Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Botani

MORFOLOGI TUMBUHAN
(STRUKTUR DAUN)

Nama : Haris Albylade


NIM : 1905109010003
Jurusan : Proteksi Tanaman
Hari/Jam : Senin / 10.00 WIB
Asisten : Izza Kamal Haridhi

LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020

Mengetahui,
Asisten Laboratorium

(Izza Kamal Haridhi)


BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan
proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi
bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut
bentuk, ukuran dan beragam sifat lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan
atas daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya
terdiri dari satu helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian
daun.

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai
daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang berfungsi
menyalurkan hara atau produk fotosintetis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan
dasar epidermis, jaringan gantiang, jaringan bunga karang dan jaringan
pembuluh.Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus
(pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur ataupun tetesan
air hujan.

Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang hanya memiliki
satu helaian saja pada tangkai daunnya yang disebut daun tunggal (folium simplex)
dan ada pula tumbuhan yang tangkainya bercabang-cabang dan pada setiap cabang
tangkai terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai memiliki helaian daun lebih
dari satu yaitu daun majemuk (folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada
tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Karena
banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk daun, baik daun tunggal maupun
daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana sajakah bentuk dan pembagianya.

Daun memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu dapat berbentuk bulat,


membulat, segitiga, delta, memanjang dan garis dengan tepi daun yang bedbeda
pula ada bergerigi, berombak, rata dan beringgit. Demikian halnya dengan pangkal
daun, permukaan heaian daun memiliki tipe yang beragam diantara spesies tumbuhan.
Berdasarkan kejadiannya maka daun dibedakan atas daun tunggal dan daun majemuk.
Daun tuggal adalah daun yang setiap tangkai daun hanya terdiri atas helaian daun,
sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk
dapat berupa daun majemuk menyirip (genap, gasal, berpasangan, berselang seling
dan beranak daun), daun majemuk menjari (beranak daun 1, 2, 3, 5, dan 7), daun
majemuk bangun kaki dan daun majemuk campuran.
1.2. Tujuan praktikum.

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal struktur daun lengkap dan
tidak lengkap, struktur daun tunggal dan majemuk.
BAB II. TINJUAN PUSTAKA

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun
(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita
jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musaparadisca),pohon
pinang (Areca cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun
yang tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu
atau dua bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap
(Tjitrosoepomo, 2013).

Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun
bertugas menyerap zat- zat makanan dan gas. Daun uga berfungsi mengolah makanan
melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau
pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Dan yang tak
kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pernapasan dan pertukaran gas). Dengan kemampuan membedakan setiap komponen
penyusun struktur daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal
struktur daun, dapat ditelaahh komponen-komponen setiap struktur secara lebih ter perinci,
mulai dari bangunnya, ujungnya, pangkal, tepi, daging, sistem pertulangan, warna, dan
permukaan, dan dapat membedakan struktur daun antara satu jenis tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari(Rosanti, 2013).

Pada daun terletak di dalam tulang daun beserta vena-venanya. Pada penampang
melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1 ikatan pembuluh, yang xylemnya
terletak menghadap ke permukaan atas daun dan floemnya ke permukaan bawah daun.
Pada tulang daun yang lebih kecil atau vena daun, berkas pengangkutnya dapat lebih
sederhana dan kadang-kadang tidak sempurna terdiri atas xylem saja atau floem saja
(Loveless, 1987).

Fungsi utama daun adalah menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar
sebagai sumber energy melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam
organel sel khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil.
Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan
transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan masuknya sinar matahari
ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
(Mulyani, 2010).
BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat.

Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 April 2020, 10.00-11.40
WIB, di Penanggalan, Kota Subulussalam.

3.2. Alat dan Bahan.

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
modul praktikum, alat tulis, Daun Keladi (Colocasia esculentum Schott.), Daun
Mangga dan cabangnya (Mangifera indica L.), Daun Padi (Oriza sativa L.), Daun
Belimbing Manis (Averrbao carambola L.), dan Daun Kembang Merak (Caesalpinia
pulcherrima L.).

3.3. Cara kerja.

1. Diambil preparat yang akan diamati.


2. Diamati preparat pada bagian-bagian daun.
3. Digambar preparat pada bagian-bagian daun.
BAB IV. HASIL DAN PENGAMATAN

4.1. Hasil Pengamatan.

1. Struktur Daun Lengkap

Daun Keladi (Colocasia esculentum L.).

Preparat yang diamati adalah Daun Keladi (Colocasia esculentum L.), yang
diamati adalah bagian-bagiannya, yaitu pelepah daun, tangkai daun, helaian daun,
ibu tulang daun, tulang cabang, urat daun. Sifat-sifat lamina yaitu bangun
daun, ujung daun, tepi daun, permukaan daun, pertulangan daun, dan letak daun.

2. Struktur Daun Lengkap (Petiolus dan Lamina).

Daun Mangga (Mangifera indica L.),

Preparat yang diamati adalah Daun Mangga dan cabangnya (Mangifera


indica L.), yang diamati adalah bagian-bagiannya, yaitu cabang, helaian daun, ibu
tulang daun, tulang cabang, dan urat daun. Sifat-sifat lamina yaitu bangun, ujung
daun, tepi daun, permukaan daun, pertulangan daun, dan letak daun.
3. Struktur Daun Tidak Lengkap .

Daun Padi (Oriza sativa L.).

Preparat yang diamati adalah Daun Padi (Oriza sativa L.), yang diamati
adalah bagian-bagiannya, yaitu pelepah daun, helaian daun, dan ibu tulang daun.
Sifat-sifat lamina yaitu bangun daun, ujung daun, tepi daun, permukaan daun, dan
pertulangan daun.

4. Struktur Daun Majemuk Menyirip Ganjil.

Daun Belimbing Manis (Averrhao carambola L.).


Preparat yang diamati adalah Daun Belimbing Manis (Averrhao carambola
L.), yang diamati adalah bagian-bagiannya, yaitu ranting/cabang, ibu tangkai daun,
tangkai anak daun, anak daun, pulpinus, helaian daun, ibu tulang daun, tulang
cabang, dan urat daun. Sifat-sifat lamina yaitu bangun daun, ujung daun, tepi daun,
permukaan daun, dan letak daun.

5. Struktur Daun Majemuk Menyirip Genap.

Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima L.).

Preparat yang diamati adalah Daun Kembang Merak (Caesalpinia


pulcherrima L.), yang diamati adalah bagian-bagiannya, yaitu tangkai daun utama,
ibu tangkai daun, tangkai anak daun, anak daun, pulpinus primer, pulpinus
sekunder, duri temple, ibu tulang daun, tulang cabang, dan urat daun. Sifat-sifat
lamina yaitu bangun daun, ujung daun, tepi daun, permukaan daun, dan letak daun.

4.2. Pembahasan.

1. Struktur Daun Lengkap.

Daun Keladi (Colocasia esculentum L.),


 Kingdom (Plantae),
 Sub Kingdom (Viridiplantae),
 Infra Kingdom (Streptophyta),
 Super Divisi (Embryophyta),
 Divisi (Tracheophyta),
 Sub Divisi (Spermatophytina),
 Kelas (Magnoliopsida),
 Super Ordo (Lilianae),
 Ordo (Alismatales),
 Famili (Araceae),
 Genus (Colocasia Schott),
 Spesies (Colocasia esculenta L Schott).

Tanaman keladi memiliki daun lengkap karena memiliki helaian daun,


tangkai daun dan pelepah. Daun tanaman ini juga termasuk daun tunggal dan
memiliki daun yang berjumlah 2 sampai 5 helai.

Tangkai daun keladi berukuran panjang dan padat berisi, serta mempunyai
banyak rongga udara yang membuat tanaman beradaptasi pada kondisi tergenang.
Tangkai daun ini berwarna hijau dan bergaris. Helaian daun berukuran 5 sampai 60
cm dengan lebar 7 sampai 53 cm, berbentuk bulat oval atau lonjong. Ujung helaian
daun meruncing, bagian bawahnya berlilin serta taju pangkalnya membulat. Daun
keladi berbentuk seperti perisai dan ibu tulang daunnya besar, bisa dibedakan
dengan anak-anak tulang daun lainnya. Tepi daunnya merata serta pertulangan
daun menjari.

2. Struktur Daun Lengkap (Petiola dan Lamina).

Daun Mangga (Mangifera indica L.),


 Kingdom (Plantae),
 Sub Kingdom (Viridiplantae),
 Infra Kingdom (Streptophyta),
 Super Divisi (Embryophyta),
 Divisi (Tracheophyta),
 Sub Divisi (Spermatophytina),
 Kelas (Magnoliopsida),
 Super Ordo (Rosanae),
 Ordo (Sapindales),
 Famili (Anacardiaceae),
 Genus (Mangifera L.),
 Spesies (Mangifera indica L.).

Morfologi batang tanaman manga berbentuk membulat dengan


percabangan dan ranting yang banyak. Cabang dan ranting kemudian ditumbuhi
daun yang lebat membentuk kanopi yang bentuknya seperti kubah, oval atau
memanjang.

Daun tanaman mangga adalah daun tunggal tanpa anak dan penumpu, dengan
panjang 8-40 cm dan lebar 2-12,5 cm. Letak dan posisinya selang seling
mengelilingi ranting. Bagian pangkal tangkai daun mangga membesar dengan sisi
atasnya membentuk alur, panjangnya sekitar 1,25-12,50 cm. Bentuk daun
bervariasi, ada yang seperti mata tombak, lonjong, segi empat dengan ujung
runcing dan bulat oval dengan ujung runcing. Bagian tepi daun halus dan terkadang
sedikit bergelombang.

3. Struktur Daun Tidak Lengkap.

Daun Padi (Oriza sativa L.),


 Kingdom (Plantae),
 Divisio (Spermatophyta),
 Sub Divisio (Angiospermae),
 Classis (Monocotyledoneae),
 Ordo (Poales),
 Familia (Graminae),
 Genus (Oryza),
 Species (Oryza sativa L.) .

Daun padi memiliki ciri khas, yaitu adanya lidah daun dan telinga
daun. Hal ini menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang
lain. Bagian-bagian daun padi, adalah:

a. Helaian daun : terletak pada batang padi dan selalu ada, bentuknya
memanjang seperti pita, panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas
padi yang bersangkutan.
b. Pelepah daun (upih) : merupakan bagian daun yang menyelubungi batang,
pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang
jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
c. Lidah daun : lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun
duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah
masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun. Disamping itu, lidah
daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan
penyebaran penyakit.

4. Struktur Daun Majemuk Menyirip Ganjil.

Daun Belimbing Manis (Averrhao carambola L.),


 Kingdom (Plantae),
 Sub Kingdom (Tracheobionta),
 Super divisi (Spermatophyta),
 Divisi (Magniliophyta),
 Kelas (Magnoliopsida),
 Sub kelas (Rosidae),
 Ordo (Geraniales),
 Famili (Oxalidaceae),
 Genus (Averrho),
 Spesies (Averrhoa carambola L.).

Daun tanaman belimbing berbentuk lonjong dengan ujung daun yang


meruncing dan membulat bagian pangkal daun. Daun belimbing termasuk daun
majemuk yang memiliki daun utama dan anak daun. Daun tersebut memiliki
panjang 18 cm, pada tiap daun memiliki 1 – 2 anak daun yang saling berhadapan.
Anak – anak daun memiliki panjang 1,5 – 9 cm dengan lebar 1 – 4,5 cm.
Permukaan daun belimbing mengkilat dan tekstur daun yang tidak terlalu tebal.
Namun, pada bagian bawah daun belimbing memiliki tekstur yang agak kasar dan
cenderung buram. Pada daun muda biasanya berwarna hijau muda, sedangkan pada
daun belimbing tua warna daun adalah hijau tua. Daun belimbing dilengkapi oleh
tangkai sebagai media pelekatan ke ranting. Daun belimbing memiliki tulang
daun menyirip dengan pertulangan di dalamnya.

5. Struktur Daun Majemuk Menyirip Ganjil.

Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima L.),


 Kingdom (Plantae),
 Subkingdom (Tracheobionta),
 Super divisi (Spermatophyta),
 Divisi (Magnoliophyta),
 Kelas (Magnoliopdida),
 Sub kelas (Rosidae),
 Ordo (Fabales) ,
 Famili (Caesalpiniaceae),
 Fenus (Caesapinia),
 Spesies (Caesalpinia pulcherrima).

Bunga merak tumbuh secara perdu, mempunyai tinggi 2-4 m dan


mempunyai percabangan banyak. Batang bunga ini relatif kecil dan berdiameter
0,5-1 mm berwarna hijau putih, dan padat. Daun bunga merak adalah daun
majemuk, berbentuk menyirip genap dan ganda dua dengan 4 -12 pasag anak daun
berbentuk bulat telur, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata dan permukaan
atas berwarna hijau, sedangkan permukaan bawah berwarna hijau kebiruan dengan
panjang 1-3,5 cm dan lebar 0,5-1,5 cm.
4.3. Tugas Aplikatif.

1. Berdasarkan buku Morfologi Tumbuhan karya Gembong Tjitrosoepomo, daun


dapat digolongkan berdasarkan letak bagian terlebar daun. Terdapat empat
golongan yaitu bagian terlebar daun berada di tengah daun, di bawah daun, di atas
daun, dan tidak adanya bagian terlebar. Jelaskan secara rinci kelompok-kelompok
bentuk daun yang bagian terlebar daun berada di tengah daun!.

Jawab :

Kelompok bentuk daun pada bagian ini adalah.


a. Bulat atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar = 1 : 1. Bangun daun yang
demikian ini antara lain dapat kita jumpai pada Victoria regia, teratai besar
(Nelubium nelumbo Druce), dan lain-lain.
b. Bangun perisai (peltatus), daun yang biasanya bangun bulat, mempunyai
tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian
tengah helaian daun, misalnya pada teratai besar tersebut di atas, pada daun
jarak, dan lain-lain. Dalam hal yang sedemikian itu daun dikatakan mempunyai
bangun perisai.
c. Jorong (Ovalis atau Ellipticus), yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1 1/2-
2∶1, seperti dapat dilihat pada daun nangka (Artocarpus integra Merr.) dan
nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
d. Memanjang (Oblongus), yaitu jika panjang : lebar = 21/2- 3∶1, misalnya daun
srikaya (Annona squamosa L.) dan sirsak (Annona muricata L.).
e. Bangun lanset (Lanceolatus), jika panjang : lebar = 3-5 : 1, misalnya daun
kamboja (Plumiera acuminate Ait), oleander (Nerium oleander L.).

2. Dalam morfologi daun, bentuk ujung daun antar tanaman berbeda. Sebutkan dan
jelaskan macam-macam bentuk ujung daun!.

Jawab :

Bentuk-bentuk ujung daun adalah sebagai berikut :


a. Runcing (Acutus), jika kedua tepi ujung daun di kanan kiri ibu tulang sedikit
demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk
suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 ). Ujung daun yang runcing lazim kita
temukan pada daun-daun bentuk : bulat memanjang, lanset, segi tiga, delta,
belah ketupat, dan lain-lain. Contoh ujung daun oleander (Nerium oleander L.).
b. Meruncing (Acuminatus), seperti ujung yang meruncing tetapi titik pertemuan
kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit, panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona muricata
L.).
c. Tumpul (Obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang,
cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul
(lebih besar dari 90 ), sering kita jumpai pada daun bentuk bulat telur atau
bentuk sudip misalnya ujung sawo kecik (Manilkara kauki Dub.).
d. Membulat (Rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk
sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur,
terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal,
misalnya ujung daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.), ujung daun teratai
besar (Nelumbium nelumbo Druce). Rompang (Truncatus), ujung daun tampak
sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata
Presl.), daun jambu monyet (Anacardium occidentale L.).
e. Terbelah (Retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-
kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.), kadang-
kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan
pemerikasaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun bayam (Amaranthus
hybridus L.).
f. Berduri (Mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang
runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas sebrang
(Agave sp.).

3. Secara morfologi, terdapat banyak modifikasi daun salah satunya pada daun
keladi. Jelaskan dengan detail fungsi modifikasi pada daun keladi!

Jawab :

Pada daun keladi terdapat lapisan yang disebut kutikula. Kutikula pada
daun adalah sistem pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang
berada di atas tanah) ,atau dengan kata lain kutikula merupakan sebutan untuk
pelapis luar dari bagian tubuh organisme yang bersifat kuat dan lentur yang
berfungsi untuk perlindungan sehingga fungsi fotosintesis pada tumbuhan dan
fungsi lainnya dapat berjalan lancar. Kutikula ini sendiri terdapat pada tumbuhan ,
hewan, jamur maupun manusia. Selain pada daun, kutikula terdapat pada bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah, seperti batang, buah, bunga, dan biji.
Kutikula ini berfungsi untuk mengurangi penguapan air pada permukaan tanaman
agar tanaman tidak cepat mati. Kutikula pada daun merupakan lapisan yang
mengandung zat lilin yang diproduksi oleh lapisan epidermis daun, ujung batang
dan bagian – bagian yang bersentuhan dengan udara yang lainnya. Adapun
komponen utama penyusun kutikula adalah kutin dan zat lilin. Lapisan kutikula
sendiri sebenarnya sangat rumit dan berlapis-lapis, dan merupakan lapisan lilin
yang terdiri dari kutin yaitu suatu kombinasi asam lemak dengan 16 karbon dan 18
karbon. Karena itu lapisan kutikula berada di atas lapisan epidermis (lapisan
luar permukaan tumbuhan). Di antara tetesan air dan daun yang mempunyai
kutikula terdapat tegangan permukaan yang mengakibatkan air tidak menyebar
pada daun keladi.

Lapisan pertama pada kutikula ini merupakan lapisan atau timbuan zat
lilin yang disebut sebagai lapisan lilin epikutikuler. Sedangkan lapisan berikutnya
merupakan kutikula yang sebenarnya yang mengandung kutin dan zat lilin.
Sedangkan untuk lapisan di bawahnya, terdiri atas beberapa lapisan kutikula yang
tersusun atas selulosa, kutin dan juga zat lilin. Lapisan pektin pada kutikula ini
merupakan lapisan pemisah antara kutikula dengan dinding epidermis . Kutikula
pada tumbuhan ini juga sangat berperan penting bagi sistem jaringan pada daun
tersebut. Kutikula pada daun ini bersifat permeable terhadap air dan molekul larut
air. Tumbuhan xerofit seperti kaktus biasanya memiliki lapisan kutikula yang tebal
untuk kelangsungan hidupnya di lingkungan yang kering. Sedangkan tumbuhan
yang berada disekitar air laut memiliki kutikula yang tebal untuk melindungi
dirinya dari efek racun dari air garam.

4. Pada berbagai jenis tumbuhan, pola susunan daun memiliki ciri khas tersendiri.
Daun-daun dengan susunan demikian disebut dengan roset. Roset sendiri
dibedakan menjadi roset akar dan roset batang. Berikan masing-masing 4 contoh
tanaman disertai dengan gambarnya!.

Jawab :

a. Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal
diatas tanah. Contoh tanamannya :

Lidah Buaya (Aloe vera).


Lobak (Raphanus sativus L.).

Tapak Liman (Elephantopus scaber L.).

Wortel (Daucus carota).

b. Roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung batang.
Contoh tanamannya :

Sawit (Elaeis).
Kelapa (Cocos nucifera L.) .

Palem Segitiga Hijau (Neodypsis decaryi ).

Palem Kuning (Dypsis lutescens).

5. Daun memiliki berbagai bentuk yang dapat membedakannya dari daun tanaman
lain. Salah satu pembeda daun ialah bentuk tepi daun. Tepi daun umumnya
dibedakan dalam dua macam yaitu tipe tepi daun rata dan bertoreh. Sebutkan dan
jelaskan bentuk tipe tepi daun yang bertoreh merdeka!.
Jawab :

Toreh ini biasanya tidak terlalu dalam, letaknya tidak bergantung pada
jalannya tulang- tulang daun. Dalam hubungannya dengan jenis toreh, digunakan
istilah sinus untuk torehnya dan angulus untuk bagian tepi daun yang menonjol
keluar.

Pembagian dari toreh yaitu :

a. Bergerigi (Serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. Contohnya pada
daun Lantana (Lantana camara L.). Dikenal pula jenis lain menurut besar
kecilnya sinus dan angulus: Brgerigi Halus, Bergerigi Kasar, dst.
b. Bergerigi Ganda/Rangkap (Biserratus), seperti pada tipe bergerigi, tetapi
angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi.
c. Bergigi (Dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. Contohnya
pada daun Beluntas (Pluchea indica Less.).
d. Beringgit (crenatus), kebalikan tipe bergigi, sinus tajam dan angulusnya
tumpul. Contohnya pada daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Pers.).
e. Berombak (Repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul. Contohnya
pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).
BAB V. SARAN DAN KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan.

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil adalah :


1. Daun Keladi adalah contoh dari tumbuhan berdaun lengkap dan memiliki zat
seperti lilin pada daunnya.
2. Daun Mangga adalah contoh dari tumbuhan berdaun lengkap.
3. Daun Padi adalah contoh dari tumbuhan berdaun tidak lengkap.
4. Daun Belimbing Manis adalah contoh dari tumbuhan berdaun majemuk menyirip
ganjil.
5. Daun Kembang Merak adalah contoh dari tumbuhan berdaun majemuk menyirip
genap.

5.2. Saran.
Diharapkan dalam praktikum,praktikan bisa dapat diberi waktu untuk mencerna
materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. : Jakarta.


Tjitrosoepomo, 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada : Yogyakarta.
Loveless A. R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik Jilid I.
PT Gramedia Utama : Jakarta.
Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
LAMPIRAN

Gambar 1. Daun Keladi (Colocasia esculentum Schott.)

Gambar 2. Daun Mangga (Mangifera indica L.)

Gambar 3. Daun Padi (Oryza sativa)


Gambar 4. Daun Belimbing Manis
(Averrhao carambola L.)

Gambar 5. Daun Kembang merak


(Caesalpinia pulcherrima L)

Anda mungkin juga menyukai