Anda di halaman 1dari 4

Protozoa

Protozoa

Windi Asnita Sari


Windiasnitasari.bio16@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak

Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, memiliki alat gerak berupa bulu getar (silia), bulu
cambuk (flagel), kaki semu (pseudopia) atau tidak beralat gerak. Praktikum ini mengangkat judul
mengenai “Protozoa” denga tujuan untuk mengamati berbagai cirri yang dimiliki oleh anggota protozoa
serta untuk mengenal berbagai contoh spesies dari masing-masing kelas dari protozoa. Cara kerja yang
dilakuakan pada paraktikum yaitu dengan menyiapkan kaca benda kemudian di tetesi 2-3 tetes setiap
sampel jenis air yang berbeda secara bergantian, lalu di tutup dengan kaca penutup kemudian di amati
dibawah mikroskop dan sebelum diganti terlebih dahulu kaca benda di bersihkan sampai bersih dan
kering. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Syiah Kuala,
Darussalam Banda Aceh pada tanggal 06 Oktober 2017. Berdasarkan hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa pada kelas cilliata memiiki alat gerak berupa bulu getar (silia), pada kelas flagellata
memiliki bulu getar (flagel), pada kelas rhizopoda memiliki alta gerak berupa pseudopia, serta pada kelas
sporozoa tidak meiliki alat gerak.
Kata Kunci: Cilia, flagel, pseudopia.

Abstract
Protozoa are single-celled animals, have motion instruments such as vibrating feathers (cilia),
whip hair (flagellum), pseudo-feet (pseudopia) or motionless movements. This practice lays the title of
"Protozoa" with the purpose of observing the various characteristics possessed by protozoa members as
well as to recognize examples of species from each class of protozoa. The work done on the paraktikum is
to prepare glass objects then in tetesi 2-3 drops each sample of different types of water alternately, then
in the cover with a glass cover and then observed under the microscope and before replaced first the
glass in cleaned up and clean dry. This practice was carried out at the Biology Education Laboratory of
FKIP, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh on 06 October 2017. Based on the observation
result, it can be concluded that in the cilliata class have motion instrument in the form of vibrating
feather (cilia), the flagellata class has a shake feather (flagel) , in the class of rhizopoda has alta
movement in the form of pseudopia, as well as in sporozoa class does not have tool of motion.
Keywords: Cilia, flagel, pseudopia.

1
Windi Asnita Sari: Protozoa

Pendahuluan yang tinggi, dengan nilai biologi yang tinggi


Protozoa termasuk mikroorganisme pula. Cilliata merupakan sumber asam lemak
(micros = kecil, organisme = makhluk hidup), volatile yang penting. Selain itu Cilliata pada
besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. rumen juga mengambil karbohidrat yang larut
Protozoa merupakan penghuni tempat pada media dan merubahnya menjadi
berair/basah, bila keadaan jadi kering, akan cadangan pati, dan menguntungkan induk
membuat kristal. Kegiatan hidup dilakukan semang dengan cara membantu dalam proses
oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat- pemecahan selulosa. Ciliata pada umumnya
alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat bersimbiosis mutualisme atau komensalisme
itu misalnya: inti, butir inti, rongga, dan pada hewan peliharaan, dan tidak sedikit
mitokondria. Protozoa hanya dapat hidup dari termasuk ke dalam patogen. Dalam 1 mililiter
zat-zat organik, merupakan konsumen dalam cairan rumen ternak sehat terdapat 105 sampai
komunitas, mereka memakai bakteri / 106 Cilliata (Ogimoto & Imai, 1981) dan
mikroorganisme lain / sisa-sisa organisma. Di Ciliata dapat berlipat ganda jumlahnya hanya
perairan umumnya merupakan zoo pankton. dalam satu hari dengan cara binary fission
Filum Protozoa terbagi menjadi empat kelas, atau membelah diri (Safrida, 2013, pp.1-60).
yaitu kelas Rhizopoda yang memiliki alat Walaupun relatif sedikit diketahui tentang
gerak kaki semu (psedopodia), Kelas ekologi potensi kumpulan protozoadi
Flagellata beralat gerak bulu cambuk (flagel), lingkingan hidroternal, kebanyakan dari
kelas Ciliata yang beralat gerak bulu getar protozoa dapat mengatasi kondisi dan
(silia), dan kelas Sporozoa yang tidak cenderung beberapa dari protozoa bertahan
memiliki alat gerak (Rusyana, 2011, p.5). hidup di ekosistem laut (Kouris, 2006, p. 63).
Protozoa adalah hewan-hewan bersel Keturunan amoba atau testaceasns adalah
tunggal, hewan-hewan iu mempunyai struktur sekelompok protozoa yang hidup bebas di
yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan superkelas rhizopoda. Terpisah di lingkungan
multiseluler dan dan walaupun hanya terdiri masing-masing (Sharma, 2011: p.194).
dari satu sel, namun Protozoa merupakan
organisme sempurna, karena sifat struktur Metode atau Cara Kerja
yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam Waktu dan Tempat
Zoology menamakan Protozoa itu selular tapi Praktikum dilakukan di Laboratorium
keseluruhan organisme itu dibungkus dengan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah
satu plasma membrane. Protozoa itu kecil, Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal
berukuran kurang dari sepuluh mikron dan 06 Oktober 2017.
walaupun jarang ada yang mencapai 6
Alat dan Bahan
milimeter (Rohmimohtarto, 2007, p.107).
Alat yang digunakan pada praktikum
Hewan ruminansia membutuhkan ini yaitu mikroskop streo, pipet tetes, kaca
protozoa simbion untuk membantu memecah objek, dan kaca penutup.
selulosa yang menjadi sumber makanannya. Bahan yang digunakan yaitu air biakan
Protozoa rumen terbagi ke dalam kelompok jerami, air selokan, air sumur, air kolam, air
flagellata dan ciliata, tetapi hampir semua laut, dan air sungai.
protozoa rumen adalah protozoa ciliata
(Ogimoto dan Imai, 1981). Protozoa pada sapi Prosedur
terutama termasuk dalam kelompok Ciliata. Tiga hari sebelum dilakukan praktikum,
Cilliata pada sapi yang terdapat dalam rumen dibiakkan Paramesium caudatum, dengan
sampai abomasum mencukupi sekitar 20% merendam jerami dalam air. Kemudian pada
protein. Protein ini mengandung nilai gizi hari praktikum menyiapkan kaca benda

2
Windi Asnita Sari: Protozoa

kemudian di tetesi 2-3 tetes setiap sampel


jenis air yang berbeda secara bergantian, lalu
di tutup dengan kaca penutup kemudian di
amati dibawah mikroskop dan sebelum
diganti, terlebih dahulu kaca benda di
bersihkan sampai bersih dan kering.

Teknik Pengambilan Data


Sampel diambil dari selokan, sumur, laut,
sungai,kolam, dan biakan jerami disediakan Gambar 1. Paramecium pada Biakan
oleh pihak laboratorium. Jerami
Pada pengamatan selanjutnya kami
Teknik Anaisis Data mengamati air kolam. Pada praktikum ini
Data dianalisis menggunakan mikroskop dengan pengujian air kolam didapati/
dengan pembesaran tertentu. ditemukan organisme protozoa Euglena,
subkelas dari flagellata hal ini kami yakini
Pembahasan dengan melihat bentuk tubuh yang kami lihat
Protozoa merupakan organisme yang pada praktikum in dengan bantuan mikroskop
menyerupai hewan yang merupakan salah satu streo. Adapun bahan bacaan yang bersumber
dari filum dari kingdom Protista. Pada dari buku. Hal ini juga kami sebanding
protozoa terdapat empat kelas yaitu, kelas dengan habitat dari Euglena adalah di air
ciliata, kelas flagellate, kelas rhizopoda dan tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di
kelas sporozoa. Ciliata adalah jenis protozoa kolam peternakan atau parit saluran air, yang
yang bergerak dengan menggunakan silia. mengkonsumsi kotoran binatang. Menurut
Contoh protozoa jenis Ciliata hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
adalah Paramecium sp. Flagellata adalah jenis diketahui bahwa Euglenasp ini memiliki
protozoa yang bergerak dengan flagella. bentuk oval,dan memeiliki flagel di
Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma interior. Euglena sp ini memiliki ciri-ciri
sp . Rhizopoda adalah jenis protozoa yang diantaranya berflagel, memiliki bintik mata
bergerak dengan pseudopodia. Contoh (eyespot) dan juga terlihat warna hijau pada
protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp. tubuhnya. Pada pengamatan ini
Kelas sporozoa adalah jenis protozoa yang terlihat Euglena sp berjalan sangat cepat,
tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa sehingga bagian tubuh yang lainnya tidak
jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp. terlihat.
Protozoa berdasarkan habitatnya dapat di
kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
ada yang hidup di air atau ditempat yang
lembab seperti air biakan, air sungai, air
selokan. Dan ada yang hidup didalam hewan
atau tumbuhan disebut protozoa paratistik.
Dari hasil pengamatan dapat ditemukan
bahwa pada biakan air jerami terdapat
Paramecium sp . Bentuknya yang oval seperti
sandal, tidak berubah-ubah dan seluruh
permukaan tubuhnya terdapat silia (bulu
getar). Hewan ini berenang cepat, bagian Gambar 2. Euglena pada Air Kolam
anterior berbeda dengan posterior. Adapun morfologi dari Euglena yaitu
memiliki tubuh yang menyerupai gelendong
dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis.
Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana

3
Windi Asnita Sari: Protozoa

ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu terdapat Paramecium sp. Dan pada percobaan
cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik air kolam terdapat Euglena viridis.Protozoa
mata berwarna merah) yang digunakan untuk merupakan organisme yang menyerupai
membedakan gelap dan terang. Euglena juga hewan yang merupakan salah satu dari filum
memiliki kloroplas yang mengandung klorofil dari kingdom Protista.
untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan
makanannnya melalui sitofaring menuju Saran
vakuola dan ditempat inilah makanan yang Saran yang dapat praktian berikan yaitu
berupa hewan – hewan kecil dicerna. pada saat melakukan praktikum sebaiknya
Selanjutnya pengamatan air selokan para praktikan dapat bekerja sama dengan
Dalam pengamatan dengan sampel air selokan
baik antar anggota kelompoknya. Agar
ditemukan Paramecium sp dan Alga-alga
yang berfilamen. Paramecium yang praktikum dapat berjalan dengan lancar dan
ditemukan di air selokan bentuknya sama tepat waktu sehingga dapat mengamati semua
dengan paramecium yang ditemukan dalam preparat yang telah disediakan sebaik
air rendaman jerami. Bentuknya yang oval mungkin.
seperti sandal, tidak berubah-ubah dan seluruh
permukaan tubuhnya terdapat silia (bulu Daftar Pustaka
getar). Bedanya hanya terlihat pada ukuranya
saja. Dalam air selokan paramecium terlihat .Rohmimohtarto. (2007). Zoologi
lebih besar bila dibandingkan dengan Invertebrata. Jakarta : Penerbit
paramecium yang di temukan dalam air Pustaka.
rendaman jerami. Hal ini mungkin karena di Kouris. Angelena. (2007). Protozon-bakteria
air selokan zat organiknya lebih banyak bila symbiosisin adeep-sea hydrothermavent
dibandingkan di air jerami. Atau fulliculinit ciliate from the juan de fuca
kemungkinan juga kedua paramecium yang ridge. Jurnal complication, 28:1, 54-63.
ditemukan dilain tempat tersebut berbeda Rusyana, Adun. (2011). Zoologi Invertebrata
jenisnya. (Teori dan Praktik). Bandung :
Penerbit ALFABETA.

Safrida. 2013. “Identifikasi Morfologis Ciliata


Yang Terdapat Pada Rumen Sapi Di
Rumah Potong Hewan Sebagai
Penunjang Praktikum Zoologi
Invertebrata Abstrak”. Jurnal EduBio
Tropika, 1:1, 1-60.
Sahrma. (2011). Testate Amoebae (Protozoa:
Rhizopoda) Of Deepor Bell (A Ramsar
Site), Assam Northestrean India. Jurnal
Gambar 3. Paramecium pada Air of Threantened taxa, 3:7, 194.
Selokan
Pada preparat air sumur, air laut, dan air
sungai kami tidak menemukan jenis protozoa.
Hal ini kemungkinan disebabkan tidak adanya
mikroorganisme yang hidup pada preparat
tersebut, atau mungkin kesalahan dari kami
sendiri.

Simpulan dan Saran


Simpulan
Dari hasil pengamatan dapat ditemukan
pada percobaan air jerami dan air selokan

Anda mungkin juga menyukai