Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

‘’ PENGAMATAN BENDA ERGASTIK’’

Disusun Oleh :

1. ANGELA MARICI RE’U (191148201066)


2. ANGELA MERICI BHALA (191148201067)
3. ARMIEL JERRY MANGRIBETH (191148201068)

Dosen Pengampu :

Sister Sianturi, S.Si., M.Si.

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

PROGRAM STUDI FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

‘’PENGAMATAN BENDA ERGASTIK’’

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan telah menyelesaikan laporan resmi
praktikum farmakognosi pertemuan ke 3 dengan judul ‘Pengamatan Benda Ergastik’.

No Nama Anggota Kelompok NIM Tanda Tangan


1 Angela Marici Re’u 191148201066
2 Angela Merici Bhala 191148201067
3 Armiel Jerry Mangribeth 191148201068

Tanggal Terima Laporan Nilai Tanda Tangan Dosen


Pembimbing
DAFTAR ISI

Sampul .............................................................................................................................
Lembar Pengesahan ..........................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................................
Isi laporan..........................................................................................................................
1. Tujuan ...................................................................................................................
2. Tinjauan Pustaka ...................................................................................................
3. Alat dan bahan Prosedur Kerja .............................................................................
4. Hasil Pengamatan ..................................................................................................
5. Pembahasan ...........................................................................................................
6. Kesimpulan ...........................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................................
ISI LAPORAN

1. Tujuan
 Mengetahui anatomi bahan ergastik pada tumbuhan
 Membedakan ergastik cair dan padat
2. Tinjauan Pustaka
Benda-benda ergastik, merupakan produk non-protoplasmik pada proses
metabolisme protoplasma; butir pati, tetes minyak, kristal dan cairan tertentu ;
terdapat pada sitoplasma, vakuola, dan dinding sel. ( Anatomi Tumbuhan, Hal : 405).
Benda-benda ergastik adalah hasil proses metabolisme bentuk butir-butir tepung atau
gelembung atau kristal yang terdapat dalam sitoplasma. ( Kamus Biologi Hal : 72 ).
Berikut ini 4 macam benda ergastik, pati, kristal, sistolit, dan minyak eteris :
1) Tepung
Tepung atau amilum (pati) tergolong polisakarida yang tak larut dalam air.
butir tepung terdapat secara berlimpah dalam organ tumbuhan penyimpan,
umbi, akar, batang dalam tanah, korteks batang, edodermis, butir-butir biji,
buah pisang dan sebagainya.
Butir tepung mempunya berbagai bentuk yang dapat digunakan untuk
identifikasi tumbuhan. butir tepung tidak terdapat pada jamur dan kelompok
alga tertentu. butir tepung mempunyai bentuk berbeda-beda (gambar) yang
merupakan karakter tumbuhan, misalnya butir tepung oval pada kentang, pipih
pada rumput, poligonal pada agung, bentuk tongkat pada sel-sel lateks
beberapa Euphorbia. Ukuran butir tepung sekitar 5-100 mikron. butir tepung
padi terkecil dan pada Canna terbesa. butir tepung terdapat didalam kloroplas
atau leukoplas pada jaringan penyimpanan pada cadangan makanan.
Struktur butir tepung biasanya memperlihatkan lamel-lamel yang
mengelilingi bintik membulat gelap yang disebut hilum atau filus. Hilum
merupakan titik awal butir tepung dibentuk. Berdasarkan letak filum butir
tepung dapat dibedakan menadi dua tipe yaitu butir tepung konsentrik dan
eksentrik. Pada tepung konsentrik letak hilum dipusat (Gambar A,C,E,H).
Butir tepung juga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tunggal,
setengah majemuk dan majemuk. Apabila butir tepung mempunyai satu hilum
disebut tepung tunggal atau sederhana (Gambar B,C,D,E,H). Apabila dalam
satu butir tepung hilum tersebut lebih dari satu hilum yang setiap hilum di
kelilingi lamel-lamel dan secara keseluruhan di kelilingi oleh lamel bersama
maka disebut tepung setengah majemuk (Gambar : 1). suatu butir tepung yang
mempunyai lebih dari satu hilum tetapi mempunyai lamel bersama disebut
tepung majemuk (Gambar : F,G). (Anatomi Tumbuhan, Hal 35-36).
2) Kristal
Kristal sangat umum terdapat dalam tumbuhan. Diduga asam oksalat yang
banyak dapat bersifat racun bagi tumbuhan karena ini terjadi pengedapan
garam oksalat. kristal ini merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu
pertukaran zat yang terjadi didalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa
asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan, karenanya diendapkan
berupa garam kalsium oksalat. Daun dan organ lain kebanyakkan tumbuhan
mengandung kristal kalsium oksalat yang nyata. kristal kalsium oksalat
terdapat di dalam plasma sel atau didalam vakuola. kristal kalsium oksalat ini
tidak larut dalam asam lemah (misalnya asm cuka), tetapi larut dalam asam
kuat (misalnya asam klorida). kristal kalsium oksalat mempunyai berbagai
bentuk variasi bentuk kristal kalsium oksalat.
a) Rafida
Rafida adalah kristal bentuk jarum atau sapu lidi, biasanya tersusun
sejaar dan membentuk berkas (Gambar : D,G). kadang-kadang berkas
kristal bentuk jarum ini berasa dalam kantung dan apabila kantung ini
rusak maka kristal tersebut dapat hancur meninggalkan kantung. rafida
umumnya terdapat pada Alucasia, Colocasia, Pistia, juga terdapat pada
daun bunga pukul empat (mirabilis jalapa), batang dan akar lidah
buaya (Aloe sp), dan daun naans (Annas comocus). rafida tertentu
dapat menimbulkan rasa sangat gatal sehingga dapat melindungi
tanaman dari hewan. rafida menjadi rusak karena perebusan karena itu
makanan atau sayuran yang mengandung rafida tidak menimbulkan
rasa gatal apabila direbus. (Anatomi Tumbuhan, Hal : 41).
b) Idioblas
Idioblas adalah kristal kalsium oksalat bentuk bintang, biasanya
terdapat dalam aerenkim tumbuhan air dan menadi penguat jaringan
tersebut. idioblas dapat ditemukan misalnya pada teratai, Trapa.
Idioblas kristal juga mempunyai arti bahwa sel tempat kristal tersebut
berbeda bentuk (umumnya berbeda ukuran) maupun isinya dari sel-sel
yang berada disekelilingnya. (Anatomi Tumbuhan, Hal : 41).
c) Kristal roset druse atau kristal kluster
Kristal ini berupa kristal majemuk berbentuk roset atau bintang. kristal
druse dapat ditemukan misalnya pada Eucalpytus, Nerium, Ixora,
kroteks batang melinjo (Gnetum gnemon) (Gambar : A,B), tangkai
daun begonia (Begonia sp), daun kecubung (Datura metel), korteks
batang delima (Punica granatum), dan batang jarak (Ricinus
communis). (Anatomi Tumbuhan, Hal : 41)
d) Kristal bentuk prisma
Kristal bentuk prisma ini merupakan kristal tunggal disebut juga kristal
tunggl besar. Kristal bentuk prisma dapat berbengun segieempat, belah
ketupat, menyerupai piramid, atau poliedris. kristal ini misalnya
terdapat pada daun jeruk (Citrus sp) dan korteks Gnetum indicu
(Gambar : C) (Anatomi Tumbuhan, Hal : 42).
e) Kristal Pasir
Kristal bentuk pasir biasanya berbangun piramid-piramid yang kecil,
misalnya terdapat pada daun dan akar tumbuhan tertentu dalam suku
Solanaceae, tangkai daun bayam (Amaranthus sp) (Gambar : E),
tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum), dan begonia (Begonia
sp). (Anatomi Tumbuhan, Hal : 43).
f) Kristal sferit
bentuk kristal sferit tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara
radir, misalnya terdapat pada batang Phyllocatus sp. (Gambar : F)
(Anatomi Tumbuhan, Hal : 43)
3) Sistolit
Sistolit atau yang dikenal dengan kristal kalsium karbonat. (Gambar : H)
biasanya terdapat sel epidermis daun tumbuhan bunga, misalnya pada
tumbuhan yang termasuk suku Maroceae, Urticeae, Acanthaceae dan
Cucurbitaceae. Penyusun utama sistlit adalah selulosa penjuluran dinding
kalsium karbonat dalam bentuk granula. (Anatomi Tumbuhan, Hal : 40).
4) Minyak etheris
Minyak etheris merupakan jenis benda ergastik yang berbentuk cair. badan
ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan dan untuk setiap tanaman
jumlahnya bervariasi. minyak eteris merupakan senyawa yang mempunyai
bias cahaya yang kuat, sehingga bagian yang mengandung minyak eteris
tampak mengkilap.
3. Alat dan Bahan
Alat
 Objek Glass
 Pipet Tetes
 Mikroskop
 Silet
 Cover Glass
 Tisu

Bahan Ergastik (Kristal)

 Amaranthus spinosus ( Bayam duri )


 Eicchornia crassipes ( eceng gondok )
 Carica papaya ( papaya )
 Ficus elastica ( karet hias )

4. Prosedur Kerja
a) Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Ambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek
c) Bersihkan deck glass dan kaca preparat dengan alkohol 70% agar bebas
dari lemak dan debu.
d) Kemudian iris setpis mungkin obek yang akan di teliti dengan cara diiris
melintang.
e) Letakkn hasil irisan diatas kaca preparat, tetesi dengan aquadest
menggunakan pipet tetes sebanyak 1 tetes.
f) Kemudian tutup menggunakan deck glass dan pastikan tidak ada
gelembung udara dalam preparat
g) Letakka kaca obek diatas meja preparat pada mikroskop
h) mati objek menggunakan mikroskop, lalu digambar bentuk sel yang
diamati.
5. Hasil Pengamatan

No Keterangan/bagian yang Gambar

ditunjuk
1 Nama : Carica papaya
a. Kristal Rossert
Suku : Poaceae
b. Dinding sel
Simplisia :-
c. Nukleus Perbesaran : 10x10

Gambar : pepaya

2. a. Kristal jarum Nama : Eichornia crassipes


b. Jaringan aerenkim Suku : Pontederiaceae
Simplisia :-
Perbesaran : 10x10

Gambar : Eceng gondok


3. a. Kristal pasir Nama : Amaranthus spinosus
b. Dinding sel Suku : Amaranthaceae
Simplisia :-
Perbesaran : 10x 10

Gambar : Bayam duri


6. Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas untuk gambar pertama yaitu Amaranthus
Spinosus (Bayam berduri), dengan nama suku Amaranthaceae, menggunakan
perbesaran 10x10. Setelah diamati dibawah mikroskop pada Amaranthus Spinosus
terdapat kristal pasir.
Morfologi Tanaman :
 Akar
Akar tanaman Bayam duri (Amaranthus spinosus) sama seperti akar tanaman
bayam pada umumnya, yaitu memiliki system perakaran tunggang.
 Batang
Batang tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus) ini kecil bebentuk bulat,
lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan
percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang
menjadi cirri khas tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal
batang tanaman ini.
 Daun
Daun spesies ini termasuk dalam daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk
bundar telur memanjang (ovalis).Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar
daun 0,5 cm sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus.
Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai
daun 0,5 ccm sampai 9,0 cm. bentuk tulang daun bayam duri (Amaranthus
spinosus) penninervis dan tepi daunnya repandus.
 Bunga
Bayam duri (Amaranthus spinosus) merupakan tanaman yang memiliki
bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau, setiap bunga memiliki 5
mahkota. Panjangnya 1,5 – 2,5 mm. Kumpulann bunganya berbentuk bulir
untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang
tetrdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia.
 Buah
Bayam duri (Amaranthus spinosus) memiliki buah berbentuk lonjong
berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.
 Biji
Bayam duri (Amaranthus spinosus) memiliki biji berwarna hitam mengkilat
dengan panjang antara 0,8 – 1 mm.
Anatomi Tanaman :

 Batang
Batang tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus) termasuk
herbaceus. Jaringan utama penyusun batang adalah :
 Jaringan epidermis yang terdiri dari selapis sel yang melindungi
jaringan dibawahnya.
 Jaringan kortex terdiri dari kolenkim, serabut – serabut dan
parenkima.
 Floem terdiri dari saluran dengan tapisan sebagai cirri khasnya, sel
pengiring, serabut – seranut dan parenkima
 Xylem yang terdiri dari pembuluh dan tracheid yang merupakan
penyususn utama xylem, serabut – serabut dan parenkima

Tipe berkas pengangkut yang dimiliki tanaman bayam duri


(Amaranthus spinosus) adalah kolateral terbuka, dimana xylem dan floem
dipisahkan oleh cambium. Walaupun tanaman ini termasuk dikotil namun
tanaman ini tetap memiliki cambium vascular seperti tanaman
dikotillainnya. Tetapi cambium ini tidak selamnya aktif bekerja
sehingga tanaman ini tidak memiliki lingkar tahun yang menjadi cirri khas
tanaman dikotil pada umumnya. Tipe stele batang pada tanaman ini serupa
dengan tipe stele yang ada pada akar tanaman ini.

 Akar
Akar tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus) terdiri dari beberapa
bagian yaitu :
 Epidermis yang juga berderivat menjadi rambut akar untuk
memperluas bidang penyerapan air.
 Kortex jaringan kortex akar lebih tebal dibandingkan jaringan kortek
yang ada di batang. Jaringan ini terdiri dari parenkima penyimpan
dengan rongga sel yang luas. Ada endodermis pada bagian
terdalam dari kortex. Dan pada endodermis ini terdapat pita kaspari
yang membedakan anatomi akar dan batang.
 Perisikel merupakan deferensiasi dari permukaan silinder
prokambium.
 Jaringan pengangkut terdiri dari xylem dan floem.Anatomi
xylem dan floem pada akar sama dengan yang terdapat pada batang.
 Stele pada akar ini memiliki susunan floem terpisah berselang –
selang disebelah luar lingkaran xylem. Namun struktur ini tidak
berkembang kepusat akar sehingga terdapat empulur pada bagian
tengah akar
 Daun
Daun terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
 Epidermis yang merupakan selapis sel dan disini terdapat
stomata yang berfungsi penting dalam proses respirasi.Dikanan
kiri stomata terdapat sel yang mengatur kerja membuka dan
menutupnya stomata yaitu sel penjaga.
 Mesofil jaringan ini terbagi menjadi dua yaitu
a) Parenkim palisade yang terdapat dibagian bawah epidermis.
Disini terdapat banyak klorofil yang di dalamnya terdapat
plastid tempat kloroplast yang berperan dalam proses
fotosintesis.
b) Parenkim spos yang disusun oleh sel yang tidakberaturan
 Jaringan pengangkut terdiri atas berkas – berkas pengangkut
yaitu xylem dan floem. Berkas pengangkut pada daun ini merupakan
terusan dari berkas pengangkut yang adadi cabang tanaman. Jadi
anatomi berkas pengangkut pada daun mirip dengan anatomi pada
batang.
Untuk gambar kedua yaitu Carica papaya (Pepaya), dengan nama suku Caricaceae,
bagin yang diambil untuk diamati adalah C-S tangkai daun, menggunakan perbesaran
40x40. Setelah diamati dibawah mikroskop pada Carica papaya (Pepaya) terdapat
kristal rossert.

Morfologi Tumbuhan :
 Daun
Helaian daun rapuh, warna permukaan atas hujau tua, permukaan bawah
berwarna lebih muda, bentuk bundar dengan tulang-tulang daun meniari,
pinggir daun bercangap sampai berbagai meniari, cuping-cuping daun
berlekuk. Ujung daun lancip pangkal daun berbentuk jantung. Tulang daun
sangat menonjol dipermukaan bawah. Garis tengah helaian daun 25 cm
samapai 75 cm. (Yohana, 2006).
 Batang
Pohon berbatang satu, kayu lunak, umumnya tidak berduri, semua bagian
tumbuhan bergetah putih.
 Bunga
Bunga beraturan kerapkali berkelamin satu, dengan sumbu bunga yang
berbentuk lonceng atau tabung. Kelopak bertaju 5 atau tepi rata. Daun
mahkota 5 pada bunga yang jantan bersatu sangat kuat, pada bunga betina
bersatu menjadi tabung pendek atau lepas. Benang sari 10. Bakal buah
menumpang beruang satu dengan papan biji yang terdapat di dinding atau
beruang 3-5. Tangkai putik lepas. Buah buni. ( Tjitrosoepomo,2005)

Anatomi Tumbuhan :

 Pada daun penampang melintang tampak epidermis atas terdiri dari lapis sel
berbentuk segi empat memanjang kutikula tebal dan licin, Epidermis bawah
terdiri dari satu lapis sel berbentuk serupa dengan sel epidermis atas engan
ukuran yang lebih kecil, stomata banyak, mosofil meliputi jaringan palisade
terdiri dari 1 lapis atau 2 lapis sel dengan rongga.
 Pada batang, berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di
sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutan bersifat kolateral terbuka kadang-kadang bikolateral.
Anatomi yang khas adalah terdapatnya floem dalam kayu (floem intraxiler)

Untuk gambar ketiga yaitu Eicchornia crassipes (Eceng gondok), dengan nama
suku Pontederiaceae, bagian yang diambil untuk diamati adalah C-S tangkai
daun, dengan menggunakan perbesaran 40x40. Setelah diamati di bawah
mikroskop pada Eicchornia crassipes terdapat Kristal jarum (rapid) tunggal.
Morfologi Tanaman :
 Akar
Akar tanaman eceng gondok merupakan akar serabut dan tidak bercabang
serta memiliki tudung akar. Akar tanaman ini ditumbuhi bulu akar atau sering
disebut sebagai serabut akar yang berfungsi sebagai jangkar bagi tanaman.

Ujung akar eceng gondok memiliki kantung akar yang berwarna merah jika di
bawah sinar matahair. Akar tanaman tersebut dapat mengumpulkan lumpur
atau pertikel yang terlarut di dalam air, sehingga sangat baik untuk dikembang
biakan didaerah sungai yang banyak pabriknya.
 Daun
Daun dari tanaman eceng gondok yang dianggap sebagai gulma ini termasuk
ke dalam kategori makrofita yang mana terletak di atas permukaan air. Dalam
daun eceng gondok ini terdapat lapisan rongga udara yang berfungsi sebagai
alat pengapung tanaman. Rongga udara ini terdapat diakar, barang dan daun
yang berguna dalam proses respirasi. Tangkai eceng gondok berbentuk bundar
dan berongga, rongga – rongga udara tersebut kemudian dibatasi oleh dinding
pembatas berupa selaput tipis berwarna putih. Stomata pada tanaman eceng
gondok diketahui memiliki ukuran dua kali lebih besar dari kebanyakan
tanaman lainnya.
 Bunga
Bunga pada tanaman eceng gondok sendiri diketahui sebagai bunga majemuk
yang berjumlah 6 sampai 35. Bentuk dari bunganya berupa karangan bulir
dengan putik tunggal. Bunga eceng gondok mempunyai tangkai dan warna
mahkotanya lembayung muda.

Anatomi Tumbuhan :

 Struktur anatomi eceng gondok terdiri dari struktur batang, struktur daun, dan
struktur akar. Batang tanaman ecenggondok (petiola) yang berbentuk bulat
menggembung, di dalamnya penuh dengan ruang-ruang udara yang berfungsi
untuk mengapung di atas permukaan air. Komposisi kimia ecneg gondok
tergantung pada kandungan unsur hara tempat tumbuhnya dan sifat daya
serapan tanaman tersebut. Eceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik
antara lain dapat menyerap logam-logam berat. Kandungan kimia serat eceng
gondok terdiri atas 60% selulosa, 8% hemiselulosa, dan 17% lignin (2)

7. Kesimpulan
Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa, di dalam sel tumbuhan juga
terdapat komponen non protoplasmik yang disebut benda-benda ergastik yang dapat
berupa pati, kristal, minyak eteris, dan sistolit. Pada tumbuhan Amaranthus Spinosus
(Bayam berduri) ditemukan kristal pasir. Pada tumbuhan Carica papaya (Pepaya)
ditemukan kristal yang berbentuk bintang atau roset. Pada tumbuhan Eicchornia
crassipes (Eceng gondok) ditemukan kristal berbentuk jarum atau radid tunggal.
DAFTAR PUSTAKA

Asni Amin S.Si., Apt., 2006., Penuntun Praktikum Farmakognosi I., Fakultas

Farmasi Universitas Muslim Indonesia., Makassar.

Faisal Attamimi M.Si., Apt., 2003., Diktat Wawasan Ilmu Farmasi., Fakultas

Farmasi Universitas Muslim Indonesia., Makassar.

Mirawati S.Si., Apt., 2005., Penuntun Praktikum Farmaseutika., Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia., Makassar.

Anda mungkin juga menyukai