MORFOLOGI TUMBUHAN
(STRUKTUR DAUN)
LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan
proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi
bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut
bentuk, ukuran dan beragam sifat lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan
atas daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya
terdiri dari satu helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian
daun.
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai
daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang berfungsi
menyalurkan hara atau produk fotosintetis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan
dasar epidermis, jaringan gantiang, jaringan bunga karang dan jaringan
pembuluh.Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus
(pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur ataupun tetesan
air hujan.
Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang hanya memiliki
satu helaian saja pada tangkai daunnya yang disebut daun tunggal (folium simplex)
dan ada pula tumbuhan yang tangkainya bercabang-cabang dan pada setiap cabang
tangkai terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai memiliki helaian daun lebih
dari satu yaitu daun majemuk (folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada
tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Karena
banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk daun, baik daun tunggal maupun
daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana sajakah bentuk dan pembagianya.
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal struktur daun lengkap dan
tidak lengkap, struktur daun tunggal dan majemuk.
BAB II. TINJUAN PUSTAKA
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun
(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita
jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musaparadisca),pohon
pinang (Areca cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun
yang tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu
atau dua bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap
(Tjitrosoepomo, 2013).
Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun
bertugas menyerap zat- zat makanan dan gas. Daun uga berfungsi mengolah makanan
melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau
pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Dan yang tak
kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pernapasan dan pertukaran gas). Dengan kemampuan membedakan setiap komponen
penyusun struktur daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal
struktur daun, dapat ditelaahh komponen-komponen setiap struktur secara lebih ter perinci,
mulai dari bangunnya, ujungnya, pangkal, tepi, daging, sistem pertulangan, warna, dan
permukaan, dan dapat membedakan struktur daun antara satu jenis tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari(Rosanti, 2013).
Pada daun terletak di dalam tulang daun beserta vena-venanya. Pada penampang
melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1 ikatan pembuluh, yang xylemnya
terletak menghadap ke permukaan atas daun dan floemnya ke permukaan bawah daun.
Pada tulang daun yang lebih kecil atau vena daun, berkas pengangkutnya dapat lebih
sederhana dan kadang-kadang tidak sempurna terdiri atas xylem saja atau floem saja
(Loveless, 1987).
Fungsi utama daun adalah menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar
sebagai sumber energy melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam
organel sel khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil.
Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan
transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan masuknya sinar matahari
ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
(Mulyani, 2010).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 April 2020, 10.00-11.40
WIB, di Penanggalan, Kota Subulussalam.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
modul praktikum, alat tulis, Daun Keladi (Colocasia esculentum Schott.), Daun
Mangga dan cabangnya (Mangifera indica L.), Daun Padi (Oriza sativa L.), Daun
Belimbing Manis (Averrbao carambola L.), dan Daun Kembang Merak (Caesalpinia
pulcherrima L.).
Preparat yang diamati adalah Daun Keladi (Colocasia esculentum L.), yang
diamati adalah bagian-bagiannya, yaitu pelepah daun, tangkai daun, helaian daun,
ibu tulang daun, tulang cabang, urat daun. Sifat-sifat lamina yaitu bangun
daun, ujung daun, tepi daun, permukaan daun, pertulangan daun, dan letak daun.
Preparat yang diamati adalah Daun Padi (Oriza sativa L.), yang diamati
adalah bagian-bagiannya, yaitu pelepah daun, helaian daun, dan ibu tulang daun.
Sifat-sifat lamina yaitu bangun daun, ujung daun, tepi daun, permukaan daun, dan
pertulangan daun.
4.2. Pembahasan.
Tangkai daun keladi berukuran panjang dan padat berisi, serta mempunyai
banyak rongga udara yang membuat tanaman beradaptasi pada kondisi tergenang.
Tangkai daun ini berwarna hijau dan bergaris. Helaian daun berukuran 5 sampai 60
cm dengan lebar 7 sampai 53 cm, berbentuk bulat oval atau lonjong. Ujung helaian
daun meruncing, bagian bawahnya berlilin serta taju pangkalnya membulat. Daun
keladi berbentuk seperti perisai dan ibu tulang daunnya besar, bisa dibedakan
dengan anak-anak tulang daun lainnya. Tepi daunnya merata serta pertulangan
daun menjari.
Daun tanaman mangga adalah daun tunggal tanpa anak dan penumpu, dengan
panjang 8-40 cm dan lebar 2-12,5 cm. Letak dan posisinya selang seling
mengelilingi ranting. Bagian pangkal tangkai daun mangga membesar dengan sisi
atasnya membentuk alur, panjangnya sekitar 1,25-12,50 cm. Bentuk daun
bervariasi, ada yang seperti mata tombak, lonjong, segi empat dengan ujung
runcing dan bulat oval dengan ujung runcing. Bagian tepi daun halus dan terkadang
sedikit bergelombang.
Daun padi memiliki ciri khas, yaitu adanya lidah daun dan telinga
daun. Hal ini menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang
lain. Bagian-bagian daun padi, adalah:
a. Helaian daun : terletak pada batang padi dan selalu ada, bentuknya
memanjang seperti pita, panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas
padi yang bersangkutan.
b. Pelepah daun (upih) : merupakan bagian daun yang menyelubungi batang,
pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang
jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
c. Lidah daun : lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun
duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah
masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun. Disamping itu, lidah
daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan
penyebaran penyakit.
