Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN I

IDENTIFIKASI DAUN TUNGGAL DAN BUNGA TUNGGAL

Dosen Pengampu:

Dr. Evika Sandi Savitri, M.P

Asisten Praktikum:

Abdi Wahyu Nugroho

Disusun oleh:

Nama: Nur Sa`idah

Nim: 200602110044

Kelas: Biologi D

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang sama halnya dengan
sebagian hewan yang memiliki organ-organ yang tersusun atas jaringan-
jaringan yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Untuk lebih mengenal
tentang tumbuhan, maka yang harus dipelajari terlebih dahulu adalah
organnya (bentuk fisik dan struktur tubuh tumbuhan), karena organ
merupakan struktur tumbuhan yang paling familiar dan mudah diamati. Untuk
mempelajari organ tumbuhan maka harus mempelajari ilmu-ilmu tentang
tumbuhan yang beragam.
Ilmu tumbuhan yang mempelajari tentang bentuk fisik dan struktur tubuh
tumbuhan disebut Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan dipisahkan
menjadi morfologi luar yang mempelajari bagian luar tumbuhan dan
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan yang mempelajaru bagaian dalam
tumbuhan. Dalam Morfologi yang dibicarakan hanya tuuh tumbuhan yang
berupa Kormus. Kormus adalah tubuh tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki
oleh Pterydophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji). Oleh
sebab itu ahli ilmu tumbuhan menempatkan kedua golongan tumbuhan
tersebut dalam satu kelompok yang disebut Cormophyta (tumbuhan kormus).
Kormus ini tubuh tumbuh-tumbuhan yang memperlihatkan tiga bagian pokok
yaitu daun, batang dan akar (Tjitrosoepomo, 2009).
Didalam morfologi daun sendiri menjelaskan tentang daun tunggal dan
daun majemuk, bagian-bagian daun yanng meliputi upih daun, tangkai daun
dan helai daun, kemudian bangun atau bentuk daun, ujung daun, pangkal
daun, susunan tulang-tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun,
permukaan daun, serta tata letak daun pada batang. Sedangkan didalam
morfologi bunga menjelaskan tentang jumlah bunga dan tata letaknya pada
suatu tumbuhan, bagian-bagian bunga, kelamin bunga, pembagian tempat
antara bagian bunga satu dengan yang lain, simetri pada bunga, dasar bunga,
bentuk dasar bunga, kelopak, mahkota bunga, tenda bunga, benang sari,
tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tembuni, bakal biji, tangkai kepala
putik, kepala putik, penyerbukan, diagram bunga serta rumus bunga
(Tjitrosoepomo, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana morfologi daun tunggal?
2. Bagaimana morfologi bunga tunggal?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi daun tunggal
2. Untuk mengetahui morfologi bunga tunggal
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang.
Umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan
organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat artinya tumbuhan harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi
kimia (Roimil Latifa, 2015).
Daun tumbuhan memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, mulai dari
yang berbentuk duri kecil pada kaktus hingga yang berbentuk lebar pada palm.
Sekalipun bentuk dan ukuran daun tampak bervariasi, pada dasarnya daun
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian basal yang berkembang menjadi pelepah
(vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun yang
memiliki ketiga bagian tersebut dinamakan daun lengkap. Pada sebagian besar
tumbuhan, daun hanya terdiri dari satu atau dua bagian saja, yakni helai daun
saja, tangkai dan helai daun, pelepah dan helai daun, atau tangkai daun saja.
Daun-daun yang demikian dinamakan sebagai daun tak lengkap. Atas dasar
konfigurasi helaiannya, daun dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu
helai tanpa adanya persendian di bagian dasar helaian tersebut, sedangkan
daun majemuk adalah daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-
bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun (leaflet).
Pada bagian basal helaian anak daun atau bagian basal petolulus biasanya
ditemukan adanya pulvinulus (persendian daun). Adanya pulvinulus pada
anak daun ini menyebabkan anak daun dapat gugur sendiri-sendiri (tidak
bersamaan). Oleh karena setiap anak daun dari daun majemuk memiliki
karakteristik yang sama dengan daun tunggal, kadang-kadang sulit dibedakan
antara daun tunggal dengan anak daari daun majemuk, khususnya bila anak
daun tersebut berukuran besar (Roimil Latifa, 2015).
2.1.1 Daun Tunggal

Daun tunggal adalah daun yang helaiannya terdiri dari satu helai tanpa adanya
persendian dibagisan dasar helaian tersebut. Bagian-bagian daunnya yaitu, apabila
daun lengkap maka mempunyai bagian-bagian dan seperti upih daun (vagina),
tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina), contohnya yaitu pada pohon
pisang (Musa paradisiacal). Tumbuhan yang mempunyai daun lengkap tidaklah
banyak, kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu ataupun
dua bagian dari tiga bagian tersebut. Berbeda dengan daun majemuk yang
mempunyai bagian-bagian seperti ibu tangkai daun (potiolus communis), tangkai
anak daun (petilolus), anak daun (foliolum) ,dan upih daun (vagina)
(Tjitrosoepomo, 2009).

