Anda di halaman 1dari 13

Tugas Mata Kuliah

Botani Tumbuhan Rendah


Resume Tentang Sejarah Dan Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Rendah ( Konsep Dan
Prinsip Dasar Taksonomi )

Resume ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah botani tumbuhan Rendah
Dosen Pengampu : Rosmini, S.Si, M.Pd

Disusun oleh :
NITA DWIHAPSARI
2020010108016
Tadris Biologi B

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2021
SEJARAH DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT
RENDAH ( KONSEP DAN PRINSIP DASAR TAKSONOMI )

A. Sejarah

Salah satu cara untuk lebih memahami dan mendalami taksonomi tumbuhan
adalah dengan mempelajari awal perkembangannya pada masa lampau hingga
keadaan mutakhir. Sejarah klasifikasi tumbuhan adalah salah satu subjek yang
perlu dipelajari. Dengan mempelajari sejarah dapat dipahami dan diketahui
siapa-siapa yang berjasa mengembangkannya, bagaimana ide dan alasan mereka
dalam membuat klasifikasi. Perkembangan klasifikasi tumbuhan dapat dibedakan
menjadi beberapa periode, mulai dari periode klasifikasi yang sederhana,
kemudian diikuti dengan periode sesudah munculnya teori evolusi, dan akhir-
akhir ini periode pesatnya perkembangan klasifikasi molekuler.
a) Periode tertua
Periode ini berlangsung dari awal sejak ada kegiatan taksonomi
sampai abad ke-4 SM. Pada periode ini belum dikenal adanya sistem
klasifikasi yang diakui secara formal. Orang-orang pada saat itu
mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan atas manfaatnya, sehingga
periode ini dinamakan dengan periode sistem manfaat.
b) Periode sistem habitus ( abad ke-4 SM sampai abad ke-17 SM)
Pada periode ini, pengklasifikasian didasarkan atas perawakan
( habitus), yang golongan utamanya disebut dengan nama pohon,
perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna. Theophrastes sebagai
bapak Ilmu Tumbuhan juga mengelompokkan tumbuhan menurut
umur yaitu: tumbuhan berumah pendek (anual), tumbuhan berumur 2
tahun (biennial), serta tumbuhan berumur panjang (perenial). Selain
Theophrastes, adapula beberapa tokoh yang berperan besar dalam
perkembangan taksonomi, antara lain :           
 Dioscroides, menyatakan pentingnya pemberian deskripsi pada
setiap tumbuhan disamping pemberian namanya.
 Linius, membedakan pohon ± pohonan, bangsa gandum, sayuran,
tanaman obat, rerumputan, dsb.
 A . Magnus, berhasil membedakan tumbuhan monokotil dan
dikotil atas dasar sifat-sifat batangnya.
 J. Ray, telah membedakan tumbuhan berkayu, tumbuhan
berbatang basah, dan membedakan antara tumbuhan biji tunggal
dan tumbuhan biji yang berbelah.

c) Periode sistem Numerik (permulaan abad ke-18)


           Pada periode ini, sistem klasifikasi tumbuhan ditandai dengan
sifat sistem yang murni artificial. Klasifikasi ini sengaja dirancang
untuk membatu dalam identifikasi tumbuhan. Klasifikasi didasarkan
pada jumlah dari suatu organ atau bagian tumbuhan. Carolus Linnaeus
adalah tokoh yang paling terkenal pada periode ini. Linnaeus
mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan kesamaan jumlah alat-alat
kelamin.
d) Periode sistem klasifikasi yang didasarkan atas kesamaan bentuk atau
sistem alam (A bad ke-18 sampai abad ke-19)
Sistem klasifikasi tumbuhan pada periode ini dinamakan sistem
alam. Tokoh yang terkenal pada nasa ini adalah J.B de Lamarck.
Lamarck berhasil membuat kunci untuk pengidentifikasian tumbuh-
tumbuhan dan merupakan perintis lahirnya teori evolusi. De
Jussieu membagi tumbuhan berdasarkan ada tidaknya kotiledon
menjadi Acotyledoneae, Monocolyledoneae, dan Dicotyledoneae.
e) Periode sistem filogenetik
Periode ini berlangsung dari pertengahan abad ke-29 sampai
sekarang. Tumbuhan digolongkan berdasarkan sejarah perkembangan
filogenetiknya sehingga mampu menunjukkan hubungan kekerabatan
suatu golongan maupun.individu.  Tokoh yang tekenal pada saat
periode ini antara lain :
 August Wilhelm Eichler, mengklasifikasikan tumbuhan menjadi
dua kelompok yaitu Cryptogamae danP hanerogamae
 Adolph Engler, membagi alam tumbuhan ke dalam sejumlah
afdeling. Engler juga berpendapat bahwa Monocotyledonae lebih
primitif daripata Dycotyledonae, dan bangsa anggrek jauh lebih
maju daripada rumput.

f) Periode Sistem Kontemporer Lainnya


 A lfred Barton Rendle (1865-1934)
Sistem Rendle didasarkan pada sistem Engler danP rantl, ini
merupakan salah satu sistem filogenetik modern yang cukup baik dan
berarti. Randle memperlskuksn Dycotyledoneae lebih primitive
dibandingkan dengan Monocotyledoneae.

 Karl Christian Mez ( 1866-1944)


           Karya professor botani dari Jerman pada tahun 1926
menganalisa reaaksi protein untuk melihat hubungan kekeraabatan
tumbuhan secara genetik.
           Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara
keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan)
makhluk hidup.Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah
dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau
unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke
terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah),
Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio,Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies
(Jenis).

B. Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Rendah


1) Divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah)
Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang mempunyai ciri khusus
yaitu berkembang biak dengan membelah diri.Tumbuhan belah dianggap sebagai
kelompok tumbuhandengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah
sehingga dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling
primitif.
 Ciri umum dari kelompok ini adalah :
 Berkembang biak dengan cara membelah diri,
 Tubuh terdiri dari satu sel
 Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan
 plastidanya belum jelas

 Kelompok schizophyta mempunyai dua kelas yaitu :


 Kelas Bakteri (Schizomycetes) 
Ciri-Ciri Umum :
- Tubuh uniseluler (bersel satu)
- Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil
sehingga mampu berfotosintesis)
- Hidupnya bersifat autotrof
- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 - 3 μ)

 kelas Ganggang biru / ganggang belah (Chyanophyceae/Scizophyceae)


Ciri – ciri dan sifat ganggang hijau biru :
·         Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni
·         Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan
fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
·         Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang kadang berlendir
·         Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
·         Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas yang basah)
·         Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan pembentukan lendir)
·         Perkembangbiakan vegetatif (membelah)

2) Divisi thallophyta (tumbuhan talus)


Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih
belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
Divisi Thallophyta dibedakan menjadi tiga anak divisi, antara lain :
·         Ganggang atau Algae
·         Jamur atau Fungi
·         Lumut kerak atau Lichenes

3) Divisi Bryophyta(Tumbuhan Lumut)


Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang
menghasilkan klorofil, Lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan
antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh
ditanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri
dari selulosa.

4) Divisi Pteridophyta(Tumbuhan Paku)


Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Tubuhnya dapat dibedakan denganjelas antara akar, batang dan daun. Terdapat
lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal,
hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra.
Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom)
Ciri – ciri khusus tumbuhan paku antara lain :
 Akar, berupa :
·  Rhizoid : pada generasi gametofit
·  Akar serabut : pada generasi sporofit
 Struktur anatomi akar :
a. Pada bagian ujung dilindungi oleh kaliptra
b. Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang
aktivitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan ke dalam membentuk sel
– sel akar
c. Pada silender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe
konsentris (xilem dikelilingi floem)

 Batang, berupa :
·         Prothalium pada generasi gametofit
·         Batang sejati pada generasi sporofit
o Struktur anatomi batang :
a. Epidermis : mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas sel
– sel sklerenkim
b. Korteks : banyak mengandung lubang (ruang antar sel)
c. Silender pusat : terdiri dari xilem dan floem yang membentuk
berkas pengangkut bertipe konsentris.
 Daun
Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi dua yaitu :
a. daun mikrofil : ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan
berbentuk rambut.
b. daun makrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian –
bagian daun seperti tulang daun, tangkai daun, mesofil dan
epidermis.

C. KONSEP DAN PRINSIP DASAR TAKSONOMI


Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein: untuk mengelompokkan dan
nomos : aturan.
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang
lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari
penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), dan penamaan tumbuhan.

 PRINSIP DASAR TAKSONOMI


 IDENTIFIKASI
menentukan/mengidentifikasi tumbuhan yang sama serta
membandingkannya dengan tumbuhan lain dan masing-masing diberi nama sesuai
dengan ciri-cirinya
dasar identifikasi ada 3:
a. Pustaka
o pustaka umum
 tipe flora : memuat tumbuhan tertentu untuk daerah tertentu
pula. yang penting mengenai terminologi bagian tumbuhaan
tersebut seperti: daun, bunga, batang, serta deskripsinya
 tipe manual : karangan yang memuat tumbuhan penting di
daerah tertentu
 tipe revisi : membetulkan kalau ada kesalahan pada tipe
monografi
o pustaka tambahan
 pustaka pembantu
 pustaka vegetasi/geografi tumbuhan

b. Koleksi
dibagi 2 : - mati : basah dan kering
- hidup

c. Bantuan spesialis
mien achmad rifai ahli jamur (ipb/ui-indonesia )
mary agnes chase ahli gramineae (amerika)
muso suryowinoto ahli anggrek (ugm-indonesia)

 NOMENCLATUR
 Pemberian nama, sudah ada sejak dulu
 Nama berdasarkan :
> buku icbn (international code of botanical nomenclature)/ kode
international tatanama botani
> nama daerah
 Membentuk tata nama
tujuan :
> menerangkan genus
> menerangkan spesies
> menerangkan penemu pertama

 KLASIFIKASI
 KLASIFIKASI: penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu
herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi tumbuhan
secara individual yang menggambarkan kekerabatan.
 ADA 3 TIPE:
1. SISTEM BUATAN
 klasifikasi yang berdasarkan hanya kepada sejumlah kecil
sifat morfologinya, tanpa memandang kesamaan struktur
sebenarnya yg mungkin dapat memperlihatkan adanya
hubungan kekerabatan
 pengelompokan berdasarkan tujuan praktis dengan
penyederhanaan dari keanekaragaman yang ada
 yang paling terkenal adalah klasifikasi carolus linnaeus
(bapak taksonomi modern).
 contoh :
> penggolongan tumbuhan dalam semak, herba,
perdu dan pohon - berdasar perawakan habitus
(theophrastus)
>bentuk daun: oval, melengkung, menjari,
memanjang
> tempat tumbuh : xerofit (kering), hidrofit, (air)
higrofit (lembap), halofit (laut/pantai)

2. ALAMI
 menganggap bahwa bentuk setiap tanaman dalam
pertumbuhan tidak konstan
 semua sifat penting dari tumbuhan diperhatikan
 didasarkan pada hubungan kekerabatan
 menggambarkan pada kondisi alami
 contoh
 sistem klasifikasi de jussie: acotyledoneae ,
monocotyledonae, dan dicotyledonae
 sistem betham dan hooker

3. FILOGENI
 disusun berdasarkan keturunan dan derajat hubungan
kekerabatan dan evolusinya
 yg terkenal adl klasifikasi oleh engler (1886), hutchison
(1926) dan tippo (1942)
 kesamaan dalam struktur diketahui sbg bukti adanya
hubungan yg terjadi mendasarkan kepada evolusi yang
disebabkan oleh keturunan
 usaha untuk menemukan hubungan filogenik yaitu dengan
mengelompokkan organisme hidup ke dalam suatu tingkatan
mulai dari bentuk yang paling primitif sampai dengan bentuk
yg paling maju.

o KATEGORI KLASIFIKASI
 klasifikasi terus berkembang
 taksonomi pada awalnya adalah suatu ilmu yg sifatnya deskriptif
berdasarkan variasi dan bentuk dari karakter morfologi
 skema klasifikasi dari para ahli taksonomi (1700-1800)
menempatkan organisme dengan penampilan sama pada 1 spesies,
spesies dikelompokan menjadi genus kemudian genus dikelompokan
menjadi famili
 proses klasifikasi berubah setelah adanya teori evolusi darwin
 kode internasional tatanama botani menetapkan antara lain bahwa
klasifikasi harus menetapkan spesies tertentu pada posisi tetap dalam
dunia tumbuhan/hewan
 dalam hal ini tingkatan spesies merupakan dasar dari takson-takson
yang jenjang tingkatnya berurutan
 Domain – Eukarya
 Kingdom – Plant
 Division (-phyta)
 Class (-eae, opsida)
 Subclass (-ae)
 Order (-ales)
 Family (aceae)
 Subfamily (-ae)
 Tribe (-eae)
 Genus
 Species
o URUTAN/HIRARKI TAKSON
1. dunia = regnum/kingdom
2. anak dunia = sub regnum
3. divisi = divisio (-phyta)
4. anak divisi = sub divisio
5. kelas = classis (-opsida)
6. anak kelas = sub classis (-idae)
7. bangsa = ordo (-ales)
8. anak bangsa = sub ordo (-inales)
9. suku = familia (-aceae)
10. anak suku = sub familia (-oideae)
11. rumpun = tribus (-eae)
12. anak rumpun = sub tribus (-ineae)
13. marga = genus
14. anak marga = sub genus
15. seksi = sectio
16. anak seksi = sub sectio
17. seri = series
18. anak seri = sub series
19. jenis = species
20. anak jenis = sub species
21. varietas = variety
22. anak varietas = sub variety
23. bentuk = forma
24. anak bentuk = sub forma
25. individu

 CATAGORIES
 hirarki urutan yang disusun secara teratur dalam tingkatan
 tingkatan taxa yang sudah tetap
 kategori yang lebih tinggi seperti famili/ordo lebih inclusive dibandingkan dengan
kategori yg lebih rendah
 katagori lain bisa digunakan untuk menggambarkan perkembangan evolusi pada
kelompok yg besar dan komplek
 pembagian kategori:
1. monophyletic : taxa diturunkan dari 1 nenek moyang
2. polyphyletic : taxa diturunkan dari 2 atau lebih nenek moyang
 Kesukaran dalam mengidentifikasi dapat terjadi karena kriteria dalam setiap
kelompok /kelompok dapat berubah
 SPECIES
 Sekelompok organisme dalam genus yang memiliki serangkaian karakter
morfologi berbeda yang konstan yang berbeda dari organisme lain
 Sekumpulan individu tanaman yang secara mendasar sama biasanya dikelompokan
dalam satu spesies
 Idealnya suatu spesies bisa dibedakan melalui suatu perbedaan morfologi dari spesies
lain yang masih berkerabat dekat
 Dalam mempertahankan keberlangsungan informasi genetik suatu spesies maka
setiap spesies mempunyai mekanisme khusus untuk mengurangi/ menjaga dari
inbreed
contoh : > sexual – aseksual
> polypoid
> mengubah kromosom
 INTERSPESIFIC TAXA
 Variasi dalam populasi dapat meyukarkan
 Sub species dan varietas digunakan untuk populasi dari spesies yg mempunyai variasi
karena terdiferensiasi
 Dalam proses evolusi terjadi spesifikasi tanaman
 Adaptasi terjadi krn kondisi geografi dan iklim
 Sub species digunakan awal 1800 oleh Person (1895-1909)
 Sub species : populasi dari spesies yg berada pada taxa perkembangan yang berbeda
 GENUS
 Dari sudut pandang praktis, genus adalah kategori umum dari suatu spesies yang
mempunyai karakteristik umum yang lebih dari pada spesies yang berasal dari genus
lain yang berasal dari 1 famili
 Dalam 1 famili bisa terdiri dari beberapa genus yang mempunyai perbedaan yang
mencolok, di famili yang lain perbedaan antar genus tidak kentara
 Satu genus = 1 spesies
 Satu genus terdiri dari lebih dr 1 spesies
 FAMILIES
 Baik karakter reproduktif maupun vegetatif digunakan untuk mengelompokan
tanaman
 Bagian–bagian dari bunga dan buah dari tanaman berbunga sangat beragam dan
bervariasi dan sangat kecil dipengaruhi oleh lingkungan
 Oleh karena itu sifat tersebut menyedikan karakter yang mampu mendefinisikan suatu
famili lebih dari karakter yg vegetatif karena sifat-sifat yg diamati jauh lebih banyak
 Beberapa famili mempunyai sifat yang lebih homogen contoh famili compositae,
cruciferae, gramineae, umbelliferae
 ORDO
 Melipiti beberapa famili
 Jika mengelompokkan dalam 1 ordo tidak terlalu kaku karena pengempokan
ordo lebih sulit dibandingkan mendefinisikan famili
 Pengelompokkan lebih didasarkan atau diusahakan dari 1 nenek moyang
 Pendekatan lebih luas pada tanaman berbunga karena terdiri dari 83 ordo.

Anda mungkin juga menyukai