Jawab :
2. Dalam morfologi daun, bentuk ujung daun antar tanaman berbeda. Sebutkan dan
jelaskan macam-macam bentuk ujung daun!.
Jawab :
3. Secara morfologi, terdapat banyak modifikasi daun salah satunya pada daun
keladi. Jelaskan dengan detail fungsi modifikasi pada daun keladi!
Jawab :
Pada daun keladi terdapat lapisan yang disebut kutikula. Kutikula pada
daun adalah sistem pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang
berada di atas tanah) ,atau dengan kata lain kutikula merupakan sebutan untuk
pelapis luar dari bagian tubuh organisme yang bersifat kuat dan lentur yang
berfungsi untuk perlindungan sehingga fungsi fotosintesis pada tumbuhan dan
fungsi lainnya dapat berjalan lancar. Kutikula ini sendiri terdapat pada tumbuhan ,
hewan, jamur maupun manusia. Selain pada daun, kutikula terdapat pada bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah, seperti batang, buah, bunga, dan biji.
Kutikula ini berfungsi untuk mengurangi penguapan air pada permukaan tanaman
agar tanaman tidak cepat mati. Kutikula pada daun merupakan lapisan yang
mengandung zat lilin yang diproduksi oleh lapisan epidermis daun, ujung batang
dan bagian – bagian yang bersentuhan dengan udara yang lainnya. Adapun
komponen utama penyusun kutikula adalah kutin dan zat lilin. Lapisan kutikula
sendiri sebenarnya sangat rumit dan berlapis-lapis, dan merupakan lapisan lilin
yang terdiri dari kutin yaitu suatu kombinasi asam lemak dengan 16 karbon dan 18
karbon. Karena itu lapisan kutikula berada di atas lapisan epidermis (lapisan
luar permukaan tumbuhan). Di antara tetesan air dan daun yang mempunyai
kutikula terdapat tegangan permukaan yang mengakibatkan air tidak menyebar
pada daun keladi.
Lapisan pertama pada kutikula ini merupakan lapisan atau timbuan zat
lilin yang disebut sebagai lapisan lilin epikutikuler. Sedangkan lapisan berikutnya
merupakan kutikula yang sebenarnya yang mengandung kutin dan zat lilin.
Sedangkan untuk lapisan di bawahnya, terdiri atas beberapa lapisan kutikula yang
tersusun atas selulosa, kutin dan juga zat lilin. Lapisan pektin pada kutikula ini
merupakan lapisan pemisah antara kutikula dengan dinding epidermis . Kutikula
pada tumbuhan ini juga sangat berperan penting bagi sistem jaringan pada daun
tersebut. Kutikula pada daun ini bersifat permeable terhadap air dan molekul larut
air. Tumbuhan xerofit seperti kaktus biasanya memiliki lapisan kutikula yang tebal
untuk kelangsungan hidupnya di lingkungan yang kering. Sedangkan tumbuhan
yang berada disekitar air laut memiliki kutikula yang tebal untuk melindungi
dirinya dari efek racun dari air garam.
4. Pada berbagai jenis tumbuhan, pola susunan daun memiliki ciri khas tersendiri.
Daun-daun dengan susunan demikian disebut dengan roset. Roset sendiri
dibedakan menjadi roset akar dan roset batang. Berikan masing-masing 4 contoh
tanaman disertai dengan gambarnya!.
Jawab :
a. Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal
diatas tanah. Contoh tanamannya :
b. Roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung batang.
Contoh tanamannya :
Sawit (Elaeis).
Kelapa (Cocos nucifera L.) .
5. Daun memiliki berbagai bentuk yang dapat membedakannya dari daun tanaman
lain. Salah satu pembeda daun ialah bentuk tepi daun. Tepi daun umumnya
dibedakan dalam dua macam yaitu tipe tepi daun rata dan bertoreh. Sebutkan dan
jelaskan bentuk tipe tepi daun yang bertoreh merdeka!.
Jawab :
Toreh ini biasanya tidak terlalu dalam, letaknya tidak bergantung pada
jalannya tulang- tulang daun. Dalam hubungannya dengan jenis toreh, digunakan
istilah sinus untuk torehnya dan angulus untuk bagian tepi daun yang menonjol
keluar.
a. Bergerigi (Serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. Contohnya pada
daun Lantana (Lantana camara L.). Dikenal pula jenis lain menurut besar
kecilnya sinus dan angulus: Brgerigi Halus, Bergerigi Kasar, dst.
b. Bergerigi Ganda/Rangkap (Biserratus), seperti pada tipe bergerigi, tetapi
angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi.
c. Bergigi (Dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. Contohnya
pada daun Beluntas (Pluchea indica Less.).
d. Beringgit (crenatus), kebalikan tipe bergigi, sinus tajam dan angulusnya
tumpul. Contohnya pada daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Pers.).
e. Berombak (Repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul. Contohnya
pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).
BAB V. SARAN DAN KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan.
5.2. Saran.
Diharapkan dalam praktikum,praktikan bisa dapat diberi waktu untuk mencerna
materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA