Mollusk phylum
Dinda Siti Mukaramah
dindasitimukaramah.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Praktikum yang berjudul “Moluska” telah dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Syiah Kuala. Moluska adalah hewan yang memiliki tubuh lunak dan tidak
bersegmen. Kebanyakan bercangkang berupa cangkang eksternal dan internal, yang terbuat dari kitin
atau kapur. Bentuk cangkang berpariasi yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang lunak.
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati berbagai ciri morfologi dan struktur, serta untuk
mengetahui contoh spesies yang dimiliki oleh Moluska. Metode yang digunakan pada praktikum kali
ini yaitu dengan metode pengamatan dan eksperimen dengan cara melakukan pengamatan terhadap
Moluska, dengan bantuan alat-alat Laboratorium seperti mikroskop stereo, pipet tetes, gelas ukur,
alat bedah, dan nampan bedah. Adapun hewan yang diamati pada praktikum kali ini adalah keong
emas. Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah filum moluska itu memiliki tubuh yang lunak dan
tidak bersegen, yang terdiri atas tiga kelas yaitu kelas gastropoda, polycophora, cephallopoda, dan
pelycypoda.
Kata kunci: Moluska, gastropoda, polychopora.
Abstract
The practicum entitled "Molluscs" has been carried out in the Biology Education Laboratory
of FKIP Syiah Kuala University. Mollusks are animals that have soft bodies and are not segmented.
Most shells are in the form of external and internal shells, which are made of chitin or lime. Varied
shape of the shell that serves to protect the soft body. This practicum aims to observe various
morphological and structural features, as well as to find examples of species possessed by Mollusks.
The method used in this practicum is observation and experimentation by observing molluscs, with
the help of laboratory equipment such as stereo microscopes, drop pipettes, measuring cups, surgical
instruments, and surgical trays. The animals observed in this practicum were golden snails. The
results of this practicum is that the mollusk phylum has a soft and unsweetened body, which consists
of three classes, namely the gastropod, polycophora, cephallopoda, and pelycypoda classes.
Keywords: Mollusks, gastropods, polychopora.
1
Dinda Siti Mukaramah: Moluska
Gambar cumi-cumi
(sumber internet).
Polyplacophora adalah moluska
Gambar Chiton sp
berbentuk oval berukuran kecil yang hidup di
(sumber internet).
laut. Mereka memiliki ciri khas berupa adanya
8 lempeng yang mengandung kapur di
Simpulan dan saran
permukaan atas tubuhnya. Kakinya datar dan
Simpulan.
lebar digunakan untuk merayap dan menempel Moluska adalah hewan yang memiliki
pada bebatuan. Hewan ini adalah herbivora tubuh lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan
yang mekakan tumbuhan dan alga laut. Contoh
bercangkang berupa cangkang eksternal dan
anggota kelas polyplachopora adalah chiton sp. internal ang terbuat dari kitin atau kapur.
Chiton sp memiliki struktur yang Bentuk cangkang berpariasi yang berfungsi
sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu untuk melindungi tubuhnya yang lunak.
karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Moluska terdiri atas tiga kelas yaitu kelas
Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu gastropoda, polycophora, cephallopoda, dan
karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pelycypoda.
pada dasar laut di batu-batuan yang lunak.
Sendi-sendi yang dimilikinya dapat Saran
dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat Diharapkan kepada setiap praktikan
dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini untuk mampu menjelaskan atau menguasai
adalah di laut, di daerah pantai sampai materi yang berkaitan dengan praktikum yang
kedalaman sedang, dan memakan rumput laut akan kita lakukan, agar saat melakukan
dan mikro organisme dari batu karang. Bentuk praktikum bisa berjalan lancar.
tubuh Chiton sp oval, pipih dorsoventral dan
pada dorsal tubuhnya dilindungi oleh delapan Daftar Pustaka
keping cangkang yang tersusun tumpang tindih Aji, L. P., Widyastuti, A., & Capriati, A. 2018.
seperti genting. Cangkang Chiton sp hanya Community Structure of Mollusca in
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan terluar Seagrass Beds Padaido and Aimando
disebut tegmentum dan lapisan terdalam yang Islands Biak Numfor Regency,
disebut antikulamentum.
4
Dinda Siti Mukaramah: Moluska
Papua. Oseanologi dan Limnologi di Syahroni, Yan Yanuar dan Djoko Prijono.
Indonesia. 3(3): 219-234. 2013. Aktivitas Insektisida Ekstrak
Arbi, U. Y. 2016. Moluska Benthik di Perairan Buah Piper anducum L. (Piperaceae)
Lima Muara Sungai Kawasan Teluk dan Sapindus rarak DC. (Sapindaceae)
Lamong, Surabaya, Jawa serta campurannya terhadap larva
Timur. Journal of Tropical Biodiversity Crocidolomia pavonana (F.)
and Biotechnology. 1(2): 55-61. (Lepidoptera: Crambidae). Jurnal
Cappenberg, H. A. 2017. Inventarisasi dan Entomologi Indonesia. 10(1): 39-50.
Sebaran Moluska Di Terumbu Karang Tuhumena, J.R., J.D. Kusen dan C.P. Paruntu.
Perairan Pulau Bacan, Provinsi Maluku 2013. Struktur komunitas karang dan
Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi biota asosiasi pada ka-wasan terumbu
Kelautan Tropis. 9(1): 265-280, karang di perairan Desa Minanga
Isnaningsih, N. R., & Patria, M. P. 2018. Peran Kecamatan Mala-layang II dan Desa
Komunitas Moluska dalam Mendukung Mokupa Ke-camatan Tombariri. Jurnal
Fungsi Kawasan Mangrove di Tanjung Pesisir dan Laut Tropis. 3(1):6-12.
Lesung, Pandeglang, Banten. Wahyuni, S. 2016. Jenis-Jenis Moluska
Biotropika. Journal of Tropical Biology. (Gastropoda Dan Bivalvia) Pada
6(2): 35-44. Ekosistem Mangrove Di Desa Dedap
Putra, S., & Zein, S. 2016. Pengaruh Variasi Kecamatan Tasikputripuyu Kabupaten
Konsentrasi Ekstrak Serai (Andropogon Kepulauan Meranti, Riau. Jurnal Ilmiah
Nardus) Terhadap Mortalitas Hama Mahasiswa FKIP Prodi Biologi: 2(1): 1-
Keong Mas (Pomaceacaniculata 15.
L.). Bioedukasi (Jurnal Pendidikan Yanuhar, Uun, 2018. Avetebrata. Malang: UB
Biologi), 7(1): 10-15. press.
Surbakti, K., & Ririmasse, M. N. 2016.
Karakteristik dan Habitasi Moluska di
Situs Hatusua Seram Bagian Barat
Maluku Indonesia. Kapata
Arkeologi. 12(1), 91-102.