Zaini, M.
2019. Morfologi Daun Spesies
Tumbuhan yang Hidup di Halaman
FKIP, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin.
In Prosiding Seminar Nasional
Lingkungan Lahan Basah, 4:3, 643-
649.
Herdaningsih, S., Oktaviyeni, F., & Utari, I.
2019. Aktivitas Antipiretik Ekstrak
Etanol Daun Mengkudu (Morinda
Citrifolia L.) Terhadap Tikus Putih
Jantan (Rattus Norvegicus) Galur
Wistar yang Diinduksi Pepton
5%. Medical Sains: Jurnal Ilmiah
Kefarmasian, 3:2, 75-82.
Rahmiyani, I., & Zustika, D. S. 2016. Uji
Aktivitas Antioksidan Beberapa
Ekstrak Daun Pacing (Costus
Speciosa) dengan Metode
DPPH. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada: Jurnal Ilmu-ilmu
Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi, 15:1, 28-35.
Ismiyah, F., Fauziyah, B., Fasya, A. G., &
Muti'ah, R. 2014. Identifikasi
golongan senyawa dan uji toksisitas
akut ekstrak etanol 95% daun, kulit
batang dan akar pulai (Alstonia
scholaris (L.) R. Br.) terhadap mencit
Balb/C. Alchemy, 3:1, 12-17.
Wahyuni, D. 2016. Toksisitas Ekstrak
Tanaman Sebagai Bahan Dasar
Biopestidsida Baru Pembasmi Larva
Nyamuk Aedes aegypti (Ekstrak Daun
Sirih, Ekstrak Biji Pepaya, dan

6
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

7
Zariti Aulia Hasbi: Duduk Daun (Phyllotaxsis)

Anda mungkin juga menyukai