Anda di halaman 1dari 9

Duduk Daun

Sitting leaf
Arief Julianda
arief_ju@mhs.unsyiah.ac.id

Abstrak
Filotaksis adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak daun. Pengelompokan
tipe filotaksis didasarkan oleh banyaknya jumlah daun yang melekat pada satu buku dibatang.
Susunan dasar daun pada batang berlawanan dan bergantian (juga dikenal sebagai spiral).
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal bermacam-macam duduk daun (Phyllotaxis) dan membuat
diagram duduk daun, juga kedudukan daun terhadap batang dan urutannya satu sama lain, dapat
berhadapan, bergantian, spiral, atau roset dengan menggunakan metode pengamatan langsung.
Adapun hasil yang diperoleh adalah daun asoka (Saraca asoca) mempunyai susunan daun
bersilang berhadapan (Folia decussta), daun pada pandan (Pandanus amaryllifolius) termasuk roset
akar (Rosula) karena melekat daunnya langsung pada akar.
Kata Kunci: duduk daun, roset

Abstract
Filotaksis is the science that studies leaf layout. The grouping of filotaksis types is based on the
number of leaves attached to a single book. The basic arrangement of the leaves on the stems is
opposite and alternating (also known as spirals). This practicum aims to recognize the various sitting
leaves (Phyllotaxis) and make a diagram of leaf sitting, as well as the position of the leaves against the
stems and their order to each other, can face, alternate, spiral, or rosette using direct observation
methods. The results obtained are asoka leaves (Saraca asoca) have an arrangement of crossed leaves
facing (Folia decussta), leaves on pandan (Pandanus amaryllifolius) including root rosettes (Rosula)
because they are attached to the leaves directly to the roots.
Keywords: sitting leaves, rosettes

1
Arief Julianda; Duduk Daun

Pendahuluan Metode/Cara Kerja


Daun tumbuhan memiliki bentuk dan Waktu dan Tempat
ukuran yang bervariasi, mulai dari yang Praktikum ini berjudul Daun Majemuk
berbentuk duri kecil pada kaktus hingga yang Telah dilaksanakan pada tanggal 7 Maret
berbentuk lebar pada palm. Sekalipun bentuk 2022 pukul 14:00-14:50 di Laboratorium
dan ukuran daun tampak bervariasi, pada Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
dasarnya daun terdiri dari tiga bagian, yaitu Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah
bagian basal yang berkembang menjadi Kuala.
pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus) dan
helaian daun (lamina). Daun yang memiliki Target/Objek/Populasi/Sampel
ketiga bagian tersebut dinamakan daun Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
lengkap (Latifa, 2016 p 3). mengetahui dan mengenal bermacam-macam
Daun merupakan salah satu organ duduk daun (Phyllotaxis) dan membuat
tanaman yang penting, karena pada daun diagram duduk daun. Objek yang digunakan
terdapat bagian/komponen dan sekaligus pada pengamatan ini ialah preparat, lembar
tempat berlangsungnya proses fotosintesis pengamatan, pulpen, pensil, penghapus, dan
dan transpirasi yang menentukan kamera. Sampel yang digunakan adalah daun
pertumbuhan tanaman (Irwan, 2017 p 1). pandan (Pandanus amaryllifolius), daun
Fotosintesis membutuhkan cahaya asoka (Saraca asoca), allamanda (Allamanda
matahari untuk berfotosintesis. Banyak faktor cathartica), dan daun mengkudu (Morinda
yang mempengaruhi banyak sedikitnya citrifolia).
cahaya yang diterima. Salah satunya adalah
posisi daun pada tanaman yang disebut Prosedur
dengan filotaksis daun (Utami, 2019 p 1). Pada praktikum duduk daun ini langkah
Dari pengenalan morfologi daun itu pertama ialah ditulis nama ilmiah dan
diharapkan mahasiswa tidak sekedar familinya, kemudian diamati Susunan dasar
mengenal spesies, tetapi lebih dari itu, daun pada batang berlawanan dan bergantian
menyadari betapa beragamnya spesies (juga dikenal sebagai spiral), roset
tumbuhan serta betapa beragamnya batang/akar (Rosula). Setelah itu, dibuatkan
ekosistem yang terbentuk dari atau oleh diagram daun khusus yang tersebar,
gabungan spesies tumbuhan itu di alam. Pada kemudian Digambar bagiannya dan diberi
gilirannya, dari kondisi ini mahasiswa dapat keterangan pada gambar tersebut.
mengkaji lebih jauh strategi tumbuhan untuk
bertahan hidup di lingkungan alam, Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
hubungan morfologi daun dengan daya Data
tahannya terhadap lingkungan, atau Data yang didapatkan pada praktikum ini
hubungan morfologi dengan kandungan zat berupa data tertulis dan foto. Adapun
berkhasiat obat (Syahdi, 2019 p 1). instrumen yang digunakan pada praktikum
Daun yang memiliki bagian upih daun ini adalah buku penuntun praktikum
(vagina), tangkai daun (petiola) dan helaian morfologi tumbuhan. Data pada praktikum
daun (lamina) disebut daun lengkap. Daun ini diperoleh melalui metode dokumentasi
yang tidak memiliki salah satu bagian daun yaitu dengan cara pengamatan pada
disebut daun tidak lengkap, misalnya daun preparate yang diamati dengan menggunakan
yang hanya memiliki tangkai dan helaian smartphone lalu data-data berupa gambar-
daun saja (Widiastuti, 2021 p 3). gambar.

2
Arief Julianda; Duduk Daun

Buku (nodus) merupakan tempat


Teknik Analisis Data melekatnya daun, sedangkan daerah di antara
Data yang ditampilkan dalam uraian dua buku dan tiga buku di sebut ruas
deskriptif dari semua preparate yang diamati. (internodus). Setiap satu buku terdiri atas satu
buku, yang membawa sebuah daun dan satu
Hasil dan pembahasan ruas. Jumlah buku total setiap tanaman
Tata letak daun atau phillotaxis adalah bergantung pada jumlah buku setiap tunas
aturan tata letak daun pada batang. Pada dan jumlah tunas atau pucuk setiap tanaman
batang dewasa, daun dapat tersusun dalam (Deden, 2016).
pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan Nodus merupakan tempat muncul daun.
daun pada batang tersebut disebut duduk Menurut Gardner, Pearce, dan Mitchell
daun atau filotaksis. Istilah filotaksis (1991), tinggi batang tanaman akan
sebenarnya merupakan istilah yang mempengaruhi jumlah nodus yang menjadi
digunakan untuk menyatakan urutan tempat keluarnya daun, sehingga jika
terbentuknya daun pada batang, tetapi tanaman mempunyai ukuran batang yang
dikarenakan urutan daun tersebut tampak panjang maka jumlah daun tanaman itu juga
jelas setelah daun maupun batang yang lebih banyak yang akan berkaitan dengan
ditempatinya mengalami pendewasaan, maka proses asimilasi tanaman (Fauzi, 2013).
istilah tersebut digunakan secara umum
untuk menyatakan susunan daun pada batang Berdasarkan hasil praktikum untuk
(Asih, 2019). mengamati susunan dasar daun pada batang
Daun merupakan salah satu organ berlawanan dan bergantian, juga kedudukan
tanaman yang melekat pada batang atau daun terhadap batang dan urutannya satu
ranting. Daun biasanya memiliki warna hijau sama lain, dapat berhadapan, bergantian,
dan jumlah yang terbanyak pada tanaman. spiral, atau roset. Bagian batang atau cabang
Daun berfungsi sebagai tempat pengolahan tempat duduknya suatu daun disebut buku-
zat-zat makanan (fotosintesis) (Saputri, buku batang (nodus), dan bagian ini
2021). seringkali tampak sebagai bagian batang
Daun duduk pada bagian batang yang yang sedikit membesar dan melingkar batang
disebut buku (nodus), sedangkan jarak yang sebagai suatu cincin.
dibentuk oleh dua buku disebut ruas
(internodus). Kedudukan daun pada batang
(filotaksis) bervariasi tergantung dari
kelompok taksa tumbuhan. Oleh karena itu
filotaksis ini dapat digunakan untuk
mendeskripsi dan mengidentifikasi
tumbuhan. Filotaksis dikelompokkan menjadi
delapan yaitu: tersebar, berseling,
berhadapan, bersilang-berhadapan,
berkarang, roset akar, roset batang, dan
equitant. Urut-urutan pembentukan daun
sejak awal perkembangannya (plastrochrone)
secara genetik telah diprogram untuk
membentuk sudut tertentu (sudut divergensi)
Gambar 1. Daun Pandan (Pandanus
antara dua daun yang berurutan (Indriyani,
amaryllifolius)
2018).

3
Arief Julianda; Duduk Daun

Pada pengamatan pertama diamati tata


letak dari daun pandan (Pandanus
amaryllifolius), diketahui bahwa susunan
letak daunnya adalah roset akar (Rosula),
sebab batang amat pendek, sehingga semua
daun berjejal-jejal diatas tanah, jadi roset itu
amat dekat dengan akar.

Gambar 3. Letak daun pada Allamanda


(Allamanda cathartica)

Pada pengamatan ketiga diamati tata letak


dari daun allamanda (Allamanda cathartica),
diketahui bahwa susunan letak daunnya
adalah berkarang (Folia verticillate), pada
setiap buku-buku daun batang terdapat lebih
dari dua daun. Pada tumbuhan dengan tata
letak daun berhadapan dan berkarang tak
dapat ditentukan rumus daunnya, tetapi juga
Gambar 2. letak daun pada Asoka (Saraca
pada duduk daun dapat diperhatikan adanya
asoca)
ortostik-ortostik yang menghubungkan daun-
daun yang tegak lurus satu sama lain.
Pada pengamatan kedua diamati tata letak
dari daun asoka (Saraca asoca), diketahui
bahwa susunan letak daunnya adalah
bersilang berhadapan (Folia decussta),
dikarenakan dua daun pada setiap buku-buku
itu letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak
sebesar 180o). Pada buku-buku batang
berikutnya daun membentuk suatu silang
dengan dua daun yang dibawahnya tadi.

Gambar 4. Letak daun pada Mengkudu


(Morinda citrifolia)

Pada pengamatan keempat diamati tata


letak dari daun mengkudu (Morinda
citrifolia), diketahui bahwa susunan letak

4
Arief Julianda; Duduk Daun

daunnya adalah bersilang berhadapan (Folia dan Perkembangan Bibit Kakao


decussta), dikarenakan dua daun pada setiap Hibrida (Theobroma cacao L.).
buku-buku itu letaknya berhadapan. Pada Indriyani,
S., Batoro, J., Ekowati, G.,
buku-buku batang berikutnya daun
Azrianingsih, R., & Rahardi, B.
membentuk suatu silang dengan dua daun (2018). PETUNJUK PRAKTIKUM
yang dibawahnya tadi. Buku-buku (nodus) STRUKTUR DAN
adalah bagian batang yang merupakan tempat PERKEMBANGAN TUMBUHAN.
duduknya daun. Irwan,
A. W., & Wicaksono, F. Y. (2017).
Simpulan dan Saran Perbandingan pengukuran luas daun
kedelai dengan metode gravimetri,
Simpulan
regresi dan scanner. Kultivasi, 16(3).
Phyllotaxis, susunan dudukan daun pada Latifa,
batang, memperlihatkan banyaknya R. (2016). Karakter morfologi daun
mayoritas kasus mengenai keteraturan sudut- beberapa jenis pohon penghijauan
sudut terpisah antar daun yang membagi-bagi hutan kota di kota malang. Research
lingkaran penuh menjadi bagian-bagian kecil Report.
dari lingkaran tersebut. Syahdi,
N., Soendjoto, M. A., & Zaini, M.
Pengelompokan tipe filotaksis didasarkan
(2019, December). Morfologi daun
oleh banyaknya jumlah daun yang melekat spesies tumbuhan yang hidup di
pada satu buku dibatang. Susunan dasar daun Halaman FKIP, Universitas
pada batang berlawanan dan bergantian (juga Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
dikenal sebagai spiral). In Prosiding Seminar Nasional
Lingkungan Lahan Basah (Vol. 4,
Saran No. 3, pp. 643-649).
Saputri,
Dalam rangka melakukan praktikum,
S. I. (2021). Pengembangan Majalah
praktikan sebaiknya sudah memiliki Karakteristik Morfologi Tanaman
pengetahuan dasar tentang materi yang akan Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Di
dilaksanakan. Kampung Jambu Karangsono
Kecamatan Kanigoro Kabupaten
Daftar Pustaka Blitar.
Asih, Utami,
M. D. A. Pengukuran Kadar P. S., Waluyo, B., & Wardiyati, T.
Sukrosa Nira Kelapa Pada Berbagai (2019). Hubungan Filotaksis dan
Umur Tanaman (Doctoral Kerapatan Stomata terhadap Hasil 20
dissertation, FAKULTAS Aksesi Tanaman Okra (Abelmoschus
MATEMATIKA DAN ILMU esculentus L. Moench) The
PENGETAHUAN ALAM). Relationship of Phyllotaxis and
Deden, Density of Stomata on Yield of 20
F. (2016). Pengaruh Umur Stek Okra (Abelmoschus esculentus L.
Tunas Dan Jumlah Buku (Nodus) Moench) Crops Accessions. Jurnal
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman, 7(10), 1973-
Benih Kentang (Solanum Tuberosum 1978.
L.) Generasi Satu (G1) Varietas Widiastuti,
Granola. Prosiding Semnas A. V., Asyiah, I. N., & Pujiastuti, P.
Pertanian 2016. (2021). Morphology and Economic
Fauzi, Value of Macadamia (Macadamia
Y. (2013). Aplikasi Naungan dan integrifolia Maiden and
Pupuk Kascing Untuk Pertumbuhan Betche). BERKALA SAINSTEK, 9(4),
153-159.

5
Arief Julianda; Duduk Daun

6
Arief Julianda; Duduk Daun

7
Arief Julianda; Duduk Daun

8
Arief Julianda; Duduk Daun

Anda mungkin juga menyukai