2.2 Bunga

Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga
merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa
penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di
dalamnya terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru
Selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, bunga juga memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber makanan, minuman,
penghias, bahan parfum, bahan obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain
(Herry, 2009).

Dapatlah diketahui, bagian pokok tubuh tumbuhan yaitu akar, batang dan daun,
dan setiap bagian lainnya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut.
Jadi bunga merupakan sebagai suatu tumbuhan yang merupakan penjelmaan salah
satu atau kombinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikianlah
keadaannya. Jika diperhatikan susunan suatu bunga adalah penjelmaan suatu tunas
(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan
susunan tumbuhan.

Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya


batangnya terhenti pertumbuhannya, merupakan tangki dan dasar bunga, sedang
daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya
berubah, dan sebagian lagi memngalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
yang memainkan peranan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan
menghasilkan calon individu baru tadi. Berhubung dengan terhentinya
pertumbuhan batang, maka ruas-ruas menjadi amat pendek, sehingga bagian
bunga yang merupakan metamorfosis daunnya tersusun amat rapat satu sama lain,
bahkan biasanya bagian-bagian tadi tampaknya seakan-seakan tersusun dalam
lingkaran-lingkaran. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga
terdapat sifat-sifat, yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya
sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-sebaiknya. Umumnya dari
suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik adalah bentuk bunga seluruhnya dan
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, dan ada atau tidaknya madu ataupun zat
lain (Tjitrosoepomo, 2009).

2.2.1 Bunga Tunggal

Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapatsatu bunga saja, misalnya
bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindl), tetapi umumnya pada suatu tumbuhan
dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilakn satu bunga
saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora). Jika suatu
tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat pada
ujung batang, misal pada bunga coklat dan Caesalpinia pulcherrima Swart atau
kembang merak (Tjitrosoepomo, 2009).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Daun Tunggal (Dracaena angustifolia)

Gambar Referensi Foto Penelitian Gambar penelitian

Karakteristik Morfologi
No Karakteristik Morfologi Keterangan
1. Bagian Daun: a.) Upih daun Daun tidak lengkap
b) Helai Daun
2. Bangun Daun (bangun helaian/ Bangun garis (linearis)
circrumscriptio)
3. Ujung (Apex folii) Runcing (acutus)
4. Pangkal (Basis folii) Rompang atau Rata (Truncatus)
5. Susunan tulang daun (Venation/ Sejajar (rectinervis)
nevatio)
6. Tepi (Margo folii) Bertepi rata (intrger)
7. Daging daun (Intervenium) Seperti kertas (papyraceus)

8. Warna daun Hijau Tua

9. Daun tunggal/ daun majemuk Daun Tunggal


3.2 Bunga Tunggal (Epiphyllum oxypetalum)
Gambar Referensi Foto penelitian Gambar Penelitian

Karakteristik Morfologi
No Karakteristik Morfologi Keterangan
1. Tangkai bunga (pedicellus) Ada
2. Dasar bunga (receptaculum) Ada
3. Hiasanbunga a). Mahkota bunga (Corolla) Ada
(perianthium b). Daun Mahkota (petala) Ada (banyak, - + 14)
c). Kelopak (Kalyx) Ada
d). Daun kelopak Ada(14)
e). Epicalyx Ada
f). Tenda Bunga -
(Perigonium)
g). Daun tenda bunga -

4. Kelamin bunga a). Stamen Ada


b). Putik (pistilum) Ada

c). Jenis kelamin bunga Berkelamin dua (hermaphroditus)

5. Bunga lengkap (Floscompletus)/ tidak lengkap Bunga lengkap (Floscompletus)


(Flosiincompletus)
6. Bunga tunggal/ majemuk Bunga Tunggal
7. Flosterminalis/ Axilaris Axilaris
8. Planta Uniflora/ Planta Multiflora Planta Uniflora
BAB IV

PENUTUP
4.2 Kesimpulan

4.3 Saran

DAFATAